HAKIKAT SAINS, SIKAP ILMIAH DAN
PROSESNYA
Penulis:
M. Ludfi Anwar, Lola Pandini, Samik, S.Si., M.Si
Kehidupan manusia mulai dari kita
hidup hingga kita meninggal kelak tidak akan lepas dengan yang namanya sains,
kehidupan biologi, ilmiah , fisika, hingga proses berfikir yang hampir setiap
saat dilakukan oleh manusia. Mulai dari bangun tidur hingga manusia tertidur
kembali kita berhubungan dengan sains
Manusia dari dulu mempelajari beerbagai ilmu yang berasal dari alam yang mereka kaji menjadi kajian yang nantinya menjadi patokan mereka dalam menjalani hidupyang lebih baik di kemudian hari
Gambar 1.1 II Gambar siklus ilmiah yang ada di kehidupan
Hakikat
sains atau yang sering disebut IPA
adalah ilmu yang
mempelajari tentang sebab akibat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA
dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang sistimatik dari
gejala - gejala alam. Dikutip dari artikel yang berjudul “Sejarah Sains Di
Budaya Awal” H.W. Fowler mendefinisikan
pengertian tentang IPA sebagai “Systematic and formulated knowledge dealing
with material phenomena and based mainly on observation and induction “. Yang
bila di artikan dalam bahasa “Ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang
berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas
pengamatan induksi”
Mulai dari sekolah
dasar hingga pergururuan tinggi, sains masih diajarkan dengan tujuan
menciptakan sumber daya manusia yang paham dengan iptek dan sains. Didalam
pembelajaran sains atau iptek ada yang di sebut dengan sikap ilmiah
Sikap ilmiah adalah
dimana keadaan sikap keterbukaan terhadap pendapat orang lain dengan baik dan
tidak memandang rendah pendapat tersebut. Sikap ilmiah ini sejatinya harus
dimiliki oleh sorang praktisi, ilmuan, atapun seorang akademisi karena dengan
memiliki sikap ilmiah ini mereka dapat mengadapi persoalan ilmiah dengan baik
dan dengan hasil yang optimal terutama dalam melakukan proses - proses ilmiah
Seseorang yang miliki sikap ilmiah bisa
dilihat dari ciri - ciri tersendiri, diantaranya:
1.
Memiliki
kemampuan untuk membedakan opini
Opini atau pendapat adalah salah satu sumber
informasi, tetapi sifatnya belum teruji kebenarannya jadi harus mealui kajian
untuk menjadi sebuah fakta yang baku
2.
Memiliki
sifat berani mencoba hal baru
Otak kita bisa menyimpan hal - hal baru yang
kita alami. Otak kita selalu merespon dan menerawang berbagai macam bentuk dan
ragam
3.
Memiliki
sifat jujur dan teliti
Jujur dan teliti adalah hal baku dalam
mempelajari dan mengkaji ilmu sains karena dibutuhkan dalam hal memngambil
keputusan mengolah data dan kegiatan lainnya
4.
Memiliki
sifat ingin tahu
Dengan memiliki sifat ingin tahu yang tinggi
para peneliti tidak bosan dalam mengungkap hal - hal baru dan miliki
pengetahuan yang sangat luas
5.
Senang
berkerja sama dengan tim
Kita sebagai manusia adalah mahluk sosial dan
tidak bisa bekerja sendiri. Seorang peneliti wajib memiliki jiwa senang bekerja
sama dalam mengerjakan segala hal
6.
Memiliki
sifat terbuka dan fleksibel
Peneliti harus memiliki sifat terbuka dan
feksible. Selain itu juga harus
diiringi dengan pikiran yang positif dan bersedia setulus hati mendengarkan
pendapat, saran, masukan dan kritik yang datang dari orang lain. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih maksimal
7.
Memiliki
rasa tanggung jawab
Semua orang wajib memiliki rasa tanggung
jawab tetapi para peneliti diharuskan mmiliki rasa tanggung jawab yang lebih
besar. Penelitih harus bertanggung jawab atas hasil penelitiannya, penelitian
yang jelas dan sumber yang jelas
8.
Tekun,
ulet, gigih, dan penuh keyakinan
Tekun dalam melaksankan tugas, ulet dalam
mengerjakan penelitian, gigih dalam menghadapi tugas, dan dilakukan dengan
penuh keyakinan
9.
Selalu
bersyukur atas segala karunianya
Setelah selesai mengerjakan seluruh kegiatan
penelitian dan menyelesaikannya maka hal paling peting adalah bersyukur
Proses atau metode ilmiah
Setiap penelitian harus
melewati beberapa tahapan dan semua harus dilakukan dengan urut dan tidak boleh
tergsah - gesah. Tahapan tahapan tersebut disebut metode ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu metode yang tersusun dengan rapih mulai dari
langkah - langkah yang sistematis yang digunakan untuk myelsaikan berbagai
permasalahan ilmiah
1.
Menentukan
dan merumuskan masalah
Langkah ini bertujuan untuk menentukan dan
merumuskan segala hal yang akan dikaji dan diteliti serta dipelajari dengan harapan
mendapatkan jawabannya.
2.
Mengumpulkan
data
Data merupakan hal yang terpenting dalam
penelitian. Pengumpulan data selengkap mungkin terkait masala yang akan dikaji
3.
Membuat
hipotesis
Hipotesis yaitu proses membuat jawaban dan
dugaan terkait masalah yang akan atau sedang diteliti / dikaji
4.
Melakukan
percobaan atau eksperimen
Uji coba terhadap hipotesis -hipotesis harus
dilakukan untuk membuktikan bahwa hipotesi - hipotsis yang kita buat benar
ataupun perlu untuk kaji ulang
5.
Menarik
kesimpulan
Hasil dari hipotesis yang berhasil di ujicoba
ataupun lolos terhadap uji coba akan mnjadi sebuah hasil yang dijadikan
kesimpulan dan menjadi teori baru dalam ilmiah
Kesimpulan
Semua kegiatan manusia
dan mahluk hidup lainnya tidak lepas dari yang namanya hal ilmiah dan sains
maupun iptek. Hal - hal yang mulai dari hal yang sering di lakukan hingga yang
dilakukan.
Kegiatan ilmiah yang
dilakukan untuk mencari teori memiliki tahapan - tahapan tersendiri yang
menjadikan hipotesis hipotesis yang ada menjadi teori utuh
Daftar Pustaka
WidyaMira. 2016 Pengertian IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Menurut Para Pakar . http://mirawid.blogspot.com/2016/10/pengertian-ipa-ilmu-pengetahuan-alam.html
6 maret 2016
SainsWede. 2009 Hakekat Sains . http://wdsains.blogspot.com/2009/02/hakekat-sains.html 6 maret 2016
Rofi’ahKhofidhotur. 2015. Hakekat Sains dan Hakekat Matematika. https://www.academia.edu/22535638/HAKEKAT_SAINS_DAN_HAKEKAT_MATEMATIKA?auto=download
6 maret 2016
| |
0 comments:
Post a Comment