KREATIVITAS
MANUSIA DALAM MENGEMBANGKAN PRODUKTIVITAS SDA
OLEH:
SITI NADHIFATUL MUSTAMIMAH
ABSTRAK
Semakin menipisnya sumber daya konvensional,
maka diperlukan suatu usaha untuk mendapatkan sumber daya alam yang baru dengan
memanfaatkan sumber daya alam (renewable) atau nonkonvensional secara
maksimal.Pengelolaan sumber daya alam tersebut dilakukan secara partisipatif
dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.Sehingga terdapat sejumlah jenis
atau kelompok industri kreatif yang dinilai dapat dikembangkan di Indonesia.
Industri kreatif berbasis sumber daya alam adalah industri kreatif yang
memanfaatkan bahan bakudari alam (natural resources), di antaranya hasil
pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, pertambangan. Berdasarkan tingkat
kecanggihannya, teknologi akan diterapkan dalam pengembangan suatu jenis
industri yang dapat dikelompokkan menjadi teknologi tingkat tinggi (high tech),
madya, dan sederhana atau tepat guna (appropriate technology). Sementara itu sumber daya manusia yang siap
mengembangkan industri adalah SDM yang memiliki cukup pendidikan atau sekurangnya
pelatihan (skillfull).Karena pengembangan industri akan membutuhkan proses
penciptaan baru (new creation) bahkan penemuan baru (new invention), yang
disebut industri kreatif.
Kata kunci: industri kreatif,
sumberdaya alam, sumber daya manusia.
ISI
A.
Tinjauan Kreativitas Manusia
Pengelolaan
desa wisata bersandarkan pada prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan.Sehingga masyarakat desa menyadari bahwa kelestarian dan
keindahan sumber daya alam yang mereka miliki merupakan modal utama yang dapat
mendatangkan keuntungan bagi desa dan masyarakatnya.Karena itu, dalam
pengelolaan desa wisata, pelestarian lingkungan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kelangsungan program desa.Jika di konservasikan terhadap
ekosistem DAS, terutama pada bagian hulu
yang merupakan pelindung bagi sistem tata air secara keseluruhan harus mampu
menyeimbangkan pencapaian tujuan kelestarian lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Sehingga tercapai stabilitas tata air yang seiring dengan terwujudnya
masyarakat yang mandiri dan partisipatif.Selain itu di dataran tinggi yang
mempunyai gunung berapi, terdapat sumber-sumber air panas yang menyembur ke
atas (geyser).Hal tersebut berarti menyebutkan di dalam bumi terdapat kubangan
air yang terkena panas tinggi sehingga menimbulkan tekanan yang tinggi pula
sehingga menyebur ke atas. Maka bila dilakukan pemboran dengan perbedaan
tekanan yang besar maka akan terjadi semburan gas uap air panas atau air panas
yang sangat keras. Dari energi sumberan uap air panas tersebut dapat digunakan
langsung untuk memutar turbin uap yang dihubungkan langsung dengan generator
pembangkit tenaga listrik yang bermanfaat untuk berbagai keperluan.Dan dalam
pemanfaatan energi pasang surut di daerah pantai dipasang dam atau semacam
bendungan air yang memiliki pintu-pintu air yang dapat diatur pembukannya. Bila
air laut pasang, air akan masuk kedalam dam, demikian juga saat air laut surut,
air dari dalam dam akan mengalir kembali ke laut melalui pintu-pintu tersebut.
Di dalamnya itu dipasang pintu airagar baik pada saat pasang maupun surut.Sehingga mengalirnya
air laut dapat digunakan untuk menggerakkan turbin penggerak generator
listrik.Dari uraian tersebut muncullah paradigma baru pengelolaan DAS yang
lebih partisipatif dengan memberikan ruang bagi masyarakat untuk berperan aktif
dalam pengelolaan.Melalui CBNRM masyarakat memperoleh wewenang untuk mengakses
sumber daya alam dan memperoleh keuntungan dari pemanfaatannya baik secara
langsung maupun tidak langsung. Peran masyarakat tersebut bersifat multidimensi
sejak proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), hingga pengendaliannya (controlling).
B.
Kondisi Geografis dan Faktor Pendukung Produktivitas
a.
Kondisi Geografis
Secara
geografis, Indonesia merupakan daerah yang memiliki banyak wilayah perbukitan
di bagian utara dan timur, serta daerah dataran di bagian barat dan selatan.Ke
arah selatan yang berbatasan langsung dengan Lautan Indonesia posisinya sangat
menguntungkan karena memiliki potensi dan akses sumber daya alam laut.Namun lahan
sering digunakan untuk perkebunan dan hutan industri. Potensi ini layak
digunakan untuk menopang industri kreatif berbasis sumber daya perkebunan dan
kehutanan
b.
Bahan Baku (Resources)
Kondisi
geografis tersebut membuktikan bahwa bahan baku dari sumber daya alam lokal
yang tersedia berpotensi untuk mengembangkan industri yang akan datang baik dari
kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan. Melihat potensinya
bahan baku dari industri kehutanan dan pertambangan tampaknya tidak terlalu
menyolok, Misalnya Hasil-hasil pertanian padi sawah termasuk limbahnya juga
dapat dimanfaatkan untuk industri baik yang bersifat tradisional maupun
industri modern kreatif. Jerami padi secara alamiah dan tradisional dapat
diolah untuk pakan ternak (sapi), tetapi dengan kreatifitas dapat digunakan
sebagai bahan baku industri seperti budidaya jamur. Sementara itu merang (kulit
padi) dapat digunakan sebagai bahan baku media tanam baik tanaman bunga maupun
media tanam budidaya jamur.
Hal
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini
(merang (kulit padi) digunakan sebagai bahan baku media tanam budidaya jamur)
c. Teknologi
Teknologi
merupakan faktor penting dalam pengembangan industri.Pemilihan jenis teknologi
berpotensi menimbulkan permasalahan yang dilematis terutama berkaitan dengan
faktor pendukung industri penting lainnya yakni SDM (manpower) sebagai tenaga
kerja.Dalam negara berkembang dengan populasi tinggi, pengembangan industri
diharapkan menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi masalah pengangguran
(unemployment).
Dari
uraian di atas, dapat diamati bahwa banyak sekali industri yang dapat
dikembangkan di Indonesia.dari teknologi sederhana, madya bahkan dapat
diterapkan teknologi tinggi dan industri (kreatif) budidaya jamur. Disisi lain teknologi
sederhana merang (kulit padi) dapat digunakan sebagai bahan baku media tanam,
tetapi dengan teknologi pula merang dapat digunakan sebagai bahan baku industri
arang aktif, yang jika dikehendaki hasil berkualitas baik memerlukan teknologi
tinggi.
C.
Membangun Industri Yang Kreatif
Untuk
memulai mengembangkan industri kreatif (ala Indonesia), diperlukan
persiapan.Selain pemilihan bidang-bidang industri yang cocok juga perlu mendapat
penanganan dan sentuhan sehingga dapat tercapai arah dan tujuan industri
kreatif yang diharapkan.
Bidang-bidang
industri potensial industri kreatif berbasis sumber daya alam yang dapat
dikembangkan diantaranya:
1.
Agroindustri: Meliputi bidang industri
pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan dan kelautan serta produk-produk
bahan hasil pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan. Potensi SDA laut
bukan saja dapat dikembangkan sebagai penopang industri pariwisata tetapi hasil
laut (ikan, udang, kepiting, dll) dapat dijual mentah termasuk untuk ekspor,
juga berpeluang untuk dikembangkan (dengan kreatifitas & seni memasak)
menjadi industri kuliner yang pada akhirnya mendukung industri pariwisata.
2.
Industri Ecowisata (Ecotourism Industry): Ciri industri ini adalah mengandalkan
ketersediaan sumber daya alam berupa objek-objek alam yang dapat diubah
dan/atau dikemas menjadi objek wisata lingkungan (ecowisata), berwisata
sekaligus mengenal (untuk mencintai) alam dan lingkungan. Dengan kreatifitas
dan sentuhan serta kerja keras dan ulet, objek-objek alam berpotensi dikembangkan
menjadi industri ecowisata.
KESIMPULAN
Terdapat
sejumlah bidang industri dengan sumber daya pendukung yang dapat dikembangkan
sebagai industri (kreatif). Karena tersedia bahan baku, objek-objek dan wahana
dapat diberi sentuhan teknologi dan ketrampilan SDM untuk memperoleh nilai
tambah (added value) daripada dijual atau diekspor secara mentahan. Potensi ini
perlu dikerjakan serius untuk membangun industri kreatif yang pada akhirnya
mampu meningkatkan ekonomi (kreatif) daerah.Dengan kondisi dan tingkat
pendidikan masyarakat (penduduk menetap) serta tingkat populasinya, pilihan
teknologi untuk mendukung pengembangan industri cenderung pada teknologi madya
atau tepat guna. Namun seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan, Tingkat pendidikan masyarakat secara bertahap meningkat, dan
pengembangan industri kreatif yang ditopang oleh teknologi
tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
FMIPA, Tim. 2017. Sains Dasar.
Surabaya. Unesa University Press.
2.
Drs, M, Suparmoko, M,A., Ph D. 2006. Ekonomi
Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Edisi Ke 3. Jakarta. Mitra Wacana Media.
3.
Untung Sumotarto. 2010. Industry Kreatif Berbasis Sumber Daya Alam.
Jakarta. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
4.
Fransisca Emilia. 2017. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Dalam Upaya Konservasi
Daerah Aliran Sungai. Semarang. Universitas Diponegoro Semarang.
5.Veronica
A. Kumurur. 2002. Lingkungan Hidup Dan
Sumber Daya Alam Yang Semakin Rusak Dan Mengancam Keberlanjutan Kehidupan
Manusia Indonesia. Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado
6.
Hidayat. 2011. Pengelolaan Sumber daaya
Alam Berbasis Kelembagaan Lokal. Medan. Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan
Dosen:
Samik S. Si.,M.Si.
Reviewer:
Bella Dwi Aprilia
Tanggal
diberikan: 20 Maret 2017
Tanggal
dikembalikan: 22 Maret 2017
Saran:
Pada bagian abstrak kata ‘’merupakan’’ diganti dengan kata’’ oleh’’. Kata ‘’yakni’’
diganti dengan kata ‘’yang disebut’’. Pada bagian isi kata ‘’karena’’ diganti
dengan kata ‘’sehingga’’.Kata ‘’diekspor’’ diganti dengan kata ‘’ekspor’’. Pada
bagian kesimpulan kata ‘’yang’’ dihilangkan.Kata ’’ tidak’’ diganti dengan ’’
dan’’.
0 comments:
Post a Comment