Pages

Wednesday, March 21, 2018

MENGENAL LEBIH DEKAT BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI


MENGENAL LEBIH DEKAT BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI

Nurma Arianty Siregar,Reviewer:Nadya Nurul Alifah,Samik,S.Si.M.Si.
Abstrak
Bulan bukanlah hanya sebagai penghias langit malam dan penerangan saat Matahari tenggelam.Objek yang dikenal sebagai satelit Bumi ini merupakan salah satu anggota tata surya yang senantiasa mengelilingi planet ketiga Matahari ini.Bulan sebagai satelit alami Bumi mengalami tiga gerak sekaligus yaitu rotasi bulan,revolusi bulan,bersama-sama dengan bumi mengitari Matahari.Bulan memancarkan cahayanya yang bersumber dari matahari ke bumi sambil terus melakukan perubahan bentuk dari hari ke hari. Bulan adalah salah satu-satunya satelit alam dari bumi.Dinamankan satelit karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi.Jaraknya dengan bumi adalah 240 mil atau 3456 .Bulan selalu menunujukkan permukaan yang sama dilihat dari bumi.Ini berarti bahwa ia mengadakan rotasi maupun revolusi mengelilingi bumi dengan kecepatan yang tepat sama (waktu yang dibutuhkan untuk mengadakan satu klai revolusi).Pada permukaan bulan terdapat gunung-gunung dan daratan rendah seperti bumi.Namun lubang kepundaanya Nampak besar-besar sampai ada yang bergaris tengah 8 km.Berat jenis bulan kira-kira separoh dari berat jenis bumi.Besarnya bulan hanya 1/82 bumi dan mempunyai gravitasi 1/6 dari permukaan bulan tetap abadi sebab tidak erosi.Tak adanya atmosfer ditunjukkan pula dengan kenyataan bahwa sinar bintang yang dari belakang bumi sama sekali tak dibiaskan.
Bulan bergerak mengelilingi bumi(revolusi) sambil berputar pada porosnya (rotasi).Bagian bulan yang Nampak dari bumi selalu sama,hal ini menunjukkan bahwa waktu revolusi bulan sama dengan waktu rotasinya.Bidang edar bulan mengelilingi bumi tidak sebidang dengan bidang edar bumi mengelilingi matahari sehingga tidak setiap bulan terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan. (Tim FMIPA UNESA, 2012 : 88)

ISI
1.PENGERTIAN BULAN

Bulan moon dalam bahasa inggris luna dalam bahasa romawi artemisdalam bahasa yunani adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi. Jika dilihat dari posisinya bulan adalah benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan juga menjadi benda yang kedua yang paling terang setelah matahari dan satu-satunya permukaan benda langit yang diamati dengan mudah.
Bulan adalah bola batu raksasa yang mengitari bumi. Permukaannya gersang, dipenuhi kawah yang berasal dari ledakan meteorit miliaran tahun yang lalu. Bulan mungkin terbentuk saat planet lain bertubrukan dengan bumi muda. Pecahan batuan dari peristiwa itu muncul bersama dan membentuk bulan.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2% volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17% daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi – Bulan - Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari 
(periode sinodik).Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.


-ASAL USUL BULAN
Dari mana asal-usul Bulan yang mengorbit Bumi kita? Ada empat teori mengenai asal-usul terbentuknya yaitu:
1. Teori co-Akresi
Pada   sekitar   tahun   1873   para ilmuwan telah beranggapan bahwa planet-planet   terbentuk   dari   kondensasi   awan   gas   panas.   Awan   gas   panas   secara   bertahap terkontraksi kemudian mendingin. Dan karena ia berkontraksi, akan terbentuk cincin gas.Dan cincin gas ini pada akan akhirnya bersatu membentuk planet-planet.Seorang   astronom   Prancis   bernama   Edouard   Roche   mengusulkan   sebuah   teori terbentuknya   Bulan   yang   disebut   Teori   co-Akresi.   Teori   ini   mengatakan   bahwa   pada dasarnya Bumi dan Bulan terbentuk pada saat yang sama dan dari bahan yang sama. Menurut Eduard   Roche   Bumi   pada   awalnya   terbentuk   sebagai   sebuah   bola   gas   yang   kemudianmendingin dan berkontraksi, membentuk cincin gas di sekelilingnya. Cincin gas tersebut kemudian membentuk Bulan
Namun teori ini memiliki kelemahan karena Bulan memiliki kandungan besi lebih rendah dibanding Bumi. Bumi memiliki inti yang tersusun dari besi sedangkan Bulan tidak, dengan kata lain Bulan tak lebih dari hanya sekedar sebuah batu. Jika dua benda terbentuk dari bahan yang sama, komposisi dasar mereka harus sama. Ini adalah lubang dalam teori Roche yang tidak bisa dijelaskan.
2. Teori Fisi
George Darwin putra ilmuwan terkenal Charles Darwin penulis “Origin of Species”, pada tahun 1878 mengumumkan Teori Fisi. Setelah melakukan analisa terhadap hubungan pasang surut air di Bumi, Darwin menyimpulkan bahwa bulan secara bertahap bergerak semakin menjauh. Pendapat ini tidak terbukti hingga 95 tahun kemudian. Ketika astronot mendarat di bulan, mereka menempatkan sebuah cermin kecil. Dari Bumi cermin tersebut disinari dengan laser dan laser memantul kembali sehingga dapat diukur jarak Bulan menjauh dari Bumi yang tepat adalah  
sejauh 3,8 cm per tahun. arwin mulai mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika kita membalikkan proses, seperti menjalankan film dengan arah mundur. Ketika waktu kita tarik mundur dan Bulan mengorbit lebih dekat, baik orbit Bulan maupun rotasi Bumi bisa lebih cepat dari sekarang.   Darwin   mengambil   kesimpulan   bahwa   dahulu   Bulan   bersatu   dengan   Bumi.Sebagian kecil dari Bumi terpisah kemudian membentuk Bulan Teori   Fisi   diperdebatkan   selama   puluhan   tahun,   tetapi   para   ilmuwan   akhirnya menyimpulkan bahwa gerakan relatif Bumi dan Bulan tidak bisa dihasilkan dari itu. Bumi akan berputar terlalu cepat untuk memperhitungkan tingkat rotasi yang sekarang.
3. Teori Capture
Pada tahun 1909 Thomas Jefferson Jackson See adalah kapten Angkatan Laut AS berbasis di Pulau Mare dekat San Francisco. Pekerjaan resminya adalah menjaga waktu standar untuk pantai barat AS. Sebagai seorang pemuda ia dilatih sebagai seorang astronom dan telah menghabiskan waktu menganalisis hipotesis baik co-Akresi maupun Fisi. Secara bertahap Thomas mengembangkan  ide  yang sama sekali berbeda. Ini kemudian disebut “Teori Capture”. Ia pada dasarnya berteori bahwa Bulan terbentuk di tempat berbeda dalam Tata Surya kemudian mengorbit Matahari seperti planet lainnya. Tapi kemudian bergerak terlalu dekat ke Bumi dan ditangkap oleh gravitasi Bumi Ia beranggapan ada sesuatu yang ia sebut media penolak di luar angkasa, yang saat ini kita ketahui media tersebut tidak ada. Thomas tidak pernah bisa menjelaskan seperti apa media penolak ini yang kemungkinan merupakan materi partikel kecil. Idenya adalah jika gravitasi Bumi menangkap Bulan maka Bulan haruslah datang dari jauh yang kemudian menabrak media penolak ini sehingga memperlambat Bulan dan kemudian secara bertahap bisa ditangkap oleh orbit bumi. Seperti pelompat bungee jumping dari jembatan, mereka turun, naik kembali namun tidak sejauh titik awal, turun kembali dan begitu seterusnya
hinggal posisinya stabil. Teori Capture Thomas bisa menjelaskan perbedaan kandungan besi antara Bumi dan Bulan. Jika Bulan terbentuk di tempat lain di Tata Surya maka komposisinya akan berbeda dengan komposisi Bumi. Kelemahan besar Teori Capture adalah tidak adanya penjelasan mengenai media penolak bagi obyek sebesar Bulan sehingga tidak menabrak Bumi 4. 3.Teori Tabrakan Raksasa
Pada tahun 1974 sebuah hipotesis baru memulai debutnya di panggung dunia ilmiah.
Para pendukungnya  menyebutnya dengan nama Teori Tumbukan Raksasa. Ide dasarnya
adalah bahwa sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu Bumi bertabrakan dengan obyek seukuran
planet Mars saat ini. Ini adalah tabrakan yang sangat besar. Dan tabrakan ini begitu besar
sampai menyebarkan materi hasil tumbukan ke orbit di sekitar Bumi. Materi-materi yang
tersebar di sekitar orbit Bumi kemudian saling terikat oleh gravitasi, dan membentuk Bulan.
Sebagian dari bagian Bumi mencair karena panas akibat tabrakan.
4. Teori Tabrakan Raksasa
Pada tahun 1974 sebuah hipotesis baru memulai debutnya di panggung dunia ilmiah.
Para pendukungnya  menyebutnya dengan nama Teori Tumbukan Raksasa. Ide dasarnya
adalah bahwa sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu Bumi bertabrakan dengan obyek seukuran
planet Mars saat ini. Ini adalah tabrakan yang sangat besar. Dan tabrakan ini begitu besar
sampai menyebarkan materi hasil tumbukan ke orbit di sekitar Bumi. Materi-materi yang
tersebar di sekitar orbit Bumi kemudian saling terikat oleh gravitasi, dan membentuk Bulan.
Sebagian dari bagian Bumi mencair karena panas akibat tabrakan.
2.PERMUKAAN BULAN
Permukaan bulan dilapisi materi seperti pasir.Lapisan seperti pasir itu membuat permukaan bulan tampak berkilau.Creater(kawah) yang ada di permukaan bulan tidak bisa hilang karena di bulan tidak terdapat astmosfer dan air sehingga tidak terjadi kejadian-kejadian geologis yang dapat membuatnya hilang.Perubahan bentuk yang terjadi di permukaan bulan dapat bertahan selama miliaran tahun.Selain terdapat crater di permukaan juga terdapat daerah luas yang terlihat seperti samudra. Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk. (1991: 405) permukaan Bulan terdiri dari bagian-bagian yang disebut: 1) Terra, yaitu daerah terlihat terang, ditaburi kawah. 2) Marta, yaitu daerah gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah, hanya sedikit terdapat kawah. 3) Lembah, terdapat banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang hingga 100 km. 4) Gunung, ada yang mencapai ketinggian 8.000 m. 5) Kawah, diduga jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 – 200 km. Kawah ini kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan meteorit.
3.GERAK BULAN
Bulan mempunyai dua gerakan yang penting yaitu rotasi bulan dan revolusi bulan.

Rotasi Bulan adalah perputaran bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. dalam satu kali rotasi bulan memerlukan waktu sama dengan satu kali revolusinya mengelilingi bumi. Saat ini bulan berotasi setiap 27,3 hari sekali.
Revolusi Bulan adalah peredaran bulan mengelilingi bumi dari arah barat ke timur. Satu kali penuh revolusi bulan memerlukan waktu rata-rata 27,3 hari.
Ø  Revolusi Terhadap Planet Bumi
Bulan sebagai satelit alami bumi juga berputar mengelilingi bumi dalam jangka waktu 27,3 hari. Karena waktu rotasi dan revolusi bulan adalah sama, maka permukaan bulan yang terlihat dari bumi tidak berubah dari waktu ke waktu.
Ø  Revolusi Terhadap Matahari Bersama Bumi
Bulan bersama-sama dengan planet bumi juga mengelilingi matahari. Seperti yang kita ketahui bahwa waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk beredar mengelilingi matahari adalah 365.25 hari. Begitupun revolusi bulan terhadap matahari bersama bumi juga 365,25 hari. Setiap empat tahun sekali kelebihan hari dibulatkan menjadi 366 hari atau disebut juga sebagai tahun kabisat.
Dalam sistem Matahari – Bumi – Bulan, revolusi Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, dan rotasi ketiga benda tersebut berputar pada sumbu-sumbunya mempunyai arah yang sama. Revolusi Bulan mengelilingi Bumi dan keduanya bersama-sama mengelilingi Matahari  menyebabkan peristiwa gerhana dan pasang surut air laut.
-BAGIAN – BAGIAN BULAN
Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk. (1991: 405) permukaan Bulan terdiri dari
bagian-bagian yang disebut:
a)      Terra, yaitu daerah terlihat terang, ditaburi kawah.
b)      Marta, yaitu daerah gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah, hanya sedikit terdapat kawah.
c)      Lembah, terdapat banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang hingga 100 km.
d)     Gunung, ada yang mencapai ketinggian 8.000 m.
e)      Kawah, diduga jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 – 200km.
Kawah ini kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan meteorit.
4.FASE DAN ASPEK BULAN
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah dilihat dari bumi karena bagian bulan yang mendapat cahaya matahari berubah secara teratur. Pada suatu malam bulan tampak seperti sabit kecil, pada keesokan harinya sabit itu tampak lebih tebal dan terus bertambah  tebal, sehingga sehingga setelah enam hari bentuknya menjadi setengah lingkaran. Pada malam-malam berikutnya bulan tampak menjadi lebih besar dan pada akhirnya menjadi bulan penuh/bulan purnama. Tetapi setelah tampak sebagai bulan penuh, akan tampak mengecil lagi sampai berbentuk sabit.

Dari kedudukan bulan muda (fasa bulan muda), Bulan berada dalam konjungsi (konjuction), yaitu Bulan berada antara Bumi dan Matahari yang pada waktu ini hanya sisi Bulan yang menjauhi Bumi disinari Matahari. Bulan beredar ke arah perempatan atau kwartir pertama, yaitu titik B. Separuh bagian Bulan yang menghadap Bumi mendapat cahaya Matahari, karena itu kita dapat melihat Bulan setengah cakram atau piring. Begitu meninggalkan fasa bulan muda Bulan mulai kelihatan. Mula-mula seperti sabit, makin lama makin besar dan sampai setengah cakram. Yang setengah cakram ini sebenarnya seperempat dari seluruh bola Bulan. Pada waktu ini hanya sisi Bulan yang menjauhi Bumi disinari Matahari, dan fasa Bulan adalah bulan baru. Oleh karena  
itu bulan tampak di atas horison hanya pada siang hari dan masih tampak gelap. Dari kwartir pertama, Bulan menuju kwartir kedua atau bulan purnama pada titik C, yaitu Bulan berada pada sisi Bumi yang membelakangi Matahari yang disebut bulan dalam oposisi. Pada saat ini Bumi berada antara Bulan dan Matahari. Seluruh bagian Bulan yang menghadap Bumi mendapat cahaya Matahari sehingga kita dapat melihat Bulan paling besar, yang disebut bulan purnama atau bulan penuh. Bulan kelihatan seperti sebuah cakram. Sebenarnya yang kita lihat separuh dari bola Bulan. Dari bulan purnama, Bulan bergerak ke arah prempatan ketiga yaitu titik D. Keadaannya sama dengan kwartir pertama, tetapi yang kelihatan dari Bulan adalah setengah cakram yang sebelah lagi dari bagian bulan yang menghadap Bumi. Begitu meninggalkan bula purnama, Bulan yang kelihatan semakin kecil, sampai menjadi setengah cakram pada perempatan ketiga. Selanjutnya Bulan kembali ke titik A. Bulan mengecil, lalu menghilang atau mati sehingga disebut bulan mati. Bulan mati ini berarti permulaan bagi bulan berikutnya. Oleh karena itu bisa disebut bulan baru atau bulan muda. Keempat kedudukan Bulan dengan bentuknya masing-masing itulah yang dinamakan fasa atau bentuk utama Bulan. Setiap hari Bulan menjalani 360/27,3 atau 13,2 derajat dari garis edarnya (waktu revolusi bulan adalah 27,3 hari). Oleh karena arahnya sama dengan arah revolusi dan rotasi Bumi, maka Bulan selalu ketinggalan sejauh 13,5 derajat setiap hari, karena setiap derajat dijalani rotasi Bulan dalam waktu empat menit maka terbit Bulan selalu ketinggalan kira-kira 50 menit (13,2 x 4 = 52,8) dari waktu terbit semalam sebelumnya.
Aspek bulan adalah kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Beberapa aspek bulan yang mudah dilihat:
a)      1.   Aspek konjungsi
Konjungsi bulan yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian yang sedang gelap, sehingga tampak bulan tidak tampak dari bumi. Peristiwa ini berlangsung siang hari di bumi, saat aspek konjungsi terjadi gerhana matahari, karena cahaya matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan.
b)      2. Aspek oposisi
Oposisi bulan adalah kedudukan bulan berlawanan arah dengan kedudukan matahari dilihat dari bumi. Saat itu bulan terlihat sebagai bulan purnama. Peristiwa ini terjadi saat bulan terbit bersamaan dengan saat matahari terbenam. Pada aspek oposisi akan terjadi gerhana bulan, karena cahaya matahari yang menuju bulan terhalang bumi.

c)        3.Aspek Kuarter
Aspek kuarter yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi-matahari, pada fase ini bulan menujukan fase perbani yaitu bulan yang terang hanya setengahnya. Dalam sebulan terjadi 2 kali kuartir bulan yaitu kuartir pertama (perbani awal) ketika bulan tambah besar. Sedangkan kuartir kedua (perbani akhir) ketika bulan tambah kecil dan terjadi 6 hari setelah purnama. Perbedaan kuartir pertama dan akhir adalah tempat yang terang, kuartir pertama bagian yang terang adalah barat sedangkan kuartir akhir adalah bagian bulan sebelah timur.


5.GERHANA
Faktor Penyebab Terjadinya Gerhana adalah lintasan bulan saat revolusi mengelilingi bumi. Lintasan bulan mengelilingi bumi membentuk bidang yang tidak sebidang dengan ekliptika (bidang lintasan bumi mengelilingi matahari). Ada kalanya bulan bumi dan matahari terletak pada satu garis lurus, pada saat itulah terjadi gerhana.

1.         Gerhana Bulan
Bulan  berada  di  dalam  bayangan  Bumi,  yaitu  pada  kedudukan Matahari → Bumi → Bulan  terletak  pada  garis lurus.
Perhatikan gambar di bawah ini :

Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.

2.         Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari (Matahari → Bulan → Bumi ).
Perhatikan gambar di bawah ini :

Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari dibagi menjadi tiga jenis :
·      Gerhana matahari total Gerhana Matahari Total terjadi pada saat jarak Bulan – Matahari yang paling jauh  (563.319  km),  sehingga  bayangan  inti  Bulan  dapat  jatuh  di  Bumi.
·      Gerhana  Matahari  Partial  terjadi  pada  saat  Bulan  berada  pada  daerah bayanganpenumbra  sehingga  ada  bagian  Matahari  yang  terlihat  normal.
·      Gerhana Matahari Cincin terjadi kalau jarak Bulan mencapai jarak terjauh dari  Bumi  (405.530  km).



Ø  Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bulan

Rotasi bulan dan revolusi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan pasang surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik. Sebaliknya jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di bagian bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.
Pasang surut umumnya terjadi dua kali dalam sehari yang di tengah laut juga dapat menyebabkan mengalirnya arus laut , yaitu dari daerah dimana sedang mengalami pasang (air laut naik) dan akan mengalir ke segala jurusan, sehingga air laut di sepanjang pantai itu terdesak dan naik maka terjadilah pasang. Kejadian pasang surut umumnya di pantai lepas (samudra), sehingga semalam itu terjadi dua kali pasang surut. Pasang mulai kira-kira pukul 12.00 siang dan pukul 24.00 malam, sedangkan surut mulai pukul 06.00 pagi dan pukul 18.00 sore.
Selain dari pasang surut yang biasa dan terjadi dua kali sehari, dapat terjadi pula pasang surut yang istimewa tinggi dan rendahnya.
1.      Pasang Purnama
Terjadi pada kedudukan bulan baru dan pada bulan purnama.
·         Bulan baru : Pada  kedudukan  ini  Bulan  dan  Matahari  berada  pada  kedudukan konjungsi  (searah),  sehingga  gaya  tariknya  saling  membantu  dan  saling memperkuat.
·         Bulan Purnama : Pada kedudukan ini, Bulan dan Matahari berada pada kedudukan oposisi (berlawanan/berhadap-hadapan).
2.      Pasang Mati
Terjadi  pada  kedudukan  bulan  pada  perempatan  awal  (PA)  dan perempatan  akhir  (PP),
Peristiwa pasang surut air laut bermanfaat untuk hal – hal sebagai berikut:
·         Pembuatan garam,
·         Persawahan Pasang Surut,
·         Berlayar atau berlabuhnya kapal di dermaga yang dangkal,
·         Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut (PLTPs)
·         Penggerak Generator Listrik, dsb

Ø  Kesimpulan

Bulan moon dalam bahasa inggris luna dalam bahasa romawi artemis dalam bahasa yunani adalah satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi. Jika dilihat dari posisinya bulan adalah benda angkasa yang paling dekat dengan bumi. Bulan juga menjadi benda yang kedua yang paling terang setelah matahari dan satu-satunya permukaan benda langit yang diamati dengan mudah.
  - REFERENSI
UNESA,TIM FMIPA.2012. Sains Dasar. Jilid 2. Surabaya. Unesa University Press.
Hartono.2007.Jelajah bumi dan Alam Semesta.Bandung:Citra Praya
Agus Fany Chandra Wijaya.2010.Gerak Bumi dan Bulan.Jurnal Konsep Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Anita dan Buyung A.2003.Ensiklopedia mini sains.Jakarta:Erlangga
Syaikhu,A.2011.Pola  pergerakan   bulan   dan   efek   penampakannya.   Diunduh   dari
http://aliboron.wordpress.com/2011/01/29/pola-pergerakan-bulan-dan-efek-terhadap-
penampakannya-di-bumi/ .6 April 2013.

Review                                    :Nadya Nurul Alifah
Tanggal Diberikan                   :14 Maret 2018
Tanggal Dikembalikan            :14 Maret 2018
-Saran
Materi yang sudah dipaparkan sudah sesuai namun seharusnya ditambahi referensi buku lagi agar para pembaca agar lebih memahami materi tentang Mengenal Lebih Dekat  Bulan Sebagai Satelit Bumi.


1 comment: