Pages

Saturday, October 5, 2019

BAB V
KEANEKARAGAMAN MAHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
            Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut, dengan suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini memungkinkan para ahli lebih mudah mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam itu. Dasar dari klasifikasi makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain. Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang hidupyang berbeda jenis dan speciesnya
https://www.google.com/amp/s/dosenbiologi.com/makhluk-hidup/klasifikasi-makhluk-hidup/amp
            Keanekaragaman mahluk hidup (hayati) adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda terjadinya keanekaragaman di dunia karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain-lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungandan kelestarian makhluk hidup. suatu kelompok makhluk hidup yang memilikikelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. dan begitu pula sebaliknya.
https://www.academia.edu/16606855/MAKALAH-IAD-BAB-III-III
            Dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, makin maju pula para ilmuwan dalam mengkelompokkan makhluk hidup dan makin teliti secara terinci mengamati perbedaan-perbedaan yang dapat diungkap, maka kita tidak bisa berhentihanya sampai pernyataan bahwa sesuatu tergolong tumbuhan atau hewan.
            Pertanyaan mengenai bagaimana kehidupan pertama dimulai di bumi masih menjadi pendebatan dari dahulu sampai sekarang. Aristoteles 3,5 abad sebelum masehi mengemukakan teori abiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup muncul secara spontan dari benda mati (generatio spontanea)
            Penemuan jasad renik oleh Anthonie Van Leeuwenhoek abad ke 17 pada air rendaman jerami dianggap oleh pendukungnya sebagai bukti pendukung teori abiogenesis. Namun teori ini ditentang oleh Francesco Redi dengan teori biogenesis yang meyakini bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada sebelumnya.
https://www.academia.edu/27451893/ASAL_USUL_KEHIDUPAN
           

            Berdasarkan salah satu hipotesis, organisme pertama merupakan produk suatu evolusi
 kimiawi yang terdiri dari empat tahapan:
1)        Sintesis abiotik (tak hidup) dan akumulasi molekul organik kecil atau monomer, seperti asam amino dan nukleotida
2)        Penyatuan monomer - monomer menjadi polimer, termasuk protein dan asam nukleat
3)        Agregasi molekul yang diproduksi secara abiotik menadi droplet (protobion)
4)        Asal mula hereditas
A. Sintesis Abiotik Monomer Organik Merupakan Hipotesis yang Teruji secara Ilmiah
            Pada tahun 1920-an A.I. Oparin dari Rusia dan J.B.S Haldane dari Britania Raya secara terpisah membuat postulat bahwa kondisi pada bumi primitif mendukung terjadinya reaksi kimia untuk mensintesiss senyawa organik yang berasal dari prekursor organik yang terdapat pada atmosfer dan lautan purbakala. Dibandingkan dengan bumi modern saat ini, hal ini tidak akan dapat terjadi karena atmosfer bumi saat ini banyak atmosfer pengoksidasi akan memutuskan ikatan kimia (melepaskan elektron). Sehingga, bumi memiliki lebih sedikit atmosfer pengoksidasi sebelum terjadinya fotosintesis yang menghasilkan oksigen karena sebagian besar oksigen diperoleh dari uap vulkanik.
            Atmosfer pereduksi (menambah elektron) akan meningkatkan penggabungan molekul sederhana untuk membentuk molekul yang lebih kompleks dan membutuhkan energi yang cukup banyak yang mungkin hanya terdapat pada kilat dan radiasi UV yang menembus atmosfer primitif tersebut.
            Pada tahun 1953, Harold Urey dan Stanley Miller menguji hipotesis ini dengan percobaan dalam laboratorium dengan rangkaian sebagai berikut:

 






            Satu labu air yang dihangatkan merupakan simulasi laut primitif. Atmosfer terdiri atas H2O, H2, CH4, dan NH3. Kilatan listrik diciptakan dalam atmosfer sintesis itu untuk meniru kilat. Suatu condenser (alata yang mengubah uap air menjadi embun) untuk mendinginnkan atmosfer, membuat hari ujan dan setiap senyawa yang larut kembali kelaut miniatur. Ketika bahan-bahan bersikulasi melalui peralatan tersebut, larutan dalam labu berubah dari jernih menjadi coklat buram. Setelah seminggu, Miller dan Urey menemukan berbagai senyawa organik.
            Atmosfer dalam model ini, terdiri atas H2O, H2, CH4, dan NH3 , yang diyakinin para peneliti banyak terdapat di dunia purba pada tahun 1950-an. Atmosfer mereduksi lebih kuat dibanding dengan sesungguhnya pada keadaan bumi purbakala.
            Banyak laboratorium telah mengulangi percobaan ini dengan berbagai jenis campuran sebagai susunan atmosfer. Analogi bumi primitif di laboraturium itu seluruhnya menghasilkan 20 macam asam amino yang umum terdapat pada organisme.
            Banyak ilmuwan meragukan bahwa kondisi atmosfer purbakala berperan penting pada reaksi-reaksi kimia. Guung berapi yang terendam dan celah laut dalam merupakan celah pada kerak bumi dimana air panas dan dingin memancar ke lautan, memungkinan telah menyediakan sumberdaya yang esensial.
            Ada kemungkinan bahwa kehidupan dimulai dalam suatu lingkungan kimia yang jauh lebih sederhana daripada sebelumnya. Misalnya, sel-sel pertama mungkin telah menggunakan sulfur anorganik dan senyawa besi sebagai sumber energi untuk membuat ATP-nya sendiri.
            Dengan metode ini, Sidney Fox dari University of Miami telah membuat proteinoid yang merupakan polipeptida yang dihasilkan dengan cara abiotik. Kemungkinan gelombang dan hujan emmerciki larutan encer monomer organik diatas lava dan batuan panas saat kondisi awal bumi, kemudia membilas proteinoid dan polimer lainnya kembali ke air.
            Tanah liat merupakan suatu substrat prasyarat yang sangat penting saat terjadinya reaksi polimerisasi dalam kehidupan. Tanah liat, memekatka asam amino dan monomer organik lainnya dari larutan encer karena monomer tersebut berkaitan di sisi bermuatan pada partikel tersebut. Di beberapa sisi pengikatan tersebut, atom logam berfungsi sebagai katalis yang memfasilitasi reaksi penyambungan monomer tersebut.
            Hipotesis ini didukung oleh Gunter Wachtershauser dari Jerman, yang menjelaskan bahwa ciri pirit (emas tiruan terdiri dari besi dan sulfur) mungkin telah mengkatalisis sintesis abiotik polimer organik. Pirit ini memiliki suatu permukaan yang bermuatan dan pembentukan mineral ini menghasilkan elektron yang dapat membantu pembentukan ikatan antar molekul organik untuk menjadi produk yang lebih kompleks.


BAB V
DIVERSITY OF LIFE AND ITS SPREAD
            There are many living creatures in this world, such as animals and plants. This matter encourages the experts to research it more over using a system which is called classification. This classification allows experts to more easily study those diverse. The basis of this classification of living things is the similarity and differences in morphological, anatomical, physiological, behavioral, and other characteristics. Diversity is the difference between living things that have different types and species.
            Biodiversity is the variation of the form, appearance, amount and their nature that can be found in living things. Every living thing has different characteristics and places of life in the world of diversity due to differences in characteristics, such as size, shape, color, organ function, place of life and others. The diversity of living things is very important for the continuity and sustainability of living things. A group of living things have high conservation, high diversity. and vice versa.
            With the development of knowledge and technology, the more advanced scientists are in grouping living things and the more closely observing in detail the differences that can be revealed, then we cannot stop until the statement that something belongs to a plant or animal.
            The question of how life first began on earth is still a debate from the past until now. Aristotle 3,5 century BC put forward the theory of abiogenesis which states that living things arose spontaneously from unliving things (generatio spontanea).
            The discovery of microorganisms by Anthonie Van Leeuwenhoek in the 17th century, in straw soaking water was considered by his supporters as supporting evidence for the theory of abiogenesis. However, this theory is opposed by Francesco Redi with the theory of biogenesis which believes that living things come from living things that have existed before.
            Based on one of hypothesis, the first organism in the world was the product of an chemical evolution that consist of 4 phases:
1)        Abiotic Synthesis (non-living creatures) and accumulation of small organical molecule or monomer, such as amino acids or nucleotides
2)        The synthesis of monomers into a polimer, including protein and nucleic acids
3)        To gather the separated objects into a droplet(protobion)
4)        The origin of heredity

A. Abiotic Synthesis Organical Monomer is a Hypothesis that were scientifically tested
In 1920, A.I. Oparin from Russia and J.B.S Haldane from Britain were made their own postulate that the condition of the earth in primitive were supporting the chemical reaction for synthesizing organical compound that came from the organical precursore which were on the atmosphere and ancient sea.
According to the current earth condition, this will never happen because, it has much of oxidizing atmosphere that will breaking chemical bonds (releasing electrons). So, it will have less oxidizing atmosphere before there were any photosynthesis that can produce more oxygen because most of the oxygen were obtained from volcanic damp.
The reducing atmosphere (increasing electrons) will intensify for intergrating simple molecules to become complex molecules and needs more energy that possible   to get it from the flash and UV radiation that can emerge that primitive atmosphere.
In 1953, Harold Urey and Stanley Miller tested this hypothesis with the observation in laboratory with this sequence


A warmed water flask was a primitive sea simulation. Atmosphere were made from H2O, H2, CH4, and NH3. The electical flash were made on synthesis atmosphere for imitating the flash. A condenser (the tools that change the water vapor become condesed vapor) to make the atmosphere become cooler, made the rain and each of compound which dissolved in the sea miniature. While the substance circulated from that tools, the solvent in the flask become frosted brown. After a week, Miller and Urey found several organical compounds.
This atmosphere consist of H2O, H2, CH4, and NH3 , which were believed by the experts that were in ancient world in 1950. Atmosphere reduce stronger than the real condition of the ancient earth.
Many laboratories that checked this observation using many compounds for the composition of the atmosphere. The analogy of this ancient earth in the laboratory produce 20 kinds of amino acids that were in organism generally.
Many experts doubted that the conditions of ancient world gave an important role in chemical reactions. Afloat volcanoes and the sea gap was a gap on the eart crust which the hot and the cold water radiating to the earth, and possibly supply the esential resources.
There is possible thing that life started before the chemical environtment which simplier than before. For Example, the first cell could be used the anorganic sulphur and iron compound for the energy source to make their own ATP.
In this method, Sidney Fox from the University of Miami made proteinoid in which it is a polipeptide that produced in a abiotical way. Eventually, the waves and rains were sprinkle the liquids of organical monomer above lava and hot rocks in the first condition of earth. After that, it would rinse the proteinoid and the other polimer back to the water.
Clay is one of the prerequisite substrate that important for our life. It can condense amino acids and other organical monomer from the solvent because, that monomer were related in that particle. In the other side, metal atom is used to be a catalyst which facilitated that connecting monomer reaction.
This hypothesis supported by Gunter Wachtershauser from Germany, which told that the characteristic of pyrite (gold imitation from metal and sulphur) possibly catalyse abiotic synthesis the organical polymer. It has a suface that charged with electricity and this mineral formation produce electrons than can help the bonds of the organical molecule bonds to be a complex product.


B. Protobion Dapat Terbentuk Dengan Penggabungan Sendiri  
                Protobion adalah bentuk awal sel hidup yang belum mampu bereproduksi, tetapi mampu memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya. Di samping itu, protobion juga telah memperlihatkan sifat yang berhubungan dengan makhluk hidup, seperti dapat melakukan metabolisme, kemampuan menerima rangsang, dan bereplikasi sendiri. Ciri kehidupan muncul dari suatu interaksi molekul molekul yang disusun kedalam urutan tingkat yang lebih tinggi. Sel-sel hidup mungkin didahului oleh protobion,yaitu agregat atau kumpulan molekul-molekul yang dihasilkan secara abiotik. Protobion tidak dapat  bereproduksi secara tepat,akan tetapi protobion dapat mempertahankan suatu lingkungan kimia internal yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya dan memperlihatkan beberapa ciri yang  berasosiasi dengan kehidupan,meliputi metabolisme dan eksitabilitas sifat (dapat dirangsang).
            Asam amino saja tidak cukup untuk memunculkan makhluk hidup di bumi. Makrom olekul diduga terbentuk dari tetesan asam amino ke pasir, tanah liat, dan batu panas. Polimer asam amino terbentuk secara spontan. Sebuah kehidupan dapat hidup karena memiliki sifat kunci replikasi dan metabolisme. Protobion mempertahankan keturunannya dengan cara tumbuh, membelah, dan mewariskan molekul DNA. Pada awalnya protobion mereplikasi diri, RNA katalitik akan lebih efektif dalam menggunakan sumber daya alam dan akan meningkat jumlahnya melalui seleksi. Bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu, bersama dengan tata surya. Suasana awal, bumi mungkin mengandung  uap air dan bahan kimia diakibatkan oleh letusan gunung berapi (nitrogen, nitrogen oksida, karbon dioksida, metana, amonia, hidrogen, hidrogen sulfida). Belum ada kehidupan.
            Awal Kehidupan diawali dengan adanya protobion yang terbentuk dari molekul asam amino. Keadaan awal bumi Reproduksi dan Metabolisme Protobion Protobion unit kehidupan sederhana yang pertama kali muncul dibumi. adalah hasil agregat dari molekul abiotik yang dikelilingi oleh membran atau struktur seperti membran. menunjukkan reproduksi  dan metabolisme  yang sederhana dan mempertahankan diri dari kimia lingkungannya. Replikasi dan metabolisme adalah kunci sifat kehidupan. Protobion terbentuk secara spontan dari senyawa organik secara abiotik.
            Berdasarkan hasil penelitian Oparin, Haidane dan Urey dalam teori abiogenesis modern, asal usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monomer organik pada kondisi abiotik. Misalnya (metana), (amonea), (hydrogen) dan (air) bergabung membentuk asam amino dan nukleutida. Molekul yang dihasilkan secara abiotik tersebut disebut protobion.
            Salah satu jenis protobion (yang dinamai sebagai koaservat) oleh Oparin merupakan suatu droplet (butiran) stabil yang cenderung bergabung dengan sendirinya. Ketika suatu suspensi makro molekul (polipeptida,asam nukleat,dan polisakarida). Masing-masing koaservat merupakan suatu kumpulan makromolekul,yang sebagian bersifat hedrofobik, yang dikelilingi dan distabilkan oleh suatu lapisan molekul air. Jika enzim dimasukkan kedalam bahan bahan tersebut,maka enzim itu akan bergabung dengan koaservat. Kemudian koaservat itu dapat menyerap substrat dari lingkungan dan mendapatkan produk hasil reaksi yang dikatalisis oleh enzim tersebut.  Berikut ini adalah tipe-tipe protobion:
 










I.    Koaservat
Merupakan tetesan stabil yang cenderung terbentuk pada suspense makromolekul (polimer). Misalnya polipeptida asam nekleat dan polisakarida yang dikocok. Setiap koaservat merupakan agragat makromolekul yang sangat hidrofobik (tidak suka air) dikelilingi dan distabilkan oleh air. Koaservat berasal dari lautan. Apabila koaservat ini ditambahkan enzim, enzim tersebut akan diserap. Selain itu koaservat juga dapat menyerap substrat dari sekelilingnya dan membebaskan produk dari hasil katalitas oleh enzim.
II.    Mikrosfir
Merupakan protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi teles-teles kecil saat didinginkan. Mikrosfir tersusun dari beberapa proteniod (polimer organik) Mikrisfir akan mengalami pembengkalan atau  pencuitan osmotic saat ditempatkan dalam larutan garam dengan konsentrasi yang berbeda. Mikrosfir ini berasal dari atmosfir. Selain itu mikrosfir juga tersusun dari beberapa protenoid.
III.    Liposom
Merupakan protobion yang langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes kecil apabila kompesisi organiknya mengandung lipid tertentu.. Liposom ini berasal dari gabungan antara lautan dan atmosfir.
            Percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa kemungkinan protobion dapat terbentuk secara spontan dari senyawa organik yang dihasilkan secara abiotik. Jika dicampur dengan air dingin,proteinoid akan bergabung dengan sendirinya menjadi butiran atau tetesan yang disebut mikrosfer. Mikrosfer dibungkus oleh suatu membran protein yang selektif permeabel,sehingga secara osmosis akan menggembung atau mengkerut saat ditempatkan dalam larutan dengan konsentrasi garam yang berbeda. Protobion dapat melepas tegangan dengan pola yang sama seperti pada saraf. Suatu eksitabilitas peka rangsang seperti itu merupakan ciri khas semua kehidupan (bukan berarti bahwa mikrosfer itu adalah makhluk hidup,tetapi bahwa mikrosfer menunjukkan adanya beberapa ciri kehidupan).

B. Protobion Can Be Formed By Their Own Incorporation          
                Protobion is an early form of living cells that have not been able to reproduce, but were able to maintain the chemical environment in the body. In addition, protobion also has shown properties associated with living things, such as to perform metabolism, the ability to receive stimuli, and replicates itself. Characteristic of life emerges from an interaction of molecules which are arranged into the order of a higher level. Living cells may be preceded by protobion, namely aggregate or collection of molecules generated abiotic. Protobion unable to reproduce exactly, but protobion be able to maintain an internal chemical environment different from the surrounding environment danmemperlihatkan several traits associated with life, meliputu metabolism and excitability properties (can be stimulated).
            Amino acids alone is not enough to bring life on earth. Makromolekul supposedly formed from amino acid droplets onto the sand, clay, and hot stones. Polymers of amino acids formed spontaneously. A life to live because it has a key attribute replication and metabolism. Protobion repopulate a way to grow, divide, and pass on the DNA molecule. At first protobion replicate itself, the catalytic RNA will be more effective in the use of natural resources and will increase in number through the selection. Earth formed about 4.6 billion years ago, along with the solar system. Early atmosphere, the earth may contain water vapor and chemicals caused by volcanic eruptions (nitrogen, nitrogen oxides, carbon dioxide, methane, ammonia, hydrogen, hydrogen sulfide). There are no life.
            Early Life begins with protobion composed of amino acid molecules. The initial state of the Earth Reproduction and Metabolism Protobion Protobion unit simple life first appeared on earth. is the aggregate result of abiotic molecules surrounded by a membrane or a membrane-like structures. shows a simple reproduction and metabolism and defend against chemical environment. Replication and metabolism is the key to the nature of life. Protobion formed spontaneously from abiotic organic compounds.
            Based on the research results Oparin and Urey Haidane in modern abiogenesis theory, the origin of life comes from the synthesis and accumulation of organic monomers in abiotic conditions. For example (methane), (amonea), (hydrogen) and (water) combine to form amino acids and nukleutida. The resulting molecule is called protobion abiotically.
            One type protobion (named as koaservat) by Oparin a droplet (granules) which are likely to join the stable itself. When a suspension macromolecule (polypeptides, nucleic acids, and polysaccharides). Each koaservat is a collection of macromolecules, which partly hedrofobik, surrounded and stabilized by a layer of water molecules. If the enzyme was added ingredients, then the enzyme will join koaservat. Then koaservat it can absorb the substrate of the neighborhood and get the products of reactions catalyzed by the enzyme. Here are the types of protobion:

                                                                                                                                                           









I. Koaservat
A stable droplets that tend to be formed in a suspense macromolecules (polymers). For example polypeptides nekleat acid and polysaccharides are shuffled. Each koaservat a macromolecule agragat highly hydrophobic (dislikes water) surrounded and stabilized by water. Koaservat derived from the oceans. If this koaservat added enzyme, the enzyme to be absorbed. In addition koaservat can also absorb and frees the substrate from the surrounding katalitas by the product of the enzyme.
II. microspheres
Protobion is formed itself into a small teles teles-when cooled. Microspheres composed of several proteniod (organic polymers) Mikrisfir will experience osmotic pencuitan pembengkalan or when placed in a saline solution with different concentrations. These microspheres derived from the atmosphere. In addition microspheres are also composed of several protenoid.
III. Liposomes
Protobion a direct form itself into droplets when certain lipids containing organic kompesisi .. These liposomes are derived from a combination of the oceans and the atmosphere.
            Experiments in the laboratory showed that the possibility can arise spontaneously protobion of organic compounds produced by abiotic. When mixed with cold water, proteinoid will merge itself into granules or droplets called microspheres. Microspheres covered by a membrane protein that is selectively permeable, so that by osmosis will bulge or shrink when placed in a solution with different salt concentrations. Protobion can take a voltage with the same pattern as in the nerves. A sensitive excitatory excitability as it is a characteristic of all life (not that the microspheres it is a living creature, but that the microspheres showed some characteristic of life).







C.Kemungkinan RNA merupakan bahan genetik yang pertama.
      Pada tahun 1980 Thomas Cech merevolusikan pemikiran mengenai evolusi kehidupan saat menemukan bahwa molekul RNA merupakan kaatalis penting dalam sel-sel modern yang disebut ribozim. Ribozim melakukan berbagai kerja seperti menghilangkan intron dari RNA, membantu mengkatalisis sintesis-sintesis RNA baru khususnya rRNA, tRNA, dan mRNA. RNA bersifat autokatalitik. Pada priode awal dalam evolusi kehidupan ketika molekul RNA berfungsi sebagai gen yang belum sempurna dan sebagai katalis organik.
Perbedaan antara DNA dan RNA
DNA adalah singkatan dari deoxyribonucleic acid, sedangkan RNA adalah asam ribonucleic. Meskipun DNA dan RNA sama-sama membawa informasi genetik, ada beberapa perbedaan di antara mereka. Dubawah Ini adalah perbedaan antara DNA dengan RNA, termasuk ringkasanya.
Ringkasan perbedaan antara DNA dan RNA
1.DNA mengandung gula deoksiribosa, sedangkan RNA mengandung gula ribosa. Satu-satunya perbedaan antara ribosa dan deoksiribosa adalah bahwa ribosa memiliki satu gugus -OH lebih banyak daripada deoksiribosa, yang mana -H melekat pada karbon kedua (2 ') di dalam cincin.
2. DNA adalah molekul beruntai ganda, sedangkan RNA adalah molekul beruntai tunggal.
3. DNA stabil dalam kondisi basa sementara RNA tidak stabil.
4. DNA dan RNA melakukan fungsi yang berbeda pada manusia. DNA is responsible for storing and transferring genetic information while RNA directly codes for amino acids and as acts as a messenger between DNA and ribosomes to make proteins.
5. Pasangan basa DNA dan RNA sedikit berbeda karena DNA menggunakan basa adenin, timin, sitosin, dan guanin sedangkan RNA menggunakan adenin, urasil, sitosin, dan guanin.  Urasil berbeda dari timin karena tidak memiliki gugus metil pada cincinnya.
Manakah Yang lebih dulu?
beberapa bukti DNA mungkin terjadi pertama kali, sebagian besar ilmuwan percaya RNA berevolusi sebelum DNA. RNA memiliki struktur yang lebih sederhana dan diperlukan agar DNA berfungsi. Juga, RNA ditemukan didalam prokariota, yang diyakini mendahului eukariota. RNA sendiri dapat bertindak sebagai katalis untuk reaksi kimia tertentu. Pertanyaan sebenarnya adalah mengapa DNA berevolusi jika RNA ada. Jawaban yang paling mungkin untuk ini adalah bahwa DNA memiliki molekul beruntai ganda membantu melindungi kode genetik dari kerusakan.  Jika satu untai rusak, untai lainnya dapat berfungsi sebagai pola untuk diperbaiki. Protein yang mengelilingi DNA juga memberi perlindungan tambahan terhadap serangan enzimatik.


      Menurut Darwin sesungguhnya reproduksi yang berbeda pada individu yang berbeda agaknya mengumpulkan banyak perbaikan pada metabolisme primitif dan pewarisan. Bila pada awalnya RNA sebagai cetakan tempat perakitan nukleotida DNA. Tapi karena DNA adalah tempat penyimpanan informasi yag lebih stabil dari RNA, maka RNA mempunyai peranan yang baru yaitu sebagai perantara dalam translasi (penerjemahan) kode genetik.

Sources

  • Burge S, Parkinson GN, Hazel P, Todd AK, Neidle S (2006). "Quadruplex DNA: sequence, topology and structure". Nucleic Acids Research. 34 (19): 5402–15. doi:10.1093/nar/gkl655
  • Whitehead KA, Dahlman JE, Langer RS, Anderson DG (2011). "Silencing or stimulation? siRNA delivery and the immune system". Annual Review of Chemical and Biomolecular Engineering. 2: 77–96. doi:10.1146/annurev-chembioeng-061010-114133
C. The possibility of RNA is the first genetic material.
·        In 1980 Thomas Cech revolutionized thinking about the evolution of life when he discovered that the RNA molecule was an important catalyst in modern cells called ribozymes. Ribozymes do a variety of jobs such as removing introns from RNA, helping to catalyze new RNA syntheses especially rRNA, tRNA, and mRNA. RNA is autocatalytic. In the early period in the evolution of life when RNA molecules functioned as incomplete genes and as organic catalysts.
The Differences Between DNA and RNA
DNA stands for deoxyribonucleic acid, while RNA is ribonucleic acid. Although DNA and RNA both carry genetic information, there are quite a few differences between them. This is  the differences between DNA versus RNA, including a quick summary.
Summary of Differences Between DNA and RNA
1.DNA contains the sugar deoxyribose, while RNA contains the sugar ribose. The only difference between ribose and deoxyribose is that ribose has one more -OH group than deoxyribose, which has -H attached to the second (2') carbon in the ring.
2. DNA is a double-stranded molecule while RNA is a single-stranded molecule.
 3.DNA is stable under alkaline conditions while RNA is not stable.
4. DNA and RNA perform different functions in humans. DNA is responsible for storing and transferring genetic information while RNA directly codes for amino acids and as acts as a messenger between DNA and ribosomes to make proteins.
 5.DNA and RNA base pairing is slightly different since DNA uses the bases adenine, thymine, cytosine, and guanine; RNA uses adenine, uracil, cytosine, and guanine. Uracil differs from thymine in that it lacks a methyl group on its ring.

Which Came First?
While there is some evidence DNA may have occurred first, most scientists believe RNA evolved before DNA. RNA has a simpler structure and is needed in order for DNA to function. Also, RNA is found in prokaryotes, which are believed to precede eukaryotes. RNA on its own can act as a catalyst for certain chemical reactions. The real question is why DNA evolved if RNA existed. The most likely answer for this is that having a double-stranded molecule helps protect the genetic code from damage. If one strand is broken, the other strand can serve as a template for repair. Proteins surrounding DNA also confer additional protection against enzymatic attack.
·        According to Darwin, in fact, different reproduction in different individuals seems to have garnered many improvements to primitive metabolism and inheritance. When initially RNA as a template for DNA nucleotide assembly, but the DNA is a storage place for information that is more stable than RNA, so RNA has a new role, that is as an intermediary in the translation (translation) of the genetic code.

Sources

  • Burge S, Parkinson GN, Hazel P, Todd AK, Neidle S (2006). "Quadruplex DNA: sequence, topology and structure". Nucleic Acids Research. 34 (19): 5402–15. doi:10.1093/nar/gkl655
  • Whitehead KA, Dahlman JE, Langer RS, Anderson DG (2011). "Silencing or stimulation? siRNA delivery and the immune system". Annual Review of Chemical and Biomolecular Engineering. 2: 77–96. doi:10.1146/annurev-chembioeng-061010-114133

D. Keaneragaman Makhluk Hidup
images%20(1)
Pengelompokkan obyek-obyek atau informasi yang didasarkan pada persamaannya disebut Klasifikasi. Klasifikasi mempermudah kita dalam mempelajari dan menyederhanakan objek studi. Artinya, mengamati dan mempelajari satu jenis makhluk sudah mewakili semua makhluk yang berada dalam satu tingkat pengelompokan. Cabang biologi yang khusus mempelajari klasifikasi disebut taksonomi. Linnaeus memperkenalkan tentang klasifikasi makhluk hidup dengan urutan sebagai berikut (tertinggi ke terandah): Kingdom – Filium (Hewan) / Divisio (Tumbuhan) – Klass – Ordo – Famiia – Genus – Spesies.

file-20170628-7313-1au5deb-e1537842177116

Dasar-dasar untuk Melakukan Klasifikasi Makhluk Hidup
ada beberapa kriteria yang dijadikan dasar untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup, di antaranya:
1)        Berdasarkan kesamaan ciri. Dasar pertama yang dijadikan pedoman untuk mengklasifikasikan makhluk hidup adalah berdasarkan kesamaan cirinya.
2)       perbedaan. Meskipun hewan satu dengan yang lainnya bisa masuk ke jenis yang sama namun bisa jadi dua makhluk hidup dalam satu jenis itu memiliki perbedaan.
3)      Berdasarkan pada ciri morfologi dan juga anatominya. Langkah awal yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri morfologinya, seperti menggolongkan beberapa jenis tumbuhan berdasarkan bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain sebagainya.
4)       pada ciri biokimianya. Selain berdasarkan ciri morfologi dan antominya, pengelompokan makhluk hidup juga bisa dilakukan dengan melihat struktur biokimianya, seperti kandungan enzim, jenis-jenis protein, dan juga jenis DNA yang dimiliki.
5)      Berdasarkan pada manfaatnya. Makhluk hidup dengan ragam yang begitu banyak sudah tentu memiliki manfaat yang berbeda-beda.  itu dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan makhluk hidup. (Maya, sari, 2015)
Sistem Klasifikasi 7 Kingdom
Sistem klasifikasi 7 kingdom pertama kali dikembangkan oleh Cavalier-Smith pada tahun 1998. 7 kingdom yang dimaksud meliputi kingdom Animalia, Plantae, Protista, Chromista, Eumycota, Eubacteria, dan Archaebacteria. Dasar klasifikasi ini adalah dua kelas utama makhluk hidup yakni eukariotik dan prokariotik. Selanjutnya, organisme eukariotik terbagi menjadi 5 kingdom yaitu Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan Chromista. Sedangkan organisme prokariotik terbagi menjadi 2 kingdom yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Dalam klasifikasi 7 kingdom terdapat jenis kingdom baru, yakni kingdom Chromista. Kingdom tersebut memiliki anggota yang berasal dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Klasifikasi kingdom ini dianggap lebih sempurna karena mampu mengklasifikasikan berbagai kingdom menjadi lebih spesifik.
Sistem Penamaan
pada tahun 1735, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature. Pada sistem ini, kata pertama menunjukkan genus Dari organisms tersebut dalam Klasifikasi. Nama genus diikuti oleh kata kedua, yang menunjukkan penjelasan atau deskripsi yang dikenal juga sebagai petunjuk Jenis Dari organisms tersebut. Kadangkala suatu organisme diberi nama sesuai dengan nama penemunya, sebagai contoh Escherichia coli yang lebih dikenal dengan sebutan E. Coli. Genus nya adalah Escherichia yang diambil dari namaTheodor Escherich,seorang microbiologist. Spesiesnya adalah coli, yang menunjukkan bahwa bakteri tersebut hidup di usus besar ( colon). (Hidayat, Aunurrofiq, 2011).
D. Diversity of Living Things
images%20(1)
The grouping of objects or information based on the equation is called classification. Classification makes it easier for us to learn and simplify the object of study. it means observing and studying one type of creature already represents all beings that are in one level of grouping. The branch of biology that specializes in classification is called taxonomy. Linnaeus introduced the classification of living things in the following order (highest to highest): Kingdom - Phyllium (Animal) / Divisio (Plant) - Klass - Order - Famiia - Genus - Species.
file-20170628-7313-1au5deb-e1537842177116

Basics for Classifying Living Things
There are several criteria that are used as the basis for classifying living things, including:
1)         Based on the similarity of features. The first basis used as a guideline for classifying living things is based on the similarity of their characteristics.
2)       Based on differences. Even though one animal can belong to the same species, it can be that two living things in one type have differences.
3)       on morphological and anatomical characteristics. The initial step taken to classify living things is done by observing the morphological characteristics, such as classifying several types of plants based on tree shape, leaf shape, flower shape, flower color, and so forth.
4)        on the biochemical characteristics. Aside from its morphological and antimic characteristics, the grouping of living things can also be done by looking at their biochemical structures, such as enzyme content, types of proteins, and also the types of DNA they have.
5)       on the benefits. Living things with so much variety certainly have different benefits. it can be used as a basis for classifying living things. (Maya, Sari, 2015)

7 Kingdom Classification System
The 7 kingdoms classification system was first developed by Cavalier-Smith in 1998. The 7 kingdoms referred to include kingdoms Animalia, Plantae, Protista, Chromista, Eumycota, Eubacteria, and Archaebacteria. The basis of this classification are the two main classes of living things namely eukaryotic and prokaryotic. Furthermore, eukaryotic organisms are divided into 5 kingdoms namely Animalia, Plantae, Protozoa (protists), Eumycota and Chromista. While prokaryotic organisms are divided into 2 kingdoms namely Eubacteria and Archaebacteria.
In the classification of 7 kingdoms there is a new type of kingdom, namely kingdom Chromista. The kingdom has members from kingdom fungi and protists namely Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, and Phaeophyta. This kingdom classification is considered more perfect because it is able to classify various kingdoms to be more specific.
Naming System
in 1735, Carolus Linnaeus invented a system of naming organisms / living things, this system was known as Binominal Nomenclature. In this system, the first word denotes the genus of the organisms in the classification. Genus name is followed by the second word, which shows an explanation or description which is also known as a clue of the type of organisms. Sometimes an organism is named after its discoverer, for example Escherichia coli, better known as E. Coli. The genus is Escherichia, taken from the name of Theodor Escherich, a microbiologist. The species is coli, which indicates that the bacteria live in the large intestine (colon). (Hidayat, Aunurrofiq, 2011)
E. KUNCI DIKOTOMI
Kata Pengantar
Kunci dikotomi adalah kunci determinasi yang terdiri atas dua keterangan yang berlawanan dari ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu jenis atau kelompok makhluk hidup.  Tujuannya untuk menemukan nama dari spesies makhluk hidup. Selain itu, kunci determinasi ini juga bersifat dikotomis. 
Menurut Fransiskus, Dedidan Tri (dalamAplikasi Mobile Sistem Pakar Untuk Identifikasi Serangga Ordo Coleoptera Dengan Metode Forward Chaining, tanpa tahun) “Secara definite fklasifikasi adalah proses pengaturan atau penggolongan makhluk dalam kategori golongannya yang bertingkat secara sesuai. Proses klasifikasi makhluk hidup untuk tia pspesies memilik iidentitas yang membedakannya dengan spesies lainnya, dalam menentukan identitas ini tentunya diperlukan sebuah panduan dalam penulisan klasifikasi yang kompleks dan dalam dunia biologi disebut sebagai kunci dikotomi.”
Dikotomi adalah istilah yang menunjukkan partisi atau pembagian dari suatu keseluruhan (misalnya dalam himpunan, ruang sampel, dan sebagainya) menjadi dua bagian (subset atau himpunan bagian). Dengan kata lain, beberapa dari bagian-bagian ini harus:
Saling bebas          :Setiap anggota harus termasuk ke dalam salah satu dari kedua bagian Saling lepas :Kedua bagian tidak boleh memiliki anggota yang sama.
Bagaimana cara kita menemukan nama organism pada gambar spesies?
1.      Cara yang termudah mungkin kita bisa menanyakannya kepada sang ahli
2.      Cara kedua adalah kita bisa merujuk pada buku petunjuk lapangan yang berisi uraian kata-kata atau foto/gambar yang berperan membantu identifikasi.  Sebagian besar buku-buku petunjuk lapangan menggunakan deskripsi.
Kunci dikotomi yang digunakan oleh ilmuwan disusun dengan langkah-langkah dengan 2 pernyataan deskriptif pada masing-masing langkah.
Perlu di perhatikan, jika kalian menggunakan kunci dikotomi dengan tepat, kalian akan dapat menemukan nama yang tepat untuk spesies tersebut.


Penyebaran Makhluk Hidup
Menurut Elizabeth dan Budi (dalam ULASAN KRITIS TENTANG TEORI BIOGEOGRAFI PULAU, tanpa tahun) “Biogeografi merupakan suatu peristilahan biologi yang berhubungan dengan pola distribusi flora dan fauna dalam skala waktu dan ruang.”
Biogeografi merupakan ilmu yang mempelajari penyebaran mahluk hidup di atas permukaan bumi serta hubungan-hubungaya dengan ruang dan waktu. (https://ariefcasanova.wordpress.com/2016/02/04/pengertian-biogeografi/)
Biogeografi – Distribusi tumbuhan dan hewan— biota—di bumi. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses-proses yang memengaruhi pola sebaran tumbuhan dan hewan (https://scele.ui.ac.id/berkas_kolaborasi/konten/mpktb_2015gasal/046.pdf )
Bioma secara iklim dan geografis berarti wilayah yang memiliki sifat geografis dan/atauiklim yang sama, seperti komunitas tumbuhan, hewan, organism tanah,bakteri, dan virus yang sering juga disebut ekosistem (https://id.wikipedia.org/wiki/Bioma )
Di dunia kita terdapat 7 jenis macam bioma, diantaranya sebagai berikut :
A. Hutan Hujan TropisàPepohonan yang sangat tinggi dan sangat beragam spesiesnya. Jarang dijumpai dua pohon yang sama tumbuh berdekatan. Vegetasinya sedemikian rapat sehingga sedikit saja cahaya yang masuk sampai ke dasar hutan. Sebagian besar tumbuhan selalu hijau, bukan tumbuhan meranggas.
B. Hutan meranggas Iklim sedangàPohon keras yang meranggas daunnya pada musim gugur. Jumlah spesies jauh lebih terbatas daripada Hutan hujan tropis.Biasanya terdapat hewan seperti rusa, musang topeng (raccoon) dan salamander merupakan ciri khusus biomaini.
C. Taiga àyaitu daratan dengan danau dan dihuni oleh beruang, binatang pengerat, burung dan “moose”.Selama musim salju yang dingin, banyak darimamalia itu berhibernasi (tidur) dan burung-burung bermigrasi.
D. Tundra àSuatu biomatempat terhambatnya pertumbuhan pohon dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Jadi, daerah ini disebut daerah tanpa pohon.Hewan karibu dan sebagian besar serangga hidup di biomaini.
E. Padang rumputàLapangan yang dipenuhi dengan rumput yang melimpah dan tanaman tak berkayu.
F. Padang pasiràSuatu daerah yang menerima curahhujan yang sedikit – kurang dari 250 mm per tahun. Karena kekeringan yang luar biasa di padang pasir, kolonisasinya terbatas untuk tumbuhan kaktus dan tumbuhan tahunan yang tumbuh cepat.
Preface
         The dichotomous key is the key of determination consisting of two opposing statements of characteristics possessed by a type or group of living things. The purpose is to find the nameof a species of creatures. In addition, the determination key has a character dicotomous. 
According to Francis, Dedi and Tri (in the Mobile Application Expert System for the Identification of Coleoptera Order Insects with the Forward Chaining Method, none years) "By the definition, classification is the process of organizing or classifying creatures in their stratified category accordingly. The process of classifying living creatures for each species has an identity that distinguishes it from other species, in determining this identity there is certainly need for guidance in writing complex classifications and in the world of biology is called the key dichotomy."
Dichotomy is a term that indicates the partition or division of a whole (for example in a set, sample space, etc.) into two parts (subset or subset). In other words, some of these sections must:
Mutual             : each member must belong to one of the two part.
Loose               : both parts cannot have the same member.


How do we find the name of an organism in the right spesies?
5)      The easiest way that we can ask the scientists
6)      The second way is we can refer to the field manual which contains of the description words or photos / images that play a role to help the identification. Most field manuals use descriptions. The key of dichotomy used by scientists is arranged in steps with 2 descriptive statements for each step.
It should be remembered, if you can use the correct of dichotomy key, you will be able to find the right name for that species.


The Spread of Creatures
               According to Elizabeth and Budi (in CRITICAL REVIEWS ON THEORY OF BIOGEOGRAPHY OF THE ISLAND, noneof years) "Biogeography is a biological terminology related to the distribution patterns of flora and fauna on a time and space scale."
Biogeography is the study of the spread of living things on the surface of the earth and their relationships with space and time. (https://ariefcasanova.wordpress.com/2016/02/04/peng understanding-biogeografi/)
Biogeography - Distribution of plants and animals — biota — on earth. Identify and describe the processes that affect the distribution patterns of plants and animals (https://scele.ui.ac.id/berkas_kolabor/konten/mpktb_2015gasal/046.pdf)
Climate and geographical biomes means regions that have the same geographical and / or climate characteristics, such as plant, animal, soil organism, bacterial, and virus communities that are often called ecosystems (https://id.wikipedia.org/wiki/Bioma)
There are 7 types of biomes in the world, some of them are :
5)      Tropical Rain Forest àThe tallest trees and very diverse species. It is rare to find the same two trees are growing close together. The vegetation is so dense which has a little light enters the forest floor. Most of plants are always green, not deciduous plants.
                                                 
6)      Forests with moderate climate à Hard trees that deciduous leaves in autumn. The number of species is far more limited than tropical rain forests. There are some of animals such as deer, ferret masks (raccoons) and salamanders which are special features at this biome.
                                                 
7)      Taiga àTaiga is the land with lakes and inhabited by bears, rodents, birds and "moose". During the cold winter, many of the mammals hibernate (sleep) and some of birds are migrating to another places.
                                                 
8)      Tundra à A biome where the tree growth is inhibited by low ambient temperature. So, this area is called a treeless area. Cariboo animals and most of insects are living in this biome.
                                                 
9)      Meadows à A field which has many abundant grass and woody plants.
                                                
10)  Deserts à An area that receives little rainfall - less than 250 mm per year. Due to the extraordinary drought in the desert, colonization is limited to cactus plants and fast-growing annual plants.
                                                


 


 






















0 comments:

Post a Comment