Pages

Saturday, October 5, 2019

HUMAN POPULATION AND ITS PROBLEM



HUMAN POPULATION AND ITS PROBLEM

Writer : Dewanti Naga Putri

Reviewer : Ayu Kurniawan, Devina Dinar Salsabila, Samik





ABSTRACT

World population is growing each year. This escalation is not balanced with the proper management of human facilities and resources. Society problems, such as unemployment and poverty, happens as a result of this negligence. Environmental changes also be the cause of human population problem around the world, including Indonesia. Many ways have been done by the government to overcome this situation. As a resident of the country, we should be aware of this kind of situation that might occur again in the future.



v  HUMAN POPULATION PROBLEM AND THE ENVIRONMENT





 

The escalating number of human population has become a problem. The huge number is unbalanced with the amount of the resources from the environment, which then creates what we called over population in many places. In 1996, the number of human population maintained 6 billion and continued to grow. 7 billion of world populations are counted on these decades. There will be a lot of problem in society if this number is not balanced with the expansion of work field and comestibles, such as poverty.

Poverty happens when the resources are being exceedingly exploited. It decreases the quality of the environment, which then affects recycling system of existing resources. 500 million of people around the world are having a problem of eviction as a result of land management error. The size of Kalahari desert, Gobi desert, and other deserts around the world are terraced. It was predicted that at the end of the 20th century, one third of agricultural land would be destroyed (Daldjoeni, N., 1986).

Daldjoeni also said that the term of population pressure means people's difficulty to struggle for their life necessities is caused by two factors :

1.      Nature conditions such as deserts, the Earth's area on high latitude, and the number of existing resources.

2.      The level of human technology development which takes effects on human's ability to use natural resources.

The result of population pressure can be perceived in the increased number of unemployment, criminality actions, society's ethic and aesthetic violation, which is also a sign of deteriorated situation of world ecology. To respond to this situation, some countries are applying a loosen up system of society interdictions. For example, Sweden, Danish, and Spaniard are giving leeway on buying weeds and sex life. Otherwise, in Netherlands, France and some of USA seem to be tend to social laws and religious values.



v  INDONESIAN POPULATION PROBLEM

For the past 50 years, Indonesia, which has 2.027.087 km2 wide area, has facing a problem of rapid escalating population. In 1930, there were 30 million of people in Indonesia, escalated to 120 million in 1971, reached 197 million in 1996, and around 220 million in 2004. By looking at the number, our country ranked 5 for the most populated country in the world. Social and economic problem is still a burden for us, along with uneven population distribution. It causes some area are densely populated while the others are not. The Government has solved these problems within the following way.



1.      Succeeding the Keluarga Berencana Program (Family Planning)





Keluarga Berencana, as the policy of national population, has been applied since 1969. It is a family planning to organize the quantity and quality of a population so that the ideal prosperity can be achieved. Family planning itself is a fertility control through certain stages. The KB program nowadays obliges a family to have two children maximum.

This important program is expected to lower the mortality rate. In 1981, 12 of 1000 people died. 93 of 1000 under one-year-old babies died every year. These babies died because of malnutrition mother, when being born, or because of pneumonia. Most of the diseases that causes babies to die is a shabby environment, stuffy house, dirty and unhygienic foods and drinks.

In general, growing countries solve this problem by 5 stages that Daldjoeni (1986) mentioned.

a.       First response with misconceptions

b.      Improvement of the government system and technology

c.       Health implementation of mother and baby

d.      Economic development

e.       The change of social and cultural factors



2.      Succeeding the Transmigration Program

Transmigration based on Undang-undang Nomor 3 tahun 1972 is related to :

a.       Removal or displacement of a resident of an area to another area inside the country

b.      Displacement of a resident to a transmigration area voluntarily and regulated by the government

According to Heeren in Daldjoeni (1986), transmigration is a process of displacing a resident of densely populated area to sparsely populated area within a country in the government’s policy to create a balanced population distribution. Besides a transmigration managed by the government, there is also a spontaneous transmigration where the government only provides facilities for the public.



3.      Execute the Industrialization Program

This program is expected to change the land area that is insufficient to accommodate a family through agriculture into an industrial area. Emil Salim (1991) in his book Lingkungan Hidup dan Pembangunan, wrote that there will always be an impact to the environment on constructional activities. Therefore, environmental impact analysis should be held to find out the side effects. Those impacts affect agricultural, fishery, health, educational section and residential neighborhood. Even so, environment also changes by the impact of evolving and not only by the industrial process.



4.      Changing Farming Patterns so It Won’t Damage the Soil Structure

The population that continues to increase is not balanced with proper land management so that it causes negative effects. Farmers started to pushed to the mountains for their agricultural business, land forests began to be opened as agricultural land and residential area, wetland soils dried out and erosion increased. Erosion made worse by the need for woods for building material and fuel that continues to increase. With the advances of technology in our country, these problems should be surmounted easily. Modern technology applied to gain a big result in a short time. These farming pattern changes can be seen in terracing system. Simultaneous change should be done to minimalize negative impacts of industrialization process.





POPULASI MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA

Penulis : Dewanti Naga Putri

Peninjau : Ayu Kurniawan, Devina Dinar Salsabila, Samik





ABSTRAK

Jumlah populasi dunia semakin meningkat setiap tahunnya, namun tak semua peningkatan ini dibarengi dengan pengelolaan sumber daya yang memadai. Permasalahan sosial seperti pengangguran dan kemiskinan terjadi akibat kelalaian ini, namun perubahan lingkungan juga menyumbang permasalahan seperti halnya yang terjadi di Indonesia. Pemerintah telah mengusahakan banyak cara untuk mengatasi masalah ini dan kita sebagai warga negara juga harus waspada terhadap permasalahan serupa yang mungkin terjadi di masa depan.



v  MASALAH KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP






Perkembangan populasi manusia di Bumi kini mulai menjadi permasalahan. Semakin meningkatnya jumlah penduduk di tiap negara tidak diimbangi dengan peningkatan sumber daya dari lingkungan, sehingga mengakibatkan over population atau kelebihan populasi di berbagai tempat. Jumlah ini kian meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1996 penduduk dunia meningkat pesat hingga mencapai angka 6 milyar. Angka ini terus bertambah hingga saat ini. Diperkirakan ada sekitar 7 milyar jiwa yang menduduki Bumi dan akan terus bertambah. Namun apabila angka ini tidak diimbangi dengan pertambahan lahan pekerjaan maupun bahan pangan maka akan timbul permasalahan lain, misalnya saja kemiskinan.

Kemiskinan terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, sehingga mutu lingkungan akan menurun yang kemudian memengaruhi proses daur ulang sumber daya yang ada. Sementara itu, penggusuran juga tengah menjadi masalah yang dialami lebih dari 500 juta penduduk dunia akibat kesalahan pengolahan lahan. Gurun-gurun yang ada di dunia misalnya Kalahari, Gobi dan lainnya ternyata luasnya semakin meningkat saja, bahkan pada akhir abad XX ini kemungkinan sepertiga dari tanah garapan pertanian akan musnah (Daldjoeni. N., 1986).

Daldjoeni juga mengatakan bahwa adanya istilah tekanan penduduk, berarti aneka kesulitan penduduk dalam memperjuangkan kebutuhan hidupnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu :

1.      Kondisi lingkungan alam tertentu, misalnya gurun pasir, wilayah bumi pada garis lintang yang tinggi serta banyak sedikitnya sumber daya alam yang tersedia.

2.      Taraf perkembangan teknologi manusia yang berpengaruh terhadap kemampuan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Akibat yang timbul dari tekanan penduduk ini dapat dirasakan dengan meningkatnya jumlah pengangguran, kejahatan dan kriminalitas lain, serta pelanggaran estetika dan etika lingkungan yang juga menjadi tanda memburuknya situasi ekologi dunia. Untuk menanggapi situasi ini beberapa negara telah melakukan sistem pelonggaran terhadap larangan dalam masyarakat, contohnya masyarakat Swedia, Denmark, dan Spanyol memberikan kelonggaran pada larangan membeli ganja dan perikehidupan seks. Di lain pihak timbul pola lain yang memperlihatkan kecenderungan kembali kepada norma dan nilai hidup agama seperti di Belanda, Perancis, dan sebagian Amerika Serikat.



v  MASALAH KEPENDUDUKAN INDONESIA

Indonesia yang memiliki wilayah seluas 2.027.087 km2 selama 50 tahun terakhir mengalami peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Pada tahun 1930 jumlah penduduk Indonesia sejumlah 30 juta jiwa, menjadi 120 juta pada 1971, sekitar 197 juta pada 1996, dan meningkat menjadi kurang lebih 220 juta pada 2004. Dengan jumlah sebanyak ini, negara kita menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-5 di dunia. Kita memiliki beban sosial ekonomi yang tidak ringan serta persebaran penduduk yang tidak merata sehingga mengakibatkan sejumlah wilayah padat penduduk dan sisanya tidak. Beberapa cara yang telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah ini antara lain sebagai berikut.



1.      Mensukseskan Program Keluarga Berencana (KB)




Program Keluarga Berencana sebagai kebijaksanaan kependudukan nasional telah diterapkan sejak tahun 1969, dengan tujuan mengatur jumlah dan kualitas penduduk sehingga kemakmuran diharapkan dapat meningkat. Yang dilakukan dalam KB adalah fertility control atau pengendalian kesuburan melalui beberapa tahapan tertentu. Program KB sekarang sudah menuju keluarga kecil dengan jumlah anak paling banyak dua orang.

Program ini sejatinya penting dan diharapkan agar menurunkan tingkat kematian. Pada tahun 1981, dari setiap 1000 jiwa 12 orang meninggal dunia. Pada bayi usia di bawah 1 tahun, dari setiap 1000 jiwa 93 bayi meninggal setiap tahun. Bayi-bayi ini meninggal pada saat dilahirkan, karena ibunya kekurangan gizi, sakit pernapasan (pneumonia). Kebanyakan penyakit yang menyebabkan kematian bayi ini berpangkal pada buruknya lingkungan hidup, rumah yang sumpek, air minum yang kotor, maupun makanan yang tidak higienis.

Negara-negara berkembang pada umumnya menangani masalah kependudukan nasional lewat lima tahap yang dikemukakan oleh Daldjoeni (1986).

a.       Respon awal yang disertai banyak salah paham

b.      Perbaikan sistem pemerintahan dan teknologi

c.       Penyelenggaraan kesehatan ibu dan anak

d.      Pembangunan ekonomi

e.       Mengubah faktor-faktor sosial budaya



2.      Mensukseskan Program Pemindahan Penduduk (Transmigrasi)

Transmigrasi menurut Undang-undang Nomor 3 tahun 1972 berhubungan dengan :

a.       Pemindahan atau perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang masih wilayah Indonesia

b.      Perpindahan penduduk ke daerah transmigrasi yang dilakukan secara sukarela dan diatur oleh pemerintah

Menurut Heeren dalan Daldjoeni (1986), transmigrasi adalah perpindahan orang dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya di dalam batas suatu negara dan dalam rangka kebijaksanaan pemerintah untuk tercapainya penyebaran penduduk yang seimbang. Di samping transmigrasi yang diusahakan oleh pemerintah, ada juga transmigrasi spontan di mana pemerintah hanya ikut memberikan berbagai fasilitas dalan pelaksanaannya.



3.      Melaksanakan Program Industrialisasi

Program ini diadakan dengan harapan agar luas tanah yang tidak cukup untuk menampung keluarga melalui pertanian diubah menjadi daerah industri. Emil Salim (1991) dalam bukunya Lingkungan Hidup dan Pembangunan menuliskan bahwa pada setiap usaha atau kegiatan pembangunan akan menimbulkan dampak pada lingkungan, untuk itu perlu diadakan analisis dampak lingkungan agar dapat diketahui efek sampingnya. Dampak tersebut antara lain memengaruhi sektor pertanian, perikanan, kesehatan, pendidikan, juga lingkungan pemukiman. Walau begitu, kecenderungan untuk berkembang juga memengaruhi lingkungan itu sendiri dan bukan hanya dipengaruhi oleh proses industrialisasi.



4.      Mengubah Pola Bertani sehingga Tidak Merusak Struktur Tanah




Jumlah penduduk yang terus meningkat tidak dibarengi dengan pengelolaan lingkungan yang baik sehingga menimbulkan berbagai efek negatif. Petani mulai mendesak ke daerah pegunungan untuk usaha pertaniannya, hutan mulai dibuka sebagai lahan pertanian dan pemukiman, tanah sawah mengering dan erosi meningkat. Erosi diperparah pula dengan kebutuhan kayu untuk bahan bangunan dan bahan bakar yang terus meningkat. Dengan kemajuan teknologi di negara kita, permasalahan dan pola yang salah seperti ini harus dapat diselesaikan. Teknologi modern banyak diterapkan untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya dengan waktu sesingkat mungkin. Perubahan pola bertani ini dapat kita lihat melalui sistem terasering (sengketa). Perubahan serentak perlu dilakukan agar dampak negatif proses industrialisasi dapat terminimalisir.




REFERENCES

Articles :

Direktorat Jenderal Anggaran Kementrian Keuangan. 2015. Kajian Kependudukan.

Shah, Anup. 2002. Human Population (Retrieved from : http://www.globalissues.org/issue/198/human-population )

Sullivan, Colin. 2013. Human Population Growth Creeps Back Up (Retrieved from : https://www.scientificamerican.com/article/human-population-growth-creeps-back-up/ )

Tim FMIPA Unesa. 2012. Sains Dasar. Surabaya : State University of Surabaya



Pictures :









1 comment:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete