Ana
Catur Farahiyah, Annisa Sahabsari, Samik
Abstrak
Perkembangan teknologi komunikasi
informasi saat ini telah memungkinkan manusia berkomunikasi dalam bentuk-bentuk
yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kemajuan teknologi komputer yang
menyatu dengan berbagai alat-alat komunikasi lainnya, Satelit merupakan suatu
benda yang beredar di ruang antariksa dan mengelilingi bumi, berfungsi sebagai
stasiun radio yang menerima, memproses dan memancarkan kembali sinyal
komunikasi radio. Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia yang mengoperasikan
Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). telah membuat masyarakat dunia,
tidak terkecuali Indonesia bergerak ke arah perubahan komunikasi yang mengglobal.
Kebudayaan manusia selalu berkembang menyesuaikan perkembangan teknologi yang
ada. Demikian juga berkembangnya bermacam teknologi komunikasi yang muncul
dengan banyak varian telah membuat manusia terus menerus mencari bentuk baru
dalam berkomunikasi. Komunikasi yang diperantarai oleh medium-medium baru
tersebut telah membuat para teoritisi komunikasi menengok kembali teori-teori
komunikasi yang telah dipelajari sebelumnya.
Sejarah perkembangan satelit palapa di
Indonesia
Satelit merupakan benda langit yang
memiliki orbit dan juga aktivitas rotasi dan revolusi tertentu. Namun yang
dimaksud dengan satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia untuk
tujuan berbagai macam hal yang nantinya akan mempermudah hidup manusia. Satelit
buatan sendiri sudah ada sejak zaman dulu, maksudnya sudah dari beribu- ribu
tahun yang lalu. Ada beberapa negara yang memiliki satelit sendiri namun ada
pula yang tidak memiliki satelit buatannya. Yang pasti satelit ini ada karena
dibuat manusia untuk tujuan tertentu. Hingga saat ini sudah banyak sekali
satelit buatan yang diluncurkan manusia. Satelit buatan ini dapat
diklasifikasikan menurut fungsinya, Satelit komunikasi merupakan satelit buatan
yang paling banyak terdapat di Bumi. Kebutuhan akan komunikasi membuat banyak
negara meluncurkan satelit ini bahkan jumlahnya lebih dari satu. Sebagai contoh
adalah Indonesia. Indonesia memiliki banyak satelit buatan dan hampir semuanya
adalah satelit buatan kategori komunikasi. Komunikasi memang membutuhkan banyak
satelit karena menghubungkan manusia di satu tempat dengan manusia di belahan
Bumi lainnya, selain itu banyaknya pengguna juga akan mempengaruhi kelancaran
komunikasi apabila tidak diimbangi
dengan banyaknya satelit. Satelit pertama kali yang dimiliki indonesia
Sejarah perkembangan satelit di Indonesia
sendiri dimulai pada saat Presiden Soeharto membuka Stasiun Bumi Jatiluhur pada
27 September 1969. Pembangunan ini dimaksudkan untuk komunikasi Indonesia
dengan negara lain. Pada kurun waktu antara 1970-awal hingga memasuki tahun
1976 dimulai suatu pengembangan lebih lanjut dari proses pembuatan satelit bagi
Indonesia. Pada masa tersebut pula terdapat campur tangan Amerika sebagai
negara yang turut membantu mengembangkan satelit di Indonesia (Winantyo . 2008
: 59). Beberapa tahun setelah itu, pada 29 Juli 1976, diluncurkan Palapa A1
dengan roket Delta-2149 di Florida, Amerika Serikat. Hal itu kemudian berlanjut
pada 16 Agustus 1976 dengan diresmikannya Sistem Komunikasi Satelit Domestik
(SKSD) Palapa (Simanjuntak.2004 : 46). Dengan diresmikannya SKSD PALAPA dan
diluncurkannya satelit Palapa pada 9 Juli 1976 di Florida dapat dikatakan
sebagai langkah awal penggunaan satelit di Indonesia.
Penamaan Palapa pada satelit yang digunakan
Indonesia tersebut merujuk pada suatu peristiwa sumpah hamukti palapa oleh
Mahapatih Gajah Mada (Tim Nasional Penulisan Sajarah Indonesia. 2010 : 459).
Beliau bersumpah tidak akan menikmati buah pala sebelum dapat mempersatukan
nusantara. Atas dasar itulah satelit milik Indonesia dinamakan Palapa. Dengan
maksud agar dapat menyatukan seluruh wilayah di Nusantara dalam era informasi
maupun komunikasi digital seperti saat ini.
Pada
16 Agustus 1976 bersamaan dengan peresmian SKSD PALAPA, menjadi suatu tonggak
sejarah era perkembangan telematika di Indonesia dan suatu kebanggan
tersendiri, karena Indonesia merupakan negara ke tiga di dunia yang menggunakan
satelit sendiri khusus komunikasi setelah Amerika dan Kanada (Suryani.2000 :
31). Memang pada awalnya penggunaan satelit di Indonesia lebih difokuskan pada
komunikasi. Mengingat pula Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan, yang
mungkin pula ditujukan pada suatu konsep wawasan nusantara.
Sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia, maka
dalam segi kegunaan atau fungsi, para ilmuan juga terus mengembangkan satelit
palapa. Generasi ke dua satelit palapa kemudian diluncurkan kembali pada 11
Maret 1977. Satelit ini dinamakan dengan Palapa A2 (Simanjuntak.2004 : 47).
Generasi ke dua dari satelit Palapa ini hanya memiliki fungsi sebagai pendukung
dan apabila Palapa A1 mengalami disfungsi pada sirkuit komunikasinya. Umur
kedua satelit ini hanyalah delapan tahun saja. Permasalahan ini pula yang
menuntut para ilmuan dibidang telematika dan astronomi untuk kemudian
mengembangkan lagi satelit palapa selanjutnya.
Sehubungan dengan habisnya masa penggunaan
satelit Palapa A1 dan satelit Palapa A2, maka diluncurkan satelit Palapa B1
pada 19 Juni 1983. Cakupan dari satelit B1 ini lebih luas. Yaitu sudah mencakup
pada kawasan Asia Tenggara, dibanding generasi Palapa sebelumnya yang hanya
mencakup wilayah Indonesia saja (Wahyudi.2001 : 39). Seiring dengan permintaan
yang tinggi akan kebutuhan komunikasi, maka satelit Palapa B2 juga diluncurkan
pada 3 februari 1984 di Kennedy Sapce Center, Cape Canavarel pada 20.00 WIB.
Peluncuran ini mengalami kegagalan, sehingga tidak berhasil mencapai orbitnya.
Hal tersebut disebabkan kerusakan pada perigee kick motor (Simanjuntak 2004 :
47). Untuk mengganti Palapa B2, kemudian diluncurkan satelit Palapa B3 yang
kemudian dinamai dengan Palapa B2-P (pengganti) yang diluncurkan pada 21 Maret
1987 dengan bantuan roket Delta-3920 (Simanjuntak 2004 : 48). Peluncuran
satelit memang tidak pernah lepas dari penggunaan roket. Dengan pemasangan
satelit pada punggung roket atau bagian atas roket. Satelit kemudian melakukan
perjalanannya di luar angkasa
Dampak
positif penggunaan satelit di Indonesia
Meskipun secara umum perkembangan maupun
penggunaan satelit memberikan udampak positif berupa kemudahan dalam aspek
komunikasi, informasi hingga beberapa bidang lain termasuk ekonomi dan militer.
Seperti diketahui bahwa siaran radio maupun televisi dan telephon membutuhkan
satelit sebagai suatu media dalam menyampaikan informasi. Perkembangan Satelit
Palapa yang terus dilakukan guna menutupi berbagai kekurangannya, juga berimbas
pada perkembangan alat-alat komunikasi seperti televisi, radio, maupun
telephon. Itulah salah satu dari sekian dampak dari adanya ataupun digunakannya
Satelit Palapa di Indonesia. Pembangunan pada bidang telekomunikasi menjadi semakin
maju. Sebagai contoh, dunia pertelevisian Indonesia yang dulunya dipegang oleh
sektor pemerintah, kini sudah mulai dipenuhi oleh sektor-sektor swasta engan
Peluncuran Satelit Palapa A1, Indonesia sejatinya menjadi negara pertama untuk
kawasan Asia Tenggara yang memiliki dan menggunakan satelit sebagai pemersatu.
Untuk itulah pada 2010 sudah digagas pula mengenai ICT Leading Nation. Hal
tersebut bertujuan untuk memajukan penggunaan teknologi informasi bagi
masyarakat. Tingkat penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di
Indonesia yang lebih moderat dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia
Tenggara, dapat menjadi sebuah potensi untuk mengejar ketertinggalan dalam
bidang TIK. Meskipun tingkat penggunaanya masih relative rendah bila dibandingkan
dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia
(Winantiyo.2008 : 166).
Namun dengan tingkat kemajuan dalam
perkembangan satelit di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dapat dikatakan juga
memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya. Seperti
Filiphina dan Thailand yang menggunakan jasa satelit dari Indonesia untuk
keperluan di negerinya masing-masing (Harmoko. 1988 : 369). Dengan demikian
tentunya berimbas pula pada pemasukan kas negara dari penyewaan satelit maupun
penggunaan secara bersama.Mempercepat komunikasi dan informasi, merupakan suatu
dampak yang sangat menguntungkan dari digunakannya Satelit Palapa di Indonesia.
Kesimpulan
Indonesia merupakan negara pertama di
kawasan Asia Tenggara dan ketiga di dunia yang mengembangkan satelit untuk
komunikasi. satelit tersebut dinamakan dengan Satelit Palapa yang merujuk pada
sumpah dari Maha Patih Gajah Mada untuk dapat mempersatukan seluruh Nusantara.
Satelit Palapa sendiri mulai dikembangkan sejak tahun 1970 dan baru diluncurkan
pada 1976. Dalam perkembangannya, terjadi beberapa masalah, akan tetapi selalu
di upayakan untuk dikembangkan lebih baik lagi. Generasi pertamanya ialah
Satelit Palapa seri A, dan generasi terakhir ialah Satelit Palapa seri D.
Satelit Palapa seri D diluncurkan pada 2009 dan diperkirakan akan habis masa
pakai pada 2024. Dampak yang dirasakan dari penggunaan satelit di Indonesia
sangat besar. Dengan menggunakan jasa satelit, siaran televise, radio,
telephon, hingga internet dapat terakses dan tersebar luas kepada masyarakat.
Daftar Pustaka
Tim Fmipa Unesa. 2012. Sains Dasar. Surabaya:
Unesa University Press
Amar ahmad. 2012. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Akar revolusi dan berbagai standartnya. Jurnal
Dakwah Tabligh Vol. 13, No. 1, Juni 2012 : 137 - 149.
Diah Yuniarti. 2013. Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit
Indonesia. Jurnal Buletin Pos dan Telekomunikasi,
Vol.11 No.2 Juni 2013 : 121-136.
Irma H. Hanafi.
2011. Aktifitas Penginderaan Jauh melalui satelit di Indonesia dan
pengaturannya dalam hukum luar angkasa. Jurnal Sasi Vol. 17 No.2 Bulan
April – Juni 2011.
0 comments:
Post a Comment