Pages

Thursday, March 22, 2018

REVOLUSI BUMI



Revolusi Bumi
Dewi Masitha, Septi Novia, Samik, S. Si. M. Si.

Abstrak :
Matahari dikelilingi oleh planet-planet, salah satunya adalah bumi. Planet-planet tersebut juga dikitari oleh benda lain yaitu satelit. Satelit dari bumi yang merupakan satelit dari alam adalah bulan. Hal ini menunjukkan betapa luasnya alam semesta ini. Pernahkah kita memikirkan mengapa ada siang dan malam, dan bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Dan mengapa pada setiap Negara itu memiliki perbedaan waktu dan musim, di benua asia tenggara memiliki 2 musim kemarau dan hujan, dan sedangkan di belahan benua Eropa dan Amerika mereka memiliki 4 musim, musim panas, dingin, semi, dan musim gugur.
Berdasarkan data diatas dalam altikel ini kita akan membahas mengenai Rotasi dan Revolusi Bumi yang menyebabkan perbedaan waktu pada setiap tempat dibumi ini. Anggota tata surya, dalam  mengitari matahari, mempunyai dua gerakan  yakni rotasi dan revolusi.

Isi :
     A.  Tentang Revolusi bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya.Diperkirakan usianya mencapai 4.6 milyar tahun.Jarak antara bumi dan matahari adalah 149.6 juta kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut magnotosfer yang melindungi bumi dari angin matahari, sinar ultrafiolet, dan radiasi dari luar angkasa (Maskoeri, 2006).            Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer,Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 km, berada dilapisan stratosfer dan mesosfer untuk melindungi bumi dari sinar ultrafiolet. Perbedaan suhu bumi adalah antara -70 C hingga 55 C tergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun 35,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliyar ton, denang luas permukaan 510 juta km persegi. Berat jenis bumi sekitar 5.500 km/m kubik digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain. Bumi juga melakukan beberapa gerak alami, yaitu rotasi dan revolusi.
Bumi sebagai salah satu planet yang menyusun tata surya, sama hal nya dengan planet penyusun tata surya lain, selain melakukan gerak terhadap porosnya(rotasi) juga melakukan gerak mengelilingi matahari yaitu gerak revolusi bumi (wadiyatmoko, 2004).
Revolusi Bumi adalah gerak Bumi pada orbitnya mengelilingi Matahari. Bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari disebut ekliptika. Selama mengitari Matahari, poros Bumi selalu miring 23,5o terhadap garis yang tegak lurus ekliptika. Orbit planet-planet lain tidak sebidang dengan ekliptika.Sudut antara bidang orbit planet lain dengan ekliptika disebut dengan inklinasi.        
                  Gambar 1.1 bumi bergerak mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk elips.

Pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa Posisi bumi pada saat mengelilingi matahari atau disebut revolusi dalam keadaan miring sambil berputar  pada porosnya (rotasi). Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apa akibatnya dengan penampakan matahari bagi manusia yang ada di bumi? Jika diperhatikan maka akan terlihat bahwa pada bulan-bulan tertentu posisi matahari seakan-seakan bergeser tempatnya dari pandangan manusia yang ada di bumi atau dapat disebut dengan gerak semu matahari.

Bumi berevolusi dalam arah negatif (berlawanan arah jarum jam), artinya jika kita berada dalam pesawat antariksa tepat di atas kutub utara maka kita akan melihat Bumi mengitari Matahari dalam arah yang berlawanan arah jarum jam.
 Terdapat dua peristiwa yang dapat membuktikan gerak revolusi Bumi ini, pertama adalah abersi cahaya bintang, yang kedua adalah paralaks (beda lihat). Yang dimaksud dengan abersi adalah perpindahan yang tampak dalam arah cahaya datang dari sebuah bintang akibat gerak revolusi Bumi. Peristiwa aberasi cahaya bintang dapat dianalogikan dengan aberasi tetes-tetes hujan yang menimpa kaca depan mobil. Ketika mobil diam, pengamat dalam mobil melihat tetesan hujan jatuh tegak lurus mengenai kaca, akan tetapi ketika mobil bergerak, tetesan hujan tampak jatuh miring oleh pengamat dalam mobil. Jika aberasi tetes-tetes hujan disebabkan oleh pengamat yang berada dalam mobil yang bergerak, maka aberasi cahaya bintang tentu disebabkan oleh gerakan revolusi Bumi.Sedangkan paralaks adalah pergeseran kedudukan bintang yang dekat ke Bumi terhadap latar belakang bintang-bintang yang lebih jauh yang disebebkan oleh pengamat di Bumi telah mengubah kedudukannya (Firdaus, 2017).
       

     B. Dampak revolusi bagi kehidupan bumi

Gerak revolusi Bumi ini pun mengakibatkan beberapa peristiwa yang dapat dirasakan oleh para penghuni bumi ini, diantaranya adalah:
Selama berevolusi mengelilingi matahari, sumbu bumi selalu mengalami kemiringan. Kemiringan sumbu bumi sekitar 66,5° terhadap bidang ekliptika ( bidang orbit bumi ) hal tersebut mengakitbatkan kecondongan bumi terhadap matahari berubah-ubah, disatu waktu saat kutub utara yang condong dan di waktu lain kutub selatan yang condong. Akibat dari revolusi bumi karena kemiringan polosnya tersebut menyebabkan terjadinya beberapa gejala alam yang berlangsung secara berulang tiap tahun diantaranya:

1.    Perbedaan waktu siang dan malam
Pada tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya, semua tempat di Bumi (kecuali kutub) mengalami siang dan malam hari sama panjang, yaitu 12 jam. Ini karena semua tempat mendapat sinar Matahari selama 12 jam dan tidak mendapatkannya 12 jam. Tanggal 21 Juni ketika Matahari ada pada kedudukan paling utara, yakni 23,5o LU (GBU), belahan Bumi utara mengalami siang lebih panjang daripada malam. Sebaliknya di belahan Bumi selatan, lamanya siang akan lebih pendek daripada malam. Daerah dalam lingkaran kutub utara mendapat sinar Matahari selama 24 jam, sehingga siang akan terjadi secara terus menerus waktu itu. Sebaliknya di daerah lingkaran kutub selatan tidak mendapat sinar matahari selama 24 jam, sehingga malam terjadi secara terus menerus pada waktu itu (firdaus, 2017). 

2.      Gerak semu tahunan matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember - 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari(Utomo,2009). Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. tetapi Bumi yang bergerak.  Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring menyebabkan seolah-olah posisi Matahari bergeser. Kedudukan semu matahari setiap terbit seakan-akan bergeser dari khatulistiwa ke 23 ½LU, kembali ke khatulistiwa dan kembali ke 23 ½ LS.

                                                             


                                                            Gambar 1.2. kedudukan semu matahari



Gerak semu tahunan matahari ini mengakibatkan, Pada bulan-bulan tertentu kutub bumi akan gelap saja sepanjang tiga bulanan, dan pada kutub satunya akan tampak seperti pagi saja dengan pergeseran matahari tanpa menunjukkan adanya kenaikan matahari hingga di atas kepala pengamat yang berada di bumi. Pengaruh lain akibat pergeseran semu matahari ini adalah adanya perubahan suhu di wilayah belahan bumi yang berbeda sehingga menyebabkan perubahan arah angin yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya pergantian musim.
                               
3.      Pergantian musim
Pergeseran garis edar Matahari mengakibatkan pergantian musim didaerah tropis seperti AsiaSelatan, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Asia Timur, dan Australia Utara. Di daerah tropis musim dibedakan menjadi musim kemarau yang kering dan musim hujan yang basah (Galandi, 2016). 
Revolusi Bumi dan kemiringan poros Bumi terhadap ekliptika mengakibatkan terjadinya pergantian musim sepanjang tahun di daerah iklim sedang (gambar 5). Dalam revolusi Bumi dari 21 Maret sampai dengan 21 Juni, kutub utara makin condong ke arah Matahari, sebaliknya kutub selatan makin menjauh dari Matahari. Ini menyebabkan belahan Bumi utara mengalami musim semi dan belahan Bumi selatan mengalami musim gugur. Pada tanggal 21 Juni, Matahari berada di GBU dan kutub utara menghadap ke Matahari. Belahan Bumi utara mendapat pemanasan lebih besar dari belahan Bumi selatan, sehingga di belahan Bumi utara mengalami puncak musim panas dan sebaliknya di belahan Bumi selatan akan mengalami musim dingin. Sedangkan pada tanggal 23 September sampai dengan 22 Desember, kutub utara menjauhi Matahari dan sebaliknya belahan Bumi selatan mendekati Matahari. Dalam periode ini belahan Bumi Utara akan mengalami musim dingin (winter) dan belahan Bumi selatan akan mengamai musim panas (summer).

                                                                                   
Gambar 1.3. pergantian musim


Di daerah subtropis belahan Bumi utara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada, serta belahan Bumi  selatan seperti Australia dan Selandia Baru, musim dibedakan menjadi musim semi, musim hujan, musim panas, dan musim gugur. Jenis musim di daerah subtropis dan waktu terjadinya sebagai berikut:


4.    Perubahan kenampakan rasi bintang
Gerak revolusi Bumi juga mengakibatkan rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan. Rasi bintang adalah kumpulan beberapa bintang yang membentuk pola tertentu (Wijaya: 2010). Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada padalokasi yang berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketikadiamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antaralain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain. Kita yang berada di bumi hanya dapat melihat bintang pada malam hari. Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada disebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapatmelihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah. Berarti rasi bintang yang nampak dari bumi juga berubah.
5.      Kalender masehi

Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penaggalan internasional ialah bujur 180°, akibatnya apabila dibelahan timur bujur 180° tanggal 15maka di belahan barat bujur 180° masih tanggal 14, seolah-olah melompat satu hari.Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, dimana satu tahun samadengan 365 ¼ hari. Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender JuliusCaesar atau kalender Julian. Kalender julian berdasarkan pada selang waktu antara satumusim semi dengan musim semi berikutnya dibelahan bumi utara. Selang waktu initepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon. Julius Caesar menetapkan perhitungan kalender sebagai berikut.
·         Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari
·         Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebutditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebuttahun kabisat
·         Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahunyang habis di bagi empat. 

          D.  Kesimpulan


Bumi sebagai salah satu planet juga melakukan gerak alami yaitu rotasi dan revolusi, Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.waktu 365¼ atau satu tahun surya disebut kala revolusi bumi.Ternyata poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yangmenghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Revolusi ini menimbulkan beberapa gejala alam yang berlangsung secara berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, dan perubahan penampakan rasi bintang, serta kalender masehi.

Daftar Pustaka :
TIM FMIPA. 2013. Sains Dasar. Surabaya: Unipres Unesa
Wadiyatmotko, K. 2004. Geografi SMA. Jakarta: Erlangga.
Wijaya, Agus Fany Chandra. (2010). Gerak Bumi dan Bulan. Digital Learning Lesson Study  Jayapura.
Savika, ayu. Riyani, dwi. Yustika, ira. Dkk. 2015. Rotasi dan revolusi bumi.                                  
       SMK Bina Nusa Slawi. Tegal : Oktober.
Firdaus, Thoha, dan Sinensis, rosa arini. 2017. Perdebatan Paradigma Teori Revolusi: Matahari
Atau Bumi Sebagai Pusat Tata Surya. Jurnal Ilmiah Multi Sciences. Vol. IX: hal 23-32.
     Galandi, fitho. 2016. Dampak Rotasi dan Revolusi Planet Bumi Bagi Kehidupan.            
        bumi.html. 13 Mei 2018


Reviewer : Septi Novia
tanggal diberikan : 14 Maret 2018
tanggal dikembalikan : 15 maret 2018
saran : - diperbaiki lagi ukuran font dan jenis font disamakan dan juga dipersingkat lagi, di rangkum kembali agar kata-katanya tidak berbelit-belit, agar lebih ringkas.

0 comments:

Post a Comment