PENGENALAN
SISTEM KLASIFIKASI MAHKLUK HIDUP
Dewi Rahayu, Atika Dwi
Arianti, Samik
Abstrak
Makhluk hidup di alam semesta/bumi ini sangat beragam, kucing
ada ragamnya contoh seperti kucing kampung/biasa, kucing persia, klasifikasi
mahkluk hidup atau kucing anggora
dan masih banyak lagi, atau sayur-sayuran juga ada banyak ragamnya. Untuk
memudahkan kita mempelajari atau membedakan antara semua makhluk hidup itu maka
dibutuhkan suatu klasifikasi makhluk
hidup.
A. PENGERTIAN SISTEM KLASIFIKASI
MAHKLUK HIDUP
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke
dalam kelompok tertentu. Pengelompokan ini disusun secara runut sesuai dengan
tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya
hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan
cara klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Klasifikasi Makhluk hidup adalah pengelompokan
makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama, dimasukkan ke dalam satu
kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat, maka
dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga akan
diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda.
Pengelompokkan hasil klasifikasi pada
tingkat tingkat yang berbeda atau pada takson yang berbeda disebut taksonomi.
Proses
klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokkan beberapa individu yang
memiliki persamaan ciri ke dalam satu kelompok. Kelompok-kelompok yang
terbentuk dari hasil pengklasifikasian makhluk hidup tersebut disebut takson. Takson pada tingkat yang lebih
rendah memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih banyak, sedangkan takson
pada tingkat yang lebih tinggi memiliki persamaan sifat dan ciri yang lebih
sedikit. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup ialah taksonomi.
B. Sistem Klasifikasi Kingdom
1. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun
1735. Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu umum dan kurang
spesifik sehingga terdapat beberapa makhluk hidup lainnya yang tidak dapat
digolongkan dalam kedua kingdom ini. Kelebihan sistem ini pada saat itu
adalah mampu menggolongkan dua kelompok besar mahkluk hidup di bumi berdasarkan karakter fisiknya yaitu tumbuhan dan hewan
dan juga kedua kingdom ini merupakan kunci atau pengarah utama menuju
model-model kingdom lainnya.
C. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom
1.
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3. Kingdom Protista (Organisme bersel
satu dan organisme multiseluler sederhana).
Ketika
makhluk hidup bersel satu ditemukan, temuan baru ini dipecah ke dalam dua
kerajaan: yang dapat bergerak ke dalam filum Protozoa, sementara alga dan
bakteri ke dalam divisi Thallophyta atau Protophyta. Namun ada beberapa makhluk
yang dimasukkan ke dalam filum dan divisi, seperti alga yang dapat bergerak,
Euglena, dan jamur lendir yang mirip amuba. Karena dasar inilah, Ernst Haeckel
pada tahun 1866 menyarankan adanya kerajaan ketiga, yaitu Protista untuk
menampung makhluk hidup yang tidak memiliki ciri klasifikasi yang jelas.
Kerajaan ketiga in baru populer belakangan ini (kadang dengan sebutan
Protoctista). Protista adalah organisme yang memiliki sifat-sifat tumbuhan dan
hewan sekaligus.
Kelemahan sistem ini yaitu bakteri tidak dapat
digolongkan ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah organisme
mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Sehingga pengelompokan kingdom ini
kurang sempurna. Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis bersel
satu atau multiseluler sederhana dikelompokan kedalam kingdom tersendiri dan
berbeda dari animalia atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis,
morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki perbedaan dari kedua
kingdom lainnya.
D. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
D. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
1.
Kingdom Animalia
(Dunia Hewan)
2.
Kingdom Plantae
(Dunia Tumbuhan)
3.
Kingdom Protista
4.
Kingdom Monera
Kingdom Fungsi (Dunia Jamur)
E. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
1. Monera : Prokariot, Autotrof dan
Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2. Protista : Eukariot, Autotrof dan
Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3. Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler
dan Multiseluler
4. Plantae : Eukariot, Autotrof,
Multiseluler
5. Animalia : Eukariot,
Heterotrof, Multiseluler
Kelebihan sistem ini adalah jamur
digolongkan kedalam kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan makanan
seperti yang hewan lakukan, atau pun membuat makanan mereka sendiri seperti yang
tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar
makanan mereka dan kemudian menyerapnya ke dalam sel. Begitu juga perbedaannya
dengan monera jelas terlihat bahwa kingdom fungi merupakan jenis organisme
eukariot bukan prokariot. Dengan kata lain kingdom ini melengkapi sistem
klasifikasi kingdom sebelumny. Namun masih terdapat kelemahan dalam klasifikasi
ini, yaitu belum mampu mendefinisikan kingdom monera secara tepat sehingga
didalam kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki perbedaan yang cukup
signifikan baik dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid
dan lainnya.
F. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
1.
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2.
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3.
Kingdom Protista
4.
Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
5.
Kingdom Eubacteria
6. Kingdom Archaebacteria
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika Carl Woese 1977.
Pengklasifikasian ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria
di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya
(eubacteria). Analisis archaebacteria menunjukkan bahwa kelompok ini lebih
menyerupai eukariota dibanding saudaranya (prokariotik). Hal ini adalah
salah satu alasan menagapa kingdom monera menjadi kingdom archaebacteria dan
eubacteria. Namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi pro dan kontra,
karena kingdom monera merupakan kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan
eubacteria sehingga menurut mereka tidak perlu di bagi lagi. Kelebihannya
adalah mampu menjelaskan kingdom monera secara spesifik, sehingga
memberikan informasi yang cukup signifikan bagi kingdom monera.
G. Sistem Klasifikasi 7 kingdom
1.
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2.
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3.
Kingdom Protista (Protozoa)
4.
Kingdom Chromista
5.
Kingdom Eumycota
6.
Kingdom Eubacteria
7. Kingdom Archaebacteria
Sistem ini diperkenalkan oleh
ahli Cavalier-Smith tahun 1998. sistem ini dikembangkan dari sistem
kingdom sebelumnya dan secara garis besar digolongkan dalam dua kelas utama
prokariot dan eukariot (2 Empires, Chatton 1937) dari kedua golongan besar ini
dibagi lagi, eukariot mencakup Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota
dan Chromista. Sedangkan golongan prokariot mencakup Eubacteria dan
Archaebacteria.
Disini terdapat kingdom baru yaitu Chromista yang
anggotanya merupakan bagian dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota,
Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates,
Chrysophyta, dan Phaeophyta. Golongan ini berbeda dari kingdom asalnya karena
mereka meiliki klorofil a dan c, tidak menyimpan makanan sebagai kanji
melainkan sebagai minyak dan umumnya menghasilkan sel dengan dua flagella yang
berlainan. Karena sebagian kingdom mycota sudah digolongkan ke dalam kingdom
chromista maka kingdom ini berubah menjadi kingdom eumycota. Kingdom protista
lebih akrab dikenal sebagai kingdom protozoa.Klasifikasi system ini lebih
sempurna dari kingdom sebelumnya.
H. Proses Klasifikasi
Para ahli menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema
Naturae (sistem alam) yang diterbitkan pada tahun 1758 sebagai dasar untuk
mengklarifikasi ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk
megklarifikasi mahkluk hidup.
1.
Pencandraan (identifikasi)
Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau
mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2.
Pengelompokan
Setelah dilakukan pencandraan, mahkluk hidup kemudian
dikelompokkan dengan mahkluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa. Mahkluk
hidup yang memiliki ciri-ciri serupa dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut
takson.
3. Pemberian Nama Takson
Selanjutnya kelompok-kelompok ini diberi nama untuk
memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahkluk hidup.
I. Langkah-langkah Klasifikasi
1.
Mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh
makhluk hidup,misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya.
2.
Setelah kelompok spesies terbentuk, dapat dibentuk
kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut:
·
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkanuntuk
membentuk takson genus.
·
Beberapa genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkanuntuk
membentuk takson famili
·
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untukmembentuk takson ordo.
·
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untukmembentuk takson kelas
·
Beberapa kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untukmembentuk takson filum
(untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
J. Klasifikasi Hewan dan Tumbuhan
a. Klasifikasi Hewan
1. Filum Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya
memiliki satu sel sajaatau bersel tunggal coy. Protozoa dapat hidup di air atau
di dalam tubuh makhlukhidup atau organisme lain sebagai parasit. Contohnya : amuba.
2. Filum
Porifera
Porifera adalah binatang berpori, (bukan
berlubang) karena
tubuhnya berpori-pori mirip spon dengan bintang karakter terkenal spongebob squarepants
(dan temannya patrick) hidup di air dengan memakan makanan dari air
yangdisaring oleh organ tubuhnya. Contohnya : bunga karang
3. Filum Coelenterata
Coelenterata adalah hewan berongga bersel
banyak yang memiliki tentakelcontohnya seperti ubur-ubur dan polip.Simetris
tubuh coelenterata adalah simetris bilateral hidup di laut.Contohnya
yaitu hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
4. Filum
Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing
pipih dengan simetri tubuhsimetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat
syarah yang berpasangan.Contohnya antara lain seperti planaria, cacing pita,
cacing hati, polikladida.
5. Filum
Nemathelminthes
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memilikitubuh
simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak adasistem
peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing askaris, cacing akarm
cacingtambang, cacing filaria.
6. Filum
Annelida
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang
terdiri sistem organtubuh yang baik, dengan sistem peredaran darah
tertutup.Annelida sebagian besarmemiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh
atau hermafrodit.Contohnyayakni cacing tanah, cacing pasir.
7. Filum
Mollusca
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa
segmen dengan tubuh yanglunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang
berbentuk cangkang ataucangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan
diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.
Contoh molluska : kerang, nautilus, gurita, cumi-cumi,sotong,
siput darat, siput laut, chiton.
8. Filum
Echinodermata
Echinonermata adalah binatang berkulit duri
yang hidup di wilayah lautdengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh
simetris radial. Beberapa organtubuh echinodermata sudah berkembang dengan
baik.Misalnya teripang, ketimunlaut, bulu babi, bintang ular.
9. Filum Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas
dengan sistem saraf talidan organ tubuh telah berkembang dengan baik.Contoh :
laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki
seribu, udang, lalat / laler, kecoa.
10. Filum
Chordata
Chordata adalah hewan yang memiliki notokorda
atau chorde yaitu talisumbu tubuh syaraf belakang dengan rangka.Contoh chordata
adalah manusia,cacing acorn, ikan lancet, ikan paus pembunuh, katak, burung
puyuh, kalkun,lemur, beruk, macan, kucing, dan lain sebagainya.
a. Klasifikasi Tumbuhan
1. Thalophita
Adalah tumbuhan talus
merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnyamasih belum bisa dibedakan antara
akar, batang dan daun.Divisi thallophytaadalah tumbuhan yang memiliki thalus
termasuk diantaranya adalah golongan jamur dan alga.
2.
Briophita
Tumbuhan ini sudah
menunjukkan diferensiasi tegas antara
organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar daun
sejati. Divisi bryophyta meliputi golongan lumut-lumtan .
3. Pteridophita
Tumbuhan ini adalah
sekelompok tumbuhan yang telah memiliki
sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untukreproduksinya.Divisi
pteridophyta meliputi golongan paku-pakuan.
4.
Spermatophita
Divisi spermatophyta
meliputi golongan tumbuhan berbiji baik tumbuhan berbiji keping satu
(monokotil) maupun dua (dikotil).Contoh : pinusdan
jati.
Kesimpulan
Berdasarkan dari uraian di atas pada bab-bab sebelumnya,
maka pada bab ini akan dikemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk
hidup yangmempunyai ciri dan sifat yang sama.
2.
Proses klasifikasi makhluk hidup yaitu pencandraan
(identifikasi), pengelompokan dan pemberian nama takson.
3. Sistem klasifikasi
tumbuhan dan hewan yaitu hewan (Filum Protozoa atau Protosoa, Filum
Porifera, Filum Coelenterata atau Coelentrata, Filum Platyhelminthes,
Filum Nemathelminthes, Filum Annelida atau Anelida, Filum Mollusca atau
Molusca,Filum Echinodermata atau Ecinodermata, Filum Arthropoda atau
Atropoda,Filum Chordata).Tumbuhan (Thalophita, Briophita, Pteridophita,
Spermatophita).
Daftar Pustaka:
Imam,
Aang. 2015. Klasifikasi Mahkluk Hidup.
http://www.kuliah.info/2015/10/klasifikasi-makhluk-hidup.html.
Selasa Oktober 2013.
Almansyahnis.. 2013 Klasifikasi Mahkluk Hidup. http://www.almansyahnis.com/2013/10/sistem-klasifikasi-makhluk-hidup.html.
13 Oktober 2013.
M.Sc Lubis Wellyanto
Sandro. 2008. Sistem Klasifikasi Kingdom.
https://sandrolubis.wordpress.com/2008/04/29/sistem-klasifikasi-kingdom/.
3 Oktober 2012.
Anonim. 2008. Compare the 5 Kingdom Classification System
to the 6 Kingdom Classification System. http://www.123helpme.com.
18 Maret 2008.
0 comments:
Post a Comment