Pages

Friday, March 23, 2018

Proses terbentuknya Alam Semesta Menurut Teori Ledakan (Bing Bang)


Proses terbentuknya Alam Semesta Menurut Teori Ledakan (Bing Bang)
Diana Putri, Cika anggela, Samik,S.Si.,M.Si

ABSTRAK
Di bidang astronomi, para ilmuwan menyebutkan teori Big Bang atau ledakan besar Sebelum pembentukan planet dan galaksi. Intinya Big Bang sebagai ledakan yang menyebarkan gas hidrogen ke seluruh isi alam semesta. Teori yang dipercaya untuk sementara, ketika alam semesta terjadinya dimulai dari sebuah ledakan sangat besar. Setelah itu seluruh gas dan debu terpencar ke segala penjuru. Sampai membentuk alam semesta seperti sekarang ini. Bila ditanyakan bagaimana pembentukan Big Bang, atau apa yang terjadi sebelum Big Bang, sampai melihat kejadian Big Bang. Sepertinya tidak akan terjawab, karena disanalah menjadi asal mula pembentukan alam semesta.
Terjadinya teori Big Bag diperkirakan terjadi pada 13,7 miliar tahun lalu. Jauh sebelum adanya kehidupan di alam semesta. Jadi disini tidak membicarakan asal sebuah planet, bahkan terbentuknya bintang. Mengapa Big Bang masih sebatas teori. Karena manusia tidak bisa melihat apa yang terjadi di masa lalu.Bagaimana Big Bang bisa di percaya sebagai awal alam semesta. Sementara usia alam semesta hari ini, sudah berusia 13,7 miliar tahun lebih. Itupun masih terbatas dengan perkiraan para
Peneliti melihat pergerakan alam semesta, seperti seluruh galaksi bergerak dari satu titik Big Bang dan terus menjauh titik asal tersebut.. Teori Big Bang adalah salah satu teori model kosmologi di alam semesta. Teori ini menyatakan alam semesta dimulai di suatu tempat yang berbentuk bola, atau kumulasi dari gas di sebuah tempat yang sangat besar. Gas yang awalnya hanya Hidrogen, dalam keadaan sangat padat lalu memperluas (meledak). Ledakan bisa saja tidak berasal dari satu titik, tapi di beberapa tempat berbeda. Mungkin dipicu oleh sebuah ledakan dan menyebar ke ledakan gas yang terakumulasi di lain. Teori Big Bang sampai saat ini belum terbukti, tetapi masih menjadi pertimbangan yang paling dipercaya. Walau manusia tidak bisa melihat proses terjadinya, tapi bisa memperkirakan dengan melihat semua kejadian yang terdapat dalam alam semesta ini dan bumi ini.

ISI
Dalam terbentuknya alam semesta menurut teori big bang menganggap bahwa alam semesta berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi. Teori ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itu terbentuk menjadi kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukubg oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Teori big bang mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori eksplantasi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.
Teori Big Bang atau ledakan besar adalah teori terbentuknya alam semesta yang paling terkenal dan paling masuk akal. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Big Bang adalah teori yang paling banyak didukung oleh sederetan bukti ilmiah sehingga dapat diterima oleh semua kalangan baik para ilmuwan maupun orang awam. Uniknya, teori ini juga dapat menentukan akhir dari alam semesta.
Teori Big Bang pertama kali ditemukan oleh Abbe Georges Lemaitre, seorang kosmolog asal Belgia pada tahun 1920-an. Menurutnya, alam semesta ini mulanya berasal dari gumpalan superatom yang berbentuk bola api kecil dengan ukuran sangat kecil. Gumpalan itu semakin lama semakin memadat dan memanas, kemudian meledak dan memuntahkan seluruh isi dari alam semesta. Big Bang melepaskan sejumlah besar energi di alam semesta yang kemudian membentuk seluruh materi alam semesta dan kemudian berkembang hingga menjadi bentuk yang sekarang ini dan akan terus berkembang.Atom hidrogen terbentuk bersamaan saat energi dari Big Bang meluas keluar. Atom hidrogen tersebut terus bertambah banyak dan berkumpul membentuk debu dan awan hidrogen atau biasa disebut nebula. Awan hidrogen tersebut bertambah padat dan memanas hinga temperatur jutaan derajat celcius. Awan hidrogen ini menjadi bahan pembentuk bintang-bintang di alam semesta. Setelah terbentuk banyak bintang, bintang tersebut berkumpul membentuk kelompok yang kemudian disebut galaksi. Dari galaksi, lahirlah milyaran tata surya. Salah satunya adalah yang kita tinggali sekarang ini.
Teori Big Bang juga menjelaskan bahwa alam semesta memiliki siklus yang berulang. Pada suatu titik, alam semesta akan berhenti mengembang dan malah menyusut. Semua akan ditarik dan menyisakan lubang hitam besar. Inilah yang disebut dengan Big Crunch, yang merupakan kelanjutan teori dari Big Bang. Menurut teori Big Crunch, alam semesta tidak akan mengalami akhir karena ia membentuk sebuah siklus. Ia akan meledak, mengembang, menyusut, lalu menghilang dan terus menerus seperti itu. Dalam kata lain, alam semesta akan bereinkarnasi.

Image result for gambar teori big bang terbentuknya alam semesta

            Pada gambar diatas, saat ini adalah 13,7 miliar tahun. Artinya kita berada di sisi gambar kanan bawah, dimana galaksi sudah terbentuk. Teori Big Bang sampai saat ini belum terbukti, tetapi masih menjadi pertimbangan yang paling dipercaya. Bila ledakan diatas berasal dari satu sumber dengan melihat pergerakan galaksi yang ada. Ilmuwan hanya menganalisa, bahwa ledakan tersebut berasal dari satu titik yang sangat besar. Apakah satu titik adalah awal dari semua isi alam semesta. Sebenarnya tidak, hanya saja galaksi kita dan semuanya terlihat berasal dari sana. Mungkin saja ada ledakan lain di tempat berbeda, mungkin alam semesta tidak memiliki batas, atau alam semesta bisa saja paralel. Dan ada sebelah bola galaksi di alam semesta ini,akan tetapi masih terlalu jauh untuk dilihat
Karena begitu besar, alam semesta bagi manusia tidak mungkin terpecahkan.
Dengan teknologi sekarang, manusia hanya mampu melihat jarak 400 juta tahun setelah terjadi big bang dengan menggunakan sebuah alat teknologi teleskop Hubble. Namun juga dibutuhkan sebuah teleskoop ruang angkasa yang lebih kuat yaitu teleskop James web untuk mengetahui keeradaan galaksi yang lebih awal pada waktu 200 juta tahun. Namun manusia tidak akan pernah mengetahui apa isi seluruhnya. Karena alam semesta sudah ada miliaran tahun yang lalu, bahkan lebih tua dari perkiraan yang dipikir oleh manusia saat ini.
 

Kesimpulan
teori big bang menganggap bahwa alam semesta berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi. Teori ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat adanya reaksi inti. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Teori Big Bang atau ledakan besar adalah teori terbentuknya alam semesta yang paling terkenal dan paling masuk akal. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Big Bang adalah teori yang paling banyak didukung oleh sederetan bukti ilmiah sehingga dapat diterima oleh semua kalangan baik para ilmuwan maupun orang awam. Uniknya, teori ini juga dapat menentukan akhir dari alam semesta. Big Bang digambarkan dimana asal dari materi awal seperti gas hidrogen dan helium berasal. Dimana menjadi bahan dasar pembentukan semua isi alam semesta. Proses pembentukan materi / atom besi, oksigen uraium sebagai lanjutan dari pembentukan materi di alam semesta. Dan prosesnya membutuhkan waktu sangat lama. Tetapi Big Bang mungkin bukan sebuah awal, dikemukakan oleh Fred Hoyle. Dimana dia mengatakan alam semesta akan terus selamanya dan tanpa awal. bila manusia hanya mampu melihat jejak alam semesta 13,7 miliar tahun lalu.










Referensi
Nasrudin,Harun,dkk. 2012.Sains Dasar.Surabaya:Unesa
Cahya, Regita.2017. Teori Big Bang tentang Kelahiran Alam Semesta. www.ilmusiana.com. 4 september 2017
Cahya,regita.2017. Teori Big Bang (Ledakan Besar). https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com . 4 september 2017












0 comments:

Post a Comment