Pages

Wednesday, March 13, 2019

SELANGKAH LEBIH MENDEKAT DENGAN ALAM SEMESTA

SELANGKAH LEBIH MENDEKAT DENGAN ALAM SEMESTA
Naila Suroyyah, NL Bimo Utomo , Samik S. Si.,M.Si

ABSTRAK
Alam Semesta merupakan objek kajian bagi ilmu pengetahuan yang tidak ada habisnya untuk di pelajari. Sampai saat ini baru sebagian kecil rahasia alam semesta yang sudah terungkap melalui penelitian secara terus – menerus. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet dan bulan hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang di kenal manusia yang hidup di bumi. Terbentuknya alam semesta menjadi teka – teki bagi umat manusia. Sejauh perkembangan teori terbentuknya alam semesta belum ada yang membuktikan secara empirik kebenarannya. Hal ini dikarenakan manusia sesuatu yang sangat baru di alam raya. Kemajuan cara berpikir manusia membuat para ilmuwan merumuskan teori mengenai terbentuknya alam semesta.

ISI
            Teori tentang terbentuknya alam semesta telah menjadi perhatian para ilmuwan sejak lama. Hal ini di ungkapkan melalui apa yang diketahui tentang ruang angkasa, bintang, galaksi, nebula, komet, planet, dan sebagainya. Terdapat tiga teori pembentukan alam semesta yakni teori Big Bang yang biasa disebut teori ledakan besar, teori Steady State atau keadaan tetap, teori oscillation atau teori ekspansi kontraksi. Penjelasan dari ketiga teori tersebut sebagai berikut :

1.Teori Big Bang




Teori Big Bang atau ledakan besar adalah teori terbentuknya alam semesta yang paling terkenal dan paling masuk akal. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. Big Bang adalah teori yang paling banyak didukung oleh sederetan bukti ilmiah sehingga dapat diterima oleh semua kalangan baik para ilmuwan maupun orang awam. Teori Big Bang pertama kali ditemukan oleh Abbe Georges Lemaitre, seorang kosmolog asal Belgia pada tahun 1920-an. Menurutnya, alam semesta ini mulanya berasal dari gumpalan superatom yang berbentuk bola api kecil dengan ukuran sangat kecil. Gumpalan itu semakin lama semakin memadat dan memanas, kemudian meledak dan memuntahkan seluruh isi dari alam semesta. Big Bang melepaskan sejumlah besar energi di alam semesta yang kemudian membentuk seluruh materi alam semesta dan kemudian berkembang hingga menjadi bentuk yang sekarang ini dan akan terus berkembang.
Atom hidrogen terbentuk bersamaan saat energi dari Big Bang meluas keluar. Atom hidrogen tersebut terus bertambah banyak dan berkumpul membentuk debu dan awan hidrogen atau biasa disebut nebula. Awan hidrogen tersebut bertambah padat dan memanas hinga temperatur jutaan derajat celcius. Awan hidrogen ini menjadi bahan pembentuk bintang-bintang di alam semesta. Setelah terbentuk banyak bintang, bintang tersebut berkumpul membentuk kelompok yang kemudian disebut galaksi. Dari galaksi, lahirlah milyaran tata surya. Salah satunya adalah yang kita tinggali sekarang ini.
Teori Big Bang juga menjelaskan bahwa alam semesta memiliki siklus yang berulang. Pada suatu titik, alam semesta akan berhenti mengembang dan malah menyusut. Semua akan ditarik dan menyisakan lubang hitam besar. Inilah yang disebut dengan Big Crunch, yang merupakan kelanjutan teori dari Big Bang. Menurut teori Big Crunch, alam semesta tidak akan mengalami akhir karena ia membentuk sebuah siklus. Ia akan meledak, mengembang, menyusut, lalu menghilang dan terus menerus seperti itu. Dalam kata lain, alam semesta akan bereinkarnasi.


2.Teori Steady State



Teori steady state atau teori keadaan tetap yang menyatakan bahwa unsur atom baru masih akan membentuk secara terus menerus di alam semesta. Unsur ini sebagai debu mengalami gerakan melingkar berputar-putar sampai terbentuknya galaksi baru. Jadi alam semesta terus menerus akan mengalami pembentukannya sepanjang masa, sehingga teori ini mempercayai bahwa alam semesta sekarang ini sama halnya dengan jutaan tahun yang lewat, dan akan sama keadaanya jutaan tahun yang akan datang. Oleh karena itu pengikut teori ini tidak mempercayai akan berakhirnya alam semesta. Para astronom akan tetap mempelajari lebih lanjut dan akan menghasilkan teori baru tentang terbentuknya alam semesta (kosmogenesis) (Ronan dalam Anon 1973). Pada akhirnya teori ini mempercayai bahwa segala sesuatu di alam semesta mengalami tatanan atau hukum alam yang pasti sehingga akan terjadi kelangsungan dinamika keadaan alam sesuai dengan kehendak Tuhan yang menciptakannya. Manusia berkewajiban dengan rasio dan intuisi (kata hati) untuk mengikuti dengan kearifan dan keikhlasan akan adanya segenap kenyataan yang dihadapi dengan pendekatan nisbi atau relatif.
Pada pertengahan abad ke-20 seorang materialis, astronom terkemuka asal Inggris Fred Hoyle mengemukakan suatu teori yang disebut dengan teori “Steady State” yang mirip dengan teori alam semesta tetap abad ke-19. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta berukuran tak hingga dan kekal sepanjang masa, tujuannya adalah untuk mempertahankan faham materialis. Menurur H. Bondi, T. Gold, and F. Hoyle mengatakan bahwa alam semesta tidak ada awalnya  dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa (space) yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjahui kita dalam ekspansinya.  Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.

3.Teori Oscillation

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksigalaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi. Jagat Raya selama berabad – abad selalu dalam keadaan yang samadan zat hydrogen yang senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama yaitu kira – kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini di ajukan oleh astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris. Dalam teori pembentukan jagat raya ini  zat baru selalu di ciptakan dalam uang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.


KESIMPULAN
Teori tentang terbentuknya alam semesta telah menjadi perhatian para ilmuwan sejak lama, di ungkapkan melalui apa yang diketahui tentang ruang angkasa, bintang, galaksi, nebula, komet, planet, dan sebagainya. Terdapat tiga teori pembentukan alam semesta yakni teori Big Bang yang biasa disebut teori ledakan besar, teori Steady State atau keadaan tetap, teori Oscillating atau teori ekspansi kontraksi. Terbentuknya alam semesta menjadi teka – teki bagi umat manusia. Sejauh perkembangan teori terbentuknya alam semesta belum ada yang membuktikan secara empirik kebenarannya. Hal ini dikarenakan manusia sesuatu yang sangat baru di alam raya. Dengan kemajuan cara berpikir manusia membuat para ilmuwan merumuskan teori mengenai terbentuknya alam semesta.


REFERENSI

Tim FMIPA. 2013. Sains Dasar. Surabaya : UNESA University Press.
Maharani, Regita Cahya. 2017. Big Bang Teori yang Menjelaskan Terbentuknya Alam Semesta dan MemprediksiAkhir Alam Semesta. https://www.kompasiana.com. 3 Maret 2019.
Fernando, Dhony. 2011. The BIG Bang Theory. http://dhony-fernando.blogspot.com. 3 Maret 2019.
Mulyani, Dewi. 2016. Kosmologi Alam Semesta. http://dewimulyani3424.wordpress.com. 3 Maret 2019.
Fathoni, Ahmad. 2016. Alam Semesta. http://www.zonasiswa.com. 3 Maret 2019

0 comments:

Post a Comment