Pages

Wednesday, March 21, 2018

Misteri Dibalik Keindahan Padang Pasir

Misteri Dibalik Keindahan Padang Pasir

(Alvia Rohmatul Hidayah, 16040254094, Alin Kusumawati 16040254093, Samik, S.Si. M.Si)

Tema: Padang Pasir


ABSTRAK
Gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin benar, walaupun jika diamati secara saksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan kering (bahasa Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil. Air tanah di gurun cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase Persebaran bioma gurun banyak terdapat di wilayah benua Afrika Utara (Sahara) , Amerika Utara (Great Basin), Austalia (Gibson), Asia (Takla Makan), dan Indonesia (Parangtritis).
Padang Pasir
    Curah hujan tahunan di padang pasir kurang dari 10 inci, dalam beberapa tahun meskipun nol. Karena kekeringan yang luar biasa di padang pasir, kolonisasinya terbatas untuk tumbuhan kaktus dan tumbuhan tahunan yang tumbuh cepat dan biji-biji nya dapat berkecambah,berkembang dan berbunga,dan menghasilkan biji-biji tanaman baru dalam beberapa minggu setelah hujan lebat yang langka. Sebagian besar dari hewan di padang pasir (mamalia,kadal,ular,serangga,dan bahkan beberapa unggas) di sesuaikan untuk menggali-gali agar dapat terhindar dari panas membakar matahari. Sebagian besar dari mereka membatasi pencarian makanannya selama berjam-jam.
ISI
Mengenal Ekosistem Gurun
Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya di Bumi kita ini mempunyai banyak sekali ekosistem, karena memang kenampakan setiap wilayah Bumi sangat bervariasi. Ekosistem yang ada di Bumi ini dibedakan menjadi 2 kategori yakni ekosistem darat dan air, dan salah satu jenis ekosistem yang akan kita kenal lebih dekat adalah jenis ekosistem darat, yaitu ekosistem gurun (baca: bioma gurun). Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai ekosistem gurun, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu ekosistem gurun. Ekosistem gurun atau yang dikenal dengan ekosistem padang pasir ini merupakan ekosistem yang meliputi lingkungan padang pasir atau gurun. Ekosistem gurun atau padang pasir ini juga bisa dikatakan sebagai interaksi makhluk hidup yang berada di lingkungan atau habitat padang pasir dengan komponen- komponen yang ada di sekitarnya, baik itu komponen biotik maupun abiotik.
Ciri- ciri Ekosistem Gurun
Ekosistem di Bumi ini ada banyak sekali, seperti yang telah kita ketahui bersebelumnya. Masing- masing ekosistem ini diberi nama berdasarkan nama tempat atau habitatnya. Hal ini juga terjadi pada ekosistem gurun atau padang pasir ini (baca: gurun terbesar di dunia). Oleh karena di sesuaikan dengan nama lingkungan atau habitatnya, maka masing- masing ekosistem ini mempunyai ciri khusus. Ekosistem padang pasir atau gurun ini juga mempunyai ciri khusus, beberapa ciri yang dimiliki oleh ekosistem gurun ini antara lain adalah:
1.Merupakan bagian dari ekosistem darat atau tersetial,
Ekosistem gurun atau padang pasir ini merupakan jenis ekosistem daratan atau terestial. Hal ini sudah pasti karena memang lingkungannya yang tidak terdapat di wilayah perairan, malah justru sebaliknya. Sebagi salah satu jenis ekosistem tersetial atau daratan, dibandingkan dengan eksositem daratan yang lainnya, ekosistem gurun ini merupakan ekosistem yang paling luas. Bahkan luas dari ekosistem gurun ini memenuhi hingga 1/3 dari total luas daratan yang ada di dunia ini. Lokasi gurun terluas di dunia berada di letak astonomis (baca: letak astronomis Indonesia) sekitar 20áµ’ garis lintang utara, dari mulai pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Selain itu kita juga dapat menemui beberapa gurun yang terkenal di dunia, yakni gurun Gobi di Asia, gurun Sahara di Afrika, dan gurun Simpson di Australia.
2. Memiliki curah hujan yang sangat sedikit, yakni dibawah 25 cm per tahun
Salah satu ciri khas yang paling kuat yang dimiliki oleh ekosistem gurun adalah rendahnya tingkat curah hujan yang berada di daerah tersebut. Bahkan ekosistem gurun ini sangat sedikit memiliki tingkat curah hujan. Curah hujan yang ada di wilayah gurun kurang dari 25 cm per tahunnya. Selain sangat sedikit, hujan yang turun di daerah ini juga mempunyai pola sebaran yang tidak teratur, sehingga ada bagian gurun yang tidak menerima hujan sama sekali.
3. Laju penguapan atau evaporasi sangat tinggi
Berbeda dengan tingkat curah hujan yang dimiliki, tingkat penguapan atau evaporasi di daerah gurun ini justru sangatlah besar. Bahkan tingkat penguapan di daerah gurun ini lebih besar daripada curah hujannya. Hal ini tentu saja yang menyebabkan wilayah gurun ini sangatlah gersang dan sulit sekali dijadikan tempat tinggal beberapamakhluk hidup.
4. Mempunyai perubahan suhu yang sangat ekstrim
Salah satu ciri dari ekosistem gurun adalah adanya perubahan suhu yang sangat ekstrim. Perubahan ekstrim ini terletak antara sinag dan juga malam. Suhu gurun ini sangatlah panas di siang hari, sementara di malam hari suhu di gurun ini bisa sangat dingin. Perbedaan suhu diantara keduanya bisa sangat banyak. Hal ini salah satunya disebabkan karena di padang pasir atau gurun tidak ada pepohonan sama sekali hingga membuat udara dan sinar matahari menerpa secara langsung.
5. Tanahnya berupa pasir yang sangat kering
Ekosistem gurun juga mempunyai ciri yang sangat khas, yakni mempunyai tanah yang berupa pasir. Maka dari itulah ekosistem gurun ini juga dikenal dengan ekosistem padang pasir. Tanah pasir yang berada di ekosistem gurun ini memiliki sifat yang sangat kering. Hal ini juga disebabakan karena curah hujan yang sangat sedikit dan persebarannya tidak merata tersebut. Selain kering, tanah di ekosistem gurun ini juga rendah akan nutrisi organik sehingga  tidak subur sama sekali. Saking tidak suburnya, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa hidup di wilayah padang pasir seperti kaktus dan juga pohon kurma. Begitu pula degan binatang, hanya sedikit yang bisa bertahan di wilayah gurun ini, seperti unta, ular, dan beberapa jenis serangga.
6. Didominasi oleh pasir dan juga bebatuan
Seperti namanya, yaitu padang pasir, ekosistem gurun atau padang pasir ini merupakan ekosistem yang kenampakannya juga didominasi oleh pasir dan juga bebatuan. Apabila kita derada di ekosistem ini, maka kita akan banyak menemukan pasir dan batu daripada tanah. Bahkan seluruh tahan akan digantikan oleh pasir lembut yang jumlahnya sangat banyak.
7. Memiliki air tanah yang terasa asin
Meskipun tergolong wilayah yang mempunyai curah hujan sangat sedikit, ekosistem gurun ini tertap mempunyai cadangan air tanah. Namun carandan air tanah yang dimiliki wilayah gurun ini tergolong unik karena memiliki rasa yang asin. Air di tanah di gurun ini mempunyai rasa yang asin disebabka karena mineral garam yang terkandung di dalamnya tidak mengalami pencucian terlebih dahulu oleh drainase maupun air hujan.
8. Hanya bisa dihuni oleh hewan dan tumbuhan yang bereproduksi cepat ketika udara lembab
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa tidak mudah bertahan hidup di ekosistem gurun ini. Selain tanahnya yang sangat kering, tidak subur dan juga keberadaan hujan sangatlah sedikit. Hal ini akan menyebabkan hanya beberapa jenis tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah ini. Tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah gurun ini adalah mereka yang mengalami reproduksi dengan cepat selama periode lembab.
Proses Terbentuknya Gurun
Padang pasir merupakan kenampakan alam yang bersifat alamiah di Bumi ini. Padang pasir atau gurun ini merupakan kenampakan  salah satu dari wujud daratan yang ada di muka Bumi. Namun ternyata ekosistem padang pasir ini tidaklah terjadi secara serta merta begitu saja. Terjadinya ekosistem padang pasir atau gurun ini karena didukung oleh 2 hal. 2 faktor yang mendukung proses terbentuknya ekosistem gurun atau padang pasir ini adalah:
Bayangan hujan yang berasal dari pegunungan yang tinggi Pola sirkulasi besar yang berasal dari angin global. Bayangan hujan dari pegunungan yang tinggi maksudnya adalah awan yang terbentuk dari proses daur ulang air tidak bisa mencapai daerah gurun karena akan dilahalagi oleh gunung yang menjulang tinggi tersebut. Hal ini akan menyebabkan awan mencair sebelum mencapai di daerah ekosistem gurun. Sementara itu, pola angin global akan menyebabkan angin yang sampai di ekosistem gurun ini adalah angin yang bersifat kering dan tidak membawa molekul air sama sekali.
Komponen Ekosistem Gurun
Setiap ekosistem mempunyai komponen masing- masing. Komponen- komponen tersebut terdiri dari komponen biotik dan juga abiotik. Sama seperti dengan jenis ekosistem lainnya, ekosistem gurun atau padang pasir ini juga mempunyai komponennya sendiri yang menyusun ekosistem gurun tersebut. Komponen yang ada di ekosistem gurun ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sementara komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berbagai komponen yang berada di ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain: Komponen biotik – Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini jumlahnya banyak dan ada beberapa jenis. Komponen biotik yang ada di ekosistem gurun atau padang pasir antara lain tanaman dan juga binatang yang hidup di wilayah ekosistem gurun atau padang pasir tersebut. Tumbuhan yang hidup di padang pasir ini adalah jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup dengan pasokan air yang sangat sedikit. Demikian pula binatang yang bisa hidup di daerah ini juga jenis binatang yang mampu bertahan hidup di daerah kering. Komponen abiotik – Selain komponen yang hidup, ekosistem gurun atau padang pasir juga memiliki komponen yang tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Komponen abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia yang dijadikan media maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk hidup. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain adalah suhu, air, cahaya matahari, angin, batu, pasir, dan tingkat keasaman atau pH.

Gurun menawarkan beberapa misteri terakhir di dunia, baik misteri alam maupun buatan manusia. Kota mati tanpa sejarah, monumen yang menggambarkan pengetahuan kuno yang canggih, artefak anomali, serta ledakan dari ruang angkasa hanya beberapa teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan. Berikut 10 misteri padang pasir yang belum terpecahkan seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com




Kata kunci : gurun ;padang pasir;misteri 


10 Misteri Dipadang Pasir

1.Lingkaran Peri
Di gurun Namibia, jutaan lingkaran misterius memenuhi lanskap. Sekelilingnya dilapisi dengan rumput setinggi lutut, tapi tidak ada yang tumbuh dalam lingkaran-lingkaran tersebut – bahkan ketika tanah yang subur ditambahkan. Misteri seputar asal-usul lingkaran alami ini telah mengilhami banyak teori selama beberapa dekade, tetapi tidak ada yang memuaskan semua orang di komunitas ilmiah. Teori-teori berkisar dari karya rayap, burung unta mandi pasir, tanaman beracun dan jamur yang membunuh rumput, gas bawah tanah, rumput yang bersaing, dan tingkat nutrisi yang tersedia dalam tanah. Meskipun sebagian besar lingkaran peri muncul di Gurun Namib, mereka membentang epanjang 1.800 kilometer dan mencapai Provinsi Cape di Afrika Selatan. Salah satu aspek dari lingkaran yang menunjukkan mereka terorganisasi sistematis adalah bahwa mereka tidak pernah tumpang tindih, yang menyebabkan para ilmuwan untuk berspekulasi apakah lingkaran bersaing satu sama lain. Setiap lingkaran peri dapat meluas hingga 2 dan 20 meter dalam diameter dan memiliki umur hingga 75 tahun. Tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan mereka menghilang. Selengkapnya baca disini dan disini

2 . Makam Aneh
Dalam Lembah Para Raja, wilayah pekuburan yang di mana sisa-sisa Raja Tutankhamun ditemukan, misteri berusia 3.000 tahun muncul. Pada tahun 2005, sebuah ruang batu kapur tak sengaja ditemukan di bawah gubuk beberapa pekerja kuno’. Di dalamnya terdapat 28 guci besar dan tujuh peti mati. Semua peti mati dsegel dengan hati-hati. Beberapa dihiasi dengan warna kuning, tetapi tidak ada peti mati yang berisi mumi. Sebaliknya, peti mati dan guci diisi dengan potongan-potongan tembikar, batu, segel lumpur, kain, kayu, dan natron, bubuk yang digunakan untuk mengeringkan tubuh yang mati. Salah satu peti mati bahkan memiliki peti mati lain di dalamnya. Apakah ini pemakaman palsu untuk menipu seseorang? Lembah para Raja tentu sudah diincar para perampok makam. Jika tujuannya adalah untuk menipu pencuri, sungguh ironis karena ruangan ini tampaknya menjadi satu-satunya makam di wilayah itu yang tak pernah dijarah. Bahkan jika memang makam palsu, seharusnya ada prasasti kerajaan, nama-nama bangsawan dan barang-barang bernilai untuk meyakinkan, tapi ini tidak ada. Beberapa teori mengatakan bahwa ruang dengan isinya yang aneh tersebut adalah puing-puing dari studio pembalseman, sebuah makam yang gagal, atau bahkan ruang bekas pembalseman Tutankhamun. Tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa limbah seperti itu disegel seperti mayat dalam peti mati yang dihiasi dan berada di lembah yang disediakan untuk pemakaman kerajaan.

3. Four Corners Gas
Wilayah gurun Four Corners berisi bentang alam yang indah seperti Shiprock di New Mexico. Gurun ini juga situs gumpalan anomali yang mengandung metana tingkat tinggi. Pada tahun 2003, satelit yang digunakan untuk mengukur jumlah metana menemukan awan mematikan gas rumah kaca ini saat melewati Four Corners di Amerika Serikat. The Four Corners adalah daerah di mana Colorado, New Mexico, Arizona, dan Utah bertemu. Ada sesuatu disana yang melepaskan jumlah metana yang sangat besar yaitu sebesar 10 persen dari emisi tahunan metana di seluruh Amerika Serikat. Hal ini berlangsung selama enam tahun. Kemudian berhenti secara misterius seperti ia berawal. Ada hampir 40.000 sumur di area itu yang bisa bertanggung jawab atas curahan gas rumah kaca tersebut. Tujuan dari sumur-sumur ini adalah untuk mengekstrak gas alam, yang sebagian besar metana, dari lingkungan yang kaya batubara lokal. Namun, tidak dapat memuaskan dalam menjelaskan volume gas rumah kaca yang ditemukan mengambang di atas Four Corners. Menurut NASA, kemungkinan peristiwa kebocoran gas alam selama enam tahun tidak dapat diabaikan. Apakah itu buatan manusia atau alam, peneliti masih mencoba untuk menemukan asal metana, gas yang lebih efektif menciptakan pemanasan global daripada karbon dioksida
4. Reruntuhan Suriah
Arkeolog Robert Mason berbicara di Semit Museum tentang penemuan formasi batuan misterius di dekat biara Suriah Deir Mar Musa (gambar atas), dan kebutuhan untuk eksplorasi lebih lanjut Ada reruntuhan di padang pasir Suriah yang lebih tua dari piramida Mesir. Mereka adalah sisa-sisa terakhir dari sebuah kota misterius yang pernah berdiri 80 kilometer (50 mil) dari apa yang sekarang Damaskus. Didirikan 5.000 tahun yang lalu, bahkan kota kuno Damaskus termasuk muda dibandingkan dengan reruntuhan ini. Pada tahun 2009, arkeolog Robert Mason bekerja pada sebuah biara Suriah yang dibangun pada abad keempat atau kelima ketika beberapa formasi batuan yang tidak biasa di dekatnya menarik perhatiannya. Ini termasuk kemungkinan makam serta baris batu dan lingkaran. Mason juga menemukan formasi berdinding yang disebut “layang-layang gurun,” perangkap berbatu yang akan mengurung rusa dan hewan lain ke dalam suatu daerah di mana mereka dapat dengan mudah dibunuh. Potongan alat batu yang ditemukan di sekitar struktur tersebut memberikan Mason keempatan untuk memperkirakan usia penemuannya: yaitu sekitar 6.000 sampai 10.000 tahun SM. Piramida awal, Piramida Agung Giza, diyakini telah dibangun 4.500 tahun yang lalu. Pada titik ini, siapa yang membangun kota dan mengapa mereka pergi masih belum diketahui. Karena perang dan konflik lainnya di wilayah ini, maka terlalu berbahaya untuk menyelidiki kota kuno di gurun ini.

5. Spesies yang Tak Diketahui
Kapak tangan Oldowan yang ditemukan di Kenya, menunjukkan bahwa manusia purba menggunakan alat-alat batu ini hampir 2 juta tahun yang lalu. Alat batu buatan tangan tertua yang pernah ditemukan telah ditemukan di padang pasir tandus Kenya. Penemuan tahun 2011 ini bisa menggoyahkan keyakinan selama ini bahwa produksi alat kuno terjadi hanya dalam spesies yang berkaitan dengan manusia modern. 149 artefak batu bertanggal kembali ke sekitar 3,3 juta tahun yang lalu, saat dimana nenek moyang manusia belum diketahui ada. Siapa pun pengrajin itu, ia memiliki kemampuan fisik dan mental untuk menajamkan tepi batu setajam pisau cukur, teknik yang dikenal sebagai “knapping.” Para peneliti tidak tahu siapa yang membuat alat-alat tersebut- hanya spesies humanoid yang tidak teridentifikasi. Ini bisa jadi adalah kelompok pra manusia atau spesies lain yang memiliki kemampuan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan manusia. Keyakinan mainstream juga menyatakan bahwa alat pemotong canggih dikembangkan saat perubahan iklim mereduksi hutan menjadi sabana dan kebutuhan daging menjadi bagian penting dari bertahan hidup. Tapi artefak Kenya membuktikan bahwa kerajinan itu tidak dipicu oleh kebutuhan untuk pengolahan daging. Saat itu Kenya bukan gurun, tapi hutan.

6 . Atacama Nitrat


Charles Darwin menyebut gurun Atacama sebagai tempat “di mana tidak ada yang bisa eksis.” Gurun Amerika Selatan ini dianggap tempat paling kering di planet ini dan beruntung jika mendapat lebih dari 1 milimeter (0,04 di) curah hujan setahun. Tapi ada sesuatu yang berkembang di sana- deposit nitrat dan yodium yang paling berlimpah di dunia. Mineral ini tidak seperti yang lain. Bakteri yang dibutuhkan untuk pembentukan deposit nitrat dan yodium tidak ada disana, namun nitrat Atacama membentuk jalur berkerak sekitar 700 kilometer (435 mil) panjang dan 20 kilometer (12 mil) lebar. Penjelasan yang mungkin untuk sabuk kolosal nitrat ini termasuk spekulasi bahwa mineral terbentuk dengan bantuan “sea spray” atau partikel-partkel aerosol dari Samudera Pasifik yang menyemprot 50 kilometer jauhnya, nitrogen di atmosfer berubah menjadi nitrat dengan mengikat tanah dan garam, dan air tanah kuno yang kaya mineral dipaksa ke permukaan selama munculnya pegunungan setempat. Pada saat ini, teori air tanah dianggap paling mungkin, tapi tidak ada yang telah terbukti.

7. Lubang-lubang Pisco
Dibayangi oleh tetangga mereka yang lebih terkenal. Nazca Lines, membuat banyak orang tidak mengetahui tentang misteri kuno lainnya dari Peru. Ditemukan di wilayah gersang dekat Pisco Valley, ribuan lubang berbentuk kerucut telah diukir di batu oleh tangan yang tidak diketahui. Beberapa berteori bahwa lubang-lubang ini digunakan sebagai silo biji-bijian atau kuburan dari suku misterius, tetapi meskipun beberapa lubang dalamnya mencapai 2 meter (7 kaki), mereka tidak tampak telah digunakan sebagai lubang penyimpanan untuk makanan atau jasad. Sebuah kuburan besar akan meninggalkan bukti-bukti di belakang, tapi tidak satu gigi atau fragmen artefak yang pernah ditemukan di salah satu dari ribuan lubang-lubang ini. Diperkirakan 6.900 lubang dipahatkan ke daerah pegunungan membentuk barisan sepanjang 1,5 kilometer dan lebar 20 meter. Beberapa lubang tepat sejajar satu sama lain. Alasan mengapa struktur ukiran yang intens seperti itu, yang diperkirakan butuh beberapa dekade untuk menyelesaikannya, telah hilang ditelan waktu. Ada beberapa petunjuk yang menggoda. Gambar satelit telah menangkap apa yang tampak seperti reruntuhan pemukiman kuno di timurnya. Barisan lubang-lubang tersebut juga berakhir tiba-tiba di dekat tempat yang beberapa orang mengatakan terlihat seperti hancur oleh ledakan. Reruntuhan dan akhir yang tidak biasa dari lubang-lubang ini mungkin bukan apa-apa, tapi yang pasti memperdalam intrik dari Lubang-lubang Pisco. Selengkapnya baca disini

8. Nabta Playa
Gurun Sahara memegang misteri megalit 1.000 tahun lebih tua dari Stonehenge. Disebut Nabta Playa, situs termasuk cincin batu berdiri, lima baris lempeng batu tegak dan runtuh, serta kemungkinan makam. Batu-batu tersebut memiliki berat beberapa ton, dan ada pula yang setinggi 2,7 meter. Sekelompok orang Zaman Batu yang tidak diketahui telah membangun kompleks tersebut di 6.000 hingga 6.500 tahun yang lalu, dan batu-batu itu adalah keselarasan tertua astronomi dari megalith yang pernah ditemukan. Foto satelit menegaskan bahwa salah satu baris menunjuk timur-barat, dan lempengan batu tertentu di dalam lingkaran berbaris di arah utara-selatan. Dua baris tambahan berawal dari megalit yang sama, tapi yang satu berjalan ke timur laut dan lainnya ke tenggara. Batu-batu menandai titik balik matahari musim panas dan mungkin musim hujan. Nabta Playa dibangun di tepi danau dan sebagian terendam selama musim panas dan musim gugur. Kuburan ternak dan barang-barang sehari-hari telah ditemukan di situs, tetapi tidak ada sisa-sisa manusia. Nabta Playa mengganggu keyakinan yang telah diterima para ahli sejarah Mesir. Pembangun masa itu ternyata lebih maju dari yang diyakini sebelumnya dan bahkan mungkin adalah salah satu budaya yang menginspirasi dinasti raja-raja Mesir.


9. Seni Laba-Laba


Sebuah karya seni rusak tapi unik ditemukan di padang pasir barat Mesir. Selembar batu pasir di Kharga Oasis 175 kilometer barat dari Luxor menggambarkan apa yang bisa menjadi satu-satunya seni batu laba-laba yang dikenal dari Dunia Lama. Penemuan panel yang luar biasa ini menunjukkan gambar dari apa yang menyerupai jaring, laba-laba, dan bahkan mangsa yang terjerat.
Usia yang tepat dari panel, yang retak menjadi dua bagian, sulit ditentukan. Sejarawan Mesir Kuno percaya usia panel tersebut bisa mencapai sejauh 4000 SM-atau bahkan jauh lebih awal. Saat Mesir bahkan belum ada. Ketika peradaban berkembang, hieroglif laba-laba sangat langka. Tidak diketahui mengapa artis kuno memilih arakhnida sebagai subjek seni atau apa makna darinya. Yang kita tahu adalah bahwa itu adalah satu-satunya seni jenisnya yang ditemukan di Mesir dan dari Dunia Lama sejauh ini.

10. Kaca Gurun


Kumbang suci (scarab) pada liontin King Tuth
Tes pada permata kumbang scarab yang dulu milik Raja Tut membuktikan bahwa kaca itu dibuat dari kaca yang diproduksi sebelum peradaban Mesir awal. Penasaran untuk jawaban, para ilmuwan menemukan suatu daerah di Gurun Sahara di mana blok misterius dari sampah kaca memenuhi pasir. Tes atom pertama di New Mexico pada tahun 1945 meninggalkan sidik jari yang sama. Sebuah ledakan di pasir akan meninggalkan lembaran tipis dari kaca, Namun ledakan yang menciptakan kaca Mesir itu harus lebih panas dari ledakan atom. Para tersangka termasuk dampak meteor atau ledakan udara panas yang fenomenal. Karena tidak ada bukti dari kawah, para ilmuwan menguji teori ledakan udara dengan simulasi komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika jenis dampak Shoemaker-Levy meledak di atmosfer bumi, bola api yang dihasilkan akan memukul permukaan tanah seperti tungku, memasak pasir menjadi gelas dengan suhu sampai 18.000 derajat Celcius (32.500 ° F).

KESIMPULAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan sebagai padang luas yang tandus, atau padang pasir.gurun juga merupakan suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya. Di daerah gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan hidup di daerah tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal, Katak gurun, kaktus, dan flora lainnya. Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis.Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya


REFERENSI
>Ilmu Geografi.com 2018. Ekosistem Gurun, Pengertian, Ciri,-Ciri, Proses dan Komponennya.https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gurun/ekosistem-gurun 11 Maret 2018
> Marson, Robert. 2017. 10 Misteri Padang Pasir yang Belum Terpecahkan.http://terselubung.in/10-misteri-padang-pasir-yang-belum-terpecahkan/ 12 Maret 2018
>UNESA,TIM FMIPA.2012. Sains Dasar. Jilid 2. Surabaya. Unesa University Press.






reviewer  : Alin Kusumawati
  1. Penulisannya sudah bagus, tetapi belum rapi
  2. Sebaiknya menggunakan rata kanan dan rata kiri agar mudah dibaca
  3. Abstrak seperti pembahasan
  4. Tidak ada  nama penulis, reviewer dan dosen pengampu mata kuliah
  5. Ada beberpa penulisan yang belum sesuai EYD, seperti huruf abjad yang belum sesuai penulisan

0 comments:

Post a Comment