Pages

Tuesday, March 12, 2019

Strategi Pemanfaatan Zaman Batu dan Zaman Logam oleh Manusia



Strategi Pemanfaatan Zaman Batu dan Zaman Logam oleh Manusia
Nurul, Rahma, Samik
ABSTRAK
Upaya manusia dalam mencukupi segala kebutuhanya pada zaman batu ialah bergantung pada alat-alat penunjang, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih tebuat dari batu sehingga mereka memanfaatkan alat tersebut sebagai penunjang kehidupan. Dari bantuan alat-alat tersebut manusia dapat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan berbagai macam alat yang ada demi kelangsungan untuk bertahan hidup, seperti : flakes (alat yang dapat digunakan untuk mengupas makanan), kapak genggam (alat untuk memotong), tanduk rusa (untuk mengorek ubi dari dalam tanah). Seiring berjalanya waktu alat kehidupan manusia sebagian besar terbuat dari logam. Pada zaman logam, masyarakat mulai mempergunakan alat-alat atau peralataan dari  logam. Kemampuan manusia membuat alat-alat yang terbuat dari logam menunjukkan bahwa kebudayaan manusia terus berkembang. Namun tidak semua manusia memiliki keahlian untuk membuat barang-barang dari logam. Pembuatan alat-alat dari logam dapat dikatakan lebih mudah dibandingkan dari batu. Adapun pembuatan alat-alat dari logam ialah dengan terlebih daulu melebur logam. Selanjutnya, cairan logam itu dimasukkan ke cetakan alat yang hendak dibuat. Proses pembuatan alat-alat dari logam tersebut menunjukkan adanya kemahiran teknologi, sehingga memudahkan masyarakat untuk menunjang hidup lebih praktis.
Kata Kunci : Pemanfaatan Zaman Batu dan Logam oleh manusia


Manusia ialah makhluk individu yang paling sempurna. Namun, manusia tidak dapat hidup sendiri, sehingga membutuhkan orang lain. Waktu merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang. Dengan kata lain waktu mampu digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan didunia. Manusia tidak dapat terlepas dari waktu, karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Berdasarkan kemampuan teknologi, periodesasi masyarakan pada masa praaksara dapat diperinci menjadi :
1.    Zaman Batu
Zaman ini disebut zaman batu karena sebagian besar alat-alat penunjang kehidupan manusia, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih terbuat dari batu. Dari alat-alat tersebut dapat diketahui bagaimana mereka hidup dan bagaimana mengatur masyarakat. (Buku IAD UNESA). Pada zaman batu alat yang masih digunakan pada masa prasejarah sebagian besar berupa batu, dengan keterbatasan alat yang ada manusia primitif bertahan hidup demi kelangsungan hidupnya. Pembabakan zaman batu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu paleolitikum, mesolitikum, dan neolitikum (Soekmono,1981:23). Pertama, zaman batu tua atau zaman paleolitik, ditandai dengan penggunaan alat dari batu yang masih digarap dengan kasar. Ciri utama zaman ini adalah kehidupan manusia masih berburu dan meramu, serta masih berpindah-pindah (nomaden). Manusia yang hidup pada masa ini adalah Meganthropus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pitecantropus Erectus serta Pitecantropus Soloensis (Poesponegoro, 1984). Pada zaman batu, manusia primitif mengolah makanan masih menggunakan alat sederhana demi menunjang hidupnya. Kehidupan masyarakat primitif masih nomaden sehingga dalam mencari makanan untuk bertahan hidup mereka hanya membawa alat-alat yang terbuat dari batu seperti : flakes (yang dapat digunakan untuk mengupas makanan, mengiris daging buruan, memotong umbi-umbian./buah – buahan, menangkap ikan),  kapak persegi (fungsinya sebagai pacul/cangkul), tanduk rusa (untuk menangkap ikan).

 Gambar 1.1 Flakes


                   



                      Gambar 1.2 Kapak Persegi     



Gambar 1.3 Tanduk Rusa



2.              Zaman Logam
Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang kehidupan manusia. Pada zaman logam manusia mulai mempergunakan peralatan dari logam. Namun tidak semua manusia memiliki keahlian dalam membuat logam. (Buku IAD UNESA). Pada masa ini teknologi pembuatan alat jauh lebih tinggi tingkatnya dibandingkan dengan masa sebelumnya. Hal tersebut dimulai dengan penemuan baru berupa teknik peleburan, pencampuran, penempaan, dan pencetakan jenis-jenis logam. Penemuan logam merupakan bukti kemajuan pyrotechnology karena manusia telah mampu menghasilkan temperatur yang tinggi untuk dapat melebur bijih logam (Wertime 1973). Zaman logam disebut juga zaman perunggu, besi, masa perundagian. Pada zaman ini manusia mulai hidup menetap, sehingga mulai mengenal pembagian kerja berdasarkan keahlian tertentu. Atas dasar temuan arkeologis, Indonesia mengenal alat-alat yang dibuat dari perunggu, besi, dan emas. Benda-benda perunggu di Indonesia ditemukan tersebar di bagian barat dan timur. Hasil utama benda perungu pada masa paleometalik ini meliputi nekaraperunggu, kapak perunggu, bejana perunggu, patung perunggu, perhiasan perunggu, dan benda perunggu lainnya. Sedangkan benda-benda besi yang ditemukan antara lain mata kapak, mata pisau, mata sabit, mata tembilang, mata pedang, mata tombak, dan gelang besi. Pada prinsipnya teknik pengerjaan artefak logam ini ada dua macam, yakni teknik tempa dan teknik cetak. Proses pencetakannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung ialah dengan menuang logam yang sudah mencair langsung ke dalam cetakan, dan secara tidak langsung ialah dengan membuat model terlebih dahulu, dari model ini kemudian dibuat cetakannya. Cara yang kedua ini disebut dengan a cire perdue atau lilin hilang,sementara itu tipe-tipe cetakan yang digunakan dapat berupa cetakan tunggal atau cetakan terbuka, cetakan setangkup (bivalve mould), dan cetakan ganda (piece mould).Pada masa ini dihasilkan pula gerabah yang menunjukkan perkembangan yang lebih meningkat. Pada zaman logam manusia juga diajarkan untuk mengetahui cara-cara membuat benda dari logam. Caranya, benda yang dikehendaki dibuat dulu dari lilin, lengkap dengan bagian-bagiannya. Lilin tersebut dibungkus dengan tanah dan selanjutnya dipanaskan sehingga menjadi cair. Selanjutnya, logam cair dituangkan ke lobang yang telah dibentuk. Setelah dingin, tanah dipecahkan sehingga terbentuklah peralatan yang dikehendaki (Buku IAD UNESA). Pada zaman ini manusia mampu memanfaatkan perlengkapan yang seadanya, kemudian dijadikan barang sesuai apa yang dikehendaki. Barang tersebut bisa dijadikan hiasan, pernak-pernik, peralatan masak. Misalnya : nekara, bejana perunggu, kapak corong, senjata dan lain sebagainya.


 



Kesimpulan
Manusia tidak dapat mampu untuk hidup sendiri, sehingga membutuhkan orang lain. Waktu merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang. Dengan kata lain waktu mampu digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan didunia. Manusia tidak dapat terlepas dari waktu, karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Berdasarkan kemampuan teknologi, periodesasi masyarakan pada masa praaksara dapat diperinci menjadi dua yaitu : zaman batu dan zaman logam. Zaman batu ialah zaman yang bergantung pada alat-alat penunjang, misalnya untuk mencari dan mengolah makanan masih tebuat dari batu sehingga mereka memanfaatkan alat tersebut sebagai penunjang kehidupan. Dari bantuan alat-alat tersebut manusia dapat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan berbagai macam alat yang ada demi kelangsungan untuk bertahan hidup, seperti : flakes (alat yang dapat digunakan untuk mengupas makanan), kapak genggam (alat untuk memotong), tanduk rusa (untuk mengorek ubi dari dalam tanah). Seiring berjalanya waktu alat kehidupan manusia sebagian besar terbuat dari logam. Pada zaman logam, masyarakat mulai mempergunakan alat-alat atau peralataan dari  logam. Kemampuan manusia membuat alat-alat yang terbuat dari logam menunjukkan bahwa kebudayaan manusia terus berkembang. Pada zaman logam manusia sudah mulai hidup menetap, sehingga mampu mempunyai keahlian dalam membuat logam dengan apa yang dikehendaki.


DAFTAR PUSTAKA

Tim FMIPA-UNESA, 2007. SAINS DASAR, Surabaya; Unesa Unirvesity press.
Soekmono, R. 1981. Sejarah Kebudayaan Indonesia . Yogyakarta: Kanisius
Poesponegoro, Marwati Djoned dan Nugroho Notosusanto. 1984. Sejarah Nasional
Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.
Wertime, T,A. 1973. The Beginnings of Metallurgy : A New Look.
Science 182 (4115) : 875-886

0 comments:

Post a Comment