Peradaban Masyarakat
Kuno
Karolina Ratnasari, Sasmitaningtyas, Samik
Abstrak
Peradaban adalah tingkat kemajuan sebuah kebudayaan suatu masyarakat
yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan pendidikan. Dalam bahasa Inggris
peradaban dikenal dengan istilah civilization, yang biasanya dipakai dipakai
untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus, maju,
indah, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,
kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, dan sebagainya. (Prof. Dr.
Koentjaraningrat, 2015). Istilah peradaban juga sering dipakai untuk menyebut
suatu kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni
bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dari masyarakat yang maju dan
kompleks. Setiap bangsa yang berkuasa masing-masing menghasilkan peradaban yang
berbeda walaupun ada juga yang tinggal melanjutkan peradaban yang sudah ada
sebelumnya. Terciptanya suatu peradaban karena adanya kemampuan berpikir (akal)
yang dimiliki oleh manusia. Hasil pemikiran manusia inilah yang akhirnya
dituangkan melalui sikap, etika atau estetik secara realistik. Hasil pemikiran
ini dapat berupa ilmu pengetahuan dalam bidang ekonomi, seni, politik,
olahraga, dan lain-lain.
Kata kunci: kebudayaan, manusia
Pembahasan
- Masyarakat Lembah
Sungai Nil
Sekitar tahun 3.000
SM, Mesir mengalami peradaban yang tinggi hal ini dikarenakan adanya sungai Nil
yang menjadi salah satu syarat majunya suatu kebudayaan yang dimiliki Mesir.
Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6.400 km, mengalir
dari selatan ke utara bermuara ke laut tengah. Dengan adanya sungai Nil corak
kehidupan masyarakat Mesir adalah menjadi negara agraris yang sangat bergantung
pada irigasi sungai Nil. Oleh sebab itu Mesir menjadi negara penghasil gandum
dan kapas terbesar di wilayah Timur Laut Tengah.
Dalam konsep
kepercayaan masyarakat Mesir Kuno menganut aliran Politeisme yaitu, percaya dan
memuja banyak dewa seperti: Dewa Osiris (Dewa Tertinggi), Dewa Thor ( Dewa
Pengetahuan), Dewa Anubis ( Dewa Berkepala Anjing) sebagai dewa kematian, Dewa
Apis berwujud sapi, Dewa Ra (Dewa Matahari) dan Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan
Matahari). Bangsa Mesir Kuno juga percaya bahwa roh orang meninggal akan hidup
terus asal badannya utuh. Oleh karena itu, mayat diawetkan menjadi mumi. Bangsa
Mesir Kuno juga beranggapan bahwa kehidupan di alam baqa sama dengan di dunia.
Bangsa Mesir Kuno juga
telah mengenal ilmu pengetahuan, seperti: Ilmu Astronomi ( ilmu bintang) yaitu,
mengamati siklus bintang Sirius atau Sothis yang bertepatan dengan pasang
naiknya air sungai Nil. Dengan hal ini mereka berhasil mengenal kalender, yaitu
dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan dan 365 hari, serta dalam satu bulan
terdiri dari 30 hari. Selain itu, dalam Ilmu Kedokteran, masyarakat Mesir Kuno
juga mengenal 3 aliran. Aliran pertama adalah mengutamakan penyembuhan penyakit
dengan obat-obatan, aliran kedua adalah mengutamakan penyembuhan penyakit
secara anatomi tubuh dan bagian-bagiannya (pijat refleksi), aliran ketiga
adalah mengutamakan penyembuhan penyakit secara gaib (magis).
Piramida, bentuk kebudayaan masyarakat lembah sungai Nil |
- Masyarakat Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Daerah ini disebut
Mesopotamia karena berada diantara dua sungai besar atau lebih dikenal dengan
sebutan "Bulan Sabit" karena bentuknya wilayahnya yang menyerupai
bulan sabit. Pada awalnya sungai-sungai tersebut berupa rawa-rawa bahkan
menjadi sarang malaria. Akan tetapi masyarakat yang merubah dan mengolahnya
menjadi irigasi-irigasi sehingga dapat mengairi daerah pertanian lainnya.
Kesuburan tanah akan kelebihan alam lainnya yang terdapat disekitar sungai itu
menjadi incaran dan daya tarik bangsa-bangsa tandus disekitarnya. Oleh karena
itu, daerah Mesopotamia dihuni oleh beberapa bangsa secara bergantian antara
lain:
1. Sumeria (3000 SM)
Nenek moyang bangsa
Sumeria telah berhasil menjawab tantangan alam yaitu, mengubah lembah menjadi
sungai dari rawa-rawa dan hutan belukar menjadi daerah pertanian yang subur.
Dengan hasil pertanian yang melimpah bangsa Sumeria berhasil membangun beberapa
kota besar seperti kota Ur, Uruk, Lagash, dan Nippun. Dalam perasaannya bangsa
Sumeria telah mengenal 350 jenis huruf paku serta memiliki ilmu pengetahuan
yang tinggi karena mereka sudah dapat menghitung dengan sistem penanggalan atau
kalender dan mengenal perhitungan dengan dasar 60.
2. Babylonia Lama (
2000 SM)
Raja yang terkenal
adalah Hammurabi. Dikenal karena Undang-Undangnya yang berisi tentang larangan
main hakim sendiri dan sangat menjunjung tinggi keamanan dan keadilan.
Kemunculan Undang-Undang ini menjadi yang pertama kali di dunia. Pada masa itu
terjadi kemakmuran dan kesejahteraan karena masyarakat sangat taat pada hukum.
3. Assyria (1200 SM)
Bangsa Assyria
termasuk bangsa militer yang melakukan kekejaman-kekejaman terhadap
lawan-lawannya dengan keunggulan persenjataannya serta memiliki kereta perang
yang terbuat dari besi dan ditarik oleh kuda. Selain itu, bangsa Assyria
berhasil membangun perpustakaan dikotak Niniveh dan menjadi perpustakaan tertua
di dunia.
4. Babylonia Baru (
612 SM)
Peradaban babylonia
baru tinggal melanjutkan peradaban-peradaban sebelumnya khususnya babylonia
lama. Namun peninggalan Babylonia yang tak kalah penting adalah ilmu Falak
yaitu, memperhitungkan gerhana matahari dan gerhana bulan.
- Masyarakat Lembah Sungai Kuning
Kebudayaan tertua Cina
terletak di lembah sungai Huang Ho (sungai Kuning). Disebut sungai Kuning
karena setiap banjir lumpurnya berwarna kuning. Daerah ini sangat subur
sehingga masyarakat Cina hidup bercocok tanam, seperti menanam padi, gandum,
teh, jagung, dan kedelai. Pada masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM)
terjadi kemajuan yang mencolok pada pertanian yaitu penggunaan pupuk untuk
kesuburan tanah, penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar tanah dapat
bertahan, irigasi sudah tertata dengan baik, dan lahan gandum sudah diusahakan
secara luas. Kesuburan dan kelebihan yang dimiliki lembah Huang Ho menyebabkan
daerah ini sering mendapat serangan dari suku-suku lain dengan tujuan untuk
merampas wilayah Huang Ho. Maka untuk menangkal atau menangkis serangan dari
musuh dibangunlah tembok besar Cina (the great wall of China). Tembok raksasa
ini memiliki tinggi 16 m dan panjang kira-kira 3.000 km.
Selain pertanian yang
unggul, daerah Cina juga mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara,
besi, timah, wolfram, emas, dan tembaga sehingga muncullah beberapa perabot
rumah tangga yang terbuat dari besi. Dengan hal ini dapat menunjukkan bahwa
tingginya tingkat perkembangan teknologi masyarakat Cina pada masa itu.
Dalam perabadannya
masyarakat Cina telah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar merupakan. Sebuah
lambang dari apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan ini merupakan salah satu
sarana komunikasi. Tetapi pada abad 20 telah dikembangkan pemakaian bahasa
persatuan, yaitu bahasa Kuo Yu.
Kesimpulan
Kehidupan pada masa perabadan kini banyak terjadi di sekitar lembah
sungai. Hal ini dikarenakan lembah sungai banyak mengandung sedimen yaitu
berupa serbuk yang terdapat di dalam air yang dapat menyuburkan lahan atau
tanah, sehingga tidak heran jika lembah-lembah sungai sering menjadi kawasan
paling subur dan menjadi incaran bagi setiap bangsa yang ada disekitarnya.
Dilembah sungai yang subur inilah manusia bertempat tinggal dan menetap dengan
cara bercocok tanam serta menghasilkan berbagai kebudayaan.
Referensi
Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nasrudin, Harun. dkk. 2012.
Sains Dasar. 2. Surabaya: Unesa
University Press.
Rossalia, Dewi. dkk. 2017. Mega Bank SBMPTN SOSHUM 2018. Jakarta
Selatan: Cmedia
Umar, Mustofa. 2009. Mesopotamia dan Mesir Kuno: Awal Peradaban
Dunia. Vol 11: hal 198-215.
0 comments:
Post a Comment