Sektor Pertanian Bersiap Menjemput Revolusi
Industri 4.0
Tis’a,Devi,Samik
Abstrak
Revolusi merupakan masa yang membawa ke arah perubahan
mengikuti dinamika pada zamannya. Revolusi terjadi diberbagai sektor. Utamanya
pada sektor pertanian yang juga mengalami revolusi menuju revolusi industri
4.0. globalisasi menjadi tuntutan
berbagai sektor kehidupan masyarakat untuk mengikuti perkembangn dunia. Aspek
ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan sarana komunikasi menjadi indikator
yang harus dimiliki untuk menyiapkan diri menghadapi revolusi industri
4.0. revolusi pertanian membawa pertanian
konensional menuju pertanian modern berbasis teknologi. Pergantian dari
penggunaan tenaga manusia menjadi serba mesin untuk menjalankan pengelolaan
pertanian. Dengan demikian proses pengelolaan pertanian membutuhkan waktu yang
relatif singkat dan lebih efektif. Namun adanya revolusi pertanian tentu saja
membawa dampak baik positif maupun negatif.
Isi
Saat ini kita sedang dihadapkan
dengan kehidupan menuju era revolusi 4.0 dimana segala aktivitas yang dilakukan
manusia dapat dijalankan oleh tenaga mesin. Teknologi merupakan objek utama
yang harus dikuasai oleh semua masyarakat untuk menghadapi kehidupan global.
Sebagaimana proses perubahan menuju dunia modern tidak dapat dihindarkan
sehingga kesiapan diri bukan hanya dari segi morality tetapi juga pada sisi
ability agar tidak menjadi manusia yang tertinggal dalam menghadapi revolusi
industry 4.0.
Saat ini indonesia dapat
dikatakan telah memasuki arah revolusi industri 4.0 karena berbagai aktivitas
sosial, pendidikan, ekonomi dan sebagainya selalu dikaitkan dengan penggunaan
mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Kecanggihan
teknologi era ini membuat banyak kondisi berubah. Semua sektor bisnis,
pendidikan, dan politik telah berevolusi. Lalu bagaiaman dengan sektor
pertanian di era revolusi 4.0?.
Pertanian merupakan salah satu
sumber perekonomian terbesar di indonesia. Dengan adanya pembangunan pertanian
yang baik, perekonomian negara akan lebih stabil. Pada era digital seperti saat
ini, dunia pertanian dipenuhi dengan isu revolusi industri 4.0, dimana
pertanian diharapkan melibatkan digital dalam proses pengembangannya. Salah
satu tujuan revolusi industri 4.0 di sektor pertanian adalah meningkatkan
produktivitas pertanian secara efektif dan efisien. Dari tujuan
tersebut, terlihat bahwa fokus pengembangan pada sektor pertanian masih
berupa produk fisik. Padahal, fokus pada produk fisik saja sebenarnya tidak
cukup, karena pertanian juga harus ditopang oleh sumber daya manusia yang baik.
Pada era revolusi industri 4.0 ini, sumber daya manusia diharapkan mampu
mengembangkan pertanian dengan peralatan-peralatan berbasis digital untuk
memaksimalkan pekerjaan manusia (petani) itu sendiri.
Kontribusi
sektor pertanian yang besar terhadap produk domestik bruto (pdb)
nasional, sebagaimana dilansir dari line jobs, kini menurun secara signifikan.
Sektor pertanian tidak lagi menjadi salah satu
Sumber
perekonomian terbesar di indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan penduduk yang
terus bertambah, dunia pertanian kemudian mengadopsi istilah revolusi pertanian
4.0, dimana pertanian diharapkan melibatkan
teknologi digital dalam proses pengembangannya
Oleh
karena itu, Para petani dan dunia pertanian harus mampu menghadapi perkembangan
zaman di era disrupsi, yakni masa di mana terjadi perubahan yang sangat
mendasar di berbagai sektor kehidupan. Perubahan tersebut berlangsung amat
cepat dan tak ada satu orang pun mampu menghentikannya. Jika sektor pertanian
hanya bergantung pada alam saja tanpa
diikuti dengan penguatan IPTEK maka
perjalanan sektor pertanian dapat terhenti seiring bekembangnya zaman . Pengelolaan
sektor pertanian tidak hanya mengandalkan sumber daya alam tetapi juga sumber
daya manusia yang terampil dan unggul dalam iptek. Keberhasilan sektor
pertanian sangat mempengaruhi perekonomian serta kehidupan sosial masyarakat. Karena
melalui pertanian yang smart dan berbasis IT akan dapat mendongkrak laju
perekonomian dan kesejahteraan Negara menuju dunia globa. Sebaliknya, ketika
pengelolaan pada sektor ekonomi tidak dapat berjalan dengan baik maka pemasok
kebutuhan pangan masyarakat akan terhambat pula serta produksi bahan pokok untuk
ekspor import tidak dapat dijalankan dengan baik.
Saat
ini metode pertanian yang diterapkan seharusnya bukan lagi dengan metode
bercocok tanam karena hal itu merupakan cara konvensional yang sangat mengandalkan tenaga manusia dan
bergantung pada sumber daya alam yang ada.
Karena lahan pertanian semakin lama akan pula semakin sempit serta tenaga
manusia yang diandalkan tidak sepenuhnya dapat mengelola secara efektif dan
efisien. Mengingat bahwa kodrat manusia diciptakan dengan segala
keterbatasanya. Salah satu metode yang telah diterapkan dengan berbasis IPTEK
ialah Smart Farming. Smart farming merupakan metode pengelolaan pertanian
dengan memanfaatkan kecanggilhan mesin otomasi serta jejaring digital. Sehingga
memudahkan para petani dalam mengelola pertanianya.
Dengan
demikian kaum petani muda diharapkan mampu menghantarkan bangsa indonesia
menuju perubahan zaman dalam hal ini adalah revolusi industry 4.0 melalui
sektor pertanian.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hendrastomo,grendi.2011.Keterpurukan
Sektor Pertanian.jurnal DIMNSIA.Vol.5,No.1
2. Santosa,andreas.2018.Revolusi
Pertanian 4.0.Kompas.com
3. Subekti,pramono.2015.Revolusi
Teknologi Pertanian Di Indonesia.dalam jurnal akademia.edu
0 comments:
Post a Comment