Pages

Wednesday, March 13, 2019


KOMODIFIKASI BIOGAS DALAM MASYARAKAT

Reiza Mareta Mayangsari, Catur Ambyah Budiono, Samik, S.Si , M.Si

ABSTRAK
            Kemajuan teknologi serta meningkatnya kebutuhan manusia mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan ini bertujuan agar sumber daya alam yang tersedia tidak habis begitu saja untuk digunakan pada masa sekarang. Manusia mengolah beberapa feses hewan, seperti sapi dan ayam untuk dijadikan biogas. Pemanfaatan limbah yang bersumber dari beberapa kegiatan peternakan tersebut diharapkan dapat menjadi sumber energy alternative yang efisien untuk dapat memperbaiki dan meningkatkatkan mutu kehidupan manusia dengan berusaha tidak melampaui kemampuan ekosistem yang mendukung hidupnya. Limbah feses sapi ataupun feses ayam dengan kapasitas besar yang terbuang begitu saja cukup potensial menyebabkan tidak seimbangnya ekosistem serta menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sehingga perlu dilakukan pembangunan berkelanjutan khususnya pada feses hewan ternak untuk diolah menjadi biogas. Pengolahan feses hewan ternak khususnya pada sapi dan ayam ini tidak berlangsung dengan singkat karena dibutuhkan waktu untuk meneliti unsur kandungan senyawa yang terdapat didalamnya sehingga feses tersebut dapat diolah menjadi biogas yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energy alternative.
Kata kunci : pembangunam berkelanjutan, feses, sapi, ayam, biogas.


PEMBAHASAAN
            
     Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari sebuah aktivitas anaerobic dari bahan- bahan organik. Kotoran sapi dan kotoran hewan ternak seperti ayam adalah sebuah contoh bahan organic yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternative. Limbah dari kotoran hewan ternak tersebut termasuk pada golongan Biodegradable, yakni sampah yang dapat diuraikan dengan sempurna melalui proses biologi baik aerob ataupun anaerob. Meningkatnya kebutuhan manusia membuat manusia cenderumh memiliki daya konsumsi terhadap sumber daya alam meningkat yang mendorong manusia untuk menciptakan suatu solusi dengan membuat sumber energi alternative. Selain melimpahnya limbah kotoran ternak dirasa sangat mengganggu, dan dapat menimbulkan masalah lingkungan. Sampah akan menjadi beban bumi, artinya ada resiko-resiko yang  akan ditimbulkannya ( Hadi, 2000:40). Pembengkalaian limbah ternak akan menurunkan kualitas lingkungan yang akan berdampak pada ketidaknyamanan, sehingga akan menurnkan kualitas kesehatan masyarakat.


Gambar 1.1 Alessandro Volta
Sumber : Kompasiana.com

Biogas sendiri pertama ditemukan pada tahun 1770 oleh ilmuwan Alessandro Volta terhadap gas yang dikeluarkan di rawa-rawa. Pada tahun 1875 Avogadro mengidentifikasi tentang gas methana. Di tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian tentang biogas menggunakan kotoran hewan, penelitian dari Pasteour inilah yang mendasari terciptanya sumber energy alternative biogas dengan memanfaatkan limbah atau kotoran hewan ternak. Pada saat Indonesia terjadi kelangkaan  bahan bakar minya (BBM) mulai disadari bahwa konsumsi terhadap sumber daya alam begitu besar, membuat sebagian masyarakat memilih sumber energy alternative untuk mencukupi kebutuhannya. Kelangkaan terjadi karena tingkat kebutuhan BBM sangat tinggi dan selalu meningkat setiap tahunnya, sementara itu minyak bumi sebagai bahan baku pembuatan BBM sangatlah terbatas dan membuthkan waktu berjuta –juta tahun untuk proses pembentukannya ( Wahyuni, 2011). Selain itu mengingat harga LPG meningkat dan ketersediannya yang terkadang tidak banyak, membuat sebagian masyarakat memanfatkan ketersediaan limbah ternak untuk dijadikan biogas. Selain itu dengan adanya biogas dapat menurunkan kapasitas limbah ternak yang besar, dan menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat. Biogas merupakan sumber energy alternative yang ramah lingkungan dan kapasitas ketersediaan bahannya sangat melimpah, terutama dipedasaan.
Gas yang dihasilkan dari hasil fermentasi kotoran limbah hewan ternak dikenal dengan nama biogas. Kandungan gas yang dapat digunakan sebagai biogas adalah zat methana ( CH4). Didalam limbah ternak juga mengandung hydrogen sulfida (H2S) dan karbon dioksida ( CO2). hydrogen sulfida (H2S) menjadi gas pengotor karena (H2S) dapat berubah menjadi zat yang bersifat korosif jika bertemu dengan air, sehingga dapat menyebabkan kerusakan berupa karat pada alat pembangkit listrik ataupun kompor biogas. Sedangkan adanya (CO2) menyebabkan kurang efektifnya alat dalam menghasilkan panas. Sehingga ,biogas mentah tidak bisa digunakan langsung sebagai bahan bakar untuk kompor biogas, kendaraan, ataupun generator pembangkit listrik, sehingga diperlukan proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan (H2S) dan (CO2) dari biogas sebelum biogas digunakan sebagai bahan bakar.

Gambar 1.2 Biogas limbah hewan ternak
Biogas dapat memudahkan masyarakat dalam mencari penggati gas sumber daya alam alam yang telah menipis persediaannya. Dalam hal ini biogas sangat efisien, terutama untuk masyarakat pedesaan yang lokasinya kurang mudah dijangkau subsidi pemerintah. Di pedesaan limbah hewan ternak memiliki kapasitas yang besar. Sebagian besar tanah kosong disekitarnya terdapat tumpikan limbah hewan ternak yang dibiarkan begitu saja, sehinga menurunkan kualitas lingkungan sekitar. Biogas disana dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga selain mndapatkan  sumber energy alternavif baik untuk minyak, gas dapur, dan motor. Banyak  masyrakat yang telah menerapkan sumber energy alternatif ini karena dirasa lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah didapatkan. Dengan menggunakan sumber energy alternatif  biogas ketersediaan sumber daya alam dapat dipertahankan keberadaannya walaupun jangka waktunya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Masyarakat tidak perlu risau apabila sumber daya alam akan habis , karena kini telah menemukan alternative lainnya.

Gambar 1.3 reaksi dan komposisi bahan biogas
KESIMPULAN
                        Dari pembahsan diatas dapat disimpulkan bawasanya dengan adanya biogas dapat menekan kelangkaan sumber energy. Biogas menjadi sumber energy alternative yang efisien dan ramah lingkungan. Manfaat utama yang didapat dirasakan dengan adanya biogas yakni, biogas dapat digunakan sebagai pengganti LPG yang selama ini digunakan masyarakat, dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, hasil sampingan dari proses biogas tersebut dapat dijadikan pupuk organik. Selain itu dengan adanya biogas dapat menurunkan besarnya kapasitas limbah kotoran ternak, dengan begitu lingkungan masyarakat lebih bersih dan sehat. Dari segi sosial, dapat menambah pengetahuan mayarakat tentang dampak positif dari limbah kotoran ternak yang dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Tim Fmipa –Unesa . 2012 . Sains Dasar.
Indri Oktavia , Adi Firmansyah. 2016. Pemanfaatan Teknologi Biogas Sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif di Sekitar Wilayah Operasional PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field. Jurnal Resolusi Konflik, CSR, dan Perberdayaan. Vol 1 : 32-36.
Latifah Hanum , Adi Heru, Totok Gunawan. 2014. Pemanfaatan Feses Ternak Sapi Sebagai Energi Alternatif Biogas Bagi Rumah Tangga dan Dampaknya Terhadap Lingkungan. Jurnal Teknosains. Vol : 4
Arie Dp.Mirah, Jeanette, Carolus P. 2016.  Feses Ternak Sapi Sebagai Penghasil Biogas. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi. Vol 3:  nomor 1
Denta Sanjaya, Agus Haryanto, Tamrin. 2015. Produksi Biogas Dari Campuran Kotoran Sapi Dengan Kotoran Ayam. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Vol 4 nomor 2 : 127 -136
                                                                               



0 comments:

Post a Comment