KOMODIFIKASI BIOGAS DALAM
MASYARAKAT
Reiza
Mareta Mayangsari, Catur Ambyah Budiono, Samik, S.Si , M.Si
ABSTRAK
Kemajuan
teknologi serta meningkatnya kebutuhan manusia mendorong terciptanya
pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan ini bertujuan agar sumber
daya alam yang tersedia tidak habis begitu saja untuk digunakan pada masa
sekarang. Manusia mengolah beberapa feses hewan, seperti sapi dan ayam untuk
dijadikan biogas. Pemanfaatan limbah yang bersumber dari beberapa kegiatan
peternakan tersebut diharapkan dapat menjadi sumber energy alternative yang
efisien untuk dapat memperbaiki dan meningkatkatkan mutu kehidupan manusia
dengan berusaha tidak melampaui kemampuan ekosistem yang mendukung hidupnya.
Limbah feses sapi ataupun feses ayam dengan kapasitas besar yang terbuang
begitu saja cukup potensial menyebabkan tidak seimbangnya ekosistem serta
menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sehingga perlu dilakukan pembangunan
berkelanjutan khususnya pada feses hewan ternak untuk diolah menjadi biogas.
Pengolahan feses hewan ternak khususnya pada sapi dan ayam ini tidak
berlangsung dengan singkat karena dibutuhkan waktu untuk meneliti unsur
kandungan senyawa yang terdapat didalamnya sehingga feses tersebut dapat diolah
menjadi biogas yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energy
alternative.
Kata kunci
: pembangunam berkelanjutan, feses, sapi, ayam, biogas.
PEMBAHASAAN
Biogas
merupakan gas yang dihasilkan dari sebuah aktivitas anaerobic dari bahan- bahan
organik. Kotoran sapi dan kotoran hewan ternak seperti ayam adalah sebuah
contoh bahan organic yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternative.
Limbah dari kotoran hewan ternak tersebut termasuk pada golongan Biodegradable,
yakni sampah yang dapat diuraikan dengan sempurna melalui proses biologi baik
aerob ataupun anaerob. Meningkatnya kebutuhan manusia membuat manusia cenderumh
memiliki daya konsumsi terhadap sumber daya alam meningkat yang mendorong
manusia untuk menciptakan suatu solusi dengan membuat sumber energi alternative.
Selain melimpahnya limbah kotoran ternak dirasa sangat mengganggu, dan dapat
menimbulkan masalah lingkungan. Sampah akan menjadi beban bumi, artinya ada
resiko-resiko yang akan ditimbulkannya (
Hadi, 2000:40). Pembengkalaian limbah ternak akan menurunkan kualitas
lingkungan yang akan berdampak pada ketidaknyamanan, sehingga akan menurnkan
kualitas kesehatan masyarakat.
Gambar 1.1
Alessandro Volta
Sumber :
Kompasiana.com
Biogas
sendiri pertama ditemukan pada tahun 1770 oleh ilmuwan Alessandro Volta terhadap
gas yang dikeluarkan di rawa-rawa. Pada tahun 1875 Avogadro mengidentifikasi tentang
gas methana. Di tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian tentang biogas
menggunakan kotoran hewan, penelitian dari Pasteour inilah yang mendasari
terciptanya sumber energy alternative biogas dengan memanfaatkan limbah atau
kotoran hewan ternak. Pada saat Indonesia terjadi kelangkaan bahan bakar minya (BBM) mulai disadari bahwa konsumsi
terhadap sumber daya alam begitu besar, membuat sebagian masyarakat memilih
sumber energy alternative untuk mencukupi kebutuhannya. Kelangkaan terjadi
karena tingkat kebutuhan BBM sangat tinggi dan selalu meningkat setiap
tahunnya, sementara itu minyak bumi sebagai bahan baku pembuatan BBM sangatlah
terbatas dan membuthkan waktu berjuta –juta tahun untuk proses pembentukannya (
Wahyuni, 2011). Selain itu mengingat harga LPG meningkat dan ketersediannya
yang terkadang tidak banyak, membuat sebagian masyarakat memanfatkan
ketersediaan limbah ternak untuk dijadikan biogas. Selain itu dengan adanya
biogas dapat menurunkan kapasitas limbah ternak yang besar, dan menjadikan
lingkungan lebih bersih dan sehat. Biogas merupakan sumber energy alternative
yang ramah lingkungan dan kapasitas ketersediaan bahannya sangat melimpah,
terutama dipedasaan.
Gas yang dihasilkan dari hasil
fermentasi kotoran limbah hewan ternak dikenal dengan nama biogas. Kandungan gas
yang dapat digunakan sebagai biogas adalah zat methana ( CH4). Didalam limbah
ternak juga mengandung hydrogen sulfida (H2S) dan karbon dioksida ( CO2).
hydrogen sulfida (H2S) menjadi gas pengotor karena (H2S) dapat berubah menjadi
zat yang bersifat korosif jika bertemu dengan air, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan berupa karat pada alat pembangkit listrik ataupun kompor biogas.
Sedangkan adanya (CO2) menyebabkan kurang efektifnya alat dalam menghasilkan
panas. Sehingga ,biogas mentah tidak bisa digunakan langsung sebagai bahan
bakar untuk kompor biogas, kendaraan, ataupun generator pembangkit listrik,
sehingga diperlukan proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan
kandungan (H2S) dan (CO2) dari biogas sebelum biogas digunakan sebagai bahan
bakar.
Gambar 1.2 Biogas limbah hewan
ternak
Biogas
dapat memudahkan masyarakat dalam mencari penggati gas sumber daya alam alam
yang telah menipis persediaannya. Dalam hal ini biogas sangat efisien, terutama
untuk masyarakat pedesaan yang lokasinya kurang mudah dijangkau subsidi
pemerintah. Di pedesaan limbah hewan ternak memiliki kapasitas yang besar.
Sebagian besar tanah kosong disekitarnya terdapat tumpikan limbah hewan ternak
yang dibiarkan begitu saja, sehinga menurunkan kualitas lingkungan sekitar.
Biogas disana dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga selain
mndapatkan sumber energy alternavif baik
untuk minyak, gas dapur, dan motor. Banyak
masyrakat yang telah menerapkan sumber energy alternatif ini karena
dirasa lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah didapatkan. Dengan
menggunakan sumber energy alternatif
biogas ketersediaan sumber daya alam dapat dipertahankan keberadaannya
walaupun jangka waktunya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Masyarakat tidak
perlu risau apabila sumber daya alam akan habis , karena kini telah menemukan
alternative lainnya.
Gambar 1.3 reaksi dan komposisi bahan biogas
KESIMPULAN
Dari
pembahsan diatas dapat disimpulkan bawasanya dengan adanya biogas dapat menekan
kelangkaan sumber energy. Biogas menjadi sumber energy alternative yang efisien
dan ramah lingkungan. Manfaat utama yang didapat dirasakan dengan adanya biogas
yakni, biogas dapat digunakan sebagai pengganti LPG yang selama ini digunakan
masyarakat, dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, hasil sampingan dari
proses biogas tersebut dapat dijadikan pupuk organik. Selain itu dengan adanya
biogas dapat menurunkan besarnya kapasitas limbah kotoran ternak, dengan begitu
lingkungan masyarakat lebih bersih dan sehat. Dari segi sosial, dapat menambah
pengetahuan mayarakat tentang dampak positif dari limbah kotoran ternak yang
dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Daftar
Pustaka
Tim
Fmipa –Unesa . 2012 . Sains Dasar.
Indri Oktavia , Adi
Firmansyah. 2016. Pemanfaatan Teknologi Biogas Sebagai Sumber Bahan Bakar
Alternatif di Sekitar Wilayah Operasional PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih
Field. Jurnal Resolusi Konflik, CSR, dan
Perberdayaan. Vol 1 : 32-36.
Latifah Hanum , Adi
Heru, Totok Gunawan. 2014. Pemanfaatan Feses Ternak Sapi Sebagai Energi
Alternatif Biogas Bagi Rumah Tangga dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. Jurnal Teknosains. Vol : 4
Arie Dp.Mirah, Jeanette,
Carolus P. 2016. Feses Ternak Sapi
Sebagai Penghasil Biogas. Jurnal LPPM
Bidang Sains dan Teknologi. Vol 3:
nomor 1
Denta Sanjaya, Agus
Haryanto, Tamrin. 2015. Produksi Biogas Dari Campuran Kotoran Sapi Dengan
Kotoran Ayam. Jurnal Teknik Pertanian Lampung.
Vol 4 nomor 2 : 127 -136
0 comments:
Post a Comment