Pages

Friday, October 4, 2019

Imperfect Inductive Reasoning Without a Scientific Approach

Authors: Hafirsyani Rizka Oktrianur, Aprilia Ayu Kusuma Dewi, Rizky Liliani Febrianti, Samik.


Imperfect Inductive Reasoning Without a Scientific Approach

ABSTRACT
Writing this paper aims to determine the understanding or concept of inductive reasoning and scientific approaches. As for the background of this writing because there are still many people who do not understand what is meant by inductive reasoning and scientific approaches and the relationship of the two with science. Although there are many literacy and reading sources about both of them, there are still many people who do not fully understand inductive reasoning and scientific approaches. This happens because of the low literacy rate in Indonesia. Therefore, the authors write this paper aims as additional information for the reader.
CONTENT

1. Inductive Reasoning (Empiricism)


Short illustration of inductive reasoning


Inductive reasoning is the process of reasoning to draw conclusions in the form of generally accepted principles or attitudes based on specific facts, the process is called induction.
According to empiricism, natural phenomena are concrete and can be captured by the human senses. With the senses possessed by humans, humans can obtain a variety of knowledge. However, this accumulated knowledge cannot be said to be a regularly arranged science. Therefore, reasoning is needed from simple to complex.
From systematic and critical observations of natural phenomena knowledge will be obtained about these natural phenomena. Maybe certain characteristics will be seen, there are similarities, there are tests, and there are regularities in certain patterns. So that generalizations can be drawn from various cases that occur.
From this it can be obtained an understanding that inductive reasoning is a way of thinking by drawing general conclusions from observations of specific phenomena. The inductive method is the basis of the development of the current scientific method which in essence is that drawing conclusions are based on observational or experimental data.
However, a set of facts based on inductive reasoning may not necessarily be consistent or even contradictory. Related facts cannot guarantee the formation of systemic knowledge due to the weakness of the human senses.
From the description above, it can be concluded that the knowledge gained from inductive reasoning cannot be relied upon entirely because of the weakness or weakness of the senses possessed by human.






2. Scientific Approach, Birth of Science.

Illustration of Scientific Approach

For a collection of knowledge to be called a science, a combination of rationalism and empiricism must be used which is known as a scientific method or scientific approach. Knowledge that has been arranged so that a scientific approach or scientific method is obtained through scientific research activities. Knowledge that has been arranged so that a scientific approach or scientific method is obtained through scientific research activities. Scientific research is carried out systematically and controlled based on empirical data.
To be able to conduct experiments, humans need to create aids or observation instrumentation. The instrumentation equipment that is created will develop into more perfect and even possible development into production equipment or industry. This method might be influenced by the observation support tools used. The more sophisticated the tools used, the higher the accuracy of the data and allows drawing conclusions will also be sharper.
Based on the knowledge of some of the natural secrets he obtained, humans then try to master and utilize their knowledge to improve the quality and fulfillment of their needs. Based on that, practical development has begun to be used to fulfill his social life. This knowledge is hereinafter referred to as technology which is the application of science in everyday life. The development of technology, production, and industry will indirectly be followed by changes in the pattern of human life. This change is also increasingly pushing human curiosity in a more complex direction. Thus humans will continue to try to know all the secrets of the universe that have not been revealed.

CONCLUSION
Inductive reasoning is a process of reasoning that is used to draw conclusions in the form of generally accepted principles or attitudes based on specific facts. Inductive reasoning cannot be said to be perfect because it still depends on the use of the senses which also have flaws and weaknesses.
The scientific method is an embodiment of the scientific approach. The scientific method is the steps that must be taken in scientific discoveries. The results of scientific discoveries using a method called science. The framework of thinking in the scientific method basically consists of the following steps: formulation of the problem, preparation of the framework of thinking in the preparation of hypotheses, formulation of hypotheses, testing hypotheses, and drawing conclusions. All of these steps must be taken so that a study is called scientific.

REFERENCE
Nasrudin, Harun and Soetjipto. 2012. Basic Science. Surabaya: Unesa University Press.
Febriani, Colidia and Rosyidi, Abdul Haris. "Identification of Students' Inductive Reasoning in Solving Mathematical Problems". Journal of Mathematics, (Online), (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id) accessed 12 September 2019.
Nugroho, Ikhlasul Ardhi. "Scientific Approach in K-13 - Android Based Application as Mobile Learning for 2013 Curriculum Users". Junal Pendidikan, (Online), (https://journal.uny.ac.id) Accessed September 13, 2019.


Penulis: Hafirsyani Rizka Oktrianur, Aprilia Ayu Kusuma Dewi, Rizky Liliani Febrianti, Samik.

Penalaran Induktif yang Tidak Sempurna Tanpa Pendekatan Ilmiah


ABSTRAK

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui pengertian atau konsep dari penalaran induktif dan pendekatan ilmiah. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini karena masih banyak orang yang tidak paham apa yang dimaksud penalaran induktif dan pendekatan ilmiah serta hubungan dari keduanya dengan ilmu. Meskipun ada banyak literasi dan sumber bacaan tentang keduanya namun ternyata masih banyak terdapat orang yang belum sepenuhnya memahami tentang penalaran induktif dan pendekatan ilmiah. Hal ini terjadi karena rendahnya angka literasi di Indonesia. Oleh karena itu, penulis menulis karya tulis ini bertujuan sebagai informasi tambahan bagi pembaca.

ISI

1. Penalaran Induktif (Empirisme)
Ilustrasi singkat penalaran induktif

Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Menurut paham empirisme, gejala alam bersifat konkrit dan dapat ditangkap pancaindera manusia. Dengan pancaindera yang dimiliki oleh manusia, manusia dapat memeroleh berbagai pengetahuan. Namun, pengetahuan yang terkumpul ini belum bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang tersusun secara teratur. Oleh karena itu, sangat diperlukan penalaran dari yang sederhana menuju kompleks.
Dari pengamatan secara secara sistematis dan kritis atas gejala alam akan diperoleh pengetahuan tentang gejala alam tersebut. Mungkin akan terlihat adanya karakteristik  tertentu, adanya kesamaan, adanya ulangan, dan adanya keteraturan dalam pola-pola tertentu. Sehingga akan dapat ditarik generalisasi dari berbagai kasus yang terjadi.
Dari sini dapat diperoleh sebuah pengertian bahwa penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik simpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Metode induktif merupakan dasar-dasar dari perkembangan metode ilmiah sekarang yang intinya adalah bahwa pengambilan simpulan dilakukan berdasarkan data pengamatan atau eksperimentasi.
Namun, sekumpulan fakta berdasarkan penalaran induktif belum tentu memiliki sifat konsisten bahkan kemungkinan bersifat kontradiktif. Fakta yang berkaitan belum dapat menjamin tersusunnya pengetahuan yang sistematif karena kelemahan pancaindera manusia.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari penalaran induktif tidak dapat diandalkan seluruhnya karena kekurangan atau kelemahan pancaindera yang dimiliki oleh manusia.





2. Pendekatan Ilmiah, Kelahiran Sains

Ilustrasi Pendekatan Ilmiah

Agar kumpulan pengetahuan dapat disebut ilmu pengetahuan, harus digunakan perpaduan antara rasionalisme dan empirisme yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah. Pengetahuan yang disusun agar cara pendekatan ilmiah atau menggunakan metode keilmuan diperoleh melalui kegiatan penelitian ilmiah. Pengetahuan yang disusun agar cara pendekatan ilmiah atau menggunakan metode keilmuan diperoleh melalui kegiatan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah dilaksanakan secara sistematik dan terkontrol berdasarkan data-data empiris.
Untuk dapat melakukan eksperimen maka manusia perlu menciptakan alat bantu atau instrumentasi pengamatan. Peralatan instumentasi yang tercipta akan berkembang menjadi lebih sempurna dan bahkan dimungkinkan pengembangannya menjadi peralatan produksi atau industri. Metode ini kemungkinan dapat dipengaruhi oleh alat pendukung pengamatan yang digunakan. Semakin canggih alat yang digunakan maka akurasi datanya semakin tinggi dan memungkinkan penarikan simpulannya juga akan lebih tajam.

Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hal itulah mulai dikembangkan praktis yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan sosialnya. Pengetahuan ini selanjutnya disebut sebagai teknologi yang merupakan penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi, produksi, dan industri tersebut secara tidak langsung akan diikuti dengan perubahan pola hidup manusia. Perubahan ini juga semakin mendorong rasa ingin tahu manusia ke arah yang lebih kompleks. Dengan demikian manusia akan terus berusaha mengetahui segala rahasia alam semesta yang belum terungkap.


KESIMPULAN
Penalaran induktif adalah proses penalaran yang digunakan untuk menarik sebuah kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Penalaran induktif  belum bisa dikatakan sempurna karena masih bergantung pada penggunaan pancaindera yang mana pancaindera tersebut juga memiliki kekurangan dan kelemahan.
Metode ilmiah merupakan perwujudan dari pendekatan ilmiah. Metode ilmiah adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penemuan-penemuan ilmiah. Hasil penemuan ilmiah dengan menggunakan metode disebut ilmu. Kerangka berpikir dalam metode ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah berikut: perumusan masalah, penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan. Keseluruhan langkah ini harus ditempuh agar suatu penelitian disebut ilmiah.


REFERENSI
Nasrudin, Harun  dan  Soetjipto. 2012. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press.
Febriani, Colidia dan Rosyidi, Abdul Haris. “ Identifikasi Penalaran Induktif  Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika”. Jurnal Matematika, (Online), (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id) diakses 12 September 2019.
Nugroho, Ikhlasul Ardhi.” Pendekatan Ilmiah dalam K-13 –Aplikasi Berbasis Android Sebagai Mobile Learning Bagi Pengguna Kurikulum 2013”. Junal Pendidikan, (Online), (https://journal.uny.ac.id ) Diakses 13 September 2019.


0 comments:

Post a Comment