Pages

Tuesday, March 12, 2019

Sungai Sebagai Peradaban Awal Ma

Sungai Sebagai Peradaban Awal Manusia

Siti Fajri Novi Astuti, Dining Hanifah C.K, Samik S. Si.,M.Si

ABSTRAK
Peradaban merupakan suatu kumpulan sebuah identitas terluas dari seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia baik fisik misalnya bangunan maupun non-fisik nilai-nilai, tatanan, seni budaya maupun iptek, yang teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subjektif. Antara manusia dan peradaban adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Yang termasuk wilayah tengah peradaban manusia di masa lalu dalam hal ini adalah lembah Sungai Nil, Eufrat, Tigris,dan Huang Ho (sungai Kuning). Di lembah-lembah itu semua aktivitas manusia yang berpusat di sekitar kehidupan. Karena sungai tersebut dapat bermanfaat dalam membantu kegiatan manusia seperti minum, mandi, sumber irigasi, mencuci, dan di sungai pula juga terdapat ikan dan hewan lainnya yang dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan manusia. Aktivitas tersebutlah yang dapat menciptakan peradaban di lembah-lembah sungai.
Kata kunci : Peradaban, Manusia, Sungai

ISI
Sungai merupakan salah satu sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Tidak hanya manusia, melainkan semua makhluk hidup ciptaan tuhan. Seperti yang sudah kita ketahui, sungai sangat memiliki banyak manfaat bagi kehidap manusia. Sebagai contoh, sungai dapat berfungsi sebagai sumber irigasi,sebagai jalur transportasi, dan juga sungai dapat dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air. Sungai pula dapat menjadi sumber bagi masyarakat untuk mencari nafkah demi memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Apabila kita membahas manfaat sungai, tentunya tidak akan ada habisnya.
Apabila kita berbicara mengenai awal peradaban manusia, tentunya tidak terlepas dari keberadaan sungai-sungai besar yang ada di dunia. Pada saat terjadi banjir, sungai-sungai itu membawa sedimen. Sedimen adalah benda berupa serbuk yang terdapat di dalam air yang bisa menyuburkan tanah atau lahan. Sehingga tidak heran jika lembah-lembah sungai sering kali  merupakan kawasan paling subur dan menjadi incaran atau rebutan bagi setiap bangsa yang ada di sekitarnya. Di lembah-lembah yang subur itulah manusia bertempat tinggal yang menetap dengan cara bercocok tanam dan berternak (Nurlidiawati: 2014).
1.      Masyarakat Lembah Sungai Nil (3000 SM)
Mesir merupakan salah satu negara yang terkenal dengan peradaban manusia nya dan mesir merupakan pusat kebudayaan tertua yang berada di benua Afrika. Salah satu faktor alam yang membantu Mesir dapat berkembang yaitu adanya sungai Nil. Hal ini dapat diketahui melalui penemuan sebuah batu oleh pasukan Prancis di daerah Rosetta yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Batu tertulis tersebut  dipecahkan oleh seorang kebangsaan Prancis yang bernama Jean Francois Champollion (1800), sehingga tahun itu pula terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno (Nurlidiawati: 2014).
Sungai Nil merupakan salah satu sungai terpanjang yang memiliki panjang sekitar 6400 kilometer. Sungai tersebut mengalir melewati 4 negara yaitu Mesir, Uganda, Sudan, dan Ethiopia. Selain itu, kondisi geografis juga sangat mendukung bagi perkembangan kebudayaan masyarakat di lembah sungai Nil. Pada tahun 3000 SM para raja membangu piramida-piramida sebagai kuburan bagi raja-raja mesir kuno. Salh satu piramida yang terkenal di Mesir yaitu piramida Firaun Cheops dengan tinggi 137 meter yang di depannya terdapat patung Sphinx, yaitu singa berkepala manusia (Tjandrakirana, dkk: 2012).





2.      Masyarakat Lembah Sungai Eufrat dan Trigis (Mesopotamia) (3000 SM)

          Peradaban manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Peradaban manusia melalui lembah sungai juga merambat ke wilayah barat. Peradaban Mesopotamia juga dipengaruhi oleh aliran lembah sungai Eufrat dan sungai Trigis. kawasan Tigris-Eufrat merupakan asal kelahiran peradaban dunia sebagai satu penyatuan rangkaian yang melahirkan peradaban Barat.
Mesopotamia terletak di antara dua aliran sungai Tigris dan Eufrat, kurang lebih 170 mil dari teluk Persia. Sungai-sungai tersebut mengalir dari kawasan pegunungan Asia minor sebelah barat daya Mesopotamia. Negara-negara awal di Mesopotamia berupa negara-negara kota (city-stales) di lembah bagian bawah. Masing-masing mungkin telah memiliki tanggung jawab secara independen dalam membuat irigasi dan pemeliharaannya. Bagaimanapun terkadang terjadi konflik dan menolak adanya hegemoni atau kepemimpinan seseorang atau yang lain (Christoper, tt: 34).
Pada masa ini pertanian sudah cukup maju terbukti mereka sudah membangun bendungan dan telaga buatan untuk irigasi pertanian yang rapih. Hasil pertanian tersebut berupa gandum, kapas, anggur, jeruk, dan pisang. Teknologi dan sains pun sudah nampak dengan kemampuan mengolah logam untuk membuat peralatan pertaninan dan rumah tangga serta perhiasan, permadani yang indah, selain itu sudah dapat membuat tembikar untuk perhiasandan peralatan rumah tangga dengan kualitas tinggi. Adanya perpustakaan  Ashurbanipal merupakan perpustakaan tertua di dunia (Tjandrakirana, dkk : 2012).


Gambar 1.2 Letak Peradaban Mesopotamia

Sumber: Wikipedia, 6 Maret 2019
3.      Masyarakat Lembah Sungai Kuning (221 SM)

Sungai kuning atau yang lebih dikenal dengan sungai Huang Ho yang berada di China merupakan awal munculnya peradaban manusia di China. Lembah sungai kuning merupakan daerah di sepanjang aliran sungai Huang Ho. Sungai Huang Ho terkenal sebagai sungai kuning, hal itu karena sungai tersebut membawa lumpur yang berwarna kuning dan bermuara di laut kuning. Daerah di lembah sungai kuning merupakan pusat peradaban Cina kuno yang bernilai tinggi. Dari hasil yang di lakukan oleh Prof. Davidsolack dapat dipastikan bahwa kebudayaan Cina kuno berada di lembah sungai kuning (Resmiyati : 2013).

Pada masa pemerintahan Dinasti Chin terjadi kemajuan dalam sistem pertanian , pada masa ini sudah mengenal sistem irigasi yang baik dan rapih, pupuk untuk menyuburkan tanaman, pengaturan waktu bercocok tanam. Selain itu mereka sudah mengenal peralatan dan perhiasan dari emas, perak, perunggu, besi, dan wolfram (Tjandrakirana, dkk : 2102).

Gambar 1.3 Letak peradaban sungai Huang Ho (Sungai Kuning)




Kesimpulan
            Peradaban manusia di bumi terjadi diberbagai negara. Diantaranya Mesir, China, dan dikawasan Mesopotamia. Ketiga kawasan tersebut memiliki kesamaan dalam awal mula peradaban yang terjadi di kawasan tersebut. Peradaban di ketiga kawasan tersebut sama-sama berawal dari lembah sungai yang melewati kawasan tersebut. Kawasan mesir merupakan kawasan yang dilewati oleh sungai Nil, Mesopotamia dilalui oleh sungai Eufrat dan sungai Trigis, dan kawasan China dilalui oleh sungai Kuning atau yang lebih dikenal dengan sungai kuning. Pada zaman kuno dulu, manusia lebih memilih bertempat tinggal dikawasan lembah sungai. Mereka beranggapan bahwa sungai dapat membantu dalam ativitas sehari-hari nya.
            Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat yang bertempat tinggal di lembah sungai tersebut mengalami kemajuan dalam berteknologi. Seperti kemajuan dalam sistem pertanian, pada masa ini sudah mengenal sistem irigasi yang baik dan rapih, pupuk untuk menyuburkan tanaman, pengaturan waktu bercocok tanam. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor yang menunjang kemajuan mayarakat-masyarakat lembah sungai untuk bertahan hidup.

Daftar Pustaka
1.      Tjandrakirana, dkk . 2012. Sains Dasar. Surabaya. UNESA University Press
2.      Nurlidiawati. 2014. Sungai Sebagai Wadah Awal Munculnya Peradaban Umat Manusia. Jurnal Rihlah. Vol. 1 No. 2 : hal 93-103
3.      Wolff, Brinton Christoper. Tt. Wolff, A History of Civilizations. New Jersy.
4.      Yunus Resmiyati. 2013. Jendela Peristiwa Di Kawasan Asia Timur. Yogyakarta. Interpena Yogyakarta
5.      Zegavon, 2011, Geografi Tentang Cina Sungai-Sungai http://zegavon2go.blogspot.com/2011/12/geografi-tentang-cina-sungai-sungai.html,   6 Maret 2019
6.      Sejarahmula, 2017, Sejarah Peradaban Kuno Lembah Sungai Nil http://sejarahmula.blogspot.com/2017/01/sejarah-peradaban-kuno-lembah-sungai-nil.html, 6 Maret 2019

0 comments:

Post a Comment