Pages

Wednesday, March 13, 2019

Bulan Sebagai Pengikut Bumi


Penulis : Thalia Yusi, Achmadi Yudha, Samik S.Si , M.Si


Abstrak
Bulan yang selalu berubah penampakannya mulai dari bulan mati ke bulan purnama membuat bulan menjadi simbol irama kehidupan (A. Gunawan Admiranto , 2010). Pernyataan ini tampaknya dapat dikaitkan dengan bagaimana hubungan bumi dan bulan dalam alam semesta. Sebagaimana pengetahuan menyatakan bahwa bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi. Bulan yang ikut berputar mengelilingi bumi dan ikut serta dengan bumi dalam mengelilingi matahari. Hal ini menyebabkan terjadinya fase bulan atau bagaimana bulan akan tampak berbeda-beda pada waktu tertentu jika dilihat dari bumi dan bagaimana pengaruh bulan terhadap pasang surutnya air laut di bumi.
Kata kunci : satelit alami, rotasi dan revolusi bulan, fase bulan

Isi
Bulan adalah satelit alami bumi satu-satunya dan merupakan bulan terbesar kelima dalam tata surya (Wikipedia Bahasa Indonesia, 2004). Bulan sebagai pengikut bumi dapat diartikan sebagai bulan adalah satelit bumi lebih tepatnya adalah satelit alami. Mengapa bulan bisa disebut sebagai satelit alami? Hal ini dikarenakan bulan merupakan benda angkasa serta bukan satelit yang dibuat oleh manusia dan mengorbit pada bumi. Bulan menjadi satelit alami bumi karena bulan merupakan benda langit besar yang terdekat dengan bumi. Fungsi satelit alami adalah secara tidak langsung untuk melindungi planet utama atau planet induk dari tabrakan-tabrakan benda langit seperti komet atau asteroid. Dengan adanya bulan sebagai satelit alami bumi ini, maka bumi akan terlindung dari hantaman-hantaman benda langit tersebut.

Bulan adalah benda berbatu bulat, dengan inti logam kecil, yang berputar mengelilingi Bumi dalam orbit yang sedikit eksentrik pada jarak rata-rata sekitar 384.000 km (238.600 mil). Bulan memiliki jari-jari khatulistiwa 1.738 km (1.080 mil), dan bentuknya sedikit sehingga sedikit membesar ke arah Bumi. Bulan juga merupakan objek paling terang di langit setelah matahari namun bulan tidak memancarkan cahaya miliknya sendiri tetapi bulan memantulkan cahaya milik matahari dan cahaya pada permukaan bulan yang tampak dari bumi adalah hasil dari pantulan cahaya matahari tersebut.

Satelit alami ini juga berfungsi sebagai pengontrol rotasi planet karena efek yang disebut gravitational tidal wave, hal ini yang membuat rotasi bumi menjadi lebih lambat karena sebelum terbentuknya bulan rotasi bumi berjalan sangat cepat.

Bulan yang mengelilingi bumi memiliki lintasan berbentuk elips, sedangkan bumi terletak pada salah satu titik-titik api elips. Meskipun bulan bergerak melingkari bumi namun bulan tidak memiliki bentuk yang melingkar, hal ini dikarenakan bulan turut serta berputar mengelilingi matahari dengan bulan. Oleh karena hal ini bulan memiliki lintasan yang berbentuk spiral yang menyebabkan bulan terkadang berada di dalam atau luar lintasan bumi. Bulan menyelesaikan orbit mengelilingi bumi dengan waktu 27,3 hari sekali (rotasi bulan), namun karena bumi bergerak pada orbitnya dengan waktu yang bersamaan mengelilingi matahari menyebabkan bulan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperlihatkan fase yang sama terhadap bumi yaitu sekitar 29,5 hari (revolusi bulan).

Dengan adanya rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi, hal ini menyebabkan terjadinya pengaruh terhadap bumi diantaranya adalah terjadinya fase bulan atau berubahnya bentuk bulan yang berbeda-beda akibat rotasi bulan. Dengan adanya fase bulan ini maka penampakan bulan yang dilihat dari bumi akan berubah-ubah dalam waktu tertentu.
Fase-fase bulan tersebut terjadi dalam 8 fase yaitu :
  1. Fase 1 (new moon atau bulan baru). Fase ini adalah fase ketika bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari yang menyebabkan bulan tidak terlihat.
  1. Fase 2 (waxing crescent atau sabit muda). Fase ini adalah fase dimana sebagian permukaan bulan menyala yang menyala adalah kurang dari setengah permukaan, namun bagian yang menyala tersebut akan melebar secara bertahap.
  1. Fase 3 (third quarter atau kuartal III). Fase ketika setengah bagian bulan terlihat
  1. Fase 4 (waxing gibbous). Pada fase ini bulan akan berbentuk seperti cakram dan identik dengan sebutan bulan cembung
  1. Fase 5 (full moon atau bulan purnama). Fase ini merupakan fase dimana permukaan yang menghadap bumi sepenuhnya terkena oleh cahaya matahari dan menyebabkan seluruh bulan terlihat.
  1. Fase 6 (wanning gibbous). Bulan akan tampak seperti cakram kembali ketika dilihat dari bumi.
  1. Fase 7 (first quarter atau kuartal 1). Bulan tampak berbentuk setengah linkaran.
  1. Fase 8 (wanning crescent atau sabit tua). Pada fase ini bulan akan tampak seperti sabit dan akan kembali pada posisi semula atau disebut bulan mati.
fase bulan

Selain terjadinya fase bulan ini, hal lain juga bisa terjadi akibat adanya rotasi dan revolusi bulan seperti pasang surut air laut. Pasang surut ini terjadi akibat dari dekatnya letak bumi dengan bulan yang menyebabkan pengaruh lebih besar dibandingkan pengaruh gravitasi matahari. Pasang surut terbesar biasanya terjadi pada bulan purnama. Hal ini dikarenakan oleh matahari, bulan dan bumi terletak pada garis sejajar.

pasang surut air laut


Kesimpulan
Keberadaan bulan sebagai satelit alami bumi tampaknya memiliki banyak pengaruh yang besar terhadap bumi. Salah satunya adalah sebagai pengontrol rotasi planet. Jika bulan tidak ada maka yang terjadi adalah bumi yang akan berputar dengan sangat cepat. Selain itu bulan juga berperan dalam terjadinya pasang surut air laut di bumi dengan perputarannya pada orbit bumi. Bulan yang mengelilingi bumi juga ikut serta bumi dalam mengelilingi matahari yang pada akhirnya hal ini akan menyebabkan penampakan bulan yang berbeda-beda akibat pantulan cahaya matahari yang dapat diamati secara visual dari bumi.

0 comments:

Post a Comment