Pages

Thursday, March 22, 2018

Asal usul Alam Semesta dengan Teori Keadaan Tetap


Asal usul Alam Semesta dengan Teori Keadaan Tetap
Cika anggela, Ervina Desy, Samik, S. Si. M. Si.

Abstrak :
Pernahkah terbayangkan betapa luas alam semesta tempat kita tinggal? Bagaimanakah alam semsesta ada, bagaimana alam semesta bisa terbentuk, Mungkin kamu memang belum banyak tahu tentang hal itu. Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat sulit membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini. Bagaimana alam semesta bisa ada. Akan kami terangkan seberapa besar alam semesta dan asal usul terbentuknya alam semesta menurut suatu teori.


  Teori steady state

Teori Keadaan Tetap (The steady state theory)  dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Teori ini adalah teori yang berpandangan bahwa alam semesta tidak ada awalnya dan tidak akan berakhir. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus-menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
                 
                                                                                   
                                                                        Gambar 1.1. Teori steady state

Teori steady state berpandangan bahwa materi yang hilang melalui resesi galaksi- galaksi, karena pengembungan alam yang berlangsung terus menerus digantikan oleh materi yang baru saja tercipta sehingga alam semesta yang terlihat tetap berada dalam keadaan tidak berubah (stady state), artinya bahwa materi secara terus menerus tercipta diseluruh alam semesta. Teori ini sama sekali tidak menyebut peristiwa awal yang bersifat khusus pada waktu atau ruang. Tidak ada awal maupun akhir karena materi diperbarui secara terus menerus di satu tempat sementara di tempat lain dihancurkaran.
            Teori ini juga menjelaskan bahwa alam semesta tidak hanya bersifat sama dalam ruang angkasa, tetapi juga tidak berubah dalam waktu dan materi baru terus menerus dibuat ketika alam semesta mengembang,hal ini disebut asaa krosmologi sempurna,  hal tersebut mengakibatkan, alam semesta tidak berubah dan tidak ada awal ataupun akhir, walaupun alam semesta mengembang. hal ini berarti asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi sempurna atau lengkap dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Dapat dikatakan bahwa teori ini sangat berlawanan dengan teori sebelumnya, yaitu teori big bang atau ledakan besar
Dalam teori keadaan tetap ( Steady State theory) , terdapat asumsi bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Hidrogen yang menjadi zat baru tersebut menurut para ahli astronomi. Ditambahkan bahwa hidrogen tersebutlah yang akan menjadi sumber dari pembentukan bintang dan galaksi itu sendiri.
Ada beberapa kelemahan atau kegagalan mengenai teori ini yakni, pertama, teori keadaan tetap sudah tidak mendapatkan dukungan sebagai telaah astronomi lagi. Kegagalan utama teori ini adalah mengenai kesamaan bintang-bintang dan galaksi-galaksi. (Dary, 2017)
Dalam teori keadaan tetap juga tidak menetapkan bahwa sifat rata-rata berbagai galaksi yang dekat dan jauh akan berbeda. Namun, para ahli astronomi radio telah mengetahui adanya perbedaan tersebut, terutama dengan banyaknya sumber radio lemah. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan dasar teori Big Bang / ledakan besar vang menyatakan bahwa galaksi mengalami evolusi. Galaksi-galaksi memiliki ciri berbeda karena keterbatasan kecepatan cahaya, letaknya yang jauh, dan perbedaan massa. Oleh Karena  berbagai fakta yang ditemukan tersebut, Hoyle dan kawan kawan peneliti dan ahli fisika tidak lagi mendukung Teori Keadaan Tetap.
Teori keadaan tetap kini sudah tidak digunakan meskipun pada awal abad-20 teori ini sempat populer namun  teori ini kini ditolak oleh sebagian besar kosmolog profesional dan ilmuwan lain karena bukti pengamatan menunjukkan kebenaran model ledakan dahsyat dan usia alam semesta yang terbatas. Bukti yang dianggap meruntuhkan teori ini adalah radiasi latar gelombang mikro kosmis yang diprediksi oleh model ledakan dahsyat.
·        

       Kesimpulan
Alam semesta menurut teori keadaan tetap tidak berawal maupun berakhir  yang dikarenakan oleh materi baru yang terus menerus dibuat ketika alam semesta mengembang, sehingga sesuai dengan asas kosmologi sempurna. Akibatnya, walaupun alam semesta mengembang, alam semesta tidak berubah dan tidak ada awal ataupun akhir. Namun teori ini sekarang telah tidak dipergunakan lagi karena adanya bukti lain yang meruntuhkan teori ini.

Daftar pustaka
 TIM FMIPA. 2013. Sains Dasar. Surabaya: Unipres Unesa
Mustafa KS. 1982. Alam Semesta dan Kehancurannya. Penerbit Percetakan Offcet.
Wadiyatmotko, K. 2004. Geografi SMA. Jakarta: Erlangga.
Rahman, Khabibur MS. 2016. Wijayanti Tri. Geografi SMA/MA kelas X
(K13). Sidoarjo : PT. Masmedia Buana Pustaka
Dary, Wulan. 2017. Teori Asal Usul Alam Semesta: Teori Big bang dan




0 comments:

Post a Comment