Pages

Wednesday, March 13, 2019

Sejarah klasifikasi makhluk hidup



Sejarah klasifikasi makhluk hidup
Ta`ibur Rachman, Sinta meta, Samik


Aristoteles (384–322 M) adalah tokoh klasifikasi di zaman Yunani Kuno. Beliau menulis hasil pengamatannya dan menghasilkan bagan klasifikasi. Klasifikasi Aristoteles mencakup 500 hewan dan membaginya dalam kelompok besar berdasarkan darah merah (sebagian besar vertebrata) dan tak berdarah merah (sebagian besar hewan-hewan tak bertulang belakang). Aristoteles memakai ciri-ciri embriologi, tingkah laku, dan ekologi untuk mengklasifikasi organisme, serta ciri-ciri struktur dan morfologi. Aristoteles kadang- kadang tidak konsisten dalam melakukan klasifikasi, misalnya membagi makhluk hidup dalam kelompok terestrial (organisme darat) dan akuatik (air). Sejak ditemukannya makhluk hidup baru oleh peneliti-peneliti, klasifikasi Aristoteles digantikan oleh bagan klasifikasi yang baru. Bagan klasifikasi yang biasa digunakan saat ini adalah sistem binomial nomenclatur. Sistem ini disusun oleh Linnaeus (1707–1778) dan dipublikasikan pada tahun 1735. Klasifikasi Linnaeus ini sangat menarik karena sangat fleksibel untuk menyerap/menerima spesies baru hasil penelitian terakhir. Oleh karena itu, dia dianggap sebagai Bapak Klasifikasi.


Pengertian binomial nomenclature
Binomial nomenklatur adalah cara pemberian nama suatu jenis organisme yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi dan menggunakan bahasa latin. Jadi binomial nomenklatur artinya setiap jenis makhluk hidup punya nama ilmiah yang terdiri atas dua kata (diambil dari nama genus dan spesies) dengan bahasa latin.
Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup
Gambar: Contoh penamaan berdasarkan bonomial nomenclatur pada Jagung (Zea Mays) Pada sistem klasifikasi Linnaeus, bahasa latin digunakan secara universal untuk memberi nama organisme dan kelompoknya. Para ahli biologi yang pertama kali mendeskripsikan suatu organisme namanya berhak diabadikan di akhir nama organisme yang ditemukan. Dalam bukunya, nama Linnaeus dipakai sebagai nama makhluk hidup yang ditemukan oleh Linnaeus. Jadi, namanya diabadikan di akhir nama spesies yang ditemukan disingkat ‘L’.
Sumbangan Besar Carollus Linnaeus
Carollus Linnaeus mengenalkan metode klasifikasi makhluk hidup dengan sistem binomial nomenclatur. Linnaeus menerapkan sistem binomial nomenclatur atau tata nama ganda sebagai dasar sistem klasifikasi modern. Linnaeus melakukan ekspedisi dan menemukan 7.700 spesies tumbuhan dan 4.400 spesies hewan yang kemudian distandarisasi dan diterapkan dalam sistem binomial nomenclatur. Linnaeus mengambil lambang dan dari formasi sebagai simbol jantan dan betina
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah cabang ilmu biologi yang disebut taksonomi, yakni upaya pengelompokkan makhluk hidup menjadi suatu kelompok atau taksa tertentu berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya. Pengertian tersebut sebenarnya masih banyak namun intinya adalah penamaan dan pengelompokan. Beberapa pengertian klasifikasi yang lain yakni: Teori dan praktek pengelompokan individu menjadi spesies, mengatur spesies dalam kelompok yang lebih besar, dan memberikan kelompok-kelompok nama, sehingga menghasilkan klasifikasi. Sebuah bidang ilmu (dan komponen utama dari sistematika) yang mencakup deskripsi, identifikasi, nomenklatur, dan klasifikasi. Ilmu klasifikasi, yakni dalam biologi dalah penataan organisme ke dalam klasifikasi. Ilmu klasifikasi yang diterapkan untuk organisme hidup, termasuk studi tentang cara pembentukan spesies. Analisis karakteristik suatu organisme untuk tujuan klasifikasi.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Saat ini, menurut data dari Catalouge of Life menyebutkan bahwa jumlah spesies total yang sudah diidentifikasi sebanyak lebih dari 1,6 juta spesies dan belum termasuk infraspesies. Oleh karena itu, tujuannya klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah dan menyederhanakan pengelompokan keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang melimpah.




Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi mengalami dinamika perubahan sesuai dengan data karakter yang digunakan oleh para ahli taksonomi. Data karakter yang digunakan untuk klasifikasi seperti morfologi, molekular (gen), metagenom, dan metabolom. Berdasarkan urutannya, sistem klasifikasi sudah ada 10 generasi yang disajikan dalam Tabel di bawah ini (silahkan diklik untuk memperbesar). Adapun penjelasan masing-masing akan diuraikan dibawahnya beserta contoh klasifikasi makhluk hidup.
1. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom (1735)
Sistem klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus ini menyebutkan bahwa pada saat itu pengelompkan organisme dibagi menjadi dua regnum (kerajaan) yakni Regnum Vegetabile (tumbuhan) dan Regnum Animalia (hewan). Sistem klasifikasi ini sebenarnya sudah kuno, yakni sebelum era Linnaeus. Namun, Linnaeus merumuskan sistem dasar nomenklatur dalam penamaan organisme sehingga beliau dijuluki sebagai Bapak Taksonomi. Dasar dari klasifikasi ini adalah morfologi luar.
2. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom (1866) Setelah ditemukannya mikroskop oleh Antonie van Leeuwenhoek, dunia mikroskopis mulai terbuka. Awalnya organisme mikroskopik keberadaannya masih belum diketahui apakah masuk hewan atau tumbuhan. Setelah ditemukan Euglena, pada akhirnya sistem klasifiksi 3 kingdom diajukan oleh Ernst Haeckel dengan menambah Kingdom Protista dengan dasar klasifikasinya yakni apakah organisme tersebut memiliki sel tunggal (protista) atau memiliki sel banyak (hewan dan tumbuhan).


Referensi :


0 comments:

Post a Comment