Ririn Setiyowati, Samik S.Si.M.Si
ABSTRAK
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delpan buah plapnet yang sudh diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/ katai. Tata Surya terbagi menjadi, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar dan di bagian terluar.Banyak hipotes yang di susun oleh para ahli untuk menjelaskan bagaimana asal mula terjadinya Sistem Tata Surya. Cabang ilmu astronomi yang khusus memperlajari asal muasal tata surya adalah kosmogoni. Sejak abat ke-18 diusulkan teori-teori teng asal muasal tata surya ini. Tidak ada yang benar dalam sebuah teori, namun pengujian teori-teori tesebut dilakukan dengan membandingkannya degan fakta-fakta lapangan dan temuan-temuan baru akibat perkembangan teknologi.
ISI
Hipotesis nebula (teori Kabut ) Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775, kemudian disempurnakan oleh Simon de Laplace pada tahun 1796, hipotesis ini lebih dikenal hipotesis nebula Kant-Laplace. Hipotesis nebula ini terdiri dari beberapa tahap.Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari Gambaran proses hipotesis nebula yang merupakan salah satu teori yang di yakini para ahli fisika dapat menjelaskan asal usul tata surya
Hipotesis planetisimal pertama
kali dikemukaan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forrest R Moulton pada tahun 1900. Hipotesis ini menyatakan bahwa pada mulanya tata surya berupa matahari saja. Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi. Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari. Pada tahun 1917 James Jean dan Herold mengemukakan teori yang hampir mirip dengan teori planetisimal yang biasa disebut teori pasang surut. Teori ini menyatakan bahwa sejak awal memang sudah ada dua matahari, gaya gravitasi salah satu matahari mengakibatkan materi matahari yang lain sedikit-demisedikit meninggalkan permukaannya, selanjutnya terbentuklah planet-planet. Teori Tidal (Pasang Surut Gas)
James Jeans dan Harold Jeffreys merupakan dua orang yang mengemukakan teori Tidal pada 1918. Tidak berbeda jauh dengan teori sebelumnya, teori Tidal juga masih berhubungan dengan bintang, matahari, dan gas, yang menjadi “bahan” dasar terbentuknya bumi. Teori ini mengungkap, ada sebuah bintang besar yang mendekat ke matahari.Akibatnya, tubuh matahari yang masih dalam bentuk gas, mengalami pasang surut. Bintang yang memiliki massa hampir sama dengan matahari itu menyebabkan matahari membentuk gelombang-gelombang mirip gunung. Kemudian, gelombang yang menggunung itu membentuk seperti lidah pijar yang sangat besar.
pijar tadi keluar mengikuti arah bintang besar.Kemudian, terjadi gas-gas yang merapat dan hasil jilatan lidah pijar tadi, lalu pecar dan berpencar. Material yang terpisah itulah yang membentuk planet-planet.Lalu, planet-planet yang terbentuk dari hasil bintang besar yang mendekat ke matahari tadi, berotasi mengelilingi matahari. Di sinilah terjadi proses pendinginan. Bumi kita, termasuk planet-planet kecil lainnya, terbentuk dari proses pendinginan yang relatif cepat. Sedangkan planet-planet besar, seperti yupiter, terbentuk dari pross pendinginan yang lambat
Simpulan
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk sembilan buah planet yaitu, merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Daftar pustaka
FMIPA, Tim.2017. Sains Dasar. Surabaya. Unesa University Press.
Gunawan Admiranto, 2009 Menjelajahi Tata SuryaKanisius,
Rohmah, U.(2012). Aplikasi Augmented Reality Tata Surya (Semua Planet Mengelilingi Matahari) Menggunakan Mobile Android …, 2012
Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
0 comments:
Post a Comment