Pages

Wednesday, March 13, 2019

Kontroversi Antara Teori Evolusi dan Kreasionisme Tentang Sejarah Nenek Moyang Manusia

Kontroversi Antara Teori Evolusi dan Kreasionisme Tentang Sejarah Nenek Moyang Manusia



Oleh                            : Mega Ramadhina                  / 18041184003 / Ilmu Komunikasi
Reviewer                     : Maghfirah Fajriniar Insany   / 18041184004 / Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu       : Samik, S.Si  M.Si

Abstrak
Dari sebuah garis sejarah, sebagai bagian dari suatu bangsa, selayaknya manusia mengetahui apa yang membentuk dirinya di masa lalu. Maka dari situlah manusia dapat memahami fitrahnya dalam hidup.
Banyak orang memperdebatkan teori mengenai asal-usul manusia. Berbicara mengenai asal-usul manusia pastilah semua orang tahu. Mengenai siapa nenek moyang manusia hingga saat ini masih belum ada satupun teori yang dapat membuktikan secara konkrit melalui pandangan sains dan sejarah. Karena perbedaan sudut pandang, pro dan kontra akhirnya terjadi dari masing-masing teori. Ada yang mengatakan bahwa manusia berasal dari ikan purba, ada juga yang mengatakan bahwa manusia berawal dari seekor kera, dan juga dari pandangan agama mengatakan manusia pertama di bumi ini adalah adam dan hawa.
Dalam artikel ini, akan membahas teori baik melalui pandangan sains maupun agama.  sebagai pembanding antara kedua teori tersebut.
Kata kunci : asal-usul, teori, manusia



Pembahasan

A.    Teori Evolusi
Dalam pandangan sains, teori Darwin menjelaskan di dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) bahwa makhluk hidup di dunia ini bersaing melalui seleksi alam. Teori ini mendukung bahwa manusia modern saat ini berevolusi dari spesies kera dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, Darwin menetapkan empat kelompok spesies peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya, yaitu :
1.         Australophithecines
2.         Homo habilis
3.         Homo erectus
4.         Homo sapiens
            Para peneliti menggolongkan tahapan selanjutnya dari evolusi manusia sebagai genus Homo, yaitu “manusia”. Penjelasannya yakni karena kelompok Homo lebih berkembang daripada   daripada Australophithecines, dan tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Namun, dalam penelitiannya masih terjadi missing link yang dapat membuktikan secara konkrit bahwa spesies kera memang benar-benar berevolusi menjadi manusia modern saat ini. Teori Darwin hingga saat ini masih menimbulkan perdebatan dikalangan peneliti, lembaga PEW Reasearch Center melakukan survei mengenai persepsi orang dewasa AS mengenai teori evolusi ini, hasilnya 65% responden setuju pada teori ini karena beranggapan makhluk hidup berevolusi sepanjang waktu dan 31% sisanya tidak setuju dengan alasan bahwa makhluk hidup telah ada sejak awal waktu.

B.     Berdasarkan Pandangan Agama ( Teori Kreasionisme )
Dalam pandangan agama islam sudah dijelaskan bahwa, Adam dan Hawa ialah manusia pertama yang ada di dunia ini, Adam diciptakan oleh Tuhan dari tanah liat dan dibentuk semisal sebuah boneka, kemudian ditiupkan ruh kepadanya, lalu Tuhan juga menciptakan Hawa sebagai pendampingnya, Hawa tercipta dari salah satu tulang rusuk Adam. Hal ini dijelaskan pada Q.S. Ali Imran : 29 yang berbunyi :

ِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah semisal Adam. Allah menciptakan-Nya dari tanah, kemudian berfirman kepadanya, ‘Jadilah’ maka jadilah dia”
Tidak hanya islam, namun agama lain pun juga pasti percaya bahwa manusia itu ada karena sudah kehendak dari Tuhannya. Sama dengan teori kreasionisme yang dilahirkan dari kaum agama yang mempunyai keyakinan bahwa kemunculan manusia itu dari tuhan walaupun berbeda keyakinan tentang Dzat Tuhan, dan berbagai agama sejutu dengan ini.


C.    Teori Evolusi vs. Teori Kreasionisme
Pertentangan jelas terjadi diantara dua teori diatas, karena kedua teori tersebut memiliki pandangann tersendiri. Hingga terjadi perdebatan antara salah seorang guru bernama Alm. Syaikh Muhammad Al-Ghazali dengan seorang atheis. Yang mengambil contoh dalam pengoprasian satelit, Al-Ghazali berpendapat bahwa satelit adalah teknologi canggih dengan operator manusia sebagai pengontrolnya. Lain dengan pendapat seorang atheis bahwa satelit tersebut beroprasi dengan sendirinya. Pernyataan yang diungkapkan seorang atheis tersebut jelas diluar logika karena pada dasarnya semua materi ada yang menciptakan.


KESIMPULAN
            Sampai saat ini kebenaran tentang awal dari kemunculan manusia belum menemukan titik temunya. Dan masih menjadi bahan penelitian oleh para ilmuwan. Urusan benar atau tidak dari perbedaan teori tergantung bagaimana cara menyikapinya. Namun, sebagai makhluk yang bertuhan ada baiknya percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena atas kehendak Tuhan.



DAFTAR PUSTAKA

Pro Kontra Teori Evolusi &  Kreasionisme, (online), (http://www.academia.edu/7000877/Pro_Kontra_Teori_Evolusi_and_Teori_Kreasionisme), diakses 6 Maret 2019.

Menghujat dan Memuja Teori Evolusi Darwin, (online), (https://tirto.id/menghujat-dan-memuja-teori-evolusi-darwin-cArK), diakses 6 maret 2019.

Asal-usul kejadian manusia menurut sains, (online), (http://www.academia.edu/34249837/Asal-usul_kejadian_manusia_menurut_sains), diakses 6 maret 2019.

Tim FMIPA UNESA.____. Sains Dasar. Surabaya: UNESA University Press.


Prof. Dr. Koetjaraningrat .____. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

0 comments:

Post a Comment