Asal usul
Alam Semesta dengan Teori Keadaan Tetap
Cika anggela, Ervina Desy, Samik, S. Si. M. Si.
Abstrak :
Pernahkah terbayangkan betapa luas alam semesta tempat kita
tinggal? Bagaimanakah alam semsesta ada, bagaimana alam semesta bisa terbentuk,
Mungkin kamu memang belum banyak tahu tentang hal itu. Kalaupun pernah, kamu
tentu masih sangat sulit membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini.
Bagaimana alam semesta bisa ada. Akan kami terangkan seberapa besar alam
semesta dan asal usul terbentuknya alam semesta menurut suatu teori.
Teori steady state
Teori Keadaan Tetap (The steady state theory) dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F.
Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Teori ini adalah teori yang
berpandangan bahwa alam semesta tidak ada awalnya dan tidak akan berakhir. Alam
semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus-menerus
datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi lama
yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
Gambar 1.1. Teori
steady state
Teori
steady state berpandangan bahwa materi yang hilang melalui resesi galaksi-
galaksi, karena pengembungan alam yang berlangsung terus menerus digantikan
oleh materi yang baru saja tercipta sehingga alam semesta yang terlihat tetap
berada dalam keadaan tidak berubah (stady state), artinya bahwa materi secara
terus menerus tercipta diseluruh alam semesta. Teori ini sama sekali tidak
menyebut peristiwa awal yang bersifat khusus pada waktu atau ruang. Tidak ada
awal maupun akhir karena materi diperbarui secara terus menerus di satu tempat
sementara di tempat lain dihancurkaran.
Teori ini juga menjelaskan bahwa
alam semesta tidak hanya bersifat sama dalam ruang angkasa, tetapi juga tidak
berubah dalam waktu dan materi
baru terus menerus dibuat ketika alam semesta mengembang,hal ini disebut
asaa krosmologi sempurna, hal
tersebut mengakibatkan, alam semesta tidak berubah dan tidak ada awal ataupun
akhir, walaupun alam semesta mengembang. hal ini berarti asas kosmologi diperluas sedemikian rupa
sehingga menjadi sempurna atau lengkap dan tidak bergantung pada peristiwa
sejarah tertentu. Dapat dikatakan bahwa teori ini sangat berlawanan dengan
teori sebelumnya, yaitu teori big bang
atau ledakan besar
Dalam
teori keadaan tetap ( Steady State theory) , terdapat asumsi bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi sehingga
galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Hidrogen
yang menjadi zat baru tersebut menurut para ahli astronomi. Ditambahkan bahwa
hidrogen tersebutlah yang akan menjadi sumber dari pembentukan bintang dan
galaksi itu sendiri.
Ada
beberapa kelemahan atau kegagalan mengenai teori ini yakni, pertama, teori
keadaan tetap sudah tidak mendapatkan dukungan sebagai telaah astronomi lagi.
Kegagalan utama teori ini adalah mengenai
kesamaan bintang-bintang dan galaksi-galaksi. (Dary, 2017)
Dalam teori keadaan tetap juga tidak menetapkan bahwa sifat rata-rata berbagai
galaksi yang dekat dan jauh akan berbeda. Namun, para ahli astronomi radio
telah mengetahui adanya perbedaan tersebut, terutama dengan banyaknya sumber
radio lemah. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan dasar teori Big Bang /
ledakan besar vang menyatakan bahwa galaksi mengalami evolusi. Galaksi-galaksi
memiliki ciri berbeda karena keterbatasan kecepatan cahaya, letaknya yang jauh,
dan perbedaan massa. Oleh Karena
berbagai fakta yang ditemukan tersebut, Hoyle dan kawan kawan peneliti
dan ahli fisika tidak lagi mendukung Teori Keadaan Tetap.
Teori
keadaan tetap kini sudah tidak digunakan meskipun pada awal abad-20 teori ini
sempat populer namun teori ini kini
ditolak oleh sebagian besar kosmolog profesional dan ilmuwan lain karena bukti
pengamatan menunjukkan kebenaran model ledakan dahsyat dan usia alam semesta yang
terbatas. Bukti yang dianggap meruntuhkan teori ini adalah radiasi
latar gelombang mikro kosmis yang diprediksi oleh model ledakan dahsyat.
·
Kesimpulan
Alam semesta menurut teori keadaan tetap tidak berawal maupun
berakhir yang dikarenakan oleh materi baru yang terus menerus dibuat ketika alam semesta
mengembang, sehingga sesuai dengan asas
kosmologi sempurna. Akibatnya, walaupun alam
semesta mengembang, alam semesta tidak berubah dan tidak ada awal ataupun
akhir. Namun teori ini sekarang telah tidak dipergunakan lagi karena adanya
bukti lain yang meruntuhkan teori ini.
Daftar
pustaka
TIM
FMIPA. 2013. Sains Dasar. Surabaya:
Unipres Unesa
Mustafa KS.
1982. Alam Semesta dan Kehancurannya. Penerbit Percetakan Offcet.
Wadiyatmotko, K.
2004. Geografi SMA. Jakarta:
Erlangga.
Rahman, Khabibur
MS. 2016. Wijayanti Tri. Geografi SMA/MA
kelas X
(K13). Sidoarjo : PT. Masmedia Buana Pustaka
Dary, Wulan.
2017. Teori Asal Usul Alam Semesta: Teori Big bang dan
Keadaan Tetap . http://www.learniseasy.com/teori-asal-usul-alam-semesta-teori-big-bang-dan-keadaan-tetap.html. 13 Mei 2018
0 comments:
Post a Comment