RNA is included in the first
genetic material
( Alfina Dwiyanti, Elda, Millenia, Samik )
A.
Abstract
This paper is made based on intentions and of course in
accordance with the conditions and circumstances in life around. Which is what
we already know that in modern times, living things, especially humans
themselves, have studied various kinds of natural science. However, at the
learning stage, all humans always have problems and differences of opinion
about something they have studied. Therefore, here I will discuss the problem
of researching the origin of life which has been a problem since centuries ago
until now. Because in general biology is the study of nature and the living things
that surround it. Therefore, through this paper I would like to explain and
convey some opinions from experts regarding the origin of life itself. In
addition, I also want to deepen about a science that can be verified through
scientific methods in this case is the general biology practicum itself.
B. Content
Thomas Cech’s colleague named Boulder who together worked
at the University of Colorado in 1980, as they revolutionized a thought about
the evolution of life, they discovered the RNA molecule which was an important
catalyst in modern cells. Cech and his colleague also discovered that modern
cells use RNA catalysts, called ribozymes, to perform various tasks such as
removing introns from RNA. Robozymes also help catalyze the synthesis of new
RNA, specifically rRNA, tRNA, and mRNA. This RNA is autocatalytic, and it is
likely that the RNA molecule has been fully capable of replicating on its own.
Many biologists now imagine an RNA world, an early period in the evolution of
life when RNA molecules function as imperfect genes and as organic catalysts.
A protobion that grows and divides, disturbing copies of
its genes to its offspring. Although initially only one protobion appears as
such through the abiotic described previously, the offspring will vary due to
mutations, errors in RNA copying. One trend is directed at DNA as a hereditary
material. Initially, RNA could provide a template for the nucleotide assembly
of DNA. However, DNA is a storage place for genetic information that is more
stable than RNA, and once DNA emerges, RNA molecules begin their new role as
intermediaries in translating the genetic code. The world of RNA opens the way
for the world DNA.
Some researches still question whether the synthesis of
organic monomers abiotically on earth is very important as a first step in the
origin of life. It is possible that some organic compounds reached the
primitive earth from outer space. Extraterrestrial organic compounds
(extraterrestrials), which include amino acids, have been found in modern meteroites,
and it is very likely that these objects may have fertilized the primitive earth
with organic compounds.
Some biologists who are interested in the origin of life
deny the idea of the world of RNA. The biologists suggest that even a short
strand of RNA is too difficult to be the first molecule to replicate on its
own. In 1991, Julius Rebek and his colleagues, at the Massachusetts Institute
of Technology synthesized a simple organic molecule that acted as a mold to
produce copies of itself. This method certainly strengthens an alternative
hypothesis that nucleic acid genes have been preceded by a simpler heeditary
system.
Where the first life began is another matter. Until now,
most researchers preferred shallow water or moist deposits as the most possible
place for the origin of life. Some scientists are now questioning this view, on
the grounds that the surface of the earth is very unfriendly to life during the
period when new life began. Some scientists argue that a newly begun life cannot
survive through this cosmic attack, unless life begins on a less open ocean
floor. The discovery of holes in the deep sea in the late 1970s raises the
possibility that such holes in the past provided the energy and chemical
precursors for the emergence of protobions.
Research in the laboratory by Gunter Wachtershauser and
his colleagues also points to holes in deep-sea and volcanic environments as an
abiotic source of several organic compounds, such as acetyl coenzyme A, which
is used by cells in energy metabolism. Iron and nickel sulfides, which are
commonly found in volcanic regions and in holes in the deep sea, catalyze the
formation of acetic acid and acetyl coenzyme precursors from CO and H2S.
Wachtershauser considers that life might arise in an environment where these
reactions are common, and then uses these reactions as the earliest form of
metabolism.
C.
Conclusion
Based on the explanation of some of the discussion above,
it can be concluded that each of the natural science experts themselves have
different views about the origin of life according to the experiments they have
done. And each of these opinions has been based on several experiments which
they have proven themselves.
Reference:
- IAD UNESA book
- Internet =
a. Sudarno.1994.Biologi.Surakarta:PT Pabelan Surakarta. Quoted 5 October.
( www.sarjanaku.com/2009/12/kata-pengantar-assalamualaikum.html?m=1 )
( www.sarjanaku.com/2009/12/kata-pengantar-assalamualaikum.html?m=1 )
b. Anonim. 1 November 2011. Biosphere. Quoted 5 October.
c. Anonim. 25 Desember 2010. Teori Asal-Usul Kehidupan. Quoted 5 October. (http://biologi4sma.blogspot.com/2010/12/teori-asal-usul-kehidupan.html).
RNA Termasuk Dalam Bahan Genetik
yang Pertama
Penulis
: Alfina, reviewer teman: Elda, Samik
A.
Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan niat dan tentu saja sesuai
dengan kondisi serta keadaan dalam kehidupan sekitar. Yang dimana sudah kita
ketahui bahwa di zaman modern ini makhluk hidup khususnya manusia sendiri telah
mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi, pada tahap
pembelajaran, seluruh manusia selalu mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat
mengenai sesuatu yang telah ditelitinya. Maka dari itu, disini saya akan
membahas mengenai persoalan meneliti asal usul kehidupan yang telah menjadi
permasalahan sejak berabad-abad tahun yang lalu hingga sekarang. Karena pada
umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan makhluk hidup
yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya ingin
menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat dari para ahli mengenai
asal-usul kehidupan itu sendiri. Selain itu, saya juga ingin memperdalam
tentang suatu ilmu yang mempu dibuktikan kebenarannya melalui metode ilmiah
dalam hal ini adalah praktikum biologi umum itu sendiri.
B. Isi
Rekan kerja Thomas Cech yang bernama Boulder yang
bersama-sama bekerja di University of Colorado pada tahun 1980, disaat mereka
merevolusi sebuah pemikiran mengenai evolusi kehidupan, mereka menemukan
molekul RNA tersebut yang merupakan katalis penting dalam sel-sel modern. Cech
dan juga para rekan yang lainnya menemukan bahwa sel-sel modern itu menggunakan
katalis RNA, yang disebut dengan ribozim,
untuk melakukan berbagai kerja seperti menghilangkan intron dari RNA. Robozim juga membantu mengkatalisis
sintesis RNA yang baru, khususnya rRNA, tRNA, dan mRNA. RNA ini bersifat
autokatalitik, dan kemungkinan molekul RNA telah sepenuhnya mampu bereplikasi
sendiri. Masih banyak diantara ahli Biologi sekarang membayangkan suatu dunia
RNA, suatu periode awal dalam evolusi kehidupan ketika molekul RNA berfungsi
sebagai gen yang belum sempurna dan sebagai katalis organik.
Protobion yang
tumbuh dan membelah, membagikan salinan gennya kepada keturunannya. Meskipun
pada awalnya hanya muncul satu protobion
yang seperti itu melalui abiotik yang telah dijelaskan sebelumnya, keturunannya
akan beraneka ragam karena adanya mutasi, kesalahan dalam penyalinan RNA. Salah
satu tren mengarah pada DNA sebagai materi herediter. Pada mulanya, RNA dapat
menyediakan cetakan tempat perakitan nukleotida DNA. Akan tetapi, DNA merupakan
suatu tempat penyimpanan informasi genetik yang lebih stabil daripada RNA, dan begitu
DNA muncul, molekul RNA memulai peranan barunya sebagai perantara dalam
penerjemah kode genetik. Dunia RNA membuka jalan bagi dunia DNA.
Beberapa peneliti masih memperanyakan apakah sintesis
monomer organik secara abiotik di atas bumi sangat penting sebagai suatu
tahapan pertama dalam asal mula kehidupan. Kemungkinan beberapa senyawa organik
mencapai bumi primitif dari luar angkasa. Senyawa organik ekstraterestrial
(benda luar angkasa), yang meliputi asam amino, telah ditemukan dalam meteroit
modern, dan sangat mungkin bahwa benda-benda ini kemungkinan telah membuahi
Bumi primitif dengan senyawa-senyawa organik.
Beberapa ahli Biologi yang tertarik pada asl mula
kehidupan ini menyangkal ide mengenai dunia RNA. Para ahli Biologi tersebut
mengemukakan untai RNA yang pendek sekalipun terlalu sulit untuk menjadi
molekul pertama yang dapat bereplikasi sendiri. Di tahun 1991, Julius Rebek dan
rekan-rekannya, di Masschusetts Institute of Technology mensintesis suatu
molekul organik sederhana yang bertindak sebagai suatu cetakan untuk
menghasilkan sendiri salinannya. Cara ini tentu saja memperkuat suatu hipotesis
alternatif bahwa gen-gen asam nukleat telah didahului oleh sistem heediter yang
lebih sederhana.
Dimanakah kehidupan pertama dimulai adalah masalah lain.
Sampai saat ini, sebagian besar peneliti lebih memilih air yang dangkal atau
endapan yang lembab sebagai tempat yang paling memungkinkan bagi asal mula
kehidupan. Beberapa saintis sekarang mempertanyakan pandangan ini, dengan dasar
bahwa permukaan bumi sangat tidak ramah bagi kehidupan selama periode ketika
kehidupan baru dimulai. Beberapa diantara ilmuwan berpendapat bahwa kehidupan
yang baru dimulai tidak dapat bertahan hidup melalui serangan kosmis ini,
kecuali jika kehidupan dimulai pada dasar lautan yang kurang terbuka. Penemuan
lubang di laut dalam pada akhir tahun 1970 ini memunculkan kemungkinan bahwa
lubang semacam itu di masa lalu menyediakan energi dan precursor bahan kimia
bagi kemunculan protobion. Penelitian di laboraturium oleh Gunter Wachtershauser
dan rekan-rekannya juga menunjuk lubang di lingkungan laut dalam dan gunung
berapi sebagai sumber abiotik beberapa senyawa organik, seperti asetil koenzim
A, yang digunakan oleh sel dalam metabolisme energi. Sulfida besi dan nikel,
yang umum ditemukan pada daerah vulkanis dan pada lubang di laut dalam,
mengkatalisis pembentukan asam asetat dan precursor asetil koenzim dari CO dan
H2S. Wachtershauser menganggap bahwa kehidupan kemungkinan muncul dalam suatu
lingkungan dimana reaksi-reaksi ini umum terjadi, dan kemudian menggunakan
reaksi-reaksi tersebut sebagai bentuk paling awal metabolisme.
C.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai beberapa pembahasan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing dari para ahli ilmu
pengetahuan alam itu sendiri memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai
asal-usul kehidupan sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah mereka
lakukan. Dan masing-masing dari pendapat tersebut telah didasari oleh beberapa
percobaan pula yang telah mereka buktikan sendiri.
Referensi
:
-
Buku IAD UNESA
-
Internet=
a. Sudarno.1994.Biologi.Surakarta:PT Pabelan Surakarta. Dikutip 5 Oktober.
( www.sarjanaku.com/2009/12/kata-pengantar-assalamualaikum.html?m=1 )
( www.sarjanaku.com/2009/12/kata-pengantar-assalamualaikum.html?m=1 )
b. Anonim. 1 November 2011. Biosphere. Dikutip 5 Oktober.
(http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-i/environment/biosphere.php).
(http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-i/environment/biosphere.php).
c. Anonim. 25 Desember 2010. Teori Asal-Usul Kehidupan. dikutip 5 Oktober. (http://biologi4sma.blogspot.com/2010/12/teori-asal-usul-kehidupan.html).
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
ReplyDeleteBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.