Rumusan
Masalah dan Rumusan Hipotesis
Penulis : Daya Ning Buana, Retno Via Ningrum, Abdul Samik, S.Si.,
M.Si
Ilmu
Alamiah Dasar adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang gejala pada alam
semesta, dan termasuk mempelajari apa yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu
Alamiah Dasar juga merupakan konsep awal dari terbentuknya Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) yang akhirnya melahirkan ilmu lain, seperti Biologi, Fisika, dan
Kimia.
Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah untuk menemukan,
menguji kebenaran, atau mengembangkan ilmu pengetahuan baru dalam bidang
tertentu maka diperlukanlah suatu perumusan masalah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga
masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya.
Dan setelah itu maka kita bisa menarik jawaban atau kesimpulan sementara terhadap masalah penelitian yang disebut
sebagai Perumusan Hipotesis.
Isi
A. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah merupakan suatu usaha
atau cara untuk menyatakan pertanyaan secara tertulis tentang penelitian apa
saja yang perlu dijawab dan tentunya dicarikan tahu jalan keluar masalahnya.
Rumusan masalah juga merupakan suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan
masalah. Dengan arti lain, rumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap
dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas
identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu perumusan masalah yang baik
berarti telah menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang
telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya membantu memfokuskan pikiran, namun
sekaligus juga mengarahkan cara berpikir kita.
Sebelum
menentukan suatu rumusan masalah, maka kita harus tahu apakah tujuan utama dari
penelitian ilmiah yang akan dibahas. Tujuan dari Penelitian Ilmiah adalah
untuk mencari hubungan atau membedakan dua variabel atau lebih secara
konsepsional. Maka dari itu, rumusan masalah sebaiknya dikaitkan dengan tujuan tersebut.
Peneliti pun sebaiknya menggunakan kata-kata hubungan atau perbedaan, contohnya
yaitu korelasi. Karena korelasi merupakan terminologi statistika. Menurut Garis Besarnya, rumusan
masalah dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu rumusan masalah deskriptif, rumusan
masalah komparatif dan yang terakhir adalah rumusan masalah asosiatif.
Contoh-contoh rumusan masalah yang dimaksud sebagai berikut :
1.
Deskriptif, Rumusan
masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berkaitan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variabel mandiri, baik pada satu variabel atau lebih.
2.
Komparatif, Rumusan
masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan
keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.
3. Asosiatif, Rumusan
masalah asosiatif adalah rumusan masalah pada suatu penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
Proses
pembentukan suatu rumusan masalah
Dalam pembentukan sebuah
rumusan masalah terkadang masih sering terjadi kesalahan
umum dalam merumuskan masalah. Kesalahan tersebut adalah sebagai berikut :
- Berusaha mengumpulkan data tanpa perencanaan yang
matang dengan harapan sesuatu pasti akan dapat timbul dari analisis.
- Menggunakan
data yang sudah dikumpulkan atau yang telah ada, kemudian dilanjutkan dengan
mencari masalah yang kira kira cocok dengan data yang ada.
- Merumuskan
tujuan secara mengambang atau terlalu umum sehingga kesimpulannya juga bersifat
umum.
- Melakukan
penelitian tanpa landasan teori yang mapan untuk memberi kesempatan
membandingkan hasilnya dan mengevaluasi kesimpulannya.
B. Rumusan Hipotesis
Setelah dirumuskannya suatu rumusan masalah, lalu dilakukannya
sebuah penelitian ilmiah untuk mencari tahu atau memecahkan suatu masalah tadi
maka akan mengahsilkan suatu hasil akhir yang disebut sebagai perumusan hipotesis.
Jadi Hipotesis diambil dari bahasa Yunani, yaitu hypo yang artinya di bawah dan
thesis yang berarti pendirian, pendapat, atau kepastian. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Hipotesis merupakan pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk
dapat memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus
diuji atau dibuktikan kebenarannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Hipotesis
merupakan pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk dapat memastikan
kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau
dibuktikan kebenarannya.
Tujuan perumusan
hipotesis adalah sebagai langkah untuk memfokuskan masalah,
mengidentifikasikan data-data yang relevan untuk dikumpulkan, menunjukkan
bentuk desain penelitian, termasuk teknik analisis yang akan digunakan,
menjelaskan gejala sosial, mendapatkan kerangka penyimpulan, merangsang
penelitian lebih lanjut.
Sama
seperti rumusan masalah, dalam Perumusan hipotesis pun dapat
dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Hipotesis deskripsif, Hipotesis
komparatif, dan Hipotesis asosiatif. Contoh-contoh Hipotesis yang
dimaksud sebagai berikut :
1.
Deskripsif, Hipotesis deskripsif adalah
sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang
berhubungan dengan variabel tunggal/mandiri.
2.
Komparatif, Hipotesis komparatif merupakan
dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan
perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian.
3.
Asosiatif, Hipotesis asosiatif merupakan
sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
mempertanyakan hubungan (asosiasi) antara dua variabel penelitian.
Kesimpulan
Hipotesis adalah dugaan
sementara, atau asumsi dasar yang menjadi alasan sebuah penelitian
dilaksanakan. hubungannya dengan rumusan masalah adalah, rumusan masalah
memperuncing latar belakang menjadi poin-poin pertanyaan penelitian yang akan
memudahkan peneliti melakukan pekerjaannya. Tujuanya adalah untuk membuktikan
hipotesisnya benar artau salah. Atau bisa berlaku sebaliknya.
Referensi
UNESA, Tim
FMIPA. 2012. Sains Dasar. Surabaya:
Unesa University Press
Husaini
Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit
PT Bumi Aksara.
Samiun, Ali.
2015. Pengertian Rumusan Masalah dalam
Penelitian : http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-rumusan-masalah-dalam-penelitian.html.
31 Juli 2015
Samiun, Ali.
2015. Pengertian hipotesis dan rumusan hipotesis
: http://www.informasiahli.com/2015/07/pengertian-hipotesis-dan-perumusan-hipotesis.html.
27 Juli 2015
0 comments:
Post a Comment