Proses Ilmiah dalam Teori Big Bang sebagai Teori
Pembentukan Alam Semesta
Penulis: Melina Cahyaningtyas, Arsyan Albie, Rahmah Sofiatul, Samik
Abstrak:
Proses ilmiah adalah proses berpikir untuk memecahkan
masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Proses ilmiah merupakan
proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisik. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen dan pengamatan. Jika suatu
hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori
ilmiah. Dari berbagai macam teori yang muncul sebagai hasil proses ilmiah,
salah satu teori yang ada adalah Teori Big Bang yang dikemukakan oleh Georges
Lemaȋtre.
Kata kunci: Proses ilmiah, Teori Big Bang, Alam Semesta
Gambar 1 Ilustrasi ledakan
dalam Teori Big Bang
A.
Proses Ilmiah
a.
Karakterisasi
−
Identifikasi
sifat-sifat utama yang relevan milik subjek yang diteliti dengan pengamatan dan
pengukuran. Dalam hal ini subjek yang diteliti adalah alam semesta beserta
pembentukannya sebelum menjadi alam semesta yang kita kenal pada saat ini.
Pembuktian mengenai alam semesta ini mengalami pengamatan yang panjang.
b.
Hipotesis
−
Dugaan teoritis
sementara yang menjelaskan hasil pengukuran. Teori ini mengasumsikan
sekitar 15 milyar tahun lalu, pembentukan alam semesta dimulai dari ledakan
dahsyat yang kemudian terjadi pengambangan di alam semesta. Ledakan yang
terjadi ini memecah menjadi pecahan-pecahan yang berhamburan dan mengambang dan
mendingin hingga menjadi planet-planet yang kita kenal sekarang.
c.
Prediksi
−
Deduksi logis dari
hipotesis. Hasil dari asumsi yang dilakukan ilmuwan pada masa itu adalah bahwa alam
semesta mempunyai suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih
tinggi. Kerapatan yang ada ini membuat planet-planet ini mendingin secara
perlahan dan membentuk planet-planet.
d.
Eksperimen
−
Pengujian atas
hubungan karakterisasi dengan prediksi dan hipotesis. Dalam pembuktian Teori
Big Bang, ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat
dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan
galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta
akan kembali atau terus berkembang membentuk alam semesta yang baru dan
berkembang.
e.
Evaluasi dan
pengulangan
−
Penilaian atas
ketepatan hipotesis dan prediksi berdasar hasil yang didapat saat eksperimen,
dan pengulangan pada tahap-tahap tertentu apabila tidak didapatkan hasil yang
sesuai. Dalam Teori dan
menyimpulkan bahwa alam semesta memulai pengembangannya dari sebuah titik
tunggal, lalu mengembang menjadi alam semesta yang kita kenal sekarang. Big Bang,
selama satu abad terakhir, ilmuwan sudah melakukan serangkaian pengamatan,
percobaan, serta penghitungan denngan menggunakan teknologi yang terus
berkembang. Rangkaian kegiatan ini dapat membuktikan dengan kuat bahwa alam
semesta memiliki permulaan. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa alam semesta dalam
keadaan yang terus mengembang
Referensi:
1.
NASA. (2019, Oktober 10). The Big Bang. Diambil
kembali dari NASA Science:
https://science.nasa.gov/astrophysics/focus-areas/what-powered-the-big-bang
2.
Prasetya,
S. P. (2019, Oktober 1). Teori Tentang Terbentuknya Alam Semesta.
Diambil kembali dari http://geo.fish.unesa.ac.id/berkas/Alam_Semesta.pdf
3.
TIM
FMIPA - UNESA. (2012). Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press.
Scientific Process in the Big Bang Theory as a Theory of
Formation of the Universe
Author: Melina Cahyaningtyas, Arsyan Albie, Rahmah Sofiatul, Samik
Abstract:
The scientific process is the process of thinking to
solve problems systematically, empirically, and in control. The scientific
process is a scientific process to gain knowledge systematically based on
physical evidence. Scientists make observations and form hypotheses in their
efforts to explain natural phenomena. Predictions made based on these
hypotheses are tested by conducting experiments and observations. If a
hypothesis passes the test many times, the hypothesis can become a scientific
theory. Of the various theories that emerged as a result of scientific
processes, one of the existing theories was the Big Bang Theory put forward by
Georges Lemaȋtre.
Keywords: Scientific Process, Big Bang Theory, Universe
Picture 1 Illustration of
the Big Bang Theory
A.
Scientific
Process
a.
Characterization
−
Identification
of the main relevant properties of the subject studied by observation and
measurement. In this case the subject under study is the universe and its
formation before becoming the universe that we know today. Proof of the universe
underwent a long observation.
b.
Hypothesis
−
Provisional
theoretical guesses that explain the measurement results. This theory assumes
that around 15 billion years ago, the formation of the universe began with a
massive explosion which then occurred in the universe. The explosion that
occurred broke up into scattered and floating fragments and cooled down to
become the planets we know today.
c.
Prediction
−
Logical
deduction from the hypothesis. The result of the assumptions made by scientists
at that time was that the universe had a much higher temperature and a much
higher density. This density makes these planets cool slowly and form planets.
d.
Experiment
−
Testing the
relationship of characterization with predictions and hypotheses. In proving
the Big Bang Theory, the central idea of this theory is that the theory of
general relativity can be combined with the results of large-scale monitoring
of the movement of galaxies towards each other, and predicts that one day the universe
will return or continue to develop to form a new universe and to develop.
e.
Evaluation and
repetition
−
Assessment of
the accuracy of hypotheses and predictions based on the results obtained during
the experiment, and repetition at certain stages if no appropriate results are
obtained. In the Big Bang Theory, over the past century, scientists have
carried out a series of observations, experiments, and calculations using
ever-evolving technology. This series of activities can prove strongly that the
universe has a beginning. Scientists have proven that the universe is in an
ever-expanding state and concluded that the universe began its development from
a single point, then developed into the universe that we know today.
References:
1.
NASA. (2019, Oktober 10). The Big Bang. Diambil
kembali dari NASA Science:
https://science.nasa.gov/astrophysics/focus-areas/what-powered-the-big-bang
2.
Prasetya,
S. P. (2019, Oktober 1). Teori Tentang Terbentuknya Alam Semesta. Diambil
kembali dari http://geo.fish.unesa.ac.id/berkas/Alam_Semesta.pdf
3.
TIM
FMIPA - UNESA. (2012). Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press.
0 comments:
Post a Comment