Pages

Wednesday, March 13, 2019

Asal Usul Kehidupan Menurut Teori Evolusi Kimia

Asal-usul Kehidupan Menurut Teori Evolusi Kimia
Relly Citra Adriana, Ta’ibur Rachman, Samik

Abstrak:
Setiap kehidupan di muka bumi ini pasti selalu berasal dari suatu proses yang tidak sederhana. Berbagai macam teori mencoba menjelaskan asal-usul kehidupan dari perspektif yang berbeda. Salah satu teori yang menjelaskan mengenai asal-usul kehidupan adalah teori evolusi kimiawi. Asal-usul kehidupan berdasarkan evolusi kimiawi menjelaskan bahwasannya organisme pertama merupakan produk evolusi kimiawi yang terdiri dari beberapa tahap yakni sintesis aiotik monomer, protobion dan RNA.
0049.jpg

Kata kunci: Asal-usul kehidupan, teori evolusi kimiawi

            Asal usul kehidupan berdasarkan evolusi kimiawi menjelaskan bahwasanya organisme pertama merupakan produk evolusi kimiawi yang terdiri dari beberapa tahap yakni sintesis abiotik monomer, protobion dan RNA.
Sintesis Abiotik Monomer
Sintesis Abiotik Monomer merupakan hipotesis yang teruji secara ilmiah yakni pada tahun 1920-an, A.I Oparin dari Rusia dan J.B.S. Haldane dari Britania Raya membuat hipotesis yang teruji secara ilmiah mengenai kondisi pada bumi primitif dan kondisi pada bumi modern. Menurut Oparine dan Heldane, kondisi pada bumi primitif memiliki atmosfer primitif mengandung sedikit oksigen sebagai akibat dari kegiatan fotosintesis sehingga molekul sederhana dapat bersintesis menajadi molekul yang lebih kompleks dengan bantuan energi matahari atau radiasi UV. Hal ini tidak dapat terjadi pada bumi modern dikarenakan pada bumi modern, atmosfer mengandung banyak oksigen sehingga tidak bisa mensintsis molekul kompleks. Oksigen pada atmosfer akan memutuskan reaksi kimia yang melepaskan elektron. Bumi lebih sedikit memiliki atmosfer pengoksidasi dan sebagian besar oksigen diperoleh dari uap volkanik. Atmosfer produksi semacam itu akan meningkatkan penggabungan molekul yang lebih kompleks. Oparin dan Haldane membayangkan suatu dunia kuno dengan kondisi kimiawi sedemikian dan sumberdaya energi yang diperlukan untuk sintesis molekul organik dari bahan-bahan organik.
Ciri kehidupan muncul dari suatu interaksi molekul-molekul yang disusun kedalam urutan tingkat yang lebih tinggi. Sel-sel hidup mungkin didahului oleh protobion atau agregat molekul-molekul yang dihasilkan secara abiotik. Protobion tidak dapat bereproduksi secara tepat, akan tetapi protobion dapat mempertahankan suatu lingkungan kimia internal yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Percobaan di laboraturium menunjukkan bahwa protobion kemungkinan dapat tersusun secara spontan dari senyawa organik yang dihasilkan secara abiotik
Pada tahun 1980 Thomas Cech merevolusi pemikiran mengenai evolusi kehidupan, saat mereka menemukan bahwa molekul RNA merupakan katalis penting dalam sel-sel modern. Penemuan ini menolak pandangan yang asudah berlaku sebelumnya bahwa hanya protein yang berfungsi sebagai katalis biologis.
Protobion tumbuh dan membelah, membagikan salinan gennya kepada keturunannya. Meskipun pada mulanya hanya muncul satu protobion, keturunannya akan beraneka ragam karena adanya mutasi, kesalahan dalam penyalinan RNA. Pada mulanya, RNA dapat menyediakan cetakan tempat perakitan nukleutida DNA. Akan tetapi DNA merupakan suatu tempat penyimpanan infomasi genetik yang lebih stabil daripada RNA, dan begitu DNA muncul, molekul RNA memulai peranan barunya sebagai perantara dalam translasi kode genetik. Dunia RNA membuka jalan bagi dunia DNA.
Kesimpulan:
            Pendekatan mengenai asal mula kehidupan bumi dan angkasa luar sangat banyak dan kita hanya mengambil beberapa saja dari topik itu sebagai contoh. Dengan cara apapun bahan kimia prabiotik berakumulasi, membentuk polimer, dan akhirnya bereproduksi di Bumi, lompatan dari suatu kumpulan molekul yang bereproduksi menjadi sel-sel prokariotik paling sederhana sekalipun merupakan sesuatu yang sangat besar, dan perubahan pastilah terjadi dalam banyak tahapan evolusi yang lebih kecil. Saat kita berhenti menyebut bagian-bagian yang terbungkus oleh membrane yang melakukan metabolisme dan mereplikasi kode genetiknya sebagai protobion dan mulai menyebutnya sebagai sel hidup adalah sama kaburnya dengan definisi kita mengenai kehidupan. Kita mengetahui bahwa prokariota sudah mulai mengalami pertumbuhan dengan baik paling tidak 3,5 miliar tahun silam dan bahwa semua garis keturunan kehidupan muncul dari prokariota kuno seperti itu.





















DAFTAR PUSTAKA DAN REFERENSI
Nasrudin, Harun dkk. 2012. Sains Dasar. Surabaya. Unesa University Express
Kaplan. 1974. Theoritical Considerations on Probabilities of Biopolymers and Life’s Orgin.
     Hal 31-40
Ling Daniel. 1985. The Origin of Life. Evolution Seminar State University of New York College
      at Postdam. 1-10

Griffith Robert. 2012. Oceanic Arigine Translator: The Origin of Life and Early Evolution of the Genetic Code. 669-690

0 comments:

Post a Comment