Kontroversi Antara Teori Evolusi dan Kreasionisme Tentang
Sejarah Nenek Moyang Manusia
Oleh :
Mega Ramadhina /
18041184003 / Ilmu Komunikasi
Reviewer : Maghfirah Fajriniar Insany / 18041184004 / Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu : Samik, S.Si M.Si
Reviewer : Maghfirah Fajriniar Insany / 18041184004 / Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu : Samik, S.Si M.Si
Abstrak
Dari
sebuah garis sejarah, sebagai bagian dari suatu bangsa, selayaknya manusia
mengetahui apa yang membentuk dirinya di masa lalu. Maka dari situlah manusia
dapat memahami fitrahnya dalam hidup.
Banyak
orang memperdebatkan teori mengenai asal-usul manusia. Berbicara mengenai
asal-usul manusia pastilah semua orang tahu. Mengenai siapa nenek moyang
manusia hingga saat ini masih belum ada satupun teori yang dapat membuktikan
secara konkrit melalui pandangan sains dan sejarah. Karena perbedaan sudut
pandang, pro dan kontra akhirnya terjadi dari masing-masing teori. Ada yang
mengatakan bahwa manusia berasal dari ikan purba, ada juga yang mengatakan
bahwa manusia berawal dari seekor kera, dan juga dari pandangan agama
mengatakan manusia pertama di bumi ini adalah adam dan hawa.
Dalam artikel ini,
akan membahas teori baik melalui pandangan sains maupun agama. sebagai pembanding antara kedua teori
tersebut.
Kata kunci :
asal-usul, teori, manusia
Pembahasan
A.
Teori
Evolusi
Dalam
pandangan sains, teori Darwin menjelaskan di dalam bukunya yang berjudul On the
Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of
Favoured Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin
of Species) (1859) bahwa makhluk hidup di dunia ini bersaing melalui seleksi
alam. Teori ini mendukung bahwa manusia modern saat ini berevolusi dari spesies
kera dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, Darwin menetapkan empat
kelompok spesies peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya, yaitu :
1. Australophithecines
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Para peneliti menggolongkan tahapan
selanjutnya dari evolusi manusia sebagai genus Homo, yaitu “manusia”.
Penjelasannya yakni karena kelompok Homo lebih berkembang daripada daripada Australophithecines, dan tidak jauh
berbeda dengan manusia modern. Namun, dalam penelitiannya masih terjadi missing link yang dapat membuktikan
secara konkrit bahwa spesies kera memang benar-benar berevolusi menjadi manusia
modern saat ini. Teori Darwin hingga saat ini masih menimbulkan perdebatan
dikalangan peneliti, lembaga PEW Reasearch Center melakukan survei mengenai
persepsi orang dewasa AS mengenai teori evolusi ini, hasilnya 65% responden
setuju pada teori ini karena beranggapan makhluk hidup berevolusi sepanjang
waktu dan 31% sisanya tidak setuju dengan alasan bahwa makhluk hidup telah ada
sejak awal waktu.
B.
Berdasarkan
Pandangan Agama ( Teori Kreasionisme )
Dalam
pandangan agama islam sudah dijelaskan bahwa, Adam dan Hawa ialah manusia
pertama yang ada di dunia ini, Adam diciptakan oleh Tuhan dari tanah liat dan dibentuk
semisal sebuah boneka, kemudian ditiupkan ruh kepadanya, lalu Tuhan juga
menciptakan Hawa sebagai pendampingnya, Hawa tercipta dari salah satu tulang
rusuk Adam. Hal ini dijelaskan pada Q.S. Ali Imran : 29 yang berbunyi :
ِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ
آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi
Allah adalah semisal Adam. Allah menciptakan-Nya dari tanah, kemudian berfirman
kepadanya, ‘Jadilah’ maka jadilah dia”
Tidak hanya islam,
namun agama lain pun juga pasti percaya bahwa manusia itu ada karena sudah
kehendak dari Tuhannya. Sama dengan teori kreasionisme yang dilahirkan dari
kaum agama yang mempunyai keyakinan bahwa kemunculan manusia itu dari tuhan
walaupun berbeda keyakinan tentang Dzat Tuhan, dan berbagai agama sejutu dengan
ini.
C.
Teori
Evolusi vs. Teori Kreasionisme
Pertentangan jelas
terjadi diantara dua teori diatas, karena kedua teori tersebut memiliki
pandangann tersendiri. Hingga terjadi perdebatan antara salah seorang guru
bernama Alm. Syaikh Muhammad Al-Ghazali dengan seorang atheis. Yang mengambil
contoh dalam pengoprasian satelit, Al-Ghazali berpendapat bahwa satelit adalah
teknologi canggih dengan operator manusia sebagai pengontrolnya. Lain dengan
pendapat seorang atheis bahwa satelit tersebut beroprasi dengan sendirinya.
Pernyataan yang diungkapkan seorang atheis tersebut jelas diluar logika karena
pada dasarnya semua materi ada yang menciptakan.
KESIMPULAN
Sampai saat ini kebenaran tentang
awal dari kemunculan manusia belum menemukan titik temunya. Dan masih menjadi
bahan penelitian oleh para ilmuwan. Urusan benar atau tidak dari perbedaan
teori tergantung bagaimana cara menyikapinya. Namun, sebagai makhluk yang
bertuhan ada baiknya percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena atas kehendak
Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Pro Kontra Teori Evolusi & Kreasionisme, (online), (http://www.academia.edu/7000877/Pro_Kontra_Teori_Evolusi_and_Teori_Kreasionisme),
diakses 6 Maret 2019.
Menghujat dan Memuja Teori Evolusi Darwin,
(online), (https://tirto.id/menghujat-dan-memuja-teori-evolusi-darwin-cArK),
diakses 6 maret 2019.
Asal-usul kejadian manusia menurut sains,
(online), (http://www.academia.edu/34249837/Asal-usul_kejadian_manusia_menurut_sains),
diakses 6 maret 2019.
Tim FMIPA UNESA.____. Sains Dasar. Surabaya: UNESA University Press.
Prof. Dr. Koetjaraningrat .____. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT.
RINEKA CIPTA.
0 comments:
Post a Comment