Misteri Dibalik Keindahan Padang Pasir
(Alvia
Rohmatul Hidayah, 16040254094, Alin Kusumawati 16040254093, Samik, S.Si. M.Si)
Tema: Padang
Pasir
ABSTRAK
Gurun, padang gurun atau padang pasir
adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm
per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan.
Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin benar, walaupun
jika diamati secara saksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya
tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh.
Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun
memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu
karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian
pembentuk lain dari gurun. Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral
berharga yang terbentuk di lingkungan kering (bahasa Inggris: 'arid') atau
terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal
untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil. Air tanah di
gurun cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah
baik karena pencucian oleh air maupun drainase Persebaran bioma gurun banyak
terdapat di wilayah benua Afrika Utara (Sahara) , Amerika Utara (Great Basin),
Austalia (Gibson), Asia (Takla Makan), dan Indonesia (Parangtritis).
Padang Pasir
Curah hujan tahunan
di padang pasir kurang dari 10 inci, dalam beberapa tahun meskipun nol. Karena
kekeringan yang luar biasa di padang pasir, kolonisasinya terbatas untuk
tumbuhan kaktus dan tumbuhan tahunan yang tumbuh cepat dan biji-biji nya dapat
berkecambah,berkembang dan berbunga,dan menghasilkan biji-biji tanaman baru
dalam beberapa minggu setelah hujan lebat yang langka. Sebagian besar dari
hewan di padang pasir (mamalia,kadal,ular,serangga,dan bahkan beberapa unggas)
di sesuaikan untuk menggali-gali agar dapat terhindar dari panas membakar
matahari. Sebagian besar dari mereka membatasi pencarian makanannya selama
berjam-jam.
ISI
Mengenal Ekosistem Gurun
Seperti yang kita ketahui bersama
bahwasannya di Bumi kita ini mempunyai banyak sekali ekosistem, karena memang
kenampakan setiap wilayah Bumi sangat bervariasi. Ekosistem yang ada di Bumi
ini dibedakan menjadi 2 kategori yakni ekosistem darat dan air, dan salah satu
jenis ekosistem yang akan kita kenal lebih dekat adalah jenis ekosistem darat,
yaitu ekosistem gurun (baca: bioma gurun). Sebelum kita membahas lebih jauh
mengenai ekosistem gurun, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu
tentang apa itu ekosistem gurun. Ekosistem gurun atau yang dikenal dengan
ekosistem padang pasir ini merupakan ekosistem yang meliputi lingkungan padang
pasir atau gurun. Ekosistem gurun atau padang pasir ini juga bisa dikatakan
sebagai interaksi makhluk hidup yang berada di lingkungan atau habitat padang
pasir dengan komponen- komponen yang ada di sekitarnya, baik itu komponen
biotik maupun abiotik.
Ciri- ciri Ekosistem Gurun
Ekosistem di Bumi ini ada banyak
sekali, seperti yang telah kita ketahui bersebelumnya. Masing- masing ekosistem
ini diberi nama berdasarkan nama tempat atau habitatnya. Hal ini juga terjadi pada
ekosistem gurun atau padang pasir ini (baca: gurun terbesar di dunia). Oleh
karena di sesuaikan dengan nama lingkungan atau habitatnya, maka masing- masing
ekosistem ini mempunyai ciri khusus. Ekosistem padang pasir atau gurun ini juga
mempunyai ciri khusus, beberapa ciri yang dimiliki oleh ekosistem gurun ini
antara lain adalah:
1.Merupakan bagian dari ekosistem darat
atau tersetial,
Ekosistem gurun atau padang pasir ini
merupakan jenis ekosistem daratan atau terestial. Hal ini sudah pasti karena
memang lingkungannya yang tidak terdapat di wilayah perairan, malah justru
sebaliknya. Sebagi salah satu jenis ekosistem tersetial atau daratan,
dibandingkan dengan eksositem daratan yang lainnya, ekosistem gurun ini
merupakan ekosistem yang paling luas. Bahkan luas dari ekosistem gurun ini
memenuhi hingga 1/3 dari total luas daratan yang ada di dunia ini. Lokasi gurun
terluas di dunia berada di letak astonomis (baca: letak astronomis Indonesia)
sekitar 20áµ’ garis lintang utara, dari mulai pantai Atlantik di Afrika hingga ke
Asia Tengah. Selain itu kita juga dapat menemui beberapa gurun yang terkenal di
dunia, yakni gurun Gobi di Asia, gurun Sahara di Afrika, dan gurun Simpson di
Australia.
2. Memiliki curah hujan yang sangat
sedikit, yakni dibawah 25 cm per tahun
Salah satu ciri khas yang paling kuat
yang dimiliki oleh ekosistem gurun adalah rendahnya tingkat curah hujan yang
berada di daerah tersebut. Bahkan ekosistem gurun ini sangat sedikit memiliki
tingkat curah hujan. Curah hujan yang ada di wilayah gurun kurang dari 25 cm
per tahunnya. Selain sangat sedikit, hujan yang turun di daerah ini juga
mempunyai pola sebaran yang tidak teratur, sehingga ada bagian gurun yang tidak
menerima hujan sama sekali.
3. Laju penguapan atau evaporasi sangat
tinggi
Berbeda dengan tingkat curah hujan yang
dimiliki, tingkat penguapan atau evaporasi di daerah gurun ini justru sangatlah
besar. Bahkan tingkat penguapan di daerah gurun ini lebih besar daripada curah
hujannya. Hal ini tentu saja yang menyebabkan wilayah gurun ini sangatlah
gersang dan sulit sekali dijadikan tempat tinggal beberapamakhluk hidup.
4. Mempunyai perubahan suhu yang sangat
ekstrim
Salah satu ciri dari ekosistem gurun
adalah adanya perubahan suhu yang sangat ekstrim. Perubahan ekstrim ini
terletak antara sinag dan juga malam. Suhu gurun ini sangatlah panas di siang
hari, sementara di malam hari suhu di gurun ini bisa sangat dingin. Perbedaan
suhu diantara keduanya bisa sangat banyak. Hal ini salah satunya disebabkan
karena di padang pasir atau gurun tidak ada pepohonan sama sekali hingga
membuat udara dan sinar matahari menerpa secara langsung.
5. Tanahnya berupa pasir yang sangat
kering
Ekosistem gurun juga mempunyai ciri
yang sangat khas, yakni mempunyai tanah yang berupa pasir. Maka dari itulah
ekosistem gurun ini juga dikenal dengan ekosistem padang pasir. Tanah pasir
yang berada di ekosistem gurun ini memiliki sifat yang sangat kering. Hal ini
juga disebabakan karena curah hujan yang sangat sedikit dan persebarannya tidak
merata tersebut. Selain kering, tanah di ekosistem gurun ini juga rendah akan
nutrisi organik sehingga tidak subur sama sekali. Saking tidak suburnya,
hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa hidup di wilayah padang pasir
seperti kaktus dan juga pohon kurma. Begitu pula degan binatang, hanya sedikit
yang bisa bertahan di wilayah gurun ini, seperti unta, ular, dan beberapa jenis
serangga.
6. Didominasi oleh pasir dan juga
bebatuan
Seperti namanya, yaitu padang pasir,
ekosistem gurun atau padang pasir ini merupakan ekosistem yang kenampakannya
juga didominasi oleh pasir dan juga bebatuan. Apabila kita derada di ekosistem
ini, maka kita akan banyak menemukan pasir dan batu daripada tanah. Bahkan
seluruh tahan akan digantikan oleh pasir lembut yang jumlahnya sangat banyak.
7. Memiliki air tanah yang terasa asin
Meskipun tergolong wilayah yang
mempunyai curah hujan sangat sedikit, ekosistem gurun ini tertap mempunyai
cadangan air tanah. Namun carandan air tanah yang dimiliki wilayah gurun ini
tergolong unik karena memiliki rasa yang asin. Air di tanah di gurun ini
mempunyai rasa yang asin disebabka karena mineral garam yang terkandung di
dalamnya tidak mengalami pencucian terlebih dahulu oleh drainase maupun air hujan.
8. Hanya bisa dihuni oleh hewan dan
tumbuhan yang bereproduksi cepat ketika udara lembab
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa tidak
mudah bertahan hidup di ekosistem gurun ini. Selain tanahnya yang sangat
kering, tidak subur dan juga keberadaan hujan sangatlah sedikit. Hal ini akan
menyebabkan hanya beberapa jenis tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan
hidup di daerah ini. Tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di
daerah gurun ini adalah mereka yang mengalami reproduksi dengan cepat selama
periode lembab.
Proses Terbentuknya Gurun
Padang pasir merupakan kenampakan alam
yang bersifat alamiah di Bumi ini. Padang pasir atau gurun ini merupakan
kenampakan salah satu dari wujud daratan yang ada di muka Bumi. Namun
ternyata ekosistem padang pasir ini tidaklah terjadi secara serta merta begitu
saja. Terjadinya ekosistem padang pasir atau gurun ini karena didukung oleh 2
hal. 2 faktor yang mendukung proses terbentuknya ekosistem gurun atau padang
pasir ini adalah:
Bayangan hujan yang berasal dari
pegunungan yang tinggi Pola sirkulasi besar yang berasal dari angin global.
Bayangan hujan dari pegunungan yang tinggi maksudnya adalah awan yang terbentuk
dari proses daur ulang air tidak bisa mencapai daerah gurun karena akan
dilahalagi oleh gunung yang menjulang tinggi tersebut. Hal ini akan menyebabkan
awan mencair sebelum mencapai di daerah ekosistem gurun. Sementara itu, pola
angin global akan menyebabkan angin yang sampai di ekosistem gurun ini adalah
angin yang bersifat kering dan tidak membawa molekul air sama sekali.
Komponen Ekosistem Gurun
Setiap ekosistem mempunyai komponen
masing- masing. Komponen- komponen tersebut terdiri dari komponen biotik dan
juga abiotik. Sama seperti dengan jenis ekosistem lainnya, ekosistem gurun atau
padang pasir ini juga mempunyai komponennya sendiri yang menyusun ekosistem
gurun tersebut. Komponen yang ada di ekosistem gurun ini juga meliputi komponen
biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau
berupa benda mati, sementara komponen biotik merupakan komponen yang berupa
makhluk hidup. Berbagai komponen yang berada di ekosistem gurun atau padang
pasir ini antara lain: Komponen biotik – Komponen biotik atau komponen hidup
yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini jumlahnya banyak dan
ada beberapa jenis. Komponen biotik yang ada di ekosistem gurun atau padang
pasir antara lain tanaman dan juga binatang yang hidup di wilayah ekosistem
gurun atau padang pasir tersebut. Tumbuhan yang hidup di padang pasir ini
adalah jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup dengan pasokan air yang sangat
sedikit. Demikian pula binatang yang bisa hidup di daerah ini juga jenis
binatang yang mampu bertahan hidup di daerah kering. Komponen abiotik – Selain
komponen yang hidup, ekosistem gurun atau padang pasir juga memiliki komponen
yang tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen
abiotik. Komponen abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia
yang dijadikan media maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup
makhluk hidup. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem gurun
atau padang pasir ini antara lain adalah suhu, air, cahaya matahari, angin,
batu, pasir, dan tingkat keasaman atau pH.
Gurun menawarkan beberapa misteri terakhir di dunia, baik misteri alam
maupun buatan manusia. Kota mati tanpa sejarah, monumen yang menggambarkan
pengetahuan kuno yang canggih, artefak anomali, serta ledakan dari ruang
angkasa hanya beberapa teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan. Berikut 10
misteri padang pasir yang belum terpecahkan seperti yang dikutip dari
versesofuniverse.blogspot.comKata kunci : gurun ;padang pasir;misteri
10 Misteri Dipadang Pasir
1.Lingkaran Peri
Di gurun Namibia, jutaan lingkaran
misterius memenuhi lanskap. Sekelilingnya dilapisi dengan rumput setinggi
lutut, tapi tidak ada yang tumbuh dalam lingkaran-lingkaran tersebut – bahkan
ketika tanah yang subur ditambahkan. Misteri seputar asal-usul lingkaran alami
ini telah mengilhami banyak teori selama beberapa dekade, tetapi tidak ada yang
memuaskan semua orang di komunitas ilmiah. Teori-teori berkisar dari karya
rayap, burung unta mandi pasir, tanaman beracun dan jamur yang membunuh rumput,
gas bawah tanah, rumput yang bersaing, dan tingkat nutrisi yang tersedia dalam
tanah. Meskipun sebagian besar lingkaran peri muncul di Gurun Namib, mereka
membentang epanjang 1.800 kilometer dan mencapai Provinsi Cape di Afrika
Selatan. Salah satu aspek dari lingkaran yang menunjukkan mereka terorganisasi
sistematis adalah bahwa mereka tidak pernah tumpang tindih, yang menyebabkan
para ilmuwan untuk berspekulasi apakah lingkaran bersaing satu sama lain.
Setiap lingkaran peri dapat meluas hingga 2 dan 20 meter dalam diameter dan
memiliki umur hingga 75 tahun. Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan mereka
menghilang. Selengkapnya baca disini dan disini
2 . Makam Aneh
Dalam Lembah Para Raja, wilayah
pekuburan yang di mana sisa-sisa Raja Tutankhamun ditemukan, misteri berusia
3.000 tahun muncul. Pada tahun 2005, sebuah ruang batu kapur tak sengaja
ditemukan di bawah gubuk beberapa pekerja kuno’. Di dalamnya terdapat 28 guci
besar dan tujuh peti mati. Semua peti mati dsegel dengan
hati-hati. Beberapa dihiasi dengan warna kuning, tetapi tidak ada peti mati
yang berisi mumi. Sebaliknya, peti mati dan guci diisi dengan potongan-potongan
tembikar, batu, segel lumpur, kain, kayu, dan natron, bubuk yang digunakan
untuk mengeringkan tubuh yang mati. Salah satu peti mati bahkan memiliki peti
mati lain di dalamnya. Apakah ini pemakaman palsu untuk menipu
seseorang? Lembah para Raja tentu sudah diincar para perampok makam. Jika
tujuannya adalah untuk menipu pencuri, sungguh ironis karena ruangan ini
tampaknya menjadi satu-satunya makam di wilayah itu yang tak pernah dijarah.
Bahkan jika memang makam palsu, seharusnya ada prasasti kerajaan, nama-nama
bangsawan dan barang-barang bernilai untuk meyakinkan, tapi ini tidak ada. Beberapa teori mengatakan bahwa ruang
dengan isinya yang aneh tersebut adalah puing-puing dari studio pembalseman,
sebuah makam yang gagal, atau bahkan ruang bekas pembalseman Tutankhamun. Tidak
ada yang bisa menjelaskan mengapa limbah seperti itu disegel seperti mayat
dalam peti mati yang dihiasi dan berada di lembah yang disediakan untuk
pemakaman kerajaan.
3. Four Corners Gas
Wilayah gurun Four Corners berisi
bentang alam yang indah seperti Shiprock di New Mexico. Gurun ini juga situs
gumpalan anomali yang mengandung metana tingkat tinggi. Pada tahun 2003,
satelit yang digunakan untuk mengukur jumlah metana menemukan awan mematikan
gas rumah kaca ini saat melewati Four Corners di Amerika Serikat. The Four
Corners adalah daerah di mana Colorado, New Mexico, Arizona, dan Utah bertemu.
Ada sesuatu disana yang melepaskan jumlah metana yang sangat besar yaitu
sebesar 10 persen dari emisi tahunan metana di seluruh Amerika Serikat. Hal ini
berlangsung selama enam tahun. Kemudian berhenti secara misterius seperti ia
berawal. Ada hampir 40.000 sumur di area itu yang bisa bertanggung jawab atas
curahan gas rumah kaca tersebut. Tujuan dari sumur-sumur ini adalah untuk
mengekstrak gas alam, yang sebagian besar metana, dari lingkungan yang kaya
batubara lokal. Namun, tidak dapat memuaskan dalam menjelaskan volume gas rumah
kaca yang ditemukan mengambang di atas Four Corners. Menurut NASA, kemungkinan
peristiwa kebocoran gas alam selama enam tahun tidak dapat diabaikan. Apakah
itu buatan manusia atau alam, peneliti masih mencoba untuk menemukan asal
metana, gas yang lebih efektif menciptakan pemanasan global daripada karbon
dioksida
4. Reruntuhan Suriah
Arkeolog Robert Mason berbicara di
Semit Museum tentang penemuan formasi batuan misterius di dekat biara Suriah
Deir Mar Musa (gambar atas), dan kebutuhan untuk eksplorasi lebih lanjut Ada reruntuhan di padang pasir Suriah
yang lebih tua dari piramida Mesir. Mereka adalah sisa-sisa terakhir dari
sebuah kota misterius yang pernah berdiri 80 kilometer (50 mil) dari apa yang
sekarang Damaskus. Didirikan 5.000 tahun yang lalu, bahkan kota kuno Damaskus
termasuk muda dibandingkan dengan reruntuhan ini. Pada tahun 2009, arkeolog Robert Mason
bekerja pada sebuah biara Suriah yang dibangun pada abad keempat atau kelima
ketika beberapa formasi batuan yang tidak biasa di dekatnya menarik perhatiannya.
Ini termasuk kemungkinan makam serta baris batu dan lingkaran. Mason juga
menemukan formasi berdinding yang disebut “layang-layang gurun,” perangkap
berbatu yang akan mengurung rusa dan hewan lain ke dalam suatu daerah di mana
mereka dapat dengan mudah dibunuh. Potongan alat batu yang ditemukan di
sekitar struktur tersebut memberikan Mason keempatan untuk memperkirakan usia
penemuannya: yaitu sekitar 6.000 sampai 10.000 tahun SM. Piramida awal,
Piramida Agung Giza, diyakini telah dibangun 4.500 tahun yang lalu. Pada titik
ini, siapa yang membangun kota dan mengapa mereka pergi masih belum diketahui.
Karena perang dan konflik lainnya di wilayah ini, maka terlalu berbahaya untuk
menyelidiki kota kuno di gurun ini.
5. Spesies yang Tak Diketahui
Kapak tangan Oldowan yang ditemukan di
Kenya, menunjukkan bahwa manusia purba menggunakan alat-alat batu ini hampir 2
juta tahun yang lalu. Alat batu buatan tangan tertua yang
pernah ditemukan telah ditemukan di padang pasir tandus Kenya. Penemuan tahun
2011 ini bisa menggoyahkan keyakinan selama ini bahwa produksi alat kuno
terjadi hanya dalam spesies yang berkaitan dengan manusia modern. 149 artefak batu bertanggal kembali ke
sekitar 3,3 juta tahun yang lalu, saat dimana nenek moyang manusia belum
diketahui ada. Siapa pun pengrajin itu, ia memiliki kemampuan fisik dan mental
untuk menajamkan tepi batu setajam pisau cukur, teknik yang dikenal sebagai
“knapping.” Para peneliti tidak tahu siapa yang membuat alat-alat tersebut-
hanya spesies humanoid yang tidak teridentifikasi. Ini bisa jadi adalah
kelompok pra manusia atau spesies lain yang memiliki kemampuan yang sama sekali
tidak ada hubungannya dengan manusia. Keyakinan mainstream juga menyatakan
bahwa alat pemotong canggih dikembangkan saat perubahan iklim mereduksi hutan
menjadi sabana dan kebutuhan daging menjadi bagian penting dari bertahan hidup.
Tapi artefak Kenya membuktikan bahwa kerajinan itu tidak dipicu oleh kebutuhan
untuk pengolahan daging. Saat itu Kenya bukan gurun, tapi hutan.
Charles Darwin menyebut gurun Atacama
sebagai tempat “di mana tidak ada yang bisa eksis.” Gurun Amerika Selatan ini
dianggap tempat paling kering di planet ini dan beruntung jika mendapat lebih
dari 1 milimeter (0,04 di) curah hujan setahun. Tapi ada sesuatu yang
berkembang di sana- deposit nitrat dan yodium yang paling berlimpah di dunia.
Mineral ini tidak seperti yang lain. Bakteri yang dibutuhkan untuk pembentukan
deposit nitrat dan yodium tidak ada disana, namun nitrat Atacama membentuk
jalur berkerak sekitar 700 kilometer (435 mil) panjang dan 20 kilometer (12
mil) lebar. Penjelasan yang mungkin untuk sabuk kolosal nitrat ini termasuk
spekulasi bahwa mineral terbentuk dengan bantuan “sea spray” atau
partikel-partkel aerosol dari Samudera Pasifik yang menyemprot 50 kilometer
jauhnya, nitrogen di atmosfer berubah menjadi nitrat dengan mengikat tanah dan
garam, dan air tanah kuno yang kaya mineral dipaksa ke permukaan selama
munculnya pegunungan setempat. Pada saat ini, teori air tanah dianggap paling
mungkin, tapi tidak ada yang telah terbukti.
7. Lubang-lubang Pisco
Dibayangi oleh tetangga mereka yang
lebih terkenal. Nazca Lines, membuat banyak orang tidak mengetahui tentang
misteri kuno lainnya dari Peru. Ditemukan di wilayah gersang dekat Pisco
Valley, ribuan lubang berbentuk kerucut telah diukir di batu oleh tangan yang
tidak diketahui. Beberapa berteori bahwa lubang-lubang ini digunakan sebagai
silo biji-bijian atau kuburan dari suku misterius, tetapi meskipun beberapa
lubang dalamnya mencapai 2 meter (7 kaki), mereka tidak tampak telah digunakan
sebagai lubang penyimpanan untuk makanan atau jasad. Sebuah kuburan besar akan
meninggalkan bukti-bukti di belakang, tapi tidak satu gigi atau fragmen artefak
yang pernah ditemukan di salah satu dari ribuan lubang-lubang ini. Diperkirakan
6.900 lubang dipahatkan ke daerah pegunungan membentuk barisan sepanjang 1,5
kilometer dan lebar 20 meter. Beberapa lubang tepat sejajar satu sama lain.
Alasan mengapa struktur ukiran yang intens seperti itu, yang diperkirakan butuh
beberapa dekade untuk menyelesaikannya, telah hilang ditelan waktu. Ada
beberapa petunjuk yang menggoda. Gambar satelit telah menangkap apa yang tampak
seperti reruntuhan pemukiman kuno di timurnya. Barisan lubang-lubang tersebut
juga berakhir tiba-tiba di dekat tempat yang beberapa orang mengatakan terlihat
seperti hancur oleh ledakan. Reruntuhan dan akhir yang tidak biasa dari
lubang-lubang ini mungkin bukan apa-apa, tapi yang pasti memperdalam intrik
dari Lubang-lubang Pisco. Selengkapnya baca disini
8. Nabta Playa
Gurun Sahara memegang misteri megalit
1.000 tahun lebih tua dari Stonehenge. Disebut Nabta Playa, situs termasuk
cincin batu berdiri, lima baris lempeng batu tegak dan runtuh, serta
kemungkinan makam. Batu-batu tersebut memiliki berat beberapa ton, dan ada pula
yang setinggi 2,7 meter. Sekelompok orang Zaman Batu yang tidak diketahui telah
membangun kompleks tersebut di 6.000 hingga 6.500 tahun yang lalu, dan
batu-batu itu adalah keselarasan tertua astronomi dari megalith yang pernah
ditemukan. Foto satelit menegaskan bahwa salah satu baris menunjuk timur-barat,
dan lempengan batu tertentu di dalam lingkaran berbaris di arah utara-selatan.
Dua baris tambahan berawal dari megalit yang sama, tapi yang satu berjalan ke
timur laut dan lainnya ke tenggara. Batu-batu menandai titik balik matahari
musim panas dan mungkin musim hujan. Nabta Playa dibangun di tepi danau dan
sebagian terendam selama musim panas dan musim gugur. Kuburan ternak dan
barang-barang sehari-hari telah ditemukan di situs, tetapi tidak ada sisa-sisa
manusia. Nabta Playa mengganggu keyakinan yang telah diterima para ahli sejarah
Mesir. Pembangun masa itu ternyata lebih maju dari yang diyakini sebelumnya dan
bahkan mungkin adalah salah satu budaya yang menginspirasi dinasti raja-raja
Mesir.
9. Seni Laba-Laba
Sebuah karya seni rusak tapi unik
ditemukan di padang pasir barat Mesir. Selembar batu pasir di Kharga Oasis 175
kilometer barat dari Luxor menggambarkan apa yang bisa menjadi satu-satunya
seni batu laba-laba yang dikenal dari Dunia Lama. Penemuan panel yang luar
biasa ini menunjukkan gambar dari apa yang menyerupai jaring, laba-laba, dan
bahkan mangsa yang terjerat.
Usia yang tepat dari panel, yang retak
menjadi dua bagian, sulit ditentukan. Sejarawan Mesir Kuno percaya usia panel
tersebut bisa mencapai sejauh 4000 SM-atau bahkan jauh lebih awal. Saat Mesir
bahkan belum ada. Ketika peradaban berkembang, hieroglif laba-laba sangat
langka. Tidak diketahui mengapa artis kuno memilih arakhnida sebagai subjek
seni atau apa makna darinya. Yang kita tahu adalah bahwa itu adalah
satu-satunya seni jenisnya yang ditemukan di Mesir dan dari Dunia Lama sejauh
ini.
10. Kaca Gurun
Kumbang suci (scarab) pada liontin King
Tuth
Tes pada permata kumbang scarab yang
dulu milik Raja Tut membuktikan bahwa kaca itu dibuat dari kaca yang diproduksi
sebelum peradaban Mesir awal. Penasaran untuk jawaban, para ilmuwan menemukan
suatu daerah di Gurun Sahara di mana blok misterius dari sampah kaca memenuhi
pasir. Tes atom pertama di New Mexico pada tahun 1945 meninggalkan sidik jari
yang sama. Sebuah ledakan di pasir akan meninggalkan lembaran tipis dari kaca,
Namun ledakan yang menciptakan kaca Mesir itu harus lebih panas dari ledakan atom.
Para tersangka termasuk dampak meteor atau ledakan udara panas yang fenomenal.
Karena tidak ada bukti dari kawah, para ilmuwan menguji teori ledakan udara
dengan simulasi komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika jenis dampak
Shoemaker-Levy meledak di atmosfer bumi, bola api yang dihasilkan akan memukul
permukaan tanah seperti tungku, memasak pasir menjadi gelas dengan suhu sampai
18.000 derajat Celcius (32.500 ° F).
KESIMPULAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), gurun diartikan sebagai padang luas yang tandus, atau padang
pasir.gurun juga merupakan suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil
yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir tidak ada
tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan kering, karena klasifikasi
gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir seperempat
permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur yang dapat
melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari.
Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi
geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya. Di daerah gurun banyak pula
hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan hidup di daerah tersebut, diantaranya
Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal, Katak gurun, kaktus, dan flora
lainnya. Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem
alami yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia.
Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal
sebagai daerah tropis.Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang
pertama berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua
berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya
REFERENSI
>Ilmu Geografi.com 2018. Ekosistem
Gurun, Pengertian, Ciri,-Ciri, Proses dan Komponennya.https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gurun/ekosistem-gurun 11 Maret 2018
> Marson, Robert. 2017. 10 Misteri
Padang Pasir yang Belum Terpecahkan.http://terselubung.in/10-misteri-padang-pasir-yang-belum-terpecahkan/ 12 Maret 2018
>UNESA,TIM FMIPA.2012. Sains Dasar. Jilid
2. Surabaya. Unesa University Press.
reviewer : Alin Kusumawati
- Penulisannya
sudah bagus, tetapi belum rapi
- Sebaiknya
menggunakan rata kanan dan rata kiri agar mudah dibaca
- Abstrak
seperti pembahasan
- Tidak
ada nama penulis, reviewer dan dosen pengampu mata kuliah
- Ada beberpa penulisan yang belum sesuai EYD,
seperti huruf abjad yang belum sesuai penulisan
0 comments:
Post a Comment