Pages

Wednesday, March 13, 2019

SKSD Palapa Awal Dari Revolusi Sistem Komunikasi Di Indonesia


Ana Catur Farahiyah, Annisa Sahabsari, Samik

Abstrak
Perkembangan teknologi komunikasi informasi saat ini telah memungkinkan manusia berkomunikasi dalam bentuk-bentuk yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Kemajuan teknologi komputer yang menyatu dengan berbagai alat-alat komunikasi lainnya, Satelit merupakan suatu benda yang beredar di ruang antariksa dan mengelilingi bumi, berfungsi sebagai stasiun radio yang menerima, memproses dan memancarkan kembali sinyal komunikasi radio. Indonesia menjadi Negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). telah membuat masyarakat dunia, tidak terkecuali Indonesia bergerak ke arah perubahan komunikasi yang mengglobal. Kebudayaan manusia selalu berkembang menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada. Demikian juga berkembangnya bermacam teknologi komunikasi yang muncul dengan banyak varian telah membuat manusia terus menerus mencari bentuk baru dalam berkomunikasi. Komunikasi yang diperantarai oleh medium-medium baru tersebut telah membuat para teoritisi komunikasi menengok kembali teori-teori komunikasi yang telah dipelajari sebelumnya.

 Sejarah perkembangan satelit palapa di Indonesia
Satelit merupakan benda langit yang memiliki orbit dan juga aktivitas rotasi dan revolusi tertentu. Namun yang dimaksud dengan satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia untuk tujuan berbagai macam hal yang nantinya akan mempermudah hidup manusia. Satelit buatan sendiri sudah ada sejak zaman dulu, maksudnya sudah dari beribu- ribu tahun yang lalu. Ada beberapa negara yang memiliki satelit sendiri namun ada pula yang tidak memiliki satelit buatannya. Yang pasti satelit ini ada karena dibuat manusia untuk tujuan tertentu. Hingga saat ini sudah banyak sekali satelit buatan yang diluncurkan manusia. Satelit buatan ini dapat diklasifikasikan menurut fungsinya, Satelit komunikasi merupakan satelit buatan yang paling banyak terdapat di Bumi. Kebutuhan akan komunikasi membuat banyak negara meluncurkan satelit ini bahkan jumlahnya lebih dari satu. Sebagai contoh adalah Indonesia. Indonesia memiliki banyak satelit buatan dan hampir semuanya adalah satelit buatan kategori komunikasi. Komunikasi memang membutuhkan banyak satelit karena menghubungkan manusia di satu tempat dengan manusia di belahan Bumi lainnya, selain itu banyaknya pengguna juga akan mempengaruhi kelancaran komunikasi  apabila tidak diimbangi dengan banyaknya satelit. Satelit pertama kali yang dimiliki indonesia

 Sejarah perkembangan satelit di Indonesia sendiri dimulai pada saat Presiden Soeharto membuka Stasiun Bumi Jatiluhur pada 27 September 1969. Pembangunan ini dimaksudkan untuk komunikasi Indonesia dengan negara lain. Pada kurun waktu antara 1970-awal hingga memasuki tahun 1976 dimulai suatu pengembangan lebih lanjut dari proses pembuatan satelit bagi Indonesia. Pada masa tersebut pula terdapat campur tangan Amerika sebagai negara yang turut membantu mengembangkan satelit di Indonesia (Winantyo . 2008 : 59). Beberapa tahun setelah itu, pada 29 Juli 1976, diluncurkan Palapa A1 dengan roket Delta-2149 di Florida, Amerika Serikat. Hal itu kemudian berlanjut pada 16 Agustus 1976 dengan diresmikannya Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa (Simanjuntak.2004 : 46). Dengan diresmikannya SKSD PALAPA dan diluncurkannya satelit Palapa pada 9 Juli 1976 di Florida dapat dikatakan sebagai langkah awal penggunaan satelit di Indonesia.
 Penamaan Palapa pada satelit yang digunakan Indonesia tersebut merujuk pada suatu peristiwa sumpah hamukti palapa oleh Mahapatih Gajah Mada (Tim Nasional Penulisan Sajarah Indonesia. 2010 : 459). Beliau bersumpah tidak akan menikmati buah pala sebelum dapat mempersatukan nusantara. Atas dasar itulah satelit milik Indonesia dinamakan Palapa. Dengan maksud agar dapat menyatukan seluruh wilayah di Nusantara dalam era informasi maupun komunikasi digital seperti saat ini.
            Pada 16 Agustus 1976 bersamaan dengan peresmian SKSD PALAPA, menjadi suatu tonggak sejarah era perkembangan telematika di Indonesia dan suatu kebanggan tersendiri, karena Indonesia merupakan negara ke tiga di dunia yang menggunakan satelit sendiri khusus komunikasi setelah Amerika dan Kanada (Suryani.2000 : 31). Memang pada awalnya penggunaan satelit di Indonesia lebih difokuskan pada komunikasi. Mengingat pula Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan, yang mungkin pula ditujukan pada suatu konsep wawasan nusantara.
 Sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia, maka dalam segi kegunaan atau fungsi, para ilmuan juga terus mengembangkan satelit palapa. Generasi ke dua satelit palapa kemudian diluncurkan kembali pada 11 Maret 1977. Satelit ini dinamakan dengan Palapa A2 (Simanjuntak.2004 : 47). Generasi ke dua dari satelit Palapa ini hanya memiliki fungsi sebagai pendukung dan apabila Palapa A1 mengalami disfungsi pada sirkuit komunikasinya. Umur kedua satelit ini hanyalah delapan tahun saja. Permasalahan ini pula yang menuntut para ilmuan dibidang telematika dan astronomi untuk kemudian mengembangkan lagi satelit palapa selanjutnya.
 Sehubungan dengan habisnya masa penggunaan satelit Palapa A1 dan satelit Palapa A2, maka diluncurkan satelit Palapa B1 pada 19 Juni 1983. Cakupan dari satelit B1 ini lebih luas. Yaitu sudah mencakup pada kawasan Asia Tenggara, dibanding generasi Palapa sebelumnya yang hanya mencakup wilayah Indonesia saja (Wahyudi.2001 : 39). Seiring dengan permintaan yang tinggi akan kebutuhan komunikasi, maka satelit Palapa B2 juga diluncurkan pada 3 februari 1984 di Kennedy Sapce Center, Cape Canavarel pada 20.00 WIB. Peluncuran ini mengalami kegagalan, sehingga tidak berhasil mencapai orbitnya. Hal tersebut disebabkan kerusakan pada perigee kick motor (Simanjuntak 2004 : 47). Untuk mengganti Palapa B2, kemudian diluncurkan satelit Palapa B3 yang kemudian dinamai dengan Palapa B2-P (pengganti) yang diluncurkan pada 21 Maret 1987 dengan bantuan roket Delta-3920 (Simanjuntak 2004 : 48). Peluncuran satelit memang tidak pernah lepas dari penggunaan roket. Dengan pemasangan satelit pada punggung roket atau bagian atas roket. Satelit kemudian melakukan perjalanannya di luar angkasa
Dampak positif penggunaan satelit di Indonesia
Meskipun secara umum perkembangan maupun penggunaan satelit memberikan udampak positif berupa kemudahan dalam aspek komunikasi, informasi hingga beberapa bidang lain termasuk ekonomi dan militer. Seperti diketahui bahwa siaran radio maupun televisi dan telephon membutuhkan satelit sebagai suatu media dalam menyampaikan informasi. Perkembangan Satelit Palapa yang terus dilakukan guna menutupi berbagai kekurangannya, juga berimbas pada perkembangan alat-alat komunikasi seperti televisi, radio, maupun telephon. Itulah salah satu dari sekian dampak dari adanya ataupun digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Pembangunan pada bidang telekomunikasi menjadi semakin maju. Sebagai contoh, dunia pertelevisian Indonesia yang dulunya dipegang oleh sektor pemerintah, kini sudah mulai dipenuhi oleh sektor-sektor swasta engan Peluncuran Satelit Palapa A1, Indonesia sejatinya menjadi negara pertama untuk kawasan Asia Tenggara yang memiliki dan menggunakan satelit sebagai pemersatu. Untuk itulah pada 2010 sudah digagas pula mengenai ICT Leading Nation. Hal tersebut bertujuan untuk memajukan penggunaan teknologi informasi bagi masyarakat. Tingkat penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Indonesia yang lebih moderat dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, dapat menjadi sebuah potensi untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang TIK. Meskipun tingkat penggunaanya masih relative rendah bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia (Winantiyo.2008 : 166).
Namun dengan tingkat kemajuan dalam perkembangan satelit di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dapat dikatakan juga memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya. Seperti Filiphina dan Thailand yang menggunakan jasa satelit dari Indonesia untuk keperluan di negerinya masing-masing (Harmoko. 1988 : 369). Dengan demikian tentunya berimbas pula pada pemasukan kas negara dari penyewaan satelit maupun penggunaan secara bersama.Mempercepat komunikasi dan informasi, merupakan suatu dampak yang sangat menguntungkan dari digunakannya Satelit Palapa di Indonesia.

Kesimpulan
Indonesia merupakan negara pertama di kawasan Asia Tenggara dan ketiga di dunia yang mengembangkan satelit untuk komunikasi. satelit tersebut dinamakan dengan Satelit Palapa yang merujuk pada sumpah dari Maha Patih Gajah Mada untuk dapat mempersatukan seluruh Nusantara. Satelit Palapa sendiri mulai dikembangkan sejak tahun 1970 dan baru diluncurkan pada 1976. Dalam perkembangannya, terjadi beberapa masalah, akan tetapi selalu di upayakan untuk dikembangkan lebih baik lagi. Generasi pertamanya ialah Satelit Palapa seri A, dan generasi terakhir ialah Satelit Palapa seri D. Satelit Palapa seri D diluncurkan pada 2009 dan diperkirakan akan habis masa pakai pada 2024. Dampak yang dirasakan dari penggunaan satelit di Indonesia sangat besar. Dengan menggunakan jasa satelit, siaran televise, radio, telephon, hingga internet dapat terakses dan tersebar luas kepada masyarakat.



Daftar Pustaka

Tim Fmipa Unesa. 2012. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press

Amar ahmad. 2012. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Akar revolusi dan berbagai standartnya. Jurnal Dakwah Tabligh Vol. 13, No. 1, Juni 2012 : 137 - 149.
Diah Yuniarti. 2013. Studi Perkembangan dan Kondisi Satelit Indonesia. Jurnal Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.11 No.2 Juni 2013 : 121-136.
Irma H. Hanafi. 2011. Aktifitas Penginderaan Jauh melalui satelit di Indonesia dan pengaturannya dalam hukum luar angkasa. Jurnal Sasi Vol. 17 No.2 Bulan April – Juni 2011.





0 comments:

Post a Comment