Pages

Wednesday, March 13, 2019

KOSMOLOGI SEBAGAI PENGEMBANGAN KESADARAN MENGENAL ALAM SEMESTA

KOSMOLOGI SEBAGAI PENGEMBANGAN KESADARAN MENGENAL ALAM SEMESTA
Efanda Herlina, Naila Surroyah, Samik S. Si.,M.Si.

ABSTRAK
Kosmologi secara ontologis mengajarkan relasi antara manusia dan alam semesta berbasis kesatuan eksistensi. Secara epistemologis, merupakan sistematisasi pengalaman manusia dalam menjalani kehidupan dan mampu mengantarkannya pada pengetahuan tentang Tuhan pencipta alam.  Dengan demikian diharapkan dapat merubah cara pandang manusia terhadap alam dan memiliki kontribusi bagi pengembangan lingkungan untuk merespon problem kerusakan lingkungan baik dalam skala lokal maupun global. Alam semesta dapat di bagi menjadi dua bagian besar, yaitu bagian yang berukuran kecil, dalam orde mikron atau bahkan
Ada lagi benda-benda yang berukuran besar dengan ukuran meter, kilometer atau bahkan ribuan kilometer. Benda-benda dalam ukuran sangat kecil termasuk dalam alam mikrokosmos, seperti sel, jaringan, atom,proton, elektron sehingga untuk melihatnya perlu alat bantu khusus untuk mengamatinya. Sedangkan obyek pengamatan yang sangat besar misalnya bumi, bulan, satelit, dan semua isi alam semesta di sebut dengan makrokosmos.
Mikrokosmos dan makrokosmos, tidak dapat dipahami dengan akal rasio begitu saja, tetapi membutuhkan kesadaran. Kesadaran adalah sebuah kemampuan untuk melintasi berbagai dimensi hidup pada alam kehidupan secara keseluruhan, dimana pada akhirnya dapat memahami segala sesuatunya pada dirinya sendiri, bukan dipahami melalui akal rasio.


          A. Arti  Mikrokosmos dan Makrokosmos

Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang ukurannya sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi. Namun para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Alam semesta atau universum dalam terminologi ilmu astronomi adalah ruang angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya.

Ilustrasi Makna Mikro Kosmos – Makro Kosmos
Sumber gambar : Katharsis; hal 138; Alvin Hadiwono


Dalam konteks kesadaran mikrokosmos – makrokosmos tidak mengenal subjek atau pun objek. Manusia tidak dipandang sebagai pusat yang mengatur segala sesuatu di luarnya, melainkan manusia hanyalah sebagai salah satu komponen alam.

B. Asal Usul Alam Semesta


Al-Qur’an mengungkapkan pandangan dunia (world view)yang tidak semata-mata menekankan dunia fisik, melainkan dunia spiritual. Kosmolog membuat teoretisasi yang membedakan dalam pandangan dunia Islam adanya tiga realitas yaitu: makrokosmos, mikrokosmos,dan metakosmos. Makrokosmos adalah alam semesta pada umumnya, mikrokosmos adalah manusia, dan metakosmos adalah Allah. Asal usul alam semesta ini hanya Allah semesta yang tahu. Manusia diberi kemampuan untuk berpikir dan menalar dan melakukan pengamatan dan bahkan melakukan percobaan-percobaan untuk mengungkapkan suatu misteri alam semesta ini. Melalui penghormatan dan penghargaan pada kemusliman alam semesta. Kemampuan manusia dalam kesadaran menjaga dan memelihara keselarasan alam dengan tidak melakukan perlawan dalam bentuk apapun terhadap hukum alam (sunnatullah/ukum pinesthi). Cara pandang manusia terhadap alam dan memiliki kontribusi bagi pengembangan lingkungan untuk merespon problem kerusakan lingkungan baik dalam skala lokal maupun global.
    a. Mikrokosmos
Pada tahun 1665 ilmuwan bangsa Inggris, Robert Hooke dengan menggunakan miskroskop yang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding itu di sebut sel oleh para ilmuwan sel sebagai kotak-kotak kecil yang berisi bahan kehidupan. Pada tahun 1869 Friedrich Miescher seorang ahli biokimia berhasil memisahkan suatu zat dari inti sel. Zat ini sekarang oleh para ilmuwan di sebut asam deoksiri bonykleat atau disingkat dengan DNA yang merupakan mata rantai antara zat bernyawa dan tak bernyawa.
Mempelajari hal-hal yang sangat kecil dalam ukurannya  seperti sel, atom, proton, dan elektron benar-benar menakjubkan dalam ukuran yang sangat kecil berorde angstrum bukan merupakan suatu hal yang aneh untuk dipelajari.

   b. Makrokosmos
 Galilei (1564-1642) menemukan teleskop, sehingga semakin banyak penemuan-penemuan benda langit yang ditemukan oleh para ilmuwan. Ada tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori Big Bang, teori Steady State dan teori Osilasi.
    Teori Big-Bang juga dikenal teori Super Dense, menyatakan bahwa jika alam semesta mengembang pada skala tertentu, maka ketika kita pergi kembali ke dalam waktu, kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat dan tentu akan sampai pada suatu saat di mana semua materi, energi dan waktu yang membentuk alam semeseta terkonsentrasi pada suatu tempat dalam bentuk gumpalan yang sangat padat ( super dense agglomeration).


Teori Big Bang menganggap alam semesta berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi.
Teori steady state mengatakan bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini mengembang kemudian di sela-selanya akan muncul galaksi-galaksi baru. Alam semesta yang terlihat tetap berada dalam keadaan tidak berubah (stady state), artinya bahwa materi secara terus menerus tercipta diseluruh alam semesta. Sedangkan teori Oscillation atau teori ekspansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari galaksi-galaksi mengalami penyusutan dan merapat kemudian meledak dan galaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam kurun waktu yan lama yaitu ratusan tahun.


KESIMPULAN

Kemampuan manusia dalam kesadaran menjaga dan memelihara keselarasan alam dengan tidak melakukan perlawan dalam bentuk apapun terhadap hukum alam (sunnatullah/ukum pinesthi). Dengan bertindak sesuai keselaran alam, berarti manusia menghormati kemusliman jagad raya, dan tidak melakukan kerusakan terhadapnya juga merepresentasikan kemusliman (tunduk, patuh, dan berserah diri kepada Allah). Melalui penghormatan dan penghargaan pada kemusliman alam semesta, berarti manusia telah memanifestasikan kemuslimannya sendiri. Terjadinya alam semesta (Makrokosmos), alam semesta telah tercipta setelah dan berkembang dengan material ledakan big bang, karena galaksi-galaksi yang terbentuk mengarah pada asumsi dimana terjadinya ledakan tersebut terbentuknya galaksi-galaksi dan sebagainya.
Manusia dapat dilihat sebagai mikrokosmos maupun makrokosmos. Sebagai mikrokosmos manusia memiliki kewajiban untuk selalu rukun dan terbuka terhadap makro kosmos seperti gunung, laut, hamparan padi di binatang, batu, peralatan berburu dan sebagainya. Keduanya saling mempengaruhi dan menunjang agar proses kehidupan terus berjalan, terutama pada kesadaran manusia dalam kehidupan sakral maupun profan. sawah cuaca, bumi dan sebagainya. Sebagai makrokosmos manusia juga memiliki kewajiban untuk rukun dan terbuka terhadap mikrokosmos seperti mikrokosmos dan makrokosmos, tidak dapat dipahami dengan akal rasio begitu saja. Ia membutuhkan kemampuan lain dalam diri kita yakni kesadaran. Kesadaran adalah sebuah kemampuan untuk melintasi berbagai dimensi hidup pada alam kehidupan secara keseluruhan, dimana pada akhirnya dapat memahami segala sesuatunya pada dirinya sendiri, bukan dipahami melalui akal rasio.


DAFTAR PUSTAKA

1.    Buku
              UNESA-TIM FMIPA. 2012. Sains Dasar. Jilid Dua. Surabaya. Unesa.
2.    Jurnal
  Tri Astutik  Haryati. 2017. Kosmologi Jawa Sebagai Landasan Filosofis Etika Lingkungan. Jurnal Religia ISSN 1411-1632 (paper) E-ISSN 2527- 5992 (online). Vol.20 No.2.
Siti Romlah.2016. Sains Dan Teknologi dalam Al-Quran ( fenomena Makrokosmos dan Mikrokosmos). Jurnal Studi Islam. Vol. 11 No 2.
Munawir Haris.2013. Spiritualitas Islam Dalam Trilogi Kosmos. Jurnal Studi Keislaman. Vol.17 No.2.
3.    Makalah / Karya Ilmiah
Alvin Hadiono. Pengembangan Horizon Kesadaran Mikrokosomos-Makrokosmos Sebagai Gaya Hidup Dalam Perencanaan Kota Hijau. Seminar Nasional Life Style and Architecture (Scan#2:2011).





0 comments:

Post a Comment