Pages

Saturday, October 5, 2019

BUMI DAN ALAM SEMESTA

BUMI DAN ALAM SEMESTA
(Diovano Ardin Rachmanta, Alfinda Febriani, Sri Wahyuni, Samik)

ABSTRAK
Alam semesta adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang dan waktu tempat kita berada termasuk juga energi dan materi yang dimilikinya, berdasarkan ukurannya materi tersebut dibagi menjadi dua yaitu Mikrokosmos dan Makrokosmos. Beberapa teori yang menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta yaitu; Teori Big Bang, Teori Steady State dan Teori Osilasi.

ISI

Mengenal Alam Semesta

Pengertian alam semesta mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang berukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, dan jaringan, sehingga untuk melihatnya diperlukan alat bantu khusus atau bahkan hanya dapat diamati dari gejalanya saja. Sedangkan Makrokosmos adalah benda-benda alam semesta yang berukuran sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.  Obyek tersebut dalam pengamatan tampak dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga juga diperlukan alat bantu khusus untuk melakukan pengamatan, misalnya teleskop karena letaknya sangat jauh. Oleh karena itu pengamatan dan penelitian pada alam semesta khususnya benda-benda langit berbeda pendekatannya dengan pengamatan dan penelitian benda-benda yang ada di bumi.




(sumber gambar: https://www.qureta.com/uploads/post/92144_24463.jpg)

Konsep manusia mengenai apa yang dimaksud alam semesta telah berubah secara radikal sepanjang zaman. Pada mulanya, mereka meletakkan Bumi sebagai pusat alam semesta. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa Bumi hanyalah sebuah planet, dan yakin bahwa mataharilah sebagai pusat. Kemudian mereka menyadari bahwa Matahari hanyalah sebuah bintang biasa, yang merupakan anggota dari sebuah gugusan bintang yang disebut galaksi dan meyakini bahwa galaksi inilah Alam Semesta. Setelah itu, mereka menemukan lagi bahwa galaksi ini hanyalah satu dari sedemikian banyak galaksi yang membentuk alam semesta. Kenyataan inilah yang kita yakini saat ini.

Mikrokosmos

Pada tahun 1665, Robert Hooke dengan mikroskop yang masih sederhana melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuwan, dan sel disebut sebagai kotak-kotak kecil yang berisi bahan kehidupan.
Pada tahun 1869 Friedrich Miescher seorang ahli kimia berhasil memisahkan suatu zat dari inti sel. Zat ini sekarang dinamakan sebagai DNA yang merupakan mata rantai antara zat bernyawa dan tak bernyawa.

Makrokosmos
Setelah teleskop ditemukan oleh Galilei (1564-1642) makin banyak benda langit ditemukan. Tetapi sebelum itu para ilmuwan lain juga memperhatikan gerak gerik tata surya. Ada tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady state dan teori osilasi. Teori Big Bang menganggap bahwa alam semesta terbentuk dari sebuah ledakan besar yang kemudian bagian bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi.



(sumber gambar: khrisna.org)

Teori Steady State mengatakan bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini mengembang, kemudian di sela-selanya akan muncul galaksi-galaksi baru. Teori Oscillation atau teori ekspansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian meledak dan galaksi-galaksi ini kembali merapat lagi dan proses tetapi dalam waktu yang sangat lama yaitu, yaitu ratusan juta tahun.

KESIMPULAN

Alam semesta mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos, dan konsep alam semesta telah berubah secara radikal sepanjang zaman. Alam semesta terbentuk dari tiga teori yaitu Teori Big Bang, Teori Steady State, dan Teori Oscillation.






EARTH AND THE UNIVERSE

Abstract
The universe is a term used to describe all the space and time in which we are, including the energy and matter that it has, based on its size the material is divided into two namely microcosm and macrocosm. Some theories that explain the formation of the universe, namely; Big Bang Theory, Steady State Theory and Oscillation Theory.

CONTENT

The Universe
The understanding of the universe includes about microcosm and macrocosm. Microcosm is objects that are very small, such as atoms, electrons, cells, and tissues, so to see it requires special tools or even can only be observed from the symptoms alone. While the Macrocosm is objects of the universe that are very large, such as stars, planets and galaxies. The object in the observations appear to be very small in size, so it also needs special tools to make observations, for example a telescope because it is so far away. Therefore observations and studies in the universe, especially celestial bodies, are different in their approaches to observations and studies of objects on earth.



(source: https://www.qureta.com/uploads/post/92144_24463.jpg)

The human concept of what is meant by the universe has changed radically throughout the ages. In the beginning, they put the Earth at the center of the universe. Furthermore, they discovered that the Earth was only a planet, and were convinced that the sun was the center. Then they realize that the Sun is just an ordinary star, which is a member of a cluster of stars called galaxies and believes that this galaxy is the Universe. After that, they discovered again that this galaxy is only one of so many galaxies that make up the universe. This fact is what we believe today.

Microcosm
In 1665, Robert Hooke with a simple microscope saw that the cork consisted of a walled bubble structure like a beehive. These walled cavities are called cells by scientists, and cells are referred to as small boxes containing the ingredients of life.
          In 1869 Friedrich Miescher a chemist managed to separate a substance from the cell nucleus. This substance is now named as DNA which is the link between animate and inanimate substances.

Macrocosm
After the telescope was discovered by Galilei (1564-1642) more and more celestial bodies were discovered. But before that other scientists also paid attention to the movements of the solar system. There are three theories about the formation of the universe namely the big bang theory, the steady state theory and the oscillation theory. The Big Bang theory assumes that the universe was formed from a large explosion which then rotates to form galaxies.



(source: khrisna.org)


CONCLUSION
The universe includes the microcosm and macrocosm, and the concept of the universe has changed radically throughout the ages. The universe is formed from three theories namely the Big Bang Theory, Steady State Theory, and the Oscillation Theory.


REFERENSI
UNESA-TIM FMIPA. 2012. Sains Dasar. Edisi Kedua, Surabaya: Unesa University Press.
Putri, Intan Ramanda. 2014. Alam Semesta Makrokosmos dan Mikrokosmos. https://intanramandaputri.wordpress.com/2014/04/28/alam-semesta-makrokosmos-dan-mikrokosmos/. Diakses 4 Oktober 2019
Azhar, Iqbal Nurul. 2015. Teori Big Bang (Ledakan Besar). https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/penemuan-penemuan-baru/teori-big-bang-ledakan-besar/. Diakses 4 Oktober 2019

http://asalusul88.blogspot.com/2016/08/teori-teori-pembentukan-alam-semesta.html

0 comments:

Post a Comment