Midnight Sun sebagai
Salah Satu Fenomena Keindahan Matahari di Belahan Dunia Bagian Utara
Suci Aminatul Sa’adah,
Meri Yulianingsih, Samik,S.Si.M.Si
Abstrak
Matahari adalah bintang di pusat tata surya.
Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet.
Diameternya 100 kali diameter bumi. Lapisannya terdiri dari photosfer,
chromosfer dan korona. Matahari merupakan sumber kehidupan di bumi ini,
memancarkan energinya dalam bentuk radiasi yang memiliki rentang panjang
gelombang yang sangat lebar. Radiasi matahari yang tiba di permukaan bumi per
satuan luas dan waktu dikenal sebagai insolasi. Insolasi diukur dalam satuan
jam/hari. Semakin jauh letak tempat dari garis ekuator maka fluktuasi lama
penyinaran akan semakin besar. Norwegia merupakan Negara yang memiliki fenomena
matahari bersinar selama 24 jam atau yang biasa disebut Midnight Sun.Midnight sun terjadi karena kemiringan aksial bumi yang
sebesar 23,5 derajat. Masyarakat Norwegia tetap melakukan aktivitas seperti
biasa.Namun, pada pekan pertama Midnight Sun, penduduk tetap beradaptasi
terlebih dahulu. Meskipun matahari terus bersinar sepanjang waktu, namun suhu
di sana hanya berada di kisaran belasan derajat Celsius saja.
Pembahasan
Gambar
1 : Matahari
Matahari merupakan
suatu bola gas yang pijar. Ia memunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak
rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar
kutubnya 43 mil lebih pendek. Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil.
Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi.
Sedangkan gaya gravitasi matahari kira-kira 30 kali gaya gravitasi bumi.
Menurut para
ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6000 derajat celcius yang mampu
meleburkan jenis batuan atau logam apapun di bumi ini. Temperature tertinggi
terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta
derajat celcius. Pada daerah tertentu tampak ada bercak hitam yang menunjukkan
suhu yang lebih rendah dari sekitarnya. Melalui bercak hitam tersebut, orang
dapat menghitung kecepatan rotasi matahari yaitu 27 hari. Namun semakin dekat
ke kutubnya maka kecepatan rotasinya semakin lambat yaitu 34 hari. Kemudian
para ahli menyimpulkan bahwa matahari bukan benda pejal tetapi berupa bola gas
pijar.
Gambar
2 : Lapisan Matahari
Lapisan bola
matahari bagian dalam disebut photosfer, tebalnya
kira-kira 220 mil. Pada lapisan ini terdapat semburan api yang berasal dari
suatu ledakan yang mencapai ketinggian 140.000 mil. Lapisan luar dari photosfer
disebut chromosfer, berwarna
kemerahan dan berasal dari hydrogen pijar. Lapisan ini memunyai lidah-lidah api
yang menjilat ke luar. Tebal chromosfer adalah korona yang berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang
melebihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona nampak jelas ketika gerhana
matahari.
Energi
total radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi ditentukan oleh
beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut: (i) Jarak bumi-matahari (ii)
sudut datang matahari (iii) panjang siang dan (iv) pengaruh atmosfer. Energi
yang memasuki atmosfer bumi merupakan energi yang datang melalui proses
radiasi, dan besarnya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Faktor
yang kedua adalah sudut datang sinar matahari yang menyebabkan lintasan yang
dilalui oleh radiasi matahari menjadi lebih panjang ketika sinar matahari
datang tidak tegak lurus (90⁰) terhadap bidang permukaan bumi. Semakin
bertambah kemiringan sudut datang sinar matahari maka semakin berkurang energi
matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Panjang
siang merupakan faktor ketiga yang memengaruhi besar (jumlah) energi matahari
yang diterima oleh permukaan bumi. Akibat adanya deklinasi sebesar 23,5⁰
menyebabkan panjang siang dan malam dalam satu tahun tidaklah tetap.
Faktor
keempat adalah pengaruh atmosfer bumi. Ketika memasuki atmosfer bumi maka
cahaya matahari akan mengalami beberapa proses antara lain pemantulan,
penghamburan, dan penyerapan. Proses-proses tersebut sangat bergantung pada
komposisi atmosfer, terutama aerosol, ozon stratosfer, kandungan uap air atau
awan, serta senyawa-senyawa kimia lainnya (GRK dan lain-lain).
Cuaca
merupakan keadaan atmosfer suatu daerah yang relatif sempit dalam waktu yang
singkat. Menurut Bayong [1] “Cuaca adalah variasi atmosfer periode pendek atau
keadaan atmosfer pada suatu saat tertentu pada wilayah tertentu”. Adapun
unsur-unsur atau parameter cuaca diantaranya suhu udara, tekanan udara, angin,
kelembaban udara, awan, hujan, dan penyinaran matahari.
Penyinaran
matahari mempengaruhi naik turunnya temperatur permukaaan bumi serta
mempengaruhi unsur-unsur cuaca lainnya. Selain sebagai pengendali iklim dan
cuaca, matahari adalah sumber energi yang penting bagi kehidupan. Potensi
energi matahari dapat dimanfaatkan bagi lingkungan hidup manusia baik dalam
bidang pertanian, perkebunan, perikanan, pengembangan industri solar sel
sebagai energi alternatif dan lain sebagainya.
Matahari merupakan
sumber kehidupan di bumi ini, memancarkan energinya dalam bentuk radiasi yang
memiliki rentang panjang gelombang yang sangat lebar. Radiasi matahari yang
tiba di permukaan bumi per satuan luas dan waktu dikenal sebagai insolasi
(berasal dari insolation = incoming solar radiation), atau kadang-kadang
disebut sebagai radiasi global, yaitu radiasi langsung dari matahari dan
radiasi yang tidak langsung (dari langit) yang disebabkan oleh hamburan dari
partikel atmosfer (Tjasyono, 2004).
Insolasi
biasanya dinyatakan dalam satuan Watt/m2-detik yang mengandung makna intensitas
atau kekuatan. Dalam bentuk yang lain, insolasi juga diukur dalam satuan
jam/hari, yaitu lamanya matahari menyinari bumi dalam periode satu hari.
Periode satu hari disebut juga sebagai panjang hari, yaitu lamanya matahari
berada pada horizon. Perubahan panjang hari tidak begitu besar pada daerah
tropis yang dekat dengan ekuator. Semakin jauh letak tempat dari garis ekuator
maka fluktuasi lama penyinaran akan semakin besar (Lakitan, 1994).
Gambar 3 : Peta Norwegia
Norwegia
adalah Negara yang berada di utara Benua Eropa, yang berbatasan langsung dengan
Semenanjung Skandinavia ini sangat dekat dengan kutub utara dan memiliki
keunikan alamnya tersendiri yang tidak banyak dimiliki oleh Negara lain.
Beberapa Negara yang memiliki fenomena ini adalah Kanada, Greenland (Denmark),
Swedia, Finlandia, Rusia. Fenomena yang dimaksud adalah “Matahari Tengah Malam”
atau Midnight Sun”. Fenomena itu terjadi di mana matahari selalu muncul selama
24 jam dan tidak pernah terbenam. Sehingga pada malam haripun matahari selalu
ada, tepatnya berada di horizontal. Matahari tengah malam tersebut dapat
dilihat ketika cuaca sedang tidak berawan. Fenomena tersebut biasanya muncul pada
musim panas, bahkan di daerah kutub bisa terjadi selama 6 bulan
Gambar
4 : Matahari yang terbit di malam hari
Midnight
sun terjadi karena kemiringan aksial bumi yang sebesar 23,5 derajat. Saat musim
panas, semakin utara suatu tempat, kemiringan itu mengakibatkan siang yang
lebih panjang atau matahari tetap berada di horizonpada musim panas di
pertengahan tahun. Semakin dekat dengan Kutub Utara, fenomena Midnight Sun akan
lebih lama terjadi.
Gambar
5 : Keadaan matahari tengah malam di daerah kutub utara
Fenomena
Midnight Sun di Norwegia terjadi di 12 tempat, seperti Bodo, Harstad, Trosmo,
Alta, Vardo, Hammerfest, dan Bardufoss. Rata-rata terjadi pada 3 bulan dari Mei
sampai Juni. Tempat yang paling special di antara 12 tempat terjadinya Midnight
Sun di Norwegia tersebut adalah Kota Longyearbyen di Kepulauan Svalbard.
Longyearbyen memiliki waktu terpanjang untuk Midnight Sun, dengan rentang dari
20 April sampai 22 Agustus, yaitu kurang lebih selama 5 bulan.
Gambar
6 : Rumah-rumah di Longyearbyen, jika ingin tidur pintu dan jendela harus
ditutup rapat-rapat agar cahaya tidak masuk ke rumah
Masyarakat
Norwegia tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Ketika mereka ingin tidur,
mereka akan menutup jendela dengan tirai yang cukup tebal agar cahaya matahari
tidak masuk ke dalam rumah. Namun, pada pekan pertama Midnight Sun, penduduk
tetap beradaptasi terlebih dahulu. Kebanyakan orang-orang menjadi temperamen
dan sedikit galak. Hal tersebut terjadi karena mereka terus beraktivitas
sepanjang hari. Setelah pekan pertama terlewati, keadaan kembali seperti
semula. Patut diketahui pula, meskipun matahari terus bersinar sepanjang waktu,
namun suhu di sana hanya berada di kisaran belasan derajat Celsius saja.
Kesimpulan
Matahari merupakan suatu bola gas yang pijar. Ia
memunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak rotasinya.Menurut para ahli,
temperatur di permukaan matahari sekitar 6000 derajat celcius yang mampu
meleburkan jenis batuan atau logam apapun di bumi ini. Lapisan bola matahari
bagian dalam disebut photosfer. Lapisan
luar dari photosfer disebut chromosfer.
Tebal chromosfer adalah korona.
Energi total radiasi matahari yang
diterima oleh permukaan bumi ditentukan oleh beberapa hal diantaranya adalah
sebagai berikut: (i) Jarak bumi-matahari (ii) sudut datang matahari (iii)
panjang siang dan (iv) pengaruh atmosfer. Cuaca merupakan keadaan atmosfer
suatu daerah yang relatif sempit dalam waktu yang singkat. Penyinaran matahari
mempengaruhi naik turunnya temperatur permukaan bumi serta mempengaruhi
unsur-unsur cuaca lainnya.
Matahari merupakan sumber kehidupan di bumi ini,
memancarkan energinya dalam bentuk radiasi yang memiliki rentang panjang
gelombang yang sangat lebar. Radiasi matahari yang tiba di permukaan bumi per
satuan luas dan waktu dikenal sebagai insolasi. Insolasi
biasanya dinyatakan dalam satuan Watt/m2-detik yang mengandung makna intensitas
atau kekuatan. Dalam bentuk yang lain, insolasi juga diukur dalam satuan
jam/hari, yaitu lamanya matahari menyinari bumi dalam periode satu hari.
Periode satu hari disebut juga sebagai panjang hari, yaitu lamanya matahari
berada pada horizon. Norwegia adalah Negara yang
berada di utara Benua Eropa, yang berbatasan langsung dengan Semenanjung
Skandinavia.
Fenomena
yang dimaksud adalah “Matahari Tengah Malam” atau Midnight Sun”. Fenomena itu
terjadi di mana matahari selalu muncul selama 24 jam dan tidak pernah terbenam.
Sehingga pada malam haripun matahari selalu ada, tepatnya berada di horizontal.
Midnight sun terjadi karena kemiringan aksial bumi yang sebesar 23,5 derajat.
Saat musim panas, semakin utara suatu tempat, kemiringan itu mengakibatkan
siang yang lebih panjang atau matahari tetap berada di horizon pada musim panas
di pertengahan tahun.Masyarakat Norwegia tetap melakukan aktivitas seperti
biasa. Ketika mereka ingin tidur, mereka akan menutup jendela dengan tirai yang
cukup tebal agar cahaya matahari tidak masuk ke dalam rumah. Namun, pada pekan
pertama Midnight Sun, penduduk tetap beradaptasi terlebih dahulu. Kebanyakan orang-orang
menjadi temperamen dan sedikit galak. Hal tersebut terjadi karena mereka terus
beraktivitas sepanjang hari.Namun, meskipun matahari selalu bersinar dengan
terik, suhu di sana hanya berada di kisaran belasan derajat Celsius saja.
Referensi
Hamdi, Saipul.
“Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu Parameter Klimatologi”.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.jurnal.lapan.go.id/i
ndex.php/berita_dirgantara/article/download/2068/1878&ved=2ahUKEwictYCxj0nZAhVGabwKHWQnAv0QFjAAegQICRAB&usg=A0vVawlmB9c2NEJ_5RxUh_q2F7ul.
Diakses pada 13 Maret 2018
Hamdi, Saipul dan
Sumaryati. “Distribusi Lama Penyinaran Matahari di LPD Sumedang LAPAN”.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://hfidiyjateng.or.id/sites/de
fault/files/l/FULLDistribusi%2520Lama%2520Penyinaran%2520Matahari%2520di%2520L
PD%2520Sumedang%2520%25286%252C91%25E2%2581%25B0%2520LS%2520dan%2
520107%252C84%25E2%2581%25B0%2520BT%2529%2520LAPAN%2520.pdf&ved=2a
hUKEwiiv8PulnZAhXiqJQKHZsMCRcQFjADegQlBhAB&usg=AOvVawlVnr_QeXFc4Cc
s_6fj0zSl.
Diakses pada 13 Maret 2018
Sari, Mona Berlian,
dkk. “Sistem Pengukuran Intensitas dan Durasi Penyinaran Matahari Realtime
PC
Berbasis LDR dan Motor Stepper”.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://journals.itb.ac.id/index.php/joki/article/download/3985/2097&ved=2ahUKEwiiv8PulnZAhXlqJQKHZsMCRcQFjAlegQIBRAB&usg=AOvVaw3BOENM92QDKYp6b3KNZ2CI.
Diakses pada 13 Maret 2018
Fauziah, Khilda Rahmah.
Kompasiana. “Matahari Tengah Malam ‘Midnight Sun’ di Norwegia. 28
Oktober
2013. https://www.kompasiana.com/khildafauziah/matahari-tengah-malam-
midnight-sun-di-norwegia_5529fce0f17e611d3fd624a8.
Diakses pada 13 Maret 2018
Farhan, Afif. Detik
travel. ‘Tempat Matahari Tidak Tenggelam Selama 5 Bulan”. 1 Agustus 2016.
https://m.detik.com/travel/international-destination/d-3265497/tempat-matahari-tidak-
tenggelam-selama-5-bulan.
Diakses pada 13 Maret 2018
Yusuf, Nur Maulana.
Beranda inovasi. “Midnight Sun : Fenomena Matahari yang Tak Pernah
Tenggelam
di Belahan Bumi Utara”. 1 Agustus 2016. http://berandainovasi.com/midnight-
sun-fenomena-matahari-yang-tak-pernah-tenggelam-di-belahan-bumi-utara/.
Diakses pada
13
Maret 2018
Reviewer : Meri
Yulianingsih (16040254063)
Bagian yang direvisi :
1.
Penulisan kata dalam
kalimat banyak yang kurang lengkap hurufnya, jadi harus diperbaiki
2.
Bagian cakupan isi
dalam abstrak kurang banyak, sehingga perlu ditambah lagi
0 comments:
Post a Comment