Pages

Thursday, March 22, 2018

Pengenalan Sistem Klasifikasi Mahkluk Hidup


PENGENALAN SISTEM KLASIFIKASI MAHKLUK HIDUP

Dewi Rahayu, Atika Dwi Arianti, Samik 


Abstrak

Makhluk hidup di alam semesta/bumi ini sangat beragam, kucing ada ragamnya contoh seperti kucing kampung/biasa, kucing persia, klasifikasi mahkluk hidup atau kucing anggora dan masih banyak lagi, atau sayur-sayuran juga ada banyak ragamnya. Untuk memudahkan kita mempelajari atau membedakan antara semua makhluk hidup itu maka dibutuhkan suatu klasifikasi makhluk hidup.


A.  PENGERTIAN SISTEM KLASIFIKASI MAHKLUK HIDUP

Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Klasifikasi Makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama, dimasukkan ke dalam satu kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda.
Pengelompokkan hasil klasifikasi pada tingkat tingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi.
Proses klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih rendah memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih sedikit. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi. 

B. Sistem Klasifikasi Kingdom 

1.      Kingdom Animalia (Dunia Hewan) 
2.      Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) 

Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju model-model kingdom lainnya. 

C. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom 

1. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3. Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana).

Ketika makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua kerajaan: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak, Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena dasar inilah, Ernst Haeckel pada tahun 1866 menyarankan adanya kerajaan ketiga, yaitu Protista untuk menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas. Kerajaan ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan Protoctista). Protista adalah organisme yang memiliki sifat-sifat tumbuhan dan hewan sekaligus.
Kelemahan sistem ini yaitu bakteri tidak dapat digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis, morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua kingdom lainnya.  

D. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
1.      Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2.      Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3.      Kingdom Protista
4.      Kingdom Monera Kingdom Fungsi (Dunia Jamur) 
E.   Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
1.      Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2.      Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3.      Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
4.      Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
5.      Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler 

Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem klasifikasi kingdom sebelumny. Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi ini, yaitu belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid dan lainnya. 
 

F. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
1.      Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2.      Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3.      Kingdom Protista
4.      Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
5.      Kingdom Eubacteria
6.      Kingdom Archaebacteria


Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977. Pengklasifikasian ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria). Analisis archaebacteria menunjukkan bahwa kelompok ini lebih menyerupai  eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini adalah salah satu alasan menagapa kingdom monera menjadi kingdom archaebacteria dan eubacteria. Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera.

G. Sistem Klasifikasi 7 kingdom

1.      Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2.      Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3.      Kingdom Protista (Protozoa)
4.      Kingdom Chromista
5.      Kingdom Eumycota
6.      Kingdom Eubacteria
7.      Kingdom Archaebacteria 

Sistem ini diperkenalkan oleh ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari sistem kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua golongan besar ini dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan Archaebacteria.
Disini terdapat kingdom baru yaitu Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih sempurna dari kingdom sebelumnya. 
HProses Klasifikasi
Para ahli menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema Naturae (sistem alam) yang diterbitkan pada tahun 1758 sebagai dasar untuk mengklarifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk megklarifikasi mahkluk hidup.
1.      Pencandraan (identifikasi)
Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2.      Pengelompokan
Setelah dilakukan pencandraan, mahkluk hidup kemudian dikelompokkan dengan mahkluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Mahkluk hidup yang memiliki ciri-ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson. 
3.   Pemberian Nama Takson
Selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahkluk hidup.
I.    Langkah-langkah Klasifikasi
1.      Mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup,misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya.
2.      Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut: 
·         Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkanuntuk membentuk takson genus.
·         Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkanuntuk membentuk takson famili
·         Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untukmembentuk takson ordo.
·         Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untukmembentuk takson kelas
·         Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untukmembentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan). 

J. Klasifikasi Hewan dan Tumbuhan 
a.      Klasifikasi Hewan
1.      Filum Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel sajaatau bersel tunggal coy. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhlukhidup atau organisme lain sebagai parasit. Contohnya : amuba.
2.      Filum Porifera  
Porifera adalah binatang berpori, (bukan berlubang) karena tubuhnya berpori-pori mirip spon dengan bintang karakter terkenal spongebob squarepants (dan temannya patrick) hidup di air dengan memakan makanan dari air yangdisaring oleh organ tubuhnya. Contohnya : bunga karang
3.      Filum Coelenterata
Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakelcontohnya seperti ubur-ubur dan polip.Simetris tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di laut.Contohnya yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
4.      Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuhsimetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan.Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita, cacing hati, polikladida.
5.      Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memilikitubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak adasistem peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm cacingtambang, cacing filaria.
6.      Filum Annelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri sistem organtubuh yang baik, dengan sistem peredaran darah tertutup.Annelida sebagian besarmemiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.Contohnyayakni cacing tanah, cacing pasir.
7.      Filum Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yanglunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang ataucangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi,sotong, siput darat, siput laut, chiton.
8.      Filum Echinodermata
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah lautdengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organtubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik.Misalnya teripang, ketimunlaut, bulu babi, bintang ular.
9.      Filum Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf talidan organ tubuh telah berkembang dengan baik.Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.
10.  Filum Chordata
Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda atau chorde yaitu talisumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka.Contoh chordata adalah manusia,cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung puyuh, kalkun,lemur, beruk, macan, kucing, dan lain sebagainya. 


 a.      Klasifikasi Tumbuhan
1.      Thalophita
Adalah tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnyamasih belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun.Divisi thallophytaadalah tumbuhan yang memiliki thalus termasuk diantaranya adalah golongan jamur dan alga.
2.      Briophita
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar daun sejati. Divisi bryophyta meliputi golongan lumut-lumtan .
3.  Pteridophita
Tumbuhan ini adalah sekelompok tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untukreproduksinya.Divisi pteridophyta meliputi golongan paku-pakuan.
4.      Spermatophita  
Divisi spermatophyta meliputi golongan tumbuhan berbiji baik tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) maupun dua (dikotil).Contoh : pinusdan jati.









Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian di atas pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan  dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup yangmempunyai ciri dan sifat yang sama.
2.      Proses klasifikasi makhluk hidup yaitu pencandraan (identifikasi), pengelompokan dan pemberian nama takson.
3.      Sistem klasifikasi tumbuhan dan hewan yaitu hewan (Filum Protozoa atau Protosoa, Filum Porifera, Filum Coelenterata atau Coelentrata, Filum Platyhelminthes, Filum Nemathelminthes, Filum Annelida atau Anelida, Filum Mollusca atau Molusca,Filum Echinodermata atau Ecinodermata, Filum Arthropoda atau Atropoda,Filum Chordata).Tumbuhan (Thalophita, Briophita, Pteridophita, Spermatophita).

Daftar Pustaka:
Almansyahnis.. 2013 Klasifikasi Mahkluk Hidup. http://www.almansyahnis.com/2013/10/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup.html. 13 Oktober 2013.
M.Sc Lubis Wellyanto Sandro. 2008. Sistem Klasifikasi Kingdom. https://sandrolubis.wordpress.com/2008/04/29/sistem-klasifikasi-kingdom/. 3 Oktober 2012.
Anonim. 2008. Compare the 5 Kingdom Classification System to the 6 Kingdom Classification System. http://www.123helpme.com. 18 Maret 2008. 





0 comments:

Post a Comment