Pages

Wednesday, March 13, 2019

PROTOBION DAN RNA, MOLEKUL PENTING YANG TERDAPAT DALAM TUBUH MANUSIA

Judul : PROTOBION DAN RNA, MOLEKUL PENTING YANG TERDAPAT DALAM TUBUH MANUSIA
Penulis : Mella Anggun Pradana, Veranica Dewi Yuanawati, Samik, S.Si., M.Si.

ABSTRAK
Protobian merupakan bentuk awal sel hidup yang telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup. Protobian terbentuk dari senyawa organik dan membentuk primodial soup yang terakumulasi di cekungan perairan kemudian primodial ini membentuk monomer, dan dari beberapa monomer membentuk polimer kemudian dari polimer ini membentuk agregasi berupa protobian. Sedangkan dalam tubuh manusia juga terdapat RNA yaitu makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin seperti halnya DNA. RNA banyak terdapat pada ribosom atau sitoplasma dan keberadaannya tidak tetap karena mudah terurai dan harus dibentuk kembali.

ISI
1. Protobion
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian berkembang menjadi struktur kehidupan (sel). Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane, dan Urey, asal-usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monomer organik pada kondisi abiotik. Misalnya CH4, NH3, H2, dan H²O bergabung membentuk asam amino dan nukleotida. Molekul yang dihasilkan secara abiotik disebut protobion.
Sumber : lovelyteacherrita.blogspot.com

Sel-sel hidup dapat berasal dari protobion. Protobion tidak dapat melakukan reproduksi namun dapat mempertahankan lingkungan kimia di dalamnya dari pengaruh lingkungan luar. Protobion menunjukkan ciri-ciri hidup lainnya, yaitu mengalami metabolisme.
Ada beberapa tipe protobion, yaitu koaservat, mikrosfir, dan liposom.
a.  Koaservat
Koaservat merupakan tetesan stabil yang cenderung terbentuk pada suspense makromolekul (polimer), misalnya polipeptida, asam nukleat, dan polisakarida yang dikocok. Setiap koaservat merupakan agregat makromolekul yang sangat hidrofobik (tidak suka air), dikelilingi dan distabilkan oleh molekul air. Jika pada koaservat ditambahkan enzim, enzim tersebut akan diserap. Kemudian koaservat dapat menyerap substrat dari sekelilingnya dan membebaskan produk dari hasil katalisis oleh enzim.
b.  Mikrosfir
Mikrosfir merupakan protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes kecil saat didinginkan. Mikrosfir tersusun dari beberapa proteinoid. Mikrosfir dikelilingi membran dua lapis dan akan mengalami pembengkakan atau penciutan osmotik saat ditempatkan dalam larutan garam dengan konsentrasi yang berbeda.
c.  Liposom
Liposom merupakan protobion yang langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes kecil apabila komposisi organiknya mengandung lipid tertentu. Lipid tersebut terorganisasi menjadi dua lapisan molekul pada permukaan tetes tersebut, seperti halnya dua lapis membran lipid pada membran plasma sel.

2. RNA
RNA singkatan dari  Ribo Nucleic Acid yang dalam bahasa Indonesia disebut Asam Ribonukleat.
RNA adalah rangkaian nukleotida yang saling terikat seperti rantai. RNA merupakan asam nukleat untai tunggal yang terdiri dari unit-unit pembangun berupa mononukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa Nitrogen (N). Ada 4 jenis basa nitrogen yang menyusun RNA yaitu Adenin (A), Sitosin (C), Guanin (G), dan Urasil (U).
Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di dalam inti sel, RNA kebanyakan berada di dalam sitoplasma, khususnya di ribosom.

Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori ‘dunia RNA’, yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.

Jenis-Jenis RNA
Jika ditinjau berdasarkan klasifikasi, setiap jenis RNA memiliki fungsi yang lebih spesifik dengan mekanisme kerja yang berbeda dan saling terkait. Adapun pembagiannya ada dua, yaitu:
a.  RNA genetik
RNA genetik mengambil andil sebagaimana kerja DNA dan hanya dimiliki oleh makhluk hidup tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti beberapa jenis virus. Di dalam sel inangnya, RNA yang terdapat pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi kode genetik RNA-DNA yang pada akhirnya membentuk DNA. Kemudian DNA virus akan masuk ke nukleus inang dan menyisip kedalamya sehingga pada awalanya akan merusak DNA inang dan membentuk mRNA. mRNA ini akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus sehingga terbentuklah virus-virus baru. Peran penting molekul ini ialah membawa segala materi genetis, seperti yang dimiliki oleh DNA.
b.  RNA non genetik
RNA non genetik merupakan molekul yang dimiliki oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA.Makhluk hidup golongan ini didalam selnya memiliki DNA dan RNA. Dengan kata lain, perannya bukanlah seperti DNA. Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA non genetik terbagi menjadi tiga macam, diantaranya:
• Transfer RNA (tRNA)
RNA yang dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA merupakan RNA yang terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai proporsi nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat transfer adalah molekul yang menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yang disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses translasi.
Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3' tRNA mengandung sekuen SSA yang berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu akan melekat pada ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
• Ribosomal RNA (rRNA) 
rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa yang hampir mirip. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang dan fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen total RNA yang dalam sel dan pada sel-sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S rRNA, dan 5S rRNA.
• Mesengger RNA (mRNA) disebut juga RNA duta (RNA d)
mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier dan disintetis oleh DNA di dalam nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan dari panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. Urutan pada rantai asam amino yang menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yang ada dalam molekul mRNA yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam pembentukan polipeptida. Setiap molekul membawa salinan urutan DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai polipeptida atau lebih. Fungsi utama dari mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk jika diperlukan dan jika tugasnya telah selesai lalu dihancurkan dalam plasma.

KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya yang mempelopori terbentuknya makhluk hidup adalah sekumpulan molekul-molekul yang tersusun terbentuk secara abiotik (protobion). Molekul-molekul tersebut tersusun dimulai dari agregat yang kecil sampai yang terbesar, molekul tersebut tersusun secara merata, dalam tulisan ini dijelaskan bahwasannya ada tiga jenis PROTOBION yaitu   (1) koaserfat, yang tetesannya bersifat stabil, tidak menyukai air,berasal dari lautan. (2) Mikrosfir, yang mempunyai sifat terbentuk sendiri saat didinginkan (3) Liposom, dapat terbentuk sendiri apabila  organiknya terkandung lipid tertentu. Sedangkan RNA berbeda dari DNA dalam beberapa hal. Ada tiga jenis utama dari RNA: messenger RNA (mRNA), RNA ribosom (rRNA), dan RNA transfer (tRNA). Setiap jenis memainkan berbagai peran dalam membuat protein.

Referensi
Tim FMIPA UNESA. 2012. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press.
Id, Hisham. 2015. Pengertian Dan Jenis RNA Dan Fungsinya. https://hisham.id/2015/05/pengertian-dan-jenis-rna-asam-ribonukleat.html. 6 Maret 2019.
Punya, Ino. 2009. Evolusi Biologi. https://hisham.id/2015/05/pengertian-dan-jenis-rna-asam-ribonukleat.html. 6 Maret 2019.
Ganto, Acehmillano. 2013. Asal-Usul Kehidupan. https://hisham.id/2015/05/pengertian-dan-jenis-rna-asam-ribonukleat.html. 6 Maret 2019.

Review : Dari tulisan sudah bagus, dari penyampaian materi atau isi pembahasan sudah cukup baik dan mampu membuat si pembaca paham akan apa yang disampaikan atau ditulis. Kalimat yang digunakan tidak bertele-tele, kalimat bisa dicerna secara baik.

0 comments:

Post a Comment