IMPLEMENTASI SAINS
SEBAGAI PRODUK ILMIAH
Maudy Veny Aulia Arifin, Rahmalia Wulan Azizah,
Samik, S.Si., M.Si
Abstrak
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains adalah terjemahan kata yang berasal
dari bahasa inggris yaitu natural science,
artinya ilmu yang mempelajari tentang alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau
sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta beserta isinya,
serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya yang dikembangkan oleh para
ahli melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan secara teliti dan
hati-hati (Atep Sujana, 2014: 3). Sains mempelajari mengenai alam semesta,
benda-benda di permukaan bumi, di dalam perut bumi maupun luar angkasa yang
dapat teramati maupun yang tidak dapat teramati dengan indera. Proses
pengamatan (observasi), percobaan, simpulan, hingga penyusunan teori terus
menerus saling berkaitan antara cara satu dengan cara lainnya.
Isi
Berdasarkan
penjabaran diatas, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan ilmu yang
mempelajari berbagai fenomena alam yang terjadi di sekitar kita dan dapat
dijelaskan dengan konsep-konsep IPA. Pada hakikatnya, konteks pembelajaran sains
terdiri atas tiga komponen, yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk
ilmiah. Sains dapat disebut dengan produk ilmiah merupakan kumpulan hasil dari
kegiatan empirik dan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan IPA. Bentuk
sains sebagai produk ilmiah dapat berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum-hukum, serta teori-teori. Fakta adalah hasil dari
kegiatan empirik di bidang IPA, sedangkan konsep, prinsip, dan teori adalah
hasil dari kegiatan analitik.
1. Fakta
Sains
Fakta adalah produk sains yang paling
mendasar. Oleh sebab itu, fakta juga dapat disebut sebagai suatu bentuk
informasi yang harus diingat dan telah diuji kebenarannya. Contoh produk sains
yang berupa fakta :
- Garam rasanya asin
- Lumba-lumba termasuk golongan mamalia
- Ayam berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar)
2. Konsep
Sains
Konsep adalah suatu ide atau gagasan yang
menyatukan fakta-fakta sains sebelumnya dan saling berhubungan. Contoh produk
sains yang berupa konsep :
- Magnet mempunyai kemampuan menarik benda tertentu, tapi setiap magnet terdapat tempat atau bagian yang mempunyai kekuatan paling tinggi. fakta tersebut melahirkan konsep yaitu kutub magnet
- Semua tumbuhan berbiji mempunyai akar, tapi pola pertumbuhan akarnya berbeda. ada yang bercabang maupun tak bercabang. Fakta tersebut melahirkan konsep yaitu adanya akar serabut dan akar tunggang.
3. Prinsip
Sains
Prinsip sains adalah generalisasi
mengenai hubungan keterkaitan antar konsep-konsep sains. Prinsip sains bersifat
analitik. Para ilmuan menyatakan bahwa prinsip adalah deskripsi yang tepat
mengenai objek atau kejadian. Prinsip dapat berubah jika baru dilakukan
observasi. Contohnya, logam bila dipanasi akan memuai. Pernyataan tersebut
mengandung tiga konsep yaitu logam, panas, dan pemuaian. Contoh lainnya yaitu
semakin besar intensitas cahaya, hasil fotosintesis akan semakin banyak.
4. Hukum
Sains
Hukum sains adalah prinsip-prinsip
khusus yang telah diterima secara luas setelah diuji berulang kali. Contoh
produk sains yang berupa hukum :
- Hukum Coulomb, berbunyi “besarnya gaya yang ditimbulkan antara dua benda bermuatan sebanding dengan kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan tersebut”.
Ilustrasi
penerapan Hukum Coulomb
- Hukum Avogadro, berbunyi “pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama banyak”.
5. Teori
Sains
Teori
sains adalah generalisasi mengenai prinsip-prinsip ilmiah yang mempunyai keterkaitan
serta dapat menjelaskan berbagai gejala ilmiah. Teori dapat berubah jika ada
bukti terbaru yang berlawanan dengan pernyataan teori sebelumnya. Contoh produk
sains yang berupa teori :
- Teori Big Bang, menjelaskan terbentuknya alam semesta melalui peristwa dentuman besar.
- Teori Sel, menjelaskan bahwa semua sel berasal dari sel yang telah ada. Semua makhluk hidup terdiri atas sel atau sel-sel.
Kesimpulan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains pada hakikatnya terdiri atas tiga
komponen, yaitu sikap, proses, dan produk ilmiah. Implementasi sains sebagai produk ilmiah
dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori sains. Fakta adalah hal
yang paling mendasar berupa deskripsi akurat mengenai hal yang diamati dan
bersifat empirik. Konsep sains muncul dari fakta, yaitu ide atau gagasan yang
menyatukan fakta-fakta dan saling berhubungan. Prinsip adalah generalisasi
mengenai hubungan keterkaitan antar konsep-konsep sains. Hukum sains adalah
prinsip-prinsip khusus yang telah diterima secara luas setelah diuji berulang
kali. Teori sains adalah generalisasi mengenai prinsip-prinsip ilmiah yang
mempunyai keterkaitan serta dapat menjelaskan berbagai gejala ilmiah. Jadi,
produk ilmiah mempunyai keterkaitan satu
sama lain untuk menjelaskan fenomena atau gejala alam yang terjadi.
Referensi
Kanedi,M.
2011. Inilah Arti Fakta dan Teori dalam Sains. https//www.kompasiana.com/kanedi/5500f095a3331135195104c0/inilah-arti-fakta-dan-teori-dalam-sains.
6 Maret 2019
Mandegani,
Gigih. 2013. Hukum Coulomb dan Medan Listrik. blog.ub.ac.id/mandegani/2013/10/23/hukum-coulom-dan-medan-listrik/.
6 Maret 2019
Mundilarto,
dan Edi Istiyono. 2007. Fisika 3 SMP
Kelas IX. Jakarta : Yudhistira Ghalia Indonesia.
Novita,
Nuke, Susi, Sintia, Wuni. 2017. Sains Sebagai Produk, Sikap, dan Proses.
Makalah. Dikutip dari https://edoc.site/queue/sains-sbg-prosessikap-dan-produk-pdf-free.html.
6 Maret 2019
Sujana,
Atep. 2014. Dasar-Dasar IPA: Konsep dan
Aplikasinya. Bandung : UPI PRESS.
Tim
FMIPA UNESA. 2012. Sains Dasar.
Surabaya : Unesa University Press
0 comments:
Post a Comment