Pages

Wednesday, March 13, 2019

KONSEP MIKROKOSMOS DAN MAKROSKOSMOS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Geraldin Dona, Alifia, Samik, S.Si., M.Si.
Abstrak
Pada kenyataannya kisah asal-usul alam semesta yang sesungguhnya hanya diketahui oleh Tuhan semata. Manusia diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk dapat melakukan suatu penelitian, melakukan penalaran terhadap hasil penelitian, dan menghasilkan suatu konsep baru dari hasil penelitian tersebut. Bumi sebagai tempat dimana kita melangsungkan kehidupan rupanya hanyalah bagian kecil dari alam semesta. Masih banyak bagian-bagian lain dari alam semesta selain bumi. Namun pada zaman dahulu kala, tanpa adanya alat bantu pengamatan, manusia berpikir bahwa bumi adalah pusat dari segala kehidupan dimana artinya semua yang kita rasakan bersumber dari bumi. Hingga akhirnya pada tahun 1540-an Nicolaus Copernicus, seorang astronom dari Polandia, mengatakan bahwa bumi adalah salah satu planet yang bergerak mengitari matahari.
Pengamatan manusia terhadap alam semesta beserta segala isinya tidak hanya berhenti disitu saja. Berdasarkan pengalaman pengamatan yang dilakukan oleh para ahli, materi di alam semesta ini dapat dibedakan menjadi 2 bagian berdasarkan luas cakupannya, yaitu bagian-bagian yang berukuran sangat kecil atau biasa disebut dengan mikrokosmos dan bagian-bagian yang berukuran sangat besar atau biasa disebut dengan makroskomos. Namun pembagian materi ini tidak hanya sekadar pada isi alam semesta tetapi juga dapat digunakan dalam konsep kehidupan manusia sehari-hari. Ada beberapa hal dalam kehidupan manusia yang dapat kita andaikan menggunakan konsep pembagian mikroskosmos dan makrokosmos.
Kata kunci : mikrokosmos, makrokosmos, kehidupan manusia

Isi
Misteri mengenai keberadaan alam semesta menjadi satu rahasia yang hanya diketahui oleh Tuhan sendiri. Namun Tuhan menciptakan manusia dengan segala akal budinya untuk dapat berpikir dan bernalar secara sempurna. Manusia dapat mencari suatu hal yang asing baginya, kemudian melakukan penelitian dan percobaan untuk mencari tahu jawaban hal tersebut, dan pada akhirnya menciptakan sebuah gagasan dari hasil penelitian dan percobaan. Selain itu, tersedianya alat bantu percobaan juga sangat mendukung manusia untuk mencari jawaban atas terbentuknya alam semesta. Dari hasil pengamatan tersebut, alam semesta ini dibagi menjadi 2 bagian yakni mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos mempelajari hal-hal yang sangat kecil ukurannya atau juga bisa diartikan sebagai benda-benda yang memiliki ukuran sangat kecil misalnya atom, sel, proton, elektron, dan sebagainya. Berbeda dengan makrokosmos yang mempelajari hal-hal yang besar ukurannya seperti bintang, planet, galaksi, dan sebagainya.


Planet yang ada di alam semesta
Contoh sel hewan


Mengenal sejarah istilah mikrokosmos, pada tahun 1655 seorang ilmuwan bangsa Inggris bernama Robert Hooke dengan menggunakan peralatan mikroskop yang masih sangat sederhana, melakukan pengamatan terhadap sebuah gabus. Disitu ia melihat bahwa terdapat struktur gelembung berdinding yang menyerupai sarang lebah. 
Struktur gelembung pada gabus

Rongga berdinding tersebut akhirnya diberi nama sel oleh para ilmuwan dimana sel ini menjadi sebuah kotak-kotak kecil yang berisi bahan kehidupan. Namun penelitian tersebut masih berlanjut hingga akhirnya sel dilihat bukan hanya sebagai wadah kehidupan tetapi lebih kepada bahan kehidupan. Kemudian pada tahun 1869, seorang ahli biokimia bernama Friedrich Miescher berhasil melakukan sebuah pemisahan suatu zat dari inti sel. Zat ini diberi nama asam deoksiribonykleat (DNA) yang merupakan mata rantai antara zat bernyawan dan zat tak bernyawa.
Asam Deoksiribonykleat (DNA)

Selanjutnya, apabila kita mengenal benda-benda yang berukuran kecil sebagai mikrokosmos, maka kita juga akan mengenal benda-benda yang berukuran sangat besar atau bisa disebut juga dengan makrokosmos. Pada tahun 1564-1642, Galilei, seorang filsuf, astronom, sekaligus fisikawan Italia, menemukan teleskop yang kemudian digunakan untuk menemukan banyak benda langit. Mulai dari zaman prasejarah hingga berkembangnya ilmu astronomi, manusia berusaha untuk terus mencari tahu mengenai alam semesta yang begitu luas antara lain :
1. Memberi nama benda-benda angkasa seperti planet dan menghormatinya sebagai dewa dewi yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Contoh : Dewa Matahari yang yang memberi cahaya dan tenaga, Dewi Venus sebagai dewi kecantikan.
Dewi Venus

2. Manusia mencoba mengenali gerak gerik langit kemudian berusaha menentukan lamanya waktu di bumi sehingga dapat menentukan seperti musim panen, musim bertanam, menentukan arah perjalanan pulang, dan sebagainya.
Rotasi yang menyebabkan terjadinya siang dan malam

3. Galileo membuktikan untuk pertama kalinya bahwa bumi hanyalah planet kecil yang diitari satu bulan, berbeda dengan yupiter yang diitari 4 bulan.
4. Berdasarkan ajaran Copernicus, Keppler mengemukakan sebuah hukum yang memperkuat ajaran heliosentris.

Terdapat 3 teori yang menjelaskan terbentuknya alam semesta yakni teori big bang, teori steady state, dan teori osilasi. Teori big bang menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari kabut gas yang sangat besar kemudian terjadi kondensansi yang menyebabkan suhu sekitar semakin tinggi dan terjadilah ledakan yang hebat dan bagian-bagian ledakan tersebut berputar membentuk galaksi. Teori steady state menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari galaksi-galaksi yang menjauh dan dunia ini mengembang, kemudian di sela-selanya akan muncul kembali galaksi-galaksi yang baru. Yang terakhir adalah teori osilasi menyatakan bahwa alam semesta berasal dari proses penyusutan galaksi-galaksi yang kemudian meledak dan bertambah jumlahnya dan proses ini berlangsung secara terus menerus dalam ratusan juta tahun.
Teori Big Bang

Konsep mikrokosmos dan makrokosmos tidak sekedar digunakan dalam pembentukan alam semesta, tetapi juga dapat kita lihat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ada 2 perbedaan pandangan mengenai mana mikrokosmos dan mana makrokosmos yaitu berdasarkan kuantitatif (berdasarkan perhitungan angka seperti jumlah, ukuran, dan sebagainya) dan kualitatif (berdasarkan analisis yang diperoleh dari landasan teori). Berdasarkan kuantitatif, mikrokosmos dapat digambarkan sebagai manusia dan makrokosmos adalah jagat raya.

Relasi antara mikrokosmos dan makrokosmos

Mikrokosmos adalah bagian-bagian yang menyusun makrokosmos, seperti hal nya manusia adalah salah satu bagian yang ada dalam jagat raya ini. Apapun yang ada di lingkup makrokosmos akan sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia, dan apapun yang manusia lakukan akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Contoh, apabila di alam semesta tidak ada matahari, maka manusia di bumi tidak akan dapat bertahan hidup, begitu juga apabila manusia tidak dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar dari sampah-sampah, maka lingkungan sekitar akan menjadi berantakan, penuh virus dan bakteri, yang juga dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia.
Namun berbeda halnya apabila kita memandang berdasarkan kualitatif. Berdasarkan kualitatif, justru manusia adalah makrokosmos sedangkan semesta alam adalah mikrokosmos. Hal ini dikarenakan manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dengan akal budi, pikiran, hati nurani, dan sebagainya sehingga keberadaan alam semesta dianggap sebagai hasil pemikiran akal budi manusia. Apabila tidak ada manusia, maka teori-teori alam semesta pun tidak akan muncul. Selain itu alam semesta juga dianggap sebagai hasil dari apa yang ada dalam jiwa manusia. Apabila seseorang melakukan kebaikan, berpikir positif terhadap segala sesuatu hal, dan bersikap bijaksana dalam menghadapi berbagai permasalahan, maka alam semesta akan membantu manusia untuk dapat terus melangsungkan kehidupannya. Sedangkan apabila manusia merusak alam, berpikir negatif terhadap berbagai hal, suka membuat perselisihan, maka alam semesta rasanya tidak berpihak akan diri kita. Hal ini juga berkaitan dengan energi mikrokosmos (energi yang ada di dalam diri manusia) dan energi makrokosmos (energi yang ada diluar diri manusia atau di alam semesta).

Kesimpulan
Mikrokosmos adalah benda-benda yang berukuran kecil seperti atom, sel, dan sebagainya, sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang berukuran besar seperti planet, galaksi, dan sebagainya. Namun pengertian mikrokosmos dan makrokosmos tidak hanya sekedar pada proses terbentuknya alam semesta tetapi juga mengambil peran penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Mikroskosmos dan makrokosmos dalam kehidupan manusia memiliki relasi yang sangat kuat dimana pada dasarnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, apapun yang dilakukan manusia akan sangat berpengaruh terhadap alam sekitar, dan apapun yang ada di alam akan sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup manusia.


Referensi
Airlangga, Prabu Ali. 2010. Benarkah Manusia Itu Mikrokosmos?. http://prabualiairlangga.blogspot.com/2010/06/benarkah-manusia-itu-mikrokosmos.html. 5 Maret 2019.
Arizal, Joko. 2013. Relasi Mikrokosmos Dengan Makrokosmos dan Peran Manusia Terhadap Alam. https://jokotheofani.wordpress.com/2013/02/01/relasi-mikrokosmos-dengan-makrokosmos-dan-peran-manusia-terhadap-alam/. 4 Maret 2019.
Arnyana, Ida Bagus Putu, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Alamiah Dasar. Diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Faozi. 2009. Seputar Energi Mikrokosmos dan Makroskosmos. https://www.mmfaozi.com/seputar-energi-mikrokosmos-dan-makrokosmos/. 4 Maret 2019.

Harmoni, Ati. 2009. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Depok : Penerbit Gunadarma.
Nasir, Rahmad. 2012. Keajaiban Alam (Makrokosmos dan Mikrokosmos). http://rahmad-nasir.blogspot.com/2012/01/keajaiban-alam-makrokosmos-dan.html.  4 Maret 2019.
Putri, Intan Ramanda. 2014. Alam Semesta Makrokosmos dan Mikrokosmos. https://intanramandaputri.wordpress.com/2014/04/28/alam-semesta- makrokosmos-dan-mikrokosmos/. 6 Maret 2019.
Tim FMIPA Unesa. 2012. Sains Dasar. Surabaya : Unesa University Press.


















3 comments:

  1. Replies
    1. Haiii...👋👋👋

      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM8wqaNf_lHwMLM3gL2T7odYyUcT8j4KvJHkkUunmHv_3D8EnVb6JmeGZyd5wkm8TIcYADkxdG9E36hD-8QYNt9k06Dg33y1HRtYAIcTZyo_d3g8ZFJ0_c7mTAZxnF7Dh7YfzS-WFLB6DPtGtBiCSNh_iEAHjoxCWJ9R2kyhoCmgg/s220/20230211_131427.jpg

      https://mobile.twitter.com/awy_72?s=20&t=wyLPe3KyDstSHzXAB5iCJw

      Delete
    2. Haiii...

      Sumber harus jelas!

      Sebagai blogger,integritas profile sebaiknya sinkron agar setiap pengetahuan yang dikongsi lebih berkuakitas dan tidak menimbulkan keraguan berbagai pihak.

      Salam berrbagi ;

      ms.gravatar.com/awynaibaho.xml

      Profiles.wordpress.org/gilascyber

      g.dev/GilasCyber

      https://mobile.twitter.com/awy_72?s=20&t=wyLPe3KyDstSHzXAB5iCJw

      Delete