Pages

Monday, March 26, 2018

KETERGANTUNGAN MANUSIA TERHADAP EKOSISTEM


KETERGANTUNGAN MANUSIA TERHADAP EKOSISTEM

Oleh: Siti Bidayatul Nikmah

ABSTRAK
Saat dunia mengalami kemajuan yang pesat dalam hal pembangunan. Banyak lahan pertanian dan hutan berubah menjadi bangunan besar. Hal ini terjadi karena keserakahan manusia yang seakan lupa akan manfaat maupun fungsi dari alam sekitar. Manusia merupakan salah satu komponen dalam biosfer yang dominan dengan segala macam aktivitasnya yang dapat mempengaruhi keadaan alam. Tidak cukup sampai disitu, manusia juga telah banyak merusak ekosistem di sekitarnya, mereka memanfaatkan alam dengan cara yang salah tanpa memperhatikan kelangsungan hidup dalam suatu ekosistem tersebut. akibatnya terjadilah kerusakan ekosistem dan Lingkungan, mereka tidak memperhatikan apa yang selanjutnya akan terjadi terhadap apa yang mereka lakukan saat ini. Hidup manusia sangat bergantung pada alam sekitar dan perlu bagi manusia untuk memanfaatkan ekosistem dengan cara yang baik dan benar tanpa merusak linkungan maupun kelangsungan hidup dalam suatu ekosistem tersebut.
Kata kunci : Kerusakan Ekosistem dan Lingkungan, Ketergantungan Manusia.

ISI
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam melangsungkan hidupnya organisme selalu melakukan interaksi bukan hanya dengan organisme lain tetapi juga faktor geologis, kimia, dan fisika. Setiap unsur yang berada disuatu daerah tertentu berhubungan dan saling mempengaruhi dengan lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan daur materi dalam suatu sistem. Ekosistem alami menyediakan banyak sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi manusia, namun seiring dengan kemajuan teknologi, dan kebutuhan manusia yang selalu berkembang terjadi pengubahan ekosistem alami menjadi buatan. Sumber daya alam merupakan semua yang dibutuhkan manusia yang berasal dari kekayaan alam. Rusaknya sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terjadi selama ini berkaitan  erat dengan pertambahan dan persebaran penduduk yang tidak seimbang dengan daya dukung lingkungan hidup yang ada. Kenyataannya hubungan timbal balik antara  makhluk hidup dan lingkungannya menyebabkan kerusakan lingkungan yang terjadi dimana-mana  termasuk Indonesia. Kerusakan yang terjadi terdapat pada berbagai lingkungan atau ekosistem, sehingga akan mengganggu komponen-komponen yang menyusun suatu ekosistem. Jika dilihat dari ketergantungan manusia terhadap alam atau ekosistem, maka manusia yang sangat membutuhkan ekosistem terlihat kurang bijak dalam memanfaatkan lingkungannya. Khusus untuk Indonesia telah terjadi kerusakan lingkungan pada berbagai tempat dan tipe ekosistem. Peningkatan pendapatan masyarakat sering kali tidak memperhitungkan dampak ekologis dan sosial ekonomi yang ditimbulkannya secara menyeluruh. Kerusakan lingkungan memang sudah menjadi taruhan dari pesatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Keberhasilan suatu negara mengangkat perekonomiannya kurang diimbangi dengan kesuksesan mereka mengatasi sejumlah masalah lingkungan yang terjadi. Dibawah ini dapat dilihat tekanan-tekanan kecil yang dilakukan manusia terhadap alam yang dapat menimbulkan masalah besar terhadap lingkungan di kemudian hari.












Dari gambar diatas terlihat bahwa penebangan hutan yang terjadi merupakan gambaran tekanan yang dilakukan manusia terhadap alam dan lingkungannya dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini merupakan contoh kecil yang senantiasa terjadi di areal hutan kita. Kepedulian lingkungan hanya muncul sejauh terkait dengan kepentingan hidup manusia dan bersifat jangka pendek.

Manusia sanngat bergantung pada ekosistem sebagai sumber daya alam untuk memenuhi semua kebutuhan manusia, baik sumber daya alam yang dapat diperbarui maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pengelolaan ekosistem yang baik dapat membantu pengentasan kemiskinan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga pembangunan ekonomi yang dijalankan oleh pemangku kepentingan telah menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem. Kesejahteraan manusia dan kemajuan menuju pembangunan berkelanjutan sangat tergantung bagaimana cara orang/masyarakat mengelola dan memanfaatkan ekosistem secara lestari. Pada saat kebutuhan terhadap jasa ekosistem seperti pangan dan air bersih meningkat, maka pada waktu yang bersamaan kegiatan manusia telah menyebabkan menurunnya kemampuan berbagai ekosistem untuk memenuhi kebutuhan hidup ini. Untuk membantu pemulihan suatu ekosistem, intervensi kebijakan dan pengelolaan dapat memulihkan ekosistem yang terdegradasi, sehingga akan dapat meningkatkan peran ekosistem tersebut untuk kesejahteraan manusia. Hutan merupakan sumber utama dari keanekaragaman hayati, karena hutan merupakan tempat tinggal berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Kerusakan yang terjadi pada hutan merupakan penyebab terjadinya penurunan keanekaragaman hayati bahkan sampai kepada kepunahan. Kepunahan merupakan ancaman nyata bagi berbagai mahkluk hidup.

KESIMPULAN
Kerusakan ekosistem dan lingkungan seharusnya jangan sampai terjadi karena dalam ekosistem keanekaragaman hayati banyak sekali menyimpan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia. Ketergantungan manusia pada sumber daya alam yang tidak diimbangi dengan pelestarian lingkungan menjadikan manusia sebagai monster yang dengan serakah memanfaatkan sumber daya alam dengan tidak efisien sesuai kebutuhan. Padahal sumber daya alam tidak terus menerus ada, lama kelaman akan habis juga. Kerusakan lingkungan yang terjadi selama ini akibat dari lemahnya pengawasan pemerintah dan ke engganan masyarakat untuk merubah perilaku yang kurang wajar terhadap alam serta lemahnya penegakan hukum sebagai benteng terakhir untuk menjamin tegaknya aturan. Jika kita tidak dapat menjaga alam sebagai sumber pemberi manfaat bagi kehidupan manusia maka hal itu akan berdampak kepada melemahnya kemampuan ekosistem untuk memberikan layanan kehidupan bagi umat manusia, sehingga akan menjadikan kehidupan manusia berbiaya tinggi karena alam sudah tidak lagi menjadi sumber kekayaan yang menopang kehidupan manusia. Jika sampai itu terjadi manusia tidak akan sanggup membayar setiap kebutuhan yang selama ini disediakan oleh alam.

REFERENSI
1.      FMIPA, Tim. 2017. Sains Dasar. Surabaya. Unesa University Press.
2.      Anjasti, Alfina Febriana. 2013. Kerusakan Lingkungan. Jurnal Ilmiah.
3.      Zairin. Kerusakan Lingkungan dan Jasa Ekosistem. Jurnal Ilmiah. Tanpa tahun.
4.      Human, Ahmad, dan Romano. Upaya Pengembangan Agroforesty Sebagai Langkah Pengamanan Penyangga Hutan Dikabupaten Pidie Jaya. Jurnal Lingkungan. Vol 4: hal 2


Dosen: Samik S. Si. M. Si
Reviewer: Siti Nadhifatul Mustamimah
Tanggal diberikan: 20 Maret 2017
Tanggal dikembalikan: 22 Maret 2017
Saran:
Ø  Pada Bagian Absrak semua italic
Ø  Pada Bagian Isi kata “sekali” dihilangkan, pada kata “terus” digati selalu, pada kata “tampak” diganti terlihat, pada kata “itupun lebih banyak” dihilangkan, pada kata”dilain pihak dikatakan” diganti sehingga.
Ø  Pada Bagian Kesimpulan kata “tersebut” dihilangkan, pada kata “keengganan” diganti ke engganan.

0 comments:

Post a Comment