Pages

Thursday, March 22, 2018

JUPITER Dewa Langit Berbalut Jutaan Badai

JUPITER
Dewa Langit Berbalut Jutaan Badai

Penulis: Izzatul Maula Shalehah, Moch. Bagus Widianto, Samik, S.Si, M.Si.

ABSTRAK
Lima planet terdekat ke Matahari selain bumi yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Planet Jupiter merupakan planet terbesar yang ada dalam tata surya. Planet yang biasa disebut planet Jovian atau planet luar selain planet Yupiter adalah planet Uranus, planet Neptunus dan planet Saturnus. Planet Yupiter sudah benyak dikenal oleh ahli astronom sejak zaman kuno. Dan planet Yupiter ini sering dikaitkan dengan kepercayaan religius oleh banyak peradaban. Oleh karena itu, Bangsa Romawi menamai planet ini dari nama dewa Yupiter dalam mitologi Romawi.
Planet Jupiter merupakan planet terbesar tentunya di dalamnya terdapat bentuk dan warna yang unik yang memancarkan keindahan dan kekuasaan Tuhan dalam menciptakan planet tersebut. Oleh karena itu, penulis akan mengulas segala sesuatu yang ada dalam panet tersebut.
Kata kunci: Jupiter, Dewa Langit, Jutaan Badai

ISI
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil. Rotasinya relatif cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter nampak sebagai bintang yang terang muncul pada tengah malam. Karena rotasinya cepat itu bagian ekuatornya menjadi sedikit mengembang dan membentuk sabuk yang jelas.
           Masa planet ini sangat besar, hampir tiga ratus (300) kali massa bumi. Demikian pula gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena itu ia mempunyai atmosfer yang cukup tebal. Analisis spektroskopis mrnunjukkan bahwa udaranya mengandung amoniak dan gas metan dalam jumlah yang sangat banyak, serta mengandung gas hidrogen. Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian selatan (telah diketahui sejak tahun 1831)  diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidup (karena warnanya berubah-ubah). Satelit-satelitnya berukuran besar. Dua di antaranya lebih besar daripada planet merkurius. Tiga diantara 12 satelit itu beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya (Tim FMIPA:2012).

                                                             Gambar: Planet Jupiter
Selama lima tahun wahana nirawak Juno mengorbit planet Jupiter buat menjawab teka-teki seputar raksasa gas tersebut. Foto-foto yang dikirimkan ke bumi menampilkan jutaan badai yang berpusar di jantung sang dewa langit.


1.      Berjuta Topan dan Badai


 






Jupiter adalah raksasa gas yang berulangkali menyelamatkan bumi dari hujan meteor. Intinya diselimuti samudera Hidrogen cair dan atmosfernya dipenuhi awan Hidrogen dan Helium. Tanpa permukaan berbatu yang menghadang angin, badai di Jupiter bisa berlangsung selama jutaan tahun. Mempelajari pergerakan gas di permukaan Jupiter bisa membantu manusia memahami sistem cuaca di bumi.
2.      Bintik Hitam Misterius


 


 




Citra teranyar yang dijepret oleh wahana nirawak NASA, Juno, menampilkan keunikan Jupiter yang belum pernah dilihat sebelumnya: Berjuta badai berpusar secara acak, seakan tanpa struktur yang baku. Terutama kemunculan mata badai berwarna hitam pekat menjadi teka-teki yang hingga kini belum terpecahkan oleh ilmuwan.
3.      Api dari Jantung Planet


 

 




Dengan rata-rata temperatur minus 145 derajat Celcius, cuaca terhangat di Jupiter bisa membuat bumi membeku dalam sekejap. Tapi berbeda dengan Bumi, suhu di Jupiter berubah sesuai ketinggian, lantaran panas tidak datang dari Matahari, melainkan memancar dari bagian dalam planet. Sebab itu pula musim badai di Jupiter bisa berlangsung selama 70 tahun.
4.      Keindahan Badai


 






Citra teranyar yang dijepret Juno diolah oleh ilmuwan amatir Jason Major dengan memanipulasi warna untuk memperjelas detail pada pusaran badai dan formasi awan Jupiter. Untuk membuat gambar menjadi lebih spektakuler, ia memusatkan fokus pada salah satu pusaran badai Jupiter sehingga terlihat seperti lukisan. NASA kemudian mempublikasikan hasil olahan Major.
5.      Bintik Merah Raksasa


 

 





Gambar ini diambil oleh Juno pada Desember 2016 dari jarak 459.000 kilometer. Bintik merah raksasa dan saudara kecilnya, Oval BA, terlihat jelas ketika sebagian planet bermndikan warna hijau dan biru. Pada gambar ini, formasi awan tebal di Kutub Selatan Jupiter menyembunyikan jutaan badai yang berpusar di bawahnya.
6.      Pojok Penuh Gejolak


 
 





Kawasan di Barat Bintik Merah Raksasa atau selatan sabuk Ekuator merupakan salah satu bagian langit Jupiter yang paling bergolak. NASA mengklaim gambar ini memiliki resolusi yang jauh lebih baik ketimbang foto serupa yang dibuat dari Bumi atau wahana lain sebelumnya. Tahun 2010 sabuk awan yang yang dulunya membagi kawasan ini tiba-tiba menghilang dan membuat takjub ilmuwan.
7.      Mutiara Maut


 

 





The Pearl atau Mutiara Jupiter mrupakan kumpulan pusaran badai raksasa yang terletak pada 40 derajat lintang selatan. Kawasan yang juga disebut “Rangkaian Mutiara” ini menyimpan delapan badai sekaligus yang berputar dengan kecepatan lebih dari 600 kilometer per jam. Sejak 1996, formasi badai berbentuk oval ini berfluktuisasi dari enam hingga sembilan pusaran.
KESIMPULAN
Inilah planet terbesar di tatasurya kita, Yupiter. Planet ini besarnya sekitar 318 kali Bumi. Jupiter memiliki 63 satelit. Sebuah planet gas tanpa daratan. semuanya berbentuk gas dengan suhu yang sangat dingin.
Yupiter memiliki bintik merah besar atau disebut juga The Great Red Spot, ini adalah topan seperti badai yang dapat melanda daerah yang panjangnya 40.000 km dan lebarnya 4000 km. Angin badai ini berlangsung selama ratusan tahun.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis, berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.

           DAFTAR PUSTAKA
hijriani04.blogspot.co.id/2012/09/penjelasan-planet-jupiter.html?m=1
Unesa, Tim FMIPA, 2012. Sains Dasar.Surabaya:Unesa
Utama, J. Area. Penentuan Massa Planet Jupiter. Bandung:UPI









0 comments:

Post a Comment