JUPITER
Dewa Langit Berbalut Jutaan Badai
Penulis: Izzatul Maula Shalehah, Moch. Bagus
Widianto, Samik, S.Si, M.Si.
ABSTRAK
Lima planet terdekat ke Matahari selain bumi
yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus telah dikenal sejak zaman
dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia
untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Planet
Jupiter merupakan planet terbesar yang ada dalam tata surya. Planet yang biasa
disebut planet Jovian atau planet luar selain planet Yupiter adalah planet
Uranus, planet Neptunus dan planet Saturnus. Planet Yupiter sudah benyak
dikenal oleh ahli astronom sejak zaman kuno. Dan planet Yupiter ini sering
dikaitkan dengan kepercayaan religius oleh banyak peradaban. Oleh karena itu,
Bangsa Romawi menamai planet ini dari nama dewa Yupiter dalam mitologi Romawi.
Planet Jupiter merupakan planet terbesar
tentunya di dalamnya terdapat bentuk dan warna yang unik yang memancarkan
keindahan dan kekuasaan Tuhan dalam menciptakan planet tersebut. Oleh karena
itu, penulis akan mengulas segala sesuatu yang ada dalam panet tersebut.
Kata kunci:
Jupiter, Dewa Langit, Jutaan Badai
ISI
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata
surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil. Rotasinya relatif cepat yaitu 10 jam
(bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter nampak sebagai
bintang yang terang muncul pada tengah malam. Karena rotasinya cepat itu bagian
ekuatornya menjadi sedikit mengembang dan membentuk sabuk yang jelas.
Masa
planet ini sangat besar, hampir tiga ratus (300) kali massa bumi. Demikian pula
gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena itu ia mempunyai atmosfer
yang cukup tebal. Analisis spektroskopis mrnunjukkan bahwa udaranya mengandung
amoniak dan gas metan dalam jumlah yang sangat banyak, serta mengandung gas
hidrogen. Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian selatan (telah
diketahui sejak tahun 1831) diperkirakan
adalah suatu kawah yang masih hidup (karena warnanya berubah-ubah). Satelit-satelitnya
berukuran besar. Dua di antaranya lebih besar daripada planet merkurius. Tiga
diantara 12 satelit itu beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya (Tim
FMIPA:2012).
Gambar: Planet Jupiter
Selama lima tahun wahana nirawak Juno
mengorbit planet Jupiter buat menjawab teka-teki seputar raksasa gas tersebut.
Foto-foto yang dikirimkan ke bumi menampilkan jutaan badai yang berpusar di
jantung sang dewa langit.
1. Berjuta Topan dan Badai
Jupiter adalah raksasa gas yang berulangkali
menyelamatkan bumi dari hujan meteor. Intinya diselimuti samudera Hidrogen cair
dan atmosfernya dipenuhi awan Hidrogen dan Helium. Tanpa permukaan berbatu yang
menghadang angin, badai di Jupiter bisa berlangsung selama jutaan tahun.
Mempelajari pergerakan gas di permukaan Jupiter bisa membantu manusia memahami
sistem cuaca di bumi.
2. Bintik Hitam Misterius
Citra teranyar yang dijepret oleh wahana
nirawak NASA, Juno, menampilkan keunikan Jupiter yang belum pernah dilihat
sebelumnya: Berjuta badai berpusar secara acak, seakan tanpa struktur yang
baku. Terutama kemunculan mata badai berwarna hitam pekat menjadi teka-teki
yang hingga kini belum terpecahkan oleh ilmuwan.
3. Api dari Jantung Planet
Dengan rata-rata temperatur minus 145 derajat
Celcius, cuaca terhangat di Jupiter bisa membuat bumi membeku dalam sekejap.
Tapi berbeda dengan Bumi, suhu di Jupiter berubah sesuai ketinggian, lantaran
panas tidak datang dari Matahari, melainkan memancar dari bagian dalam planet.
Sebab itu pula musim badai di Jupiter bisa berlangsung selama 70 tahun.
4. Keindahan Badai
Citra teranyar yang dijepret Juno diolah oleh
ilmuwan amatir Jason Major dengan memanipulasi warna untuk memperjelas detail
pada pusaran badai dan formasi awan Jupiter. Untuk membuat gambar menjadi lebih
spektakuler, ia memusatkan fokus pada salah satu pusaran badai Jupiter sehingga
terlihat seperti lukisan. NASA kemudian mempublikasikan hasil olahan Major.
5. Bintik Merah Raksasa
Gambar ini diambil oleh Juno pada Desember
2016 dari jarak 459.000 kilometer. Bintik merah raksasa dan saudara kecilnya,
Oval BA, terlihat jelas ketika sebagian planet bermndikan warna hijau dan biru.
Pada gambar ini, formasi awan tebal di Kutub Selatan Jupiter menyembunyikan
jutaan badai yang berpusar di bawahnya.
6. Pojok Penuh Gejolak
Kawasan di Barat Bintik Merah Raksasa atau
selatan sabuk Ekuator merupakan salah satu bagian langit Jupiter yang paling
bergolak. NASA mengklaim gambar ini memiliki resolusi yang jauh lebih baik
ketimbang foto serupa yang dibuat dari Bumi atau wahana lain sebelumnya. Tahun
2010 sabuk awan yang yang dulunya membagi kawasan ini tiba-tiba menghilang dan
membuat takjub ilmuwan.
7. Mutiara Maut
The Pearl atau Mutiara Jupiter mrupakan
kumpulan pusaran badai raksasa yang terletak pada 40 derajat lintang selatan.
Kawasan yang juga disebut “Rangkaian Mutiara” ini menyimpan delapan badai
sekaligus yang berputar dengan kecepatan lebih dari 600 kilometer per jam.
Sejak 1996, formasi badai berbentuk oval ini berfluktuisasi dari enam hingga
sembilan pusaran.
KESIMPULAN
Inilah planet terbesar di tatasurya kita,
Yupiter. Planet ini besarnya sekitar 318 kali Bumi. Jupiter memiliki 63
satelit. Sebuah planet gas tanpa daratan. semuanya berbentuk gas dengan suhu
yang sangat dingin.
Yupiter memiliki bintik merah besar atau
disebut juga The Great Red Spot, ini adalah topan seperti badai yang dapat
melanda daerah yang panjangnya 40.000 km dan lebarnya 4000 km. Angin badai ini
berlangsung selama ratusan tahun.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis,
berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya
matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan.
Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan
dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari
gagal terbentuknya satelit Yupiter.
DAFTAR PUSTAKA
hijriani04.blogspot.co.id/2012/09/penjelasan-planet-jupiter.html?m=1
Unesa, Tim FMIPA, 2012. Sains Dasar.Surabaya:Unesa
Utama, J. Area. Penentuan Massa Planet
Jupiter. Bandung:UPI
0 comments:
Post a Comment