TEORI PA-RUT (TIDAL)
J&J (JEANS DAN
JEFFREYS)
LATIFUL ABSHOR, SUCI
AMINATUL SA’ADAH, SAMIK, S.Si.,M.Si
ABSTRAK
Tata surya (solar
system)merupakan salah satu galaksi yang terdapat di alam semesta. Dalam sudut
pandang ilmu astronomi, alam semesta adalah ruang angkasa dengan semua zat
serta energi yang terdapat di dalamnya. Pemahaman manusia mengenai alam semesta
pun mengalami banyak perubahan di setiap zamannya. Pada awalnya muncul sebuah
gagasan yang menganggap bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Kemudian
gagasan tersebut berubah setelah mereka mengetahui bahwa Bumi hanyalah sebuah
planet dan meyakini bahwa Matahari adalah pusat dari alam semesta. Hingga pada akhirnya
ditemukan kembali bahwa alam semesta ini terdiri dari banyak sekali galaksi.
Juga beranggapan bahwa di dalam tata surya terdapat planet-planet yang bergerak
memutari Matahari sebagai pusatnya (revolusi). Para ahli astronomi yang
mempelajari asal usul tata surya berpendapat bahwa seluruh sistem tata surya
telah telah terbentuk semenjak 4,5 milyar tahun yang lalu. Hal tersebut
berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menghitung umur batuan-batuan yang
ada di ruang angkasa dan di bumi.
ISI
Teori pasang surut pertama kali
disampaikan oleh Buffon. Buffon
menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat
bertumbukan dengan sebuah komet. Kemudian pada tahun 1991, ilmuwan bernama James
H. Jeans dan Harold Jeffreys menyampaikan teori Pasang Surut atau Tidal.
Menurut teori Pasang Surut ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak
mendekati Matahari dan dan kemudian menghilang. Pada saat kejadian itu separuh
dari bagian Matahari tertarik dan lepas. Dari bagian Matahari yang terlepas
inilah yang kemudian membentuk planet-planet. Tidal terjadi karena ada dua buah
matahari yang bergerak atau melintas saling mendekat tetapi tidak sampai
bertubrukan, dan akibat gaya tarik menariknya maka ada bagian yang terlepas
berupa percikan-percikan tersebut. Percikan-percikan inilah yang akhirnya
menjadi planet dan benda percikan tersebut dinamakan tidal. Tidal yang besar
kemudian akan menjadi planet, disebabkan karena adanya dua buah matahari yang bergerak
saling mendekat.
Kejadian
tersebut hampir sama seperti pasang surut air laut yang ada di muka bumi yang
diakibatkan oleh gaya tarik gravitasi Bulan. Sedangkan pada teori menurut Jeans
dan Jeffreys, bintang raksasa yang mendekati Matahari massanya sama dengan
massa matahari. Sehingga ketika bintang tersebut mendekat, pada permukaan
Matahari terbentuk gunung-gunung gelombang yang besar sekali. Gunung-gunung
tersebut memiliki ketinggian yang luar biasa dan berbentuk seperti lidah pijar
raksasa. Lidah pijar yang menjulur dari matahari sampai ke bintang raksasa.
Lidah
tersebut sangat panas dan mempunyai rongga-rongga yang nantinya akan pecah
menjadi planet-planet. Bintang raksasa
itu terus bergerak menjauhi Matahari sehingga lama kelamaan pengaruhnya akan
hilang. Selanjutnya planet-planet tersebut mengalami pendinginan dan bergerak
memutari Matahari. Pada planet-planet besar, proses pendinginan berlangsung
lebih lambat daripada planet-planet kecil seperti Merkurius dan Bumi.
Selama
proses pendinginan, planet-planet memutari Matahari dengan orbit berbetuk
elips. Sehingga pada suatu saat memungkinkan jarak planet-planet itu menjadi
lebih pendek dari biasanya. Pada saat
itu terjadi pasang surut pada permukaan planet-planet dan menyebabkan sejumlah
materi terlontar keluar dan membentuk sateli-satelit planet. Pada teori pasang
surut ini juga dijelaskan bahwa planet-planet tersebut berasal dari pecahan gas
Matahari yang berbentuk seperti cerutu. Sehingga ukuran planet-planet menjadi
berbeda-beda, akibatnya planet-planet di bagian tengah seperti Jupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus memiliki ukuran yang besar. Sedangkan pada bagian
ujung planet-planetnya berukuran lebih kecil.
Kelebihan Teori Pasang
Surutyaitubanyak diterima oleh para astronom karena teori ini dapat dilogika
secara alamiah. Teori ini menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh efek
pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari.
Kelemahan
atau kejanggalan Teori Pasang Surut yaitu oleh karena materi Matahari yang
terlepas berupa gas panas maka sangat sulit untuk memadat, mendingin, dan
berputar dengan orbit yang teratur. Kemungkinan berpapasan dengan bintang
sangat kecil. Astronom Harold Jeffreys tahun 1929 mebantah bahwa tabrakan yang
terjadi itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris
Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
Garis
besar teori Pasang Surut adalah sebagai berikut :
Pada awalnya terbentuknya adanya tata
surya disebabkan dengan adanya berbagai jenis teori yang mendasarinya. Namun,
dalam hal ini merupakan terbentuknya tata surya berdasarkan dalam teori tidal
atau teori pasang surut J&J (JEANS DAN JEFFREYS). Dalam teori tidal atau
pasang surut ini menjelaskan bahwa terbentuknya tata surya ini dikarenakan oleh
bumi dibentuk pada waktu sebuah bintang melintas berdekatan dengan Matahari dan
menarik keluar dari permukaan Matahari gumpalan gas yang amat besar berbentuk
cerutu. Kemudian gumpalan gas tersebut pecah menjadi bagian-bagian yang
mendingin dan memadat berbentuk planet-planet. Sehingga dari situlah
terbentuknya suatu tata surya berdasarkan teori tidal atau Pasang Surut Jeans
dan Jeffreys. Meski sebenarnya banayak teori lainnya juga yang menjelaskan tentang
terbentuknya tata surya.
REFERENSI
1.
TIM FMIPA.2012.Sains Dasar.Surabaya:UNESA University
Press.
2.
Setiawan,BambangBudi.2016.MakalahTeoriPembentukanTata.http:bambangbudisetiawan.blogspot.com/2016/08/makalah-mengenai-teori-pembentukan-tata.html?m%3D1&hl=id-ID.
3.
Blogmipa-geografi.http:blogspot.co.id/2017/12/7-macam-teori-pembentukan-tata-surya.html?m=0.
4.
Google.co.id/amp/s/informazone.com/asal-usul-tata-surya/amp.
5.
Mahadua. 2014. Teori terbentuknya
alam semesta.https://mahadua.worpress.com/2014/02/24/ teori-terbentuknya-alam-semesta/amp. 24
Februari 2014
REVIEW
: SUCI AMINATUL SA’ADAH
Tanggal
diberikan : 14 Maret 2018
Tanggal
dikembalikan : 15 Maret 2018
Saran
: penulisan kurang dirapikan lagi, referensinya mungkin bisa ditambahkan lagi,
penjelasan gambar mungkin bisa dilengkapi.
0 comments:
Post a Comment