KETERGANTUNGAN MANUSIA TERHADAP EKOSISTEM
Oleh: Siti Bidayatul Nikmah
ABSTRAK
Saat dunia
mengalami kemajuan yang pesat dalam hal pembangunan. Banyak lahan pertanian dan
hutan berubah menjadi bangunan besar. Hal ini terjadi karena keserakahan
manusia yang seakan lupa akan manfaat maupun fungsi dari alam sekitar. Manusia
merupakan salah satu komponen dalam biosfer yang dominan dengan segala macam
aktivitasnya yang dapat mempengaruhi keadaan alam. Tidak cukup sampai disitu,
manusia juga telah banyak merusak ekosistem di sekitarnya, mereka memanfaatkan alam
dengan cara yang salah tanpa memperhatikan kelangsungan hidup dalam suatu
ekosistem tersebut. akibatnya terjadilah kerusakan ekosistem dan Lingkungan,
mereka tidak memperhatikan apa yang selanjutnya akan terjadi terhadap apa yang
mereka lakukan saat ini. Hidup manusia sangat bergantung pada alam sekitar dan
perlu bagi manusia untuk memanfaatkan ekosistem dengan cara yang baik dan benar
tanpa merusak linkungan maupun kelangsungan hidup dalam suatu ekosistem
tersebut.
Kata kunci : Kerusakan Ekosistem dan
Lingkungan, Ketergantungan Manusia.
ISI
Ekosistem merupakan
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam melangsungkan hidupnya organisme
selalu melakukan interaksi bukan hanya dengan organisme lain tetapi juga faktor
geologis, kimia, dan fisika. Setiap unsur yang berada disuatu daerah tertentu
berhubungan dan saling mempengaruhi dengan lingkungan fisik sehingga terjadi aliran
energi dan daur materi dalam suatu sistem. Ekosistem
alami menyediakan banyak sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi manusia,
namun seiring dengan kemajuan teknologi, dan kebutuhan manusia yang selalu
berkembang terjadi pengubahan ekosistem alami menjadi buatan. Sumber daya alam
merupakan semua yang dibutuhkan manusia yang berasal dari kekayaan alam.
Rusaknya sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terjadi selama ini
berkaitan erat dengan pertambahan dan
persebaran penduduk yang tidak seimbang dengan daya dukung lingkungan hidup
yang ada. Kenyataannya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya menyebabkan kerusakan
lingkungan yang terjadi dimana-mana
termasuk Indonesia. Kerusakan yang terjadi terdapat pada berbagai lingkungan
atau ekosistem, sehingga akan mengganggu komponen-komponen yang menyusun suatu
ekosistem. Jika dilihat dari ketergantungan manusia terhadap alam atau
ekosistem, maka manusia yang sangat membutuhkan ekosistem terlihat kurang bijak
dalam memanfaatkan lingkungannya. Khusus untuk Indonesia telah terjadi
kerusakan lingkungan pada berbagai tempat dan tipe ekosistem. Peningkatan
pendapatan masyarakat sering kali tidak memperhitungkan dampak ekologis dan
sosial ekonomi yang ditimbulkannya secara menyeluruh. Kerusakan lingkungan
memang sudah menjadi taruhan dari pesatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Keberhasilan suatu negara mengangkat perekonomiannya kurang diimbangi dengan
kesuksesan mereka mengatasi sejumlah masalah lingkungan yang terjadi. Dibawah ini
dapat dilihat tekanan-tekanan kecil yang dilakukan manusia terhadap alam yang
dapat menimbulkan masalah besar terhadap lingkungan di kemudian hari.
Dari gambar diatas terlihat bahwa penebangan hutan yang terjadi
merupakan gambaran tekanan yang dilakukan manusia terhadap alam dan
lingkungannya dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini
merupakan contoh kecil yang senantiasa terjadi di areal hutan kita. Kepedulian
lingkungan hanya muncul sejauh terkait dengan kepentingan hidup manusia dan
bersifat jangka pendek.
Manusia sanngat bergantung pada ekosistem sebagai sumber daya alam
untuk memenuhi semua kebutuhan manusia, baik sumber daya alam yang dapat
diperbarui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pengelolaan
ekosistem yang baik dapat membantu pengentasan kemiskinan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga pembangunan ekonomi yang dijalankan oleh pemangku kepentingan
telah menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem.
Kesejahteraan manusia dan kemajuan menuju pembangunan berkelanjutan sangat tergantung bagaimana cara orang/masyarakat mengelola
dan memanfaatkan ekosistem secara lestari.
Pada saat kebutuhan terhadap jasa ekosistem seperti pangan dan air bersih
meningkat, maka pada waktu yang
bersamaan kegiatan manusia telah menyebabkan menurunnya kemampuan berbagai ekosistem untuk memenuhi
kebutuhan hidup ini. Untuk membantu pemulihan
suatu ekosistem, intervensi kebijakan dan pengelolaan dapat memulihkan
ekosistem yang terdegradasi,
sehingga akan dapat meningkatkan peran ekosistem tersebut untuk kesejahteraan manusia. Hutan merupakan sumber utama
dari keanekaragaman hayati, karena hutan merupakan tempat tinggal berbagai
jenis hewan dan tumbuhan. Kerusakan yang terjadi pada hutan merupakan penyebab
terjadinya penurunan keanekaragaman hayati bahkan sampai kepada kepunahan.
Kepunahan merupakan ancaman nyata bagi berbagai mahkluk hidup.
KESIMPULAN
Kerusakan ekosistem dan lingkungan seharusnya jangan
sampai terjadi karena dalam ekosistem keanekaragaman hayati banyak sekali
menyimpan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia. Ketergantungan
manusia pada sumber daya alam yang tidak diimbangi dengan pelestarian
lingkungan menjadikan manusia sebagai monster yang dengan serakah memanfaatkan
sumber daya alam dengan tidak efisien sesuai kebutuhan. Padahal sumber daya
alam tidak terus menerus ada, lama kelaman akan habis juga. Kerusakan lingkungan
yang terjadi selama ini akibat dari lemahnya pengawasan pemerintah dan ke engganan
masyarakat untuk merubah perilaku yang kurang wajar terhadap alam serta lemahnya
penegakan hukum sebagai benteng terakhir untuk menjamin tegaknya aturan.
Jika kita tidak dapat menjaga alam sebagai sumber pemberi manfaat bagi
kehidupan manusia maka hal itu akan berdampak kepada melemahnya kemampuan
ekosistem untuk memberikan layanan kehidupan bagi umat manusia, sehingga akan
menjadikan kehidupan manusia berbiaya tinggi karena alam sudah tidak lagi
menjadi sumber kekayaan yang menopang kehidupan manusia. Jika sampai itu
terjadi manusia tidak akan sanggup membayar setiap kebutuhan yang selama ini
disediakan oleh alam.
REFERENSI
1.
FMIPA,
Tim. 2017. Sains Dasar. Surabaya. Unesa University Press.
2.
Anjasti,
Alfina Febriana. 2013. Kerusakan Lingkungan. Jurnal Ilmiah.
3.
Zairin.
Kerusakan Lingkungan dan Jasa Ekosistem. Jurnal Ilmiah. Tanpa tahun.
4.
Human,
Ahmad, dan Romano. Upaya Pengembangan Agroforesty Sebagai Langkah Pengamanan
Penyangga Hutan Dikabupaten Pidie Jaya. Jurnal Lingkungan. Vol 4: hal 2
Dosen: Samik S. Si. M. Si
Reviewer: Siti Nadhifatul Mustamimah
Tanggal diberikan: 20 Maret 2017
Tanggal dikembalikan: 22 Maret 2017
Saran:
Ø Pada Bagian Absrak semua italic
Ø Pada Bagian Isi kata “sekali” dihilangkan, pada kata “terus” digati
selalu, pada kata “tampak” diganti terlihat, pada kata “itupun lebih banyak”
dihilangkan, pada kata”dilain pihak dikatakan” diganti sehingga.
Ø Pada Bagian Kesimpulan kata “tersebut” dihilangkan, pada kata
“keengganan” diganti ke engganan.
0 comments:
Post a Comment