Pages

Wednesday, March 13, 2019

Implementasi Pendekatan Ilmiah Dalam Proses Pembelajaran pada Kurikulum 2013



Implementasi Pendekatan Ilmiah Dalam Proses Pembelajaran pada Kurikulum 2013
Oleh : Amanda Prasetyawati, Istiqomah Nur Azizah, Samik
ABSTRAK
Pada saat ini dalam proses pembelajaran peserta didik di SMP mengalami perubahan sejak diberlakukannya kurikulum 2013, yang dimana proses pembelajaran kurikulum 2013 ini menggunakan pendekatan ilmiah atau biasanya disebut pendekatan santifik. Dalam implementasi pendekatan santifik pada kurikulum 2013 ini peserta didik melalui proses mengamati, menanya, mencoba/eksperimen/mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan, dan mencipta. Ada beberapa proses yang menjadi kegiatan menarik dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 yang menciri khaskan bahwa belajar dalam kelompok, yang biasanya peserta didik harus lebih aktif. Sehingga, penerapan pendekatan ini menjadi sebuah tantangan bagi guru melalui aktifitas peserta didik.
ISI
Pendekatan ilmiah atau metode keilmuan merupakan suatu proses perpaduan antara rasionalisme (deduktif) dan empirisme (induktif) yang bertujuan untuk mengubah kumpulan pengetahuan dapat disebut ilmu pengetahun. Menurut KBBI pendekatan ilmiah adalah penggunaan teori suatu bidang ilmu untuk mendekati suatu masalah. Dapat diketahui bahwa dalam berfikir merupakan kegiatan untuk mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan tidak dapat dikatakan sebagai ilmu jika pengetahuan itu tidak dapat dibuktikan kebenarannya yang melalui banyak persayaratan yang sudah ditentukan dan dilakukan dengan langkah - langkah secara sistematis. Langkah – langkah secara sistematis yang dimaksud yaitu metode ilmiah Metode ilmiah merupakan suatu cara yang sistematis yang bertujuan untuk memecahkan masalah sedang dihadapi. Jadi, dapat dikatakan bahwa wujud dari pendekatan ilmiah yaitu metode ilmiah. Metode Ilmiah adalah prosedur atau langkah – langkah yang sistematis untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Menurut Chekckland (1930), berdasarkan perkembangan ilmu, didapatkan tiga karakteristik utama dari pendekatan ilmiah, adalah sebagai berikut :
1.      Reductionism, adalah pendekatan yang mereduksi kompleksitas permasalahan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil, sehingga dapat diamati dan diteliti. Reductionism ini nama lain dari pendekatan analitik, yang dimana dalam menacari unsur – unsur yang menjalaskan tentang fenomena yang akan digali.
2.      Repeatability, adalah suatu pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu jika dapat dibuktikan dengan mengulang eksperimen atau penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan waktu yang berbeda. Pada karakter ini akan menghasilkan suatu pengetahuan yang bebas dari subjektifitas, emosi dan kepentingan.
3.      Refutatiom, adalah suatukarakteristik yang mempunyai syarat bahwa suatu ilmu harus memuat informasi yang dapat ditolak kebenarannya oleh orang lain. Misalnya, sada suatu pernyataan bahwa besok akan terjadi hujan, pada pengetahuan tersebut bukan disebut ilmu melainnya hanya pengetahuan yang biasa karena tidak dapat dibuktikan dengan sebuah teori. Untuk ilmu yang diterima dengan dapat dibuktikan kebenarannya merupakan pengetahuan yang dapat berkembang, sebagai contoh Teori Newton ditolak oleh Eisntein sehingga menghasilkan teori baru tentang relativitas. (blog,6 Juli 2009)
Pada proses pembelajaran juga menggunakan pendekatan ilmiah yang biasanya disebut dengan pedekatan santifik. Implementasi pendekatan santifik dalam proses pembelajaran untuk saat ini diterapkan pada kurikulum 2013. Proses pembelajaran kurikulum 2013 mempunyai ciri khas yaitu belajar dalam kelompok, maka sebelum proses pembelajaran dimulai peserta didik dibentuk kelompok – kelompok. Pada Kurikulum 2013 ini diyakini bahwa pendekatan ilmiah sebagai titisan emas perkembangan dan pengembangan sikap keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan ilmiah diterapkan dalam pembelajaran berbasis fakta yang ada dapat dijelaskan dalam logika. Sehingga siswa dapat menemukan jawaban yang ada dengan logis dan tidak berdasarkan pada angan – angan.

Adapun langkah – langkah pendekatan santifik yang diterapkan dalam proses pembelajaran salah sataunya pada Kurikulum 2013 yang sesuai dengan Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses, sebagai berikut :









1. Mengamati, merupakan landasan untuk melakukan kegiatan menanya atau mengajukan pertanyaan – pertanyaan dan melakukan identifikasi hal – hal yang penting terkait dengan materi pengatahuan yang harus dipelajari, yaitu dengan menemukan unsur – unsur atau aspek – aspek pengatahuan. Kegiatan dalam proses mengamati biasanya membaca, mendengarkan, menyimak dan melihat apa yang akan dilakukan sebelum proses pembelajaran dimulai. Contoh : Pada mata pelajaran IPA SMP Kelas 7 materi  Bab 2 tentang Klasifikasi Makhluk Hidup peserta didik diminta untuk mengamati benda disekeliling dan diminta untuk memberikan contoh benda yang sudah
1      diamati.

(a)                                                                (b)
  
Gambar 1.1 (a) Makhluk hidup, (b) Benda tak hidup
2  2. Menanya, dalam langkah ini peserta didik diminta untuk berdiskusi bersama kelompok yang sudah dibentuk dan merumuskan beberapa pertanyaan – pertanyaan dengan ditulis diselembar kertas dan diserahkan  kepada guru. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan biasanya diajukan memenuhi unsur “ 5W+1H”. Sebagai contoh, materi IPA kelas 7 Bab 2 tentang Klasifikasi Makhluk Hidup pertanyaan yang muncul “ Apa persamaan dan perbedaan dari kedua benda tersebut ? “. Jawaban yang diharapkan yaitu Persamaannya adalah anak kecil yang sedang bermain bola dan robot sama-sama dapat bergerak. Perbedaannya ialah robot tidak dapat tumbuh dan berkembang, tidak dapat bernapas, dan tidak dapat berkembang biak. Anak kecil dapat tumbuh dan berkembang, dapat bernapas, dan dapat berkembang biak.
3     3. Mencoba/eksperimen/mengumpulkan informasi, merupakan hasil dari kegiatan menanya. Untuk melakukan kegiatan ini, guru memberikan acuan kepada peserta didik tentang metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada kegiatan ini peserta didik dapat berkerja sama dengan membagi tugas untuk menemukan data atau informasi untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan yang telah dirumuskan. Dalam proses pengumpulan data atau informasi peserta didik selain dapat menemukan informasi di buku juga dapat melalui internet. Contoh : materi IPA kelas 7 Bab 2 tentang Klasifikasi Makhluk Hidup perserta didik dapat mencatat hasil pengamatan berupa ciri – ciri dari makhluk hidup.
4 4. Mengasosiasi, pada proses ini bisa disebut juga menganalisi data/informasi. Dalam proses menganalisis data pada dasarnya kegiatan untuk menindaklanjuti data yang diperoleh dengan cara memilah – milah dan mengkategorikan sesuai dengan aspek – aspek yang sudah tercakup dalam pertanyaan yang sudah dirumuskan. Sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan yang suadah dirumuskan atau diajukan, setiap kelompok harus melakukan diskusi dan memberikan jawaban secara rinci berdasarkan data atau informasi yang telah diperoleh dan mengkumnya sehingga dapat memberikan kesimpulan. Contoh : materi IPA kelas 7 Bab 2 tentang Klasifikasi Makhluk Hidup perserta didik dapat mengkasifikasikan benda mati dan makhluk hidup.
5  5. Mengomunikasikan, untuk memulai langkah ini guru memberikan acuan seperlunya tentang tata cara berdiskusi. Dalam kegiatan ini peserta didik secara kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan akan ditanggapi oleh kelompok lain dan sebaliknya. Misalnya kelompok 1 mempresentasikan hasil diskusinya lalu kelompok 2 menanggapi hasil diskusi dari kelompok 1 dan memberikan pertanyaan, setiap peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan.
    6. Mencipta, Kegiatan mencipta bukan merupakan langkah wajib dilaksanakan untuk setiap rangkaian pembelajaran (pembelajaran dengan KD-1 sampai KD-4), namun kegiatan ini menciptakan sesuatu yang berupa benda yang merupakan penerapan dari pengetahuan yang telah dipelajar. Contoh : materi IPA kelas 7 Bab 2 tentang Klasifikasi Makhluk Hidup perserta didik dapat membuat mading yang berisikan ciri – ciri makhluk hidup, kreteria klasifikasi hewan dan tumbuhan.
KESIMPULAN
Pendekatan ilmiah atau metode keilmuan merupakan suatu proses perpaduan antara rasionalisme (deduktif) dan empirisme (induktif) yang bertujuan untuk mengubah kumpulan pengetahuan dapat disebut ilmu pengetahun. Wujud dari pendekatan ilmiah yaitu metode ilmiah. Metode Ilmiah adalah prosedur atau langkah – langkah yang sistematis untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Terdapat tiga karakteristik pendekatan ilmiah yaitu reductionism, repeatability, dan refutatiom. Pada kurikulum 2013 juga menggunakan atau menerapkan pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran yang disebut pendekatan santifik, yang terdapat langkah – langkah yang sesuai dengan Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data/informasi/eksperimen, mengasosiasi, mengkomunikasikan dan mencipta.

DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amasal. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Checkland, P.B., Systems Thinking, Systems Practice. John Wiley, New York (1993).
Hidayati, Nurul dan Endryansyah. 2014. Pengaruh Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)
            dalam Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII TITL 1 SMK Megeri 7
            Surabaya pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Kendali Elektronagnetik.
            Jurnal Pendidikan Elektro. Vol 03; No 02; hal 25-29.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2013). Salinan Lampiran Peraturan Menteri
            Pendidian dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65 tentang Standar Proses
            Pendidikan Dasar dan Menengah
.
Musfiqon dan Nurdyansyah. 2015. Pendekatan Pemebelajaran Saintifik. Sidoarjo : Nizamia
            Learning Center.
Nasrudin Harun dkk. 2012. Sains Dasar. Surabaya : Unesa University Press
Prihadi, Bambang. 2014. Penerapan Langkah – Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan
            Santifik dalam Kurikulum 2013. Pekalongan

0 comments:

Post a Comment