Pages

Monday, March 26, 2018

Penanaman Bioetika Dalam Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Guna Menciptakan Etika Baik Dalam Penelitian


PENANAMAN BIOETIKA DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
GUNA MENCIPTAKAN ETIKA BAIK DALAM PENELITIAN
DINDA AULYA RACHMADHANY

Abstrak
Perkembangan biologi dan bioteknologi yang pesat antara lain dalam bentuk xenotransplantasi, kloning, dan stem sel selain memiliki nilai manfaat bagi kehidupan, juga berpotensi memunculkan masalah etika. Di samping itu, berbagai eksperimen dalam bioteknologi tidak jarang belum memiliki arah yang jelas, sehingga berpotensi mengabaikan tanggung jawab terhadap kegunaan manusia dan lingkungan. Menghadapi fenomena tersebut, bioetika diperlukan sebagai pemandu penelitian dan pengembangan biologi serta bioteknologi, agar kegiatan tersebut selalu berlandaskan tanggung jawab terhadap kehidupan. Cara yang dapat digunakan adalah melalui pembelajaran bioetika kepada mahasiswa. Dalam pembelajaran bioetika, mahasiswa sebagai peserta didik tidak hanya terbatas pada belajar tentang konsep dalam biologi, namun juga belajar tentang konsekuensi sosial suatu hasil penelitian ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengenalan mahasiswa terhadap istilah bioetika dan isu bioteknologi, (2) perbedaan kemampuan kognitif bioteknologi sebelum dan sesudah pembelajaran bioetika dan, (3) perbedaan sikap terhadap bioteknologi sebelum dan sesudah pembelajaran bioetika. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif-analitis. Variabel yang diamati meliputi: pengenalan mahasiswa terhadap istilah bioetika, pengenalan mahasiswa terhadap isu bioteknologi, kemam­puan kognitif bioteknologi, sikap terhadap bioteknologi, dan kemampuan pengambilan keputusan etik dalam kasus dilema bioetika, dan tanggapan mahasiswa terhadap pembel-ajaran bioetika.
Kata Kunci: Bioetika,Pembelajaran
ISI
Bioteknologi adalah mengacu pada kajian sistematis, plural dan interdisiplin dan penyelesaian masalah etika yang timbul dari ilmu-ilmu kedokteran, hayati, dan sosial, sebagaimana yang diterapkan pada manusia dan hubungannya dengan biosfera, termasuk masalah yang terkait dengan ketersediaan dan keterjangkauan perkembangan keilmuan dan keteknologian dan penerapannya. (UNESCO, 2005 dalam Muchtadi, 2007). Bioetika juga dapat berfungsi sebagai pemanduan, pengawalan, pemantauan dan pengawasan. Bioetika di Indonesia bertujuan untuk memberikan pedoman umum etika bagi pengelola dan pengguna sumber daya hayati dalam rangka menjaga keanekaragaman dan pemanfaatannya secara berkelanjutan. Pengambilan keputusan dalam meneliti, mengembangkan, dan memanfaatkan sumber daya hayati harus/wajib menghindari konflik moral dan seluas-luasnya digunakan untuk kepentingan manusia, komunitas tertentu, dan masyarakat luas, serta lingkungan hidupnya, dilakukan oleh individu, kelompok profesi, dan institusi publik atau swasta.
Pemanfaatan sumber daya hayati tidak boleh menimbulkan dampak negatif terhadap harkat manusia, perlindungan, dan penghargaan hak-hak asasi manusia, serta lingkungan hidup. Penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya hayati harus memberikan keuntungan maksimal bagi kepentingan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi (Muchtadi, 2007). Dari pernyataan tersebut mendorong untuk mencantumkan pembelajaran Bioetika untuk mahasiswa agar mendapatkan hasil penelitian yang konkrit dan faktual. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat hasil sebagai berikut:
Mahasiswa Belum Mengenal Istilah BIOETIKA
Mahasiswa Mengenal Istilah BIOETIKA
Mahasiswa Sudah Mengenal Isu BIOTEKNOLOGI Tetapi Tidak Memahami Permasalahannya
Mahasiswa Tidak Mengenal Isu BIOTEKNOLOGI
45%
55%
65%
35%

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal kemampuan kognitif, sikap dan keputusan etik antara mahasiswa. Adapun Tanggapan mahasiswa adalah pembelajaran bioetika diharapkan dapat disajikan dengan harapan agar terjadi pengembangan kemampuan berpikir dan timbulnya pemahaman bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selain memberi manfaat terhadap kehidupan, tidak jarang berpotensi memun-culkan masalah-masalah etika. Pentingnya suatu pembelajaran bioetika dalam lingkup mahasiswa dikarenakan untuk menciptakan etika baik dalam menghasilkan suatu penelitian yang dapat dijadikan bukti bermanfaat bagi masyarakat luas.


KESIMPULAN
Bioetika tidak untuk mencegah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi menyadarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai batas-batas dan tanggung jawab terhadap manusia dan kemanusiaan. Banyak ilmuwan yang secara ambisius akan mengembangkan teknologi biologi tingkat tinggi namun tanpa memperhitungkan sebuah perkembangan sosial dan kultural masyarakat. Ada juga ilmuwan yang mengabaikan baik dan buruk yang menjadi tata nilai masyarakat, karena mereka merasa bahwa ilmu pengetahuan tidak berada di domain tersebut, selain itu Pembelajaran bioetika terutama di perguruan tinggi wajib dilaksanakan. Pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk mata kuliah tersendiri maupun terintegrasi ke dalam mata kuliah tertentu, perlu penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran bioetika dalam bentuk penelitian eksperimen untuk mencari metode pem-belajaran yang paling ideal, selain itu perlu penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran bioetika. Dan yang terakhir perlu penelitian lebih lanjut tentang bioetika dan pembelajarannya dengan topik selain xenotransplantasi, kloning, dan stem sel.

REFERENSI
Nasrudin,Harun,Dkk.2012.Sains Dasar.Surabaya:UNESA UNIVERSITY PRESS
Muchtadi, T.R. 2007. Perkembangan Bioetika Nasional. Seminar Etika Penelitian di Bidang Kesehatan Reproduksi. Surabaya: Universitas Airlangga.
Amien Muhammad, Pegangan Umum Bioteknologi . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
Harsono, Bioteknologi, Jakarta: Yudhistira, 2006
Purjiyanta Eka,IPA Terpadu,Jakarta:Erlangga,2006.

Review            : M. Bagus Kurniawan
Dosen              : Samik S.Si.,M.Si.

0 comments:

Post a Comment