Pages

Wednesday, March 13, 2019

KEANEKARAGAMAN MAMALIA DI INDONESIA


KEANEKARAGAMAN MAMALIA DI INDONESIA
Retno Multi Lestari, Maharani Dwi Pertiwi, Samik.S.Si.M.Si

Abstrak
Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas). Dalam menilai potensi keanekaragaman hayati , seringkali yang lebih banyak menjadi pusat perhatian adalah keanekaragaman jenis, karena paling mudah teramati Mammalia memiliki ciri-ciri khas seperti mempunyai kelenjar mammae, kelenjar keringat, kelenjar bau, memiliki rambut, pada umumnya melahirkan (kecuali Monotremata), dan dalam sejarah evolusi Mammalia merupakan perkembangan lanjut dari Reptilia.
(Kata Kunci : keanekaragaman, hayati, mamalia)

Keanekaragaman hayati Indonesia
Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas). Dalam menilai potensi keanekaragaman hayati , seringkali yang lebih banyak menjadi pusat perhatian adalah keanekaragaman jenis, karena paling mudah teramati. Sementara keragaman genetik yang merupakan penyusunan jenis-jenis tersebut secara umum lebih sulit dikenali. Sekitar 10 % dari semua jenis makhluk hidup yang pada saat imi hidup dan menghuni bumi ini terkandung pada kawasan negara Indonesia, yang luas daratannya tidak sampai sepertujuhpuluhlima dari luas daratan muka bumi. Secara rinci dapat diuraikan bahwa Indonesia dengan 17.058 pulau-pulaunya mengandung 10 % dari total jenis tumbuhan berbunga di dunia, 12 % dari total mamalia di dunia, 16 % dari total reptil dan ampibia di dunia, 17 % dari total jenis burung di dunia dan 25 % atau lebih dari total jenis ikan di dunia.
Dokumen Biodiversity Action Plan for Indonesia (Bappenas, 1991) menuliskan bahwa hutan tropika Indonesia adalah merupakan sumber terbesar keanekaragaman jenis –jenis palm, mengandung lebih dari 400 species meranti-merantian dari Famili Dipterocarpaceae (yang merupakan jenis kayu pertukangan paling komersil di Asia Tenggara); dan diperkirakan menyimpan 25.000 species tumbuhan berbunga. Tingkatan Indonesia untuk keragaman jenis mamalia adalah tertinggi di dunia ( 515 species, di antaranya 36 species endemis ), terkaya untuk keragaman jenis kupu-kupu ekor walet dari famili Papilionidae (121 species, 44 % endemis), terbesar ketiga utuk keragaman jenis reptilia (lebih dari 600 species), terbesar keempat untuk jenis burung (1519 species, 28 % endemis), terbesar kelima untuk jenis amphibi (270 species) dan ke tujuh di dunia untuk tumbuhan berbunga.
Selain itu luasnya kawasan perairan teritorial Indonesia yang merupakan kawasan laut terkaya di wilayah Indo-Pasifik juga mendukung kekayaan habitat laut dan terumbu karang. Kawasan terumbu karang di Sulawesi dan Maluku adalah salah satu bagian dari sistem terumbu dunia yang kaya akan species karang, ikan dan organisme karang lainnya. Negara Indonesia sebagai salah satu pusat biodiversity dunia menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang tidak ternilai harganya. Selama ini lebih dari 6000 species tanaman dan binatang telah dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup sehati-hari masyarakat, dan lebih dari 7000 jenis ikan laut dan tawar selama ini mendukung kebutuhan masyarakat.

Mammalia
Mammalia memiliki ciri-ciri khas seperti mempunyai kelenjar mammae, kelenjar keringat, kelenjar bau, memiliki rambut, pada umumnya melahirkan (kecuali Monotremata), dan dalam sejarahevolusi Mammalia merupakan perkembangan lanjut dari Reptilia. Ciri lain dari Mammalia diantaranya mempunyai gigi yang heterodon (kecuali pada ikan paus yang memiliki gigi sisir, dan pada trenggiling tidak memiliki gigi sama sekali), mempunyai dua set gigi gigi susu dan gigi permanen, mempunyai daun telinga, pendengaran dan penciuman yang tajam, penyederhanaan rangka, mempunyai larynx, punya cerebra kortex yang berkembang. Mammalia tingkat tinggi tidak memiliki kloaka, sedangkan tingkat rendah masih mepunyai kloaka pada ordo Monotremata).
Dalam kelas Mammalia ditemukan dua subkelas yaitu: Prototheria dengan satu ordo yaitu Monotremata dan subkelas Theria yang mempunyai 17 ordo seperti  Rodentia, Chiroptera, Marsupialia, Insectivora dan lain-lain. Mammalia tersebar mulai dari daerah tropis, subtropis hingga kutub, ada yang hidup di darat (terestrial), air (mammalia air) dan udara (mammalia yang terbang/melayang).




Keanekaragaman hayati Mammalia Indonesia

Keanekaragaman jenis
Untuk keanekaragaman jenis mamalia, Indonesia merupakan negara dengan keanekargaman Mammalia tertinggi di dunia ( 515 jenis dari 4400 jenis di dunia, di antaranya 36 species endemis ). Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Indonesia bagian barat (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa dan Kalimantan, serta pulau-pulaunya memiliki mammalia sebagai berikut.
1.      Banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. tidak ada mammalia berkantung.
2.      Terdapat berbagai macam kera. Kalimantan merupakan pulau yang paling kaya kan jenis-jenis primata. Ada tiga jenis primata, misalnya bekantan, tarsius, loris hantu, orang utan.
3.      Terdapat mammalia endemik, seperti:
o    Badak bercula satu di Ujung Kulon
o    Binturong (Arctictis binturong), hewan sebangsa beruang tapi kecil
o    Monyet Presbytis thomasi
o    Tarsius (Tarsius bancanus)
o    Kukang (Mycticebus coucang)



Indonesia bagian Timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri mammalia di Indonesia bagian Timur adalah:
1.      Mamalia berukuran kecil
2.      Banyak hewan berkantung
3.      Tidak terdapat spesies kera
Irian Jaya memiliki 110 spesies mamalia, termasuk di dalamnya 13 spesies mamalia berkantung, misalnya kanguru (Dendrolagus ursinus dan Dendrolagus inustus), kuskus (Spilocus maculatus), bandicot, dan oposum. Di Irian juga terdapat 27 spesies hewan pengerat (rodentia), dan 17 di antaranya merupakan spesies endemik. Mammalia daerah peralihan yaitu pada daerah Sulawesi yang merupakan daerah peralihan yang mencolok menurut garis Weber. Hewan-hewan yang terdapat di pulau itu berasal dari oriental dan Australia. Di Sulawesi terdapat banyak mammalia endemik, misalnya primata primitif Tarsius sectrum, musang sulawesi (Macrogalida musschenbroecki), babirusa, dan anoa.
           
        

Keanekaragaman bentuk hidup
Mammalia tersebar mulai dari daerah tropis, subtropis hingga kutub, ada yang hidup di darat (terestrial), air (mammalia air) dan udara (mammalia yang terbang/melayang). Anggota mammalia sangat teradaptasi dengan bentuk kehidupan dan habitatnya masing-masing. Sehingga tipe gerak mammalia pun beranekaragam yaitu: cursorial (pelari cepat seperti rusa), saltorial (pelompat seperti kangguru), plantigrade (berjalan di atas tanah seperti beruang), fossorial (hidup pada liang/lubang), swimming (aquatis). Kelompok mammalia dapat ditemukan pada berbagai tipe habitat, mulai dari hutan primer, hutan sekunder, laut, sungai, desa hingga perkotaan.
Keanekaragaman makanan
Berdasarkan makanannya mammalia dapat dikelompokkan menjadi:
·         Karnivora: kelompok yang memakan daging seperti anjing, harimau, singa, kucing

                       
·         Herbivora: kelompok yang memakan tumbuhan seperti sapi, gajah, jerapah, badak
·         Omnivora: kelompok yang memakan tumbuhan dan daging seperti beruang, babi, tikus
·         Nektarivora: kelompok yang memakan nektar seperti kelelawar (Eonycteris spelaea)
·         Frugivora: kelompok yang memakan darah (kelelawar vampir)
·         Insectivora: kelompok yang memakan serangga (berbagai jenis kelelawar)


Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman Mammalia
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri. Selain itu Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera. Dua benua ini (Asia dan Australia) mempengaruhi kenekaragaman hayati di Indonesia termasuk mammalia. Faktor ekosistem yang beragam, posisi geografis dan sejarah geologi Indonesia inilah yang membuat mammalia di Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.
Kesimpulan
Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas). Dalam menilai potensi keanekaragaman hayati , seringkali yang lebih banyak menjadi pusat perhatian adalah keanekaragaman jenis, karena paling mudah teramati. Secara rinci dapat diuraikan bahwa Indonesia dengan 17.058 pulau-pulaunya mengandung 10 % dari total jenis tumbuhan berbunga di dunia, 12 % dari total mamalia di dunia, 16 % dari total reptil dan ampibia di dunia, 17 % dari total jenis burung di dunia dan 25 % atau lebih dari total jenis ikan di dunia. Untuk keanekaragaman jenis mamalia, Indonesia merupakan negara dengan keanekargaman Mammalia tertinggi di dunia ( 515 jenis dari 4400 jenis di dunia, di antaranya 36 species endemis ). Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera. Dua benua ini (Asia dan Australia) mempengaruhi kenekaragaman hayati di Indonesia termasuk mammalia. Faktor ekosistem yang beragam, posisi geografis dan sejarah geologi Indonesia inilah yang membuat mammalia di Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi.

REFERENSI

1.      Tim Taksonomi Vertebrata. 2006. Penuntun praktikum taksonomi hewan vertebrata. Laboratorium Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi Universitas Andalas.
2.      Media Konservasi Vol. 15, No. 3 Desember 2010 : 115 – 119
3.      A Susanto & S Ngabekti / Jurnal MIPA 37 (2) (2014): 115-122
4.      Nasrudin, harun dkk. 2012. Sains Dasar. Surabaya. Unesa Univercity Express

Review:
Tanggal diberikan: 6 maret 2019
Tanggal dikembalikan: 7 maret 2019
Saran: Tulisan cukup bagus tetapi kurang jelas untuk menjelaskan hewan hewan pemakan sesuai dengan golongan.



0 comments:

Post a Comment