Abstrak
Bulan yang selalu
berubah penampakannya mulai dari bulan mati ke bulan purnama membuat bulan
menjadi simbol irama kehidupan (A. Gunawan Admiranto , 2010). Pernyataan ini
tampaknya dapat dikaitkan dengan bagaimana hubungan bumi dan bulan dalam alam
semesta. Sebagaimana pengetahuan menyatakan bahwa bulan adalah satelit alami
yang dimiliki oleh bumi. Bulan yang ikut berputar mengelilingi bumi dan ikut
serta dengan bumi dalam mengelilingi matahari. Hal ini menyebabkan terjadinya
fase bulan atau bagaimana bulan akan tampak berbeda-beda pada waktu tertentu
jika dilihat dari bumi dan bagaimana pengaruh bulan terhadap pasang surutnya
air laut di bumi.
Kata
kunci : satelit alami, rotasi dan
revolusi bulan, fase bulan
Isi
Bulan adalah satelit
alami bumi satu-satunya dan merupakan bulan terbesar kelima dalam tata surya (Wikipedia
Bahasa Indonesia, 2004). Bulan sebagai pengikut bumi dapat diartikan sebagai
bulan adalah satelit bumi lebih tepatnya adalah satelit alami. Mengapa bulan
bisa disebut sebagai satelit alami? Hal ini dikarenakan bulan merupakan benda
angkasa serta bukan satelit yang dibuat oleh manusia dan mengorbit pada bumi. Bulan
menjadi satelit alami bumi karena bulan merupakan benda langit besar yang
terdekat dengan bumi. Fungsi satelit alami adalah secara tidak langsung untuk
melindungi planet utama atau planet induk dari tabrakan-tabrakan benda langit
seperti komet atau asteroid. Dengan adanya bulan sebagai satelit alami bumi
ini, maka bumi akan terlindung dari hantaman-hantaman benda langit tersebut.
Bulan adalah benda berbatu bulat, dengan inti logam kecil, yang
berputar mengelilingi Bumi dalam orbit yang sedikit
eksentrik pada jarak rata-rata sekitar 384.000 km (238.600 mil). Bulan
memiliki jari-jari
khatulistiwa 1.738 km (1.080 mil), dan bentuknya sedikit sehingga sedikit
membesar ke arah Bumi. Bulan juga
merupakan objek paling terang di langit setelah matahari namun bulan tidak
memancarkan cahaya miliknya sendiri tetapi bulan memantulkan cahaya milik
matahari dan cahaya pada permukaan bulan yang tampak dari bumi adalah hasil
dari pantulan cahaya matahari tersebut.
Satelit alami ini juga
berfungsi sebagai pengontrol rotasi planet karena efek yang disebut gravitational tidal wave, hal ini yang
membuat rotasi bumi menjadi lebih lambat karena sebelum terbentuknya bulan
rotasi bumi berjalan sangat cepat.
Bulan yang mengelilingi
bumi memiliki lintasan berbentuk elips, sedangkan bumi terletak pada salah satu
titik-titik api elips. Meskipun bulan bergerak melingkari bumi namun bulan
tidak memiliki bentuk yang melingkar, hal ini dikarenakan bulan turut serta
berputar mengelilingi matahari dengan bulan. Oleh karena hal ini bulan memiliki
lintasan yang berbentuk spiral yang menyebabkan bulan terkadang berada di dalam
atau luar lintasan bumi. Bulan menyelesaikan orbit mengelilingi bumi dengan
waktu 27,3 hari sekali (rotasi bulan), namun karena bumi bergerak pada orbitnya
dengan waktu yang bersamaan mengelilingi matahari menyebabkan bulan membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk memperlihatkan fase yang sama terhadap bumi yaitu
sekitar 29,5 hari (revolusi bulan).
Dengan adanya rotasi dan revolusi bulan
terhadap bumi, hal ini menyebabkan terjadinya pengaruh terhadap bumi
diantaranya adalah terjadinya fase bulan atau berubahnya bentuk bulan yang
berbeda-beda akibat rotasi bulan. Dengan adanya fase bulan ini maka penampakan
bulan yang dilihat dari bumi akan berubah-ubah dalam waktu tertentu.
Fase-fase bulan tersebut terjadi dalam 8
fase yaitu :
- Fase 1 (new moon atau bulan baru). Fase ini adalah fase ketika bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari yang menyebabkan bulan tidak terlihat.
- Fase 2 (waxing crescent atau sabit muda). Fase ini adalah fase dimana sebagian permukaan bulan menyala yang menyala adalah kurang dari setengah permukaan, namun bagian yang menyala tersebut akan melebar secara bertahap.
- Fase 3 (third quarter atau kuartal III). Fase ketika setengah bagian bulan terlihat
- Fase 4 (waxing gibbous). Pada fase ini bulan akan berbentuk seperti cakram dan identik dengan sebutan bulan cembung
- Fase 5 (full moon atau bulan purnama). Fase ini merupakan fase dimana permukaan yang menghadap bumi sepenuhnya terkena oleh cahaya matahari dan menyebabkan seluruh bulan terlihat.
- Fase 6 (wanning gibbous). Bulan akan tampak seperti cakram kembali ketika dilihat dari bumi.
- Fase 7 (first quarter atau kuartal 1). Bulan tampak berbentuk setengah linkaran.
- Fase 8 (wanning crescent atau sabit tua). Pada fase ini bulan akan tampak seperti sabit dan akan kembali pada posisi semula atau disebut bulan mati.
Selain terjadinya fase
bulan ini, hal lain juga bisa terjadi akibat adanya rotasi dan revolusi bulan seperti
pasang surut air laut. Pasang surut ini terjadi akibat dari dekatnya letak bumi
dengan bulan yang menyebabkan pengaruh lebih besar dibandingkan pengaruh
gravitasi matahari. Pasang surut terbesar biasanya terjadi pada bulan purnama.
Hal ini dikarenakan oleh matahari, bulan dan bumi terletak pada garis sejajar.
pasang surut air laut
Kesimpulan
Keberadaan bulan
sebagai satelit alami bumi tampaknya memiliki banyak pengaruh yang besar
terhadap bumi. Salah satunya adalah sebagai pengontrol rotasi planet. Jika
bulan tidak ada maka yang terjadi adalah bumi yang akan berputar dengan sangat
cepat. Selain itu bulan juga berperan dalam terjadinya pasang surut air laut di
bumi dengan perputarannya pada orbit bumi. Bulan yang mengelilingi bumi juga
ikut serta bumi dalam mengelilingi matahari yang pada akhirnya hal ini akan
menyebabkan penampakan bulan yang berbeda-beda akibat pantulan cahaya matahari
yang dapat diamati secara visual dari bumi.
0 comments:
Post a Comment