PENTINGNYA ATMOSFER
BAGI BUMI DAN MAKHLUK HIDUP
Nur Maulidah Hasanah, Reviewer : Nurma Arianty Siregar, Samik, S.Si., M.Si.
abstrak
Atmosfer merupakan bagian penting bagi bumi dan kehidupan manusia
dikarenakan salahsatunya dengan adanya atmosfer kita dapat bernafas. Atmosfer
merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi,terdiri atas pola berlapis gas
ketebalan kurang lebih 1.000KM dari permukaan bumi. Gas penyusun atmosfer
adalah nitrogen(78%),oksigen (21persen),argon(0,9%),dan karbon dioksida
(0.03%). Lapisan gas tersebut karena
grafitasi bumi,bersama bumi akan ikut berotasi dan berevolusi, kecuali jika
terjadi angin kencang.
Pengertian
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan
cair pada bumi. Atmosfer tersusun dari campuran berbagai unsur dan senyawa
kimia. Unsur penyusun atmosfer paling banyak adalah Nitrogen, Oksigen, dan
Argon. Selain itu juga terdapat uap air, karbon dioksida, dan ozon (Neiburger,
dkk. 1982).
Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang, sehingga
mempengaruhi energi radiasi elektromagnetik yang sampai ke pemukaan bumi.
Radiasi gelombang elektromagnetik akan mengalami hambatan, disebabkan oleh
partikel-partikel yang ada di atmosfer. Proses penghambatannya terjadi dalam
bentuk serapan, pantulan, dan hamburan (scattering). Komponen atmosfer yang
merupakan penyerap efektif radiasi matahari adalah uap air, karbondioksida, dan
ozon. Menurut Sinambela, dkk. 2006, berkurangnya konsentrasi ozon stratosfer
akan menaikkan intensitas radiasi UV berbahaya yang sampai di permukaan bumi.
Ozon terdapat di dua lapisan terbawah atmosfer, yaitu lapisan stratosfer
dan troposfer. Ozon stratosfer (lapisan ozon) berfungsi untuk melindungi bumi
dari radiasi UV, sedangkan ozon di troposfer bersifat polutan dan dapat
membahayakan kesehatan manusia. Berdasarkan citra satelit yang direkam oleh
National Aeronautics and Space Administration (NASA), diketahui bahwa dalam
beberapa tahun terakhir (1981-2006) lubang ozon semakin hari semakin meningkat
(ozonewatch.gsfc.nasa.gov).
Kondisi ini akan menyebabkan tingginya tingkat radiasi matahari yang
mencapai permukaan bumi. Adanya proses fotokimia di atmosfer yang memungkinkan
terjadinya pembentukan ozon dengan bantuan radiasi UV matahari akan
membahayakan kehidupan di bumi. Hal ini dikarenakan konsentrasi ozon yang
tinggi di troposfer dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, serangan
jantung dan kematian (Roosita, 2007). Oleh karena itu penelitian yang berkaitan
dengan ozon di troposfer sangat diperlukan.
Ozon troposfer disebut juga ozon permukaan (ground level ozone) dimana
konsentrasinya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah gas-gas
pencemar udara di atmosfer seperti NOx, CO, CH4,VOCs (volatile organic
coumpunds / zat-zat organik yang mudah menguap), intensitas radiasi UV
matahari, temperatur permukaan, kelembaban udara, arah dan kecepatan angin
(Amalia dan Setiawan,2008).
Bagian luar bumi/lapisan
udara (atmosfer)
Lapisan udara (Atmosfer) mempunyai
empat lapisan utama yaitu :
·
Troposfer dengan ketinggian 0 hingga 30km
·
Stratosfer dengan ketinggian 30 sampai 60km
·
Mesosfer dengan ketinggian 60 sampai 90km
·
Termosfer diatas ketinggian 90km
Masing-masing mempunyai suhu maksimum dan minimum pada musim-musim dingin
dan panas.
Asal Usul Atmosfer
Atmosfer atau langit, merupakan topik kajian manusia yang sangat menarik
sejak jaman purbakala. Dalam sejarah kehidupan manusia, banyak artefak-artefak
yang menjadi bukti bahwa fokus pada pengamatan langit, telah mewarnai pola
hidup manusia. Pada dasarnya,dalam upaya untuk menata hidup material dan
spiritualnya, manusia telah mencoba mengungkap rahasia langit. Ada yang
realistis, berdasarkan pengamatan dan metodologi ilmiah, seperti teori-teori
geosentris, heliosentris, astronomi, meteorology, dan sebagainya. Namun
demikian tiap babak sejarah kehidupan manusia, ada yang mengungkapkan rahasia
langit dari mitos yang irrealistis, seperti ramalan bintang, keberuntungan dan
kesialan bersama kemunculan bintang tertentu, atau fenomena komet, gerhana,
angin, hujan,petir, dan seterusnya,dihubungkan dengan tanda akan ada peristiwa
khusus menimpa manusia/alam.
Jika ditelaah lebih lanjut, kedua hal diatas,
pendekatan realistis dan irrealistis fenomena langit, telah membawa umat
manusia pada pemahaman yang lebih baik pada atmosfer maupun langit. Studi
tentang atmosfer awalnya dilakukan untuk memahami fenomena-fenomena yang
berhubungan dengan permukaan bumi seperti cuaca/iklim, fenomena pembiasan sinar
matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang, komet,
meteor, dan lain-lain.Atau bahkan dalam rangka membuktikan apakah nasib
individu seseorang atau sekelompok orang, bangsa, dan dunia berhubungan dengan
fenomena langit. Percaya atau tidak,suatu saat kedua pendekatan itu, pendekatan
realistis dan irrealistis yang benar pijakannya,akan bertemu pada satu titik
pemahaman yang mendalam bagi ilmu pengetahuan manusia, tentang kebesaran
penciptaan alam oleh Tuhan.
Bumi diperkirakan dibentuk beberapa saat setelah penciptaan jagad raya,
kira-kira 5 milyar tahun yang lalu. Dan diperkirakan 500 juta pertama setelah
penciptaannya, atmosfer dengan kerapatan tinggi, berisi asap seperti pada
nebula matahari, utamanya adalah hidrogen. Bersamaan dengan proses pendinginan
gas-gas lain dibentuk dari uap dan gas (asap) yang dikeluarkan dari dalam bumi
hasil reaksi-reaksi fusi atau asap dari luar bumi (proses pendinginan planet
lain atau bintang atau komet). Asap tersebut, diperkirakan terdiri atas
utamanya hidrogen (H2), uap air (H2O), methana (CH4), dan karbon dioksida
(CO2). Sampai kira-kira 3,5 juta tahun yang lalu, atmosfer diperkirakan terdiri
atas CO2, CO, H2O, N2, dan H2. Karbon dioksida ini menjadi dominan, karena
proses oksidasi termal yang berlangsung milyaran tahun dan tidak banyak
dimanfaatkan untuk proses lain.Keberadaan air, menyebabkan pengurangan gas CO2,
melalui proses pelarutan manjadi garam karbonat atau batuan karbonat. Bumi
makin mengeras.
Pada awal penciptaan, atmosfer bumi tidak memiliki molekul-molekul atau
atom-atom oksigen bebas di dekat permukaan. Data-data yang menjelaskan ini
tersimpan pada formasi batuan purba yang dominan mengandung besi dan uranium,
dengan keadaan tereduksi. Unsur-unsur tersebut tidak ditemui lagipada batuan
Precambrian dan yang lebih muda (< 3 juta tahun). Atmosfer bawah pada saat
itu lebih bersifat reduktor karena belum mengandung oksigen.Namun beberapa
penyelidikan menyebutkan pada bagian atas terdapat molekul oksigen yang cukup
melimpah, didesain untuk membentuk lapisan ozon.
Perencanaan Tuhan untuk penempatan kehidupan di bumi, mulai diproses pada
masa selanjutnya. Diperkirakan 1 juta tahun yang lalu, ketika bumi sudah cukup
dingin, diciptakan organisma-aquatik awal yang oleh para kosmolog dinamakan
blue-green algae (tidak ada satupun toeri ilmiah yang dengan meyakinkan dapat
membuktikan alga ini terbentuk dengan sendirinya atau karena evolusi alam).
Kehidupan ini masih terbatas pada perairan. Organisma ini, mulai ditugaskan
untuk
menggunakan energi dari matahari yang tidak
terserap ozone, memecah molekul air dan karbon dioksida, dan menggabungkan
kembali menjadi senyawa organik esensial dan membuat molekul oksigen. Inilah
pertama kali proses fotosintesis terjadi. Walaupun terjadi respirasi yang
melepaskan kembali CO2, tetapi pertumbuhan alga ini cukup besar dengan
mendeposit carbon ke jaringan/senyawa organiknya. Proses awal ini berlangsung
selama ratusan ribu tahun, sehingga cukup membuat akumulasi oksigen di atmosfer.
Bersamaan dengan meningkatnya oksigen (O2) tersebut, kadar karbon dioksida
(CO2) menurun.Proses ini berlangsung terus, sampai kadar oksigen di permukaan
menjadi cukup besar.
Dalam kesimpulan berbagai penelitian atmosfer awal, terdapat dua proses utama
yang mengarah pada perubahan komposisi atmosfer.
Pertama, adanya tumbuhan yang mengkonversi karbon dioksida menjadi massa
jaringan organik, dengan mengeisikan oksigen ke atmosfer. Kedua peluruhan
batuan pyrite yang melepaskan sulfur sehingga kadar sulfur di lautan menjadi
tinggi. Proses oksidasi sulfur menurunkan oksigen di atmosfer. Walaupun secara
meyakinkan perubahan konsentrasi oksigen di atmosfer ini tidak diketahui
penyebab jelasnya, namun periode naiknya oksigen ini menjadikan bumi layak bagi
kehidupan hewan dan manusia di jaman-jaman berikutnya.
Pada atmosfer bagian atas, sebagian molekul-molekul oksigen (O2) bekerja
menyerap energi UV dari matahari dan terpecah menjadi atom oksigen tunggal.
Sebagian molekul oksigen tunggal ini berkoalisi dengan molekul oksigen yang
masih ada mulai membentuk ozon (O3). Ozon ini akan menyerap UV dengan panjang
gelombang yang berbeda, kembali pecah menjadi O2dan O. Akumulasi ozon dalam
jutaan tahun ini menghasilkan lapisan ozon di bagian atas (sekarang dikenal
dengan troposfer). Lapisan ini bereaksi terus menerus dan sangat efektif
menyerap UV (200-300 nm), dan melindungi permukaan bumi dari irradiasi UV kuat
dari matahari. Reaksi ini merupakan desain siklus yang berkesetimbangan di
lapisan ozon atmosfer. Keberadaan lapisan ozon ini, membuat daratan di Bumi
menjadi mungkin untuk diberi kehidupan. Radiasi yang diterima permukaan bumi
menjadi lebih kecil dan cukup untuk menjaga ikatan senyawa organik tetap utuh.
Daratan di Bumi menjadi cukup dingin, untuk memulai kehidupan. Tumbuhan
produsen sederhana dan perintis, mulai dipindahkan ke daratan.
- Oksigen
(O2) => Kadar oksigen dalam atmosfer
20,95%. Oksigen ini berasal dari pepohonan yang sangat membantu untuk
memelihara lapisan ozon
- Karbondioksida
(CO2) => Kadar karbondioksida di dalam bumi
0,034%. Karbondioksida dihasilkan dari pembakaran hutan maupun lahan,
pernafasan manusia dan lain-lain.
- Nitrogen
(N2) => Nitrogen merupakan sebuah unsur
yang paling banyak di dalam bumi, yakni 78,08%. Adanya nitrogen ini
berguna untuk senyawa organik.
- Argon
(Ar), Xenon (Xe), Neon (Ne) dan Kripton (Kr) => Keempat unsur gas tersebut bisa dikatakan sebagai gas
mulia. Mengapa? Karena keempatnya tidak mudah bergabung dengan
unsur lain, sehingga sulit membentuk senyawa lain.
- Helium
(He) dan Hidrogen (H2)
=> yang satu ini cukup jarang di udara, kecuali pada panas yang tinggi.
Gas ini merupakan yang paling ringan dan sangat sering dipakai untuk
mengisi balon meteorologi.
- Ozon
(O3) => Bentuk lain dari oksigen sehingga
sangat efektif untuk menyerap radiasi Ultra Violet,
dimana radiasi ini memiliki energi yang sangat besar dan berbahaya bagi
tubuh manusia. Ozon hanya mampu dijangkau pada ketinggian 20 KM hingga 30
KM.
- Uap
Air (H2O) => apa yang terdapat
pada atmosfer merupakan hasil dari penguapan air laut, danau, sungai dan
lain-lain. Uap air ini berperan penting dalam proses cuaca maupun iklim
yang berubah fase. (https://waktuku.com/lapisan-atmosfer-dan-fungsinya/)
Struktur Atmosfer
Secara umum atmosfer, dipelajari dengan membaginya menjadi dua yaitu
regional rendah (lower) dan regional atas (upper). Regional bawah adalah
atmosfer dari permukaan bumi sampai ketinggian kira-kira 50 km. Studi untuk
regional ini merupakan studi meteorologi. Sedangkan studi regional atmosfer
atas (> 50 km), dikenal dengan studi aeronomi. Dari total kebalan atmosfer,
kira-kira 500 km lebih dari permukaan bumi, terdapat zona (sampai sekitar 90
km) dengan komposisi gas yang relatif tetap dalam perbandingannya. Zona ini
berisi gas-gas inert (N2, O2, He, Ar) yang berinteraksi dengan energi radiasi
yang cukup lemah.
Sedangkan bagian zona atas (>100 km),merupakan zona yang menerima
radiasi dengan intensitas dan energi yang sangat tinggi. Energi spektrum ini
memungkinkan terjadinya reaksi molekuler untuk ionisasi, fotolisis,
radikalisasi, dan sebagainya. Pada zona ini komposisi menjadi tidak seragam
baik karena perubahan altitude maupun latitudnya.
Berdasarkan kehomogenan komposisi dan kerapatan
pada setiap ketinggian (altitude)
dibagi dalam dua lapisan, yaitu:
Lapisan homosfer, merupakan lapisan bawah atmosfer
(kurang dari 80 km) yang terdiri atas campuran gas permanen 99,9 % massa
atmosfer total dengan perbandingan komposisi tertentu yang tetap untuk setiap
segmen altitud. Secara kimia homogen/larutan homogen, pada ketinggian yang sama
komposisi kimia dan sifat fisika gas-gas penyusunnya relatif homogen. Jadi
lapisan homosfer ini tersusun atas lapisan-lapisan homogen yang tersusun sampai
ketinggian 80 km. Terdiri atas troposfer, stratosfer, dan mesosfer.
Lapisan heterosfer, lapisan di atas homosfer yang
terdiri atas gas-gas lebih ringan (seperti hidrogen dan helium).Dominasi
gas-gas ini berubah karena perbedaan altitude, sehingga perbandingan komposisi
berubah-ubah, karena diisi dengan gas-gas yang relatif lebih ringan, mono atau
diatomic (seperti hidrogen dan helium). Komposisi yang kurang dari 0,1 % dari
massa atmosfer, volume ruang yang sangat besar, dan tekanan yang sangat rendah,
menyebabkan distribusi gas-gas di lapisan ini sangat besar. Jarak antar gas
relatif jauh, tidak banyak interaksi. Parcel gas-gas dilapisan ini sangat besar
dipengaruhi radiasidan keadaan luar atmosfer. Pada lapisan heterosfer ini
komposisi berubah/heterogen walaupun di altitude yang sama, salah satunya
karena intensitas radiasi yang berfluktuasi sangat besar di siang dan malam,
serta kapasitas panas yang rendah dari gas-gas yang mayoritas monoatomik,
radikal, atau dalam keadaan tereksitasi.
Fungsi dari Lapisan Atmosfer
Fungsi Atmosfer cukup penting, yakni melindungi keempat
unsur gas oleh sebuah gravitasi bumi dan juga mempertahankan serta melindungi
dar serangan luar. Komposisi dari keempat unsur terseubt kurang lebih untuk
Nitrogen sekitar 78%, Karbondioksida 0,03%, Argon 0,9% dan Oksigen sebesar 21%.
Sederhananya seperti berikut:
- Pelindung
Bumi, Guna melindungi suhu bumi agar tetap stabil dan menjaga agar cuaca
maupun kelembaban udara di bumi tetap stabil.
- Penyeimbang,
Guna menyeimbangkan keadaan baik di dalam maupun di luar bumi.
- Mengurasi
rasa panas yang dipancarkan secara langsung oleh Cahaya
Matahari.
- Melindungi
bumi dari serangan meteor-meteor yang berterbangan di luar angkasa.
- Menjaga
agar Gravitasi tetap stabil.
Jadi, fungsi atmosfer ini untuk mengatur proses penerimaan panas
yang berasal dari matahari, yakni dengan cara menyerap sinar matahari kemudian
memantulkan panas yang dipancarakan oleh matahari.
Kurang lebih sekitar 34% dari 100% panas
matahari yang dipantulkan akan dikembalikan ke luar angkasa dengan bantuan dari
kumpulan awan, atmosfer dan permukaan bumi. Lalu, 19% ajan diserap oleh
atmosfer dan awan. Untuk sisanya yakni 47% mencapai permukaan bumi, yang
artinya panas yang sampai pada kulit kita telah mengalami penyerapan atau telah
disaring (Filterisasi)
oleh atmosfer dan awan.
Selain dari keempat unsur gas yang tadi
disebut, masih ada lagi unsur lain, yakni uap air, neon, xinon, krypton, hidrogen dan
ozon. Perlu diketahui, bahwasanya sebuah lapisan atmosfer
dikelilingi oleh lapisan yang sangatlah tebal, bahkan karena sangat tebal jarak
lapisannya mampu mencapai ribuan bahkan puluhan ribu kilometer dari suatu
planet ke luar angkasa.
Macam-Macam Lapisan Atmosfer
Terdapat beberapa lapisan
yang menyelimuti bumi, diantaranya troposer, staratosfer, ionosfer dan eksosfer.
Masing-masing lapisan memiliki ciri, jarak dan fungsi tersendiri.
Lapisan Troposfer
Pada lapisan ini, manusia masih dimungkinkan untuk
bernafas, sehingga tidak heran jika pendaki gunung masih mampu bertahan pada
lapisan tersebut. Hanya saja, lapisan ini mampu menyebabkan rasa lelah dan
keringat dingin. Lapisan ini mengandung 2 senyawa kimia yakni, uap air dan
karbondioksida. Lapisan ini terletak pada ketinggian 12 KM di atas permukaan
bumi.
Lapisan Stratosfer
Merupakan sebuah lapisan yang memiliki suhu dingin
dan hanya ditempa oleh ozon. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung dari
gelombang radiasi ultra violet yang sangat berbahaya jika terkena kulit
manusia. Lapisan Ozon ini akan menipis jika aktifitas di dunia banya melakukan
penebangan pohon secara massif.
Lapisan Mesosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 50 KM hingga 75
KM di atas permukaan bumi. Lapisan keitga dari atmosfer ini telah mengalami
penurunan suhu yang cukup besar setiap bertambahnya ketinggian. Suhu pada
lapisan ini mampu mencapai 0,4 Derajat Celcius pada ketinggian 100 Meter.
Lapisan Ionosfer
Lapisan ini adalah suatu proses terjadinya ionisasi
partikel-partikel sehingga akan menghasilkan sebuah efek perambatan atau
pemantulan gelombang radio, termasuk gelombang radio dengan frekuensi rendah
maupun tinggi. Lapisan Ionosfer terletak pada ketinggian 80 KM hingga 100 KM,
setelah adanya lapisan mesosfer, terdapat sebuah lapisan yang lebih jauh lagi
dari mesosfer.
Lapisan Eksosfer
Lapisan Eksosfer merupakan lapisan terakhir yang
menyelimuti bumi dengan jarak di atas 800 KM hingga 3.260 KM. Pada lapisan ini
terjadi berbagai interaksi antara gas yang ada di luar angkasa. Kekuatan atau
gaya tarik bumi pada lapisan eksosfer rendah dikarenakan berjarak cukup jauh
dari bumi. Maka dari itu, pengaruh berat pada lapisan ini sangatlah kecil.
Lapisan Ozon
Lapisan Ozon merupakan lapisan O3 yang berada pada
tingkatan stratosfer yang secara alami menyelimuti permukaan bumi dari radiasi
ultra violet yang berasal dari matahari. Kurang lebih seperti itulah Atmosfer. Semua lapisan sangatlah penting bagi bumi,
apalagi sangat berperan penting untuk mencegah sinar ultra violet yang
dipancarkan oleh matahari yang mana cukup berbahaya bagi kulit manusia.
Kesimpulan
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan
cair pada bumi. Selubung ini membentang ke atas sejauh beratur-ratus
kilometer,dan akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan
rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer
bumi berperan penting dalam menjaga bumi agar tetap layak huni. Fungsi atmosfer ini untuk mengatur proses penerimaan panas
yang berasal dari matahari, yakni dengan cara menyerap sinar matahari kemudian
memantulkan panas yang dipancarakan oleh matahari. Dengan
keberadaan atmosfer, suhu bumi tidak turun secara drastis di malam hari dan
tidak memanas dengan cepat di siang hari. Atmosfer membuat ketersediaan air
dibumi lebih terjaga dan melindungi kita dari radiasi matahari. Selain itu,
atmosfer menyediakan medium untuk menyebarkan gelombang bunyi dan radio
kesegala bagian bumi.
Atmosfer bumi ibarat selimut yang melindungi bumi dan makhluk hidup yang
tinggal di atasnya dari serangan sinar-sinar kosmik,ultraviolet matahari dari
partikel-partikel (material) luar angkasa. Utamanya atmosfer bumi disusun oleh
lapisan tipis gas-gas utamanya nitrogen,N2,oksigen,O2,dan sejumlah kecil
gas-gas seperti uap air (H2O) dan Karbon diosida (CO2).
Daftar pustaka
UNESA,TIM FMIPA.2012. Sains Dasar. Jilid
2. Surabaya. Unesa University Press.
https://waktuku.com/lapisan-atmosfer-dan-fungsinya/ 12 maret 2018
Mairisdawenti, Dwi Pujiastuti,dan Asep Firman Ilahi. Juli 2014. Analisis Pengaruh
Intensitas Radiasi Matahari,Tempertaur dan Kelembapna Udara Terhadap Fluktuasi
Konsentrasi Ozon Permukaan Di Bukit Kototabnag Tahun 2005-2010.Jurnal Fisika
Unand Vol.3,No.3
hal.177-183http://jfu.fmipa.unand.ac.id/index.php/jfu/article/viewFile/105/87 12 maret 2018
Hermana dan Assomadi, Atmosfer Sains dan Fenomena http://personal.its.ac.id/files/material/3795-assomadi-PU-II-(a)%20Atmosfer%20Bumi%20(Pengayaan%20Materi).pdf .12 maret 2018
Esa putra tanjung.2017. Fungsi lapisan atmosfer bagi kehidupan manusia. https://waktuku.com/lapisan-atmosfer-dan-fungsinya/ 12 maret 2018
Reviewer : Nurma Arianty Siregar
Tanggal diberikan : 14 Maret 2018
Tanggal dikembalikan : 18 Maret 2018
Saran : Setelah mempelajari
materi ini pembaca dapat mengetahui
tentang lapisan-lapisan
atmosfer. Atmosfer sangatlah bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
termasuk kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini. Diharapkan dengan
adanya makalah ini, manusia dapat mengerti peranan dari setiap lapisan-lapisan
atmosfer serta dapat menjaga lapisan ini demi kelangsungan hidup semua makhluk
yang ada di bumi ini.
0 comments:
Post a Comment