Pages

Monday, March 26, 2018

JURUS JITU MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN


JURUS JITU MENGATASI PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
Oleh :Muhammad Numan Ibrohim, Bella Margaretta Putri, Samik

ABSTRAK
Alasan dari bacaan ini adalah supaya kita bisa mengenal lebih luas ‘’ cara menangani masalah kependudukan”. Kita sudah mengetahui bahwa Indonesia sudah mengalami permasalah kependudukan yang memang sangat memperihatinkan. Namun teman-teman jangan berfikir bahwa permasalahan penduduk ini tidak dapat diselesaikan.
Hasil dari bacaan ini adalah Masyarakat mulai mengerti dan mau membangun kependudukan yang baik dan sudah ditetapkan pemerintah.
Pertanyaan :
1.      Bagaimana cara program Keluarga Berencana mengatasi pesatnya pertumbuhan penduduk dan jumlah penduduk?
2.      Bagaimana cara mengatasi tingkat kesehatan yang rendah?
3.      Bagaimana cara mengatasi tingkat pendidikan yang rendah?
4.      Bagaimana cara mengatasi tingkat pendapatan yang rendah?


Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).

Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
1.    Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
2.    Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera



Gambar 1.0 Slogan ikut KB (keluarga berencana)

1.      Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan:

Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km2). Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

a.    Program Transmigrasi
b.    Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.



Gambar 1.1 Padatnya Penduduk Di Ibu Kota  (sumber: padamu.net)



2.       Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
a.    Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b.    Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin


Gambar 1.3 Tingkat Kesehatan Yang Rendah (sumber: gerepost.co.id)

3.      Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
a.    Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah diIndonesia.
b.    Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
c.     Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
d.    Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
e.    Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah


Gambar 1.4   Kurangnya Pendidikan     (sumber: kesmafisipunpad.blogspot.com)


4.      Tingkat  pendapatan yang rendah diatasi dengan:
a.    Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembang- nya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
b.    Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
c.     Penyederhanaan birokrasi dalam   perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.

Kesimpulan
Bahwa banyak cara untuk mengatasi masalah kependudukan pada masa ini. Cara cara yang dijelaskan diatas dapat menyelesaikan masalah kependudukan yang ada tetapi harus ada kesinambungan yang baik antara pemerintah dengan penduduk. Pemerintah harus tegas dalam melakukan cara tersebut sehingga masyarakat dapat mengikuti arahan para pemerintah. Jika permasalahan kependudukan dapat di atasi maka kesejahteraan rakyat dan negara dpat terpenuhi.

Referensi
Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Oleh Charis Christiani, Pratiwi Tedjo Dan Bambang Marton


0 comments:

Post a Comment