PENANAMAN BIOETIKA DALAM PEMBELAJARAN
DI PERGURUAN TINGGI
GUNA MENCIPTAKAN ETIKA BAIK DALAM
PENELITIAN
DINDA
AULYA RACHMADHANY
Abstrak
Perkembangan
biologi dan bioteknologi yang pesat antara lain dalam bentuk xenotransplantasi,
kloning, dan stem sel selain memiliki nilai manfaat bagi kehidupan, juga
berpotensi memunculkan masalah etika. Di samping itu, berbagai eksperimen dalam
bioteknologi tidak jarang belum memiliki arah yang jelas, sehingga berpotensi
mengabaikan tanggung jawab terhadap kegunaan manusia dan lingkungan. Menghadapi
fenomena tersebut, bioetika diperlukan sebagai pemandu penelitian dan
pengembangan biologi serta bioteknologi, agar kegiatan tersebut selalu
berlandaskan tanggung jawab terhadap kehidupan. Cara yang dapat digunakan
adalah melalui pembelajaran bioetika kepada mahasiswa. Dalam pembelajaran
bioetika, mahasiswa sebagai peserta didik tidak hanya terbatas pada belajar
tentang konsep dalam biologi, namun juga belajar tentang konsekuensi sosial
suatu hasil penelitian ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)
pengenalan mahasiswa terhadap istilah bioetika dan isu bioteknologi, (2)
perbedaan kemampuan kognitif bioteknologi sebelum dan sesudah pembelajaran
bioetika dan, (3) perbedaan sikap terhadap bioteknologi sebelum dan sesudah
pembelajaran bioetika. Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif-analitis. Variabel yang diamati meliputi: pengenalan mahasiswa
terhadap istilah bioetika, pengenalan mahasiswa terhadap isu bioteknologi,
kemampuan kognitif bioteknologi, sikap terhadap bioteknologi, dan kemampuan
pengambilan keputusan etik dalam kasus dilema bioetika, dan tanggapan mahasiswa
terhadap pembel-ajaran bioetika.
Kata Kunci: Bioetika,Pembelajaran
ISI
Bioteknologi
adalah mengacu pada kajian sistematis, plural dan interdisiplin dan
penyelesaian masalah etika yang timbul dari ilmu-ilmu kedokteran, hayati, dan
sosial, sebagaimana yang diterapkan pada manusia dan hubungannya dengan
biosfera, termasuk masalah yang terkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan
perkembangan keilmuan dan keteknologian dan penerapannya. (UNESCO, 2005 dalam Muchtadi, 2007). Bioetika juga dapat berfungsi
sebagai pemanduan, pengawalan, pemantauan dan pengawasan. Bioetika di Indonesia
bertujuan untuk memberikan pedoman umum etika bagi pengelola dan pengguna
sumber daya hayati dalam rangka menjaga keanekaragaman dan pemanfaatannya
secara berkelanjutan. Pengambilan keputusan dalam meneliti, mengembangkan, dan
memanfaatkan sumber daya hayati harus/wajib menghindari konflik moral dan
seluas-luasnya digunakan untuk kepentingan manusia, komunitas tertentu, dan
masyarakat luas, serta lingkungan hidupnya, dilakukan oleh individu, kelompok
profesi, dan institusi publik atau swasta.
Pemanfaatan
sumber daya hayati tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap harkat
manusia, perlindungan, dan penghargaan hak-hak asasi manusia, serta lingkungan
hidup. Penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya hayati harus
memberikan keuntungan maksimal bagi kepentingan manusia dan makhluk hidup
lainnya, serta meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi (Muchtadi, 2007). Dari pernyataan tersebut mendorong untuk
mencantumkan pembelajaran Bioetika untuk mahasiswa agar mendapatkan hasil
penelitian yang konkrit dan faktual. Dari hasil penelitian yang dilakukan
terdapat hasil sebagai berikut:
Mahasiswa Belum
Mengenal Istilah BIOETIKA
|
Mahasiswa Mengenal
Istilah BIOETIKA
|
Mahasiswa Sudah
Mengenal Isu BIOTEKNOLOGI Tetapi Tidak Memahami Permasalahannya
|
Mahasiswa Tidak
Mengenal Isu BIOTEKNOLOGI
|
45%
|
55%
|
65%
|
35%
|
Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal kemampuan kognitif, sikap dan
keputusan etik antara mahasiswa. Adapun Tanggapan mahasiswa adalah pembelajaran
bioetika diharapkan dapat disajikan dengan harapan agar terjadi pengembangan
kemampuan berpikir dan timbulnya pemahaman bahwa pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi selain memberi manfaat terhadap kehidupan, tidak jarang
berpotensi memun-culkan masalah-masalah etika. Pentingnya suatu pembelajaran
bioetika dalam lingkup mahasiswa dikarenakan untuk menciptakan etika baik dalam
menghasilkan suatu penelitian yang dapat dijadikan bukti bermanfaat bagi
masyarakat luas.
KESIMPULAN
Bioetika tidak untuk mencegah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tetapi menyadarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai batas-batas
dan tanggung jawab terhadap manusia dan kemanusiaan. Banyak ilmuwan yang secara
ambisius akan mengembangkan teknologi biologi tingkat tinggi namun tanpa
memperhitungkan sebuah perkembangan sosial dan kultural masyarakat. Ada juga
ilmuwan yang mengabaikan baik dan buruk yang menjadi tata nilai masyarakat,
karena mereka merasa bahwa ilmu pengetahuan tidak berada di domain tersebut,
selain itu Pembelajaran bioetika terutama di perguruan tinggi wajib
dilaksanakan. Pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk mata kuliah tersendiri
maupun terintegrasi ke dalam mata kuliah tertentu, perlu penelitian lebih
lanjut tentang pembelajaran bioetika dalam bentuk penelitian eksperimen untuk
mencari metode pem-belajaran yang paling ideal, selain itu perlu penelitian
lebih lanjut tentang pembelajaran bioetika. Dan yang terakhir perlu penelitian
lebih lanjut tentang bioetika dan pembelajarannya dengan topik selain
xenotransplantasi, kloning, dan stem sel.
REFERENSI
Nasrudin,Harun,Dkk.2012.Sains
Dasar.Surabaya:UNESA UNIVERSITY PRESS
Muchtadi, T.R. 2007. Perkembangan Bioetika
Nasional. Seminar Etika Penelitian di Bidang Kesehatan Reproduksi. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Amien
Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi . Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1985.
Harsono,
Bioteknologi, Jakarta: Yudhistira, 2006
Purjiyanta
Eka,IPA Terpadu,Jakarta:Erlangga,2006.
Review : M. Bagus Kurniawan
Dosen : Samik S.Si.,M.Si.
0 comments:
Post a Comment