KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM
KLASIFIKASI HEWAN JERAPAH DAN
PERKEMBANGANNYA
Yenni Febrianti, Lia Damayanti, Samik S.
Si.,M.Si
ABSTRAK
Keanekaragaman makhluk hidup merupakan evolusi yang sangat lama dan klasifikasi
adalah mengelompokkan obyek-obyek atau informasi yang didasarkan pada
persamaannya. Jadi maksutnya klasifikasi ini ada kelompok-kelompok makhluk
hidup ada dua yaitu hewan dan tumbuhan dalam hal ini hewan ada yang hidup di
darat, udara dan air sedangkan tumbuhan ini banyak macamnya ada tumbuhan yang
bisa dimakan dan ada juga tumbuhan yang beracun atau tidak bisa dimakan.
Klasifikasi sangat luas pengertiannya
seperti yang diungkapkan oleh seorang ahli yaitu Aristoteles yang mengatakan
bahwa ada kelompok tumbuhan ada herba, semak dan pohon sedangkan pada kelompok
hewan ada yang di darat, udara, dan air. Namun seorang ahli bernama Linnaeus
berpendapat bahwa klasifikasi yaitu yang dilihat dari ciri-ciri fisik misal
dari kekerabatan evolusi organisme.
Sistem klasifikasi mulai berkembang dan terus berkembang dalam sistem
klasifikasi makhluk hidup dapat dibedakan dari yang besar sampai kecil mulai
dari cara berkembang biaknya ini ada tingkatan-tingkatan yakni kategori taksa
ordo, klas, filum dan kingdom. Filum merupakan penyebutan dari taksa hewan di
dalam sistem klasifikasi makhluk hidup.
PEMBAHASAN
Klasifikasi
merupakan pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan jenisnya atau persamaannya seperti
tumbuhan dan hewan. Yang akan kita bahas yaitu sistem klasifikasi pada hewan
jerapah dan persebarannya yang mana hewan jerapa ini memiliki evolusi yang dulu
lehernya berbentuk pendek sampai sekarang berleher panjang seperti tinggi pohon
dalam hal ini jerapah termasuk dalam filum chordata yaitu takson. Filum sendiri
yaitu kerabat dekat dari hewan misalnya jerapah dengan okapi akan tetapi okapi
lehernya memendek sedangkan jerapah memanjang.
Gambar : Evolusi Jerapah dan Okapi
Gambar tersebut menjelaskan tentang
bagaimana perkembanngan evolusi jerapah dan jerapah mempunyai kerabat dekat
yaitu dengan okapi karena tanduknya yang
mirip dengan okapi yang sama-sama berasal dari spesies yang sama namun
pertumbuhan serta perkembangannya yang berbeda. Menurut Darwin
menamakan proses ini “evolusi melalui seleksi alam”. Seleksi alam
membahas seputar gagasan bahwa makhluk hidup paling kuat menyesuaiakan diri
dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara memiliki keturunan
yang mampu bertahan hidup, sebaliknya yang tidak mampu akan punah (Yahya,
2001:22).
Maka dapat kita ketahui bahwa sesuai dengan kondisi alam
leher jerapah dulu pendek akan tetapi kondisi alam dan habitatnya merubah
ukuran leher jerapah berdasarkan catatan fosil yang banyak diketahui tentang
perubahan klasifikasi struktur evolusi hewan jerapah. Struktur homolog pengelompokkan
hewan berdasarkan keterkaitan pada evolusi misalnya dalam klasifikasi lima
kingdom animalia, plantae, fungi, protista dan monera. Hewan jerapah ini
termasuk dalam animalia yaitu dapat berpindah tempat, nutrisi berasal dari
memakan tumbuhan mempunyai banyak sel begitupula dengan okapi sama-sama
termasuk dalam animalia.
KESIMPULAN
Didalam
keanekaragaman makhluk hidup terdapat sistem klasifikasi makhkuk hidup yaitu
sistem pengelompokkan antara hewan dan tumbuhan. Sistem klasifikasi ini yang
menentukan mana saja kelompok-kelompok berdasarkan kekerabatannya dan evolusinya
dalam klasifikasi evolusi hewan jerapah dan perkembangannya kita dapat
mengetahui bahwasannya hewan jerapa dulu berleher pendek namun berubah
mengikuti dengan seleksi alam yang mana kondisi habitatnya berbeda mungkin dulu
jerapa berleher pendek makan rumput saja namun sekarang berubah jerapah
berleher panjang bisa menggayuh memakan daun pepohonan sekitar habitatnya tidak
hanya itu jerapa mempunyai kerabat dekat dengan okapi sejenis jerapa namun
tidak berleher panjang, sama-sama mempunyai tanduk namun agak besar tapi tidak
tinggi ini merupakan hewan animal dalam klasifikasi kingdom.
DAFTAR
PUSTAKA
UNESA-TIM FMIPA. 2012. Sains Dasar.Jilid Dua. Surabaya:Unesa University Press.
Dhk. 2016. Rahasia Leher Panjang Jerapah Terungkap.
4 Maret 2019.
Syafii Ahmad. 2006. Kritik Islam dalam teori Evolusi
Darwin. Jurnal Hunafa. Volume 3 Nomer
3 halaman 265.
Fauziah Yustiningtyas Mifta. 2015. Efektivitas Startegi
Mencatat Kreatif Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Daya Ingat Siswa SMP Islam Cepu Pada Materi Keanekaragaman Makhluk
Hidup. Skripsi. Di Publikasikan.
Semarang:Universitas Negeri Semarang.
0 comments:
Post a Comment