Pages

Wednesday, March 21, 2018

BIOMA DALAM HUTAN MERANGGAS (PELURUH)



BIOMA DALAM HUTAN MERANGGAS (PELURUH)
(Nofan Maldini, Aldin Dwi K, Samik, S. Si., M. Si.)

ABSTRAK


Berbicara tentang Hutan Meranggas, apakah anda tahu apa itu Hutan Meranggas? Pernahkan anda berpikir dimana saja persebaran hutan meranggas itu? Hutan yang menjadi tempat hidup segala jenis binatang saat ini mulai mengalami pergeseran dan jika dibiarkan akan menjadi pengaruh besar pada kehidupan makhluk dimuka bumi tidak terkecuali manusia.




PENGERTIAN HUTAN

hutan.jpgHutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan menurut Undang-Undang tentang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999 adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.


PENGERTIAN HUTAN MERANGGAS
hutan peluruh.jpg            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Meranggas memiliki arti “menjadi kering”. Maksudnya disini adalah tumbuhan dengan menggugurkan dedaunan untuk mengurangi penguapan dan mengurangi kebutuhan (asupan) nutrisi. Meranggas biasa terjadi pada tumbuhan tertentu pada musim atau iklim tertentu. Meranggas tak berarti mati.
Hutan Meranggas juga biasa disebut Hutan peluruh. Tumbuhan peluruh atau tumbuhan gugur merupakan sebutan bagi tumbuhan, terutama pepohonan, yang menggugurkan daun-daunnya pada musim atau keadaan iklim tertentu. Tumbuhan peluruh dapat mendominasi suatu vegetasi (penutup permukaan bumi) dan membentuk bioma hutan peluruh atau hutan gugur.
Di daerah beriklim sedang, seperti di Eropa bagian Tengah, tumbuhan peluruh menggugurkan daunnya pada musim gugur, di saat suhu udara rata-rata menurun. Perubahan warna daun akibat perombakan klorofil terjadi hampir serentak sehingga warna hutan menjadi kuning, merah, atau coklat akibat warna dedaunan yang mengering. Suhu yang meningkat di penghujung musim dingin akan memicu munculnya daun-daun baru, seringkali diawali dengan bermunculannya bunga terlebih dahulu.
Di daerah tropika dengan musim kering yang jelas, pepohonan menggugurkan daunnya di saat curah hujan berkurang. Pengguguran ini dapat sebagian maupun seluruhnya. Pohon Jati, misalnya, akan menggugurkan semua daunnya. Pengguguran daun akan mengurangi transpirasi di musim kemarau dan dianggap sebagai mekanisme penghematan energi.

HUTAN MERANGGAS BERIKLIM SEDANG
Bioma hutan peluruh (deciduous forest) adalah hutan dengan ciri tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika SerikatEropa BaratAsia Timur, dan Cile. Bioma ini terbentuk pada wilayah dengan ciri-ciri curah hujan merata sepanjang tahun (75 - 100 cm per tahun), mempunyai empat musim, dan keanekaragaman jenis tumbuhan jauh lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah seranggaburung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan airsehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosintesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.

HUTAN MERANGGAS DAERAH TROPIKA
Hutan peluruh daun tropikahutan musim tropika atau hutan monsun (monsoon forest) adalah suatu bioma berupa hutan di wilayah tropika dan subtropika yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun, namun mengalami musim kering (kemarau) yang panjang selama beberapa bulan. Walaupun wilayah ini dicurahi hujan hingga beberapa ratus milimeter tiap tahunnya –bahkan lebih, musim kering panjang itu memaksa kebanyakan tumbuhan menggugurkan daun-daunnya, dan dengan demikian memengaruhi kehidupan makhluk di dalam hutan itu. Itulah sebabnya hutan ini disebut musiman, atau ada pula yang menyebutnya hutan luruh daun.

 KESIMPULAN
Hutan Meranggas adalah hutan yang dimana terdapat tumbuhan yang menggugurkan dedaunan untuk mengurangi penguapan dan mengurangi kebutuhan (asupan) nutrisi. Meranggas biasa terjadi pada tumbuhan tertentu pada musim atau iklim tertentu. Meranggas tak berarti mati.Hutan Meranggas ada dua macam yakni Hutan Meranggas Beriklim sedang dan Hutan Meranggas Daerah Tropika. 



Referensi :
1.      TIM FMIPA. 2013. Sains Dasar. Surabaya : Unipres Unesa
2.      Arief, Arifin. 2001. Hutan dan Kehutanan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
3.      Magetan, Aris. 2012. Meranggas.
4.      Dudeja, Anshul. 2012. Pengertian Hutan Peluruh (Meranggas). http://worldhealth-bokepzz.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-hutan-peluruh-meranggas.html. April 2012.
5.      Anonim. 2012. Bioma Hutan Peluruh. http://herynalom.blogspot.co.id/2012/08/bioma-hutan-peluruh.html. 5 Agustus 2012.

0 comments:

Post a Comment