Pages

Saturday, October 5, 2019

RNA is included in the first genetic material

RNA is included in the first genetic material
( Alfina Dwiyanti, Elda, Millenia, Samik )

A. Abstract
            This paper is made based on intentions and of course in accordance with the conditions and circumstances in life around. Which is what we already know that in modern times, living things, especially humans themselves, have studied various kinds of natural science. However, at the learning stage, all humans always have problems and differences of opinion about something they have studied. Therefore, here I will discuss the problem of researching the origin of life which has been a problem since centuries ago until now. Because in general biology is the study of nature and the living things that surround it. Therefore, through this paper I would like to explain and convey some opinions from experts regarding the origin of life itself. In addition, I also want to deepen about a science that can be verified through scientific methods in this case is the general biology practicum itself.

B. Content
            Thomas Cech’s colleague named Boulder who together worked at the University of Colorado in 1980, as they revolutionized a thought about the evolution of life, they discovered the RNA molecule which was an important catalyst in modern cells. Cech and his colleague also discovered that modern cells use RNA catalysts, called ribozymes, to perform various tasks such as removing introns from RNA. Robozymes also help catalyze the synthesis of new RNA, specifically rRNA, tRNA, and mRNA. This RNA is autocatalytic, and it is likely that the RNA molecule has been fully capable of replicating on its own. Many biologists now imagine an RNA world, an early period in the evolution of life when RNA molecules function as imperfect genes and as organic catalysts.

 

            A protobion that grows and divides, disturbing copies of its genes to its offspring. Although initially only one protobion appears as such through the abiotic described previously, the offspring will vary due to mutations, errors in RNA copying. One trend is directed at DNA as a hereditary material. Initially, RNA could provide a template for the nucleotide assembly of DNA. However, DNA is a storage place for genetic information that is more stable than RNA, and once DNA emerges, RNA molecules begin their new role as intermediaries in translating the genetic code. The world of RNA opens the way for the world DNA.
            Some researches still question whether the synthesis of organic monomers abiotically on earth is very important as a first step in the origin of life. It is possible that some organic compounds reached the primitive earth from outer space. Extraterrestrial organic compounds (extraterrestrials), which include amino acids, have been found in modern meteroites, and it is very likely that these objects may have fertilized the primitive earth with organic compounds.
            Some biologists who are interested in the origin of life deny the idea of the world of RNA. The biologists suggest that even a short strand of RNA is too difficult to be the first molecule to replicate on its own. In 1991, Julius Rebek and his colleagues, at the Massachusetts Institute of Technology synthesized a simple organic molecule that acted as a mold to produce copies of itself. This method certainly strengthens an alternative hypothesis that nucleic acid genes have been preceded by a simpler heeditary system.
            Where the first life began is another matter. Until now, most researchers preferred shallow water or moist deposits as the most possible place for the origin of life. Some scientists are now questioning this view, on the grounds that the surface of the earth is very unfriendly to life during the period when new life began. Some scientists argue that a newly begun life cannot survive through this cosmic attack, unless life begins on a less open ocean floor. The discovery of holes in the deep sea in the late 1970s raises the possibility that such holes in the past provided the energy and chemical precursors for the emergence of protobions.
            Research in the laboratory by Gunter Wachtershauser and his colleagues also points to holes in deep-sea and volcanic environments as an abiotic source of several organic compounds, such as acetyl coenzyme A, which is used by cells in energy metabolism. Iron and nickel sulfides, which are commonly found in volcanic regions and in holes in the deep sea, catalyze the formation of acetic acid and acetyl coenzyme precursors from CO and H2S. Wachtershauser considers that life might arise in an environment where these reactions are common, and then uses these reactions as the earliest form of metabolism.

C. Conclusion
            Based on the explanation of some of the discussion above, it can be concluded that each of the natural science experts themselves have different views about the origin of life according to the experiments they have done. And each of these opinions has been based on several experiments which they have proven themselves.
Reference:
- IAD UNESA book
- Internet =
            a. Sudarno.1994.Biologi.Surakarta:PT Pabelan Surakarta. Quoted 5 October. 
( www.sarjanaku.com/2009/12/kata-pengantar-assalamualaikum.html?m=1 )
            b. Anonim. 1 November 2011. Biosphere. Quoted 5 October.
            c. Anonim. 25 Desember 2010. Teori Asal-Usul Kehidupan. Quoted 5 October. (http://biologi4sma.blogspot.com/2010/12/teori-asal-usul-kehidupan.html).





RNA Termasuk Dalam Bahan Genetik yang Pertama

Penulis : Alfina, reviewer teman: Elda, Samik

A. Latar Belakang
            Makalah ini dibuat berdasarkan niat dan tentu saja sesuai dengan kondisi serta keadaan dalam kehidupan sekitar. Yang dimana sudah kita ketahui bahwa di zaman modern ini makhluk hidup khususnya manusia sendiri telah mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi, pada tahap pembelajaran, seluruh manusia selalu mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang telah ditelitinya. Maka dari itu, disini saya akan membahas mengenai persoalan meneliti asal usul kehidupan yang telah menjadi permasalahan sejak berabad-abad tahun yang lalu hingga sekarang. Karena pada umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, melalui tulisan ini saya ingin menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat dari para ahli mengenai asal-usul kehidupan itu sendiri. Selain itu, saya juga ingin memperdalam tentang suatu ilmu yang mempu dibuktikan kebenarannya melalui metode ilmiah dalam hal ini adalah praktikum biologi umum itu sendiri.

B. Isi
            Rekan kerja Thomas Cech yang bernama Boulder yang bersama-sama bekerja di University of Colorado pada tahun 1980, disaat mereka merevolusi sebuah pemikiran mengenai evolusi kehidupan, mereka menemukan molekul RNA tersebut yang merupakan katalis penting dalam sel-sel modern. Cech dan juga para rekan yang lainnya menemukan bahwa sel-sel modern itu menggunakan katalis RNA, yang disebut dengan ribozim, untuk melakukan berbagai kerja seperti menghilangkan intron dari RNA. Robozim juga membantu mengkatalisis sintesis RNA yang baru, khususnya rRNA, tRNA, dan mRNA. RNA ini bersifat autokatalitik, dan kemungkinan molekul RNA telah sepenuhnya mampu bereplikasi sendiri. Masih banyak diantara ahli Biologi sekarang membayangkan suatu dunia RNA, suatu periode awal dalam evolusi kehidupan ketika molekul RNA berfungsi sebagai gen yang belum sempurna dan sebagai katalis organik.

            Protobion yang tumbuh dan membelah, membagikan salinan gennya kepada keturunannya. Meskipun pada awalnya hanya muncul satu protobion yang seperti itu melalui abiotik yang telah dijelaskan sebelumnya, keturunannya akan beraneka ragam karena adanya mutasi, kesalahan dalam penyalinan RNA. Salah satu tren mengarah pada DNA sebagai materi herediter. Pada mulanya, RNA dapat menyediakan cetakan tempat perakitan nukleotida DNA. Akan tetapi, DNA merupakan suatu tempat penyimpanan informasi genetik yang lebih stabil daripada RNA, dan begitu DNA muncul, molekul RNA memulai peranan barunya sebagai perantara dalam penerjemah kode genetik. Dunia RNA membuka jalan bagi dunia DNA.
            Beberapa peneliti masih memperanyakan apakah sintesis monomer organik secara abiotik di atas bumi sangat penting sebagai suatu tahapan pertama dalam asal mula kehidupan. Kemungkinan beberapa senyawa organik mencapai bumi primitif dari luar angkasa. Senyawa organik ekstraterestrial (benda luar angkasa), yang meliputi asam amino, telah ditemukan dalam meteroit modern, dan sangat mungkin bahwa benda-benda ini kemungkinan telah membuahi Bumi primitif dengan senyawa-senyawa organik.
            Beberapa ahli Biologi yang tertarik pada asl mula kehidupan ini menyangkal ide mengenai dunia RNA. Para ahli Biologi tersebut mengemukakan untai RNA yang pendek sekalipun terlalu sulit untuk menjadi molekul pertama yang dapat bereplikasi sendiri. Di tahun 1991, Julius Rebek dan rekan-rekannya, di Masschusetts Institute of Technology mensintesis suatu molekul organik sederhana yang bertindak sebagai suatu cetakan untuk menghasilkan sendiri salinannya. Cara ini tentu saja memperkuat suatu hipotesis alternatif bahwa gen-gen asam nukleat telah didahului oleh sistem heediter yang lebih sederhana.
            Dimanakah kehidupan pertama dimulai adalah masalah lain. Sampai saat ini, sebagian besar peneliti lebih memilih air yang dangkal atau endapan yang lembab sebagai tempat yang paling memungkinkan bagi asal mula kehidupan. Beberapa saintis sekarang mempertanyakan pandangan ini, dengan dasar bahwa permukaan bumi sangat tidak ramah bagi kehidupan selama periode ketika kehidupan baru dimulai. Beberapa diantara ilmuwan berpendapat bahwa kehidupan yang baru dimulai tidak dapat bertahan hidup melalui serangan kosmis ini, kecuali jika kehidupan dimulai pada dasar lautan yang kurang terbuka. Penemuan lubang di laut dalam pada akhir tahun 1970 ini memunculkan kemungkinan bahwa lubang semacam itu di masa lalu menyediakan energi dan precursor bahan kimia bagi kemunculan protobion. Penelitian di laboraturium oleh Gunter Wachtershauser dan rekan-rekannya juga menunjuk lubang di lingkungan laut dalam dan gunung berapi sebagai sumber abiotik beberapa senyawa organik, seperti asetil koenzim A, yang digunakan oleh sel dalam metabolisme energi. Sulfida besi dan nikel, yang umum ditemukan pada daerah vulkanis dan pada lubang di laut dalam, mengkatalisis pembentukan asam asetat dan precursor asetil koenzim dari CO dan H2S. Wachtershauser menganggap bahwa kehidupan kemungkinan muncul dalam suatu lingkungan dimana reaksi-reaksi ini umum terjadi, dan kemudian menggunakan reaksi-reaksi tersebut sebagai bentuk paling awal metabolisme.

C. Kesimpulan
            Berdasarkan penjelasan mengenai beberapa pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing dari para ahli ilmu pengetahuan alam itu sendiri memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai asal-usul kehidupan sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah mereka lakukan. Dan masing-masing dari pendapat tersebut telah didasari oleh beberapa percobaan pula yang telah mereka buktikan sendiri.

Referensi :
- Buku IAD UNESA
- Internet=
            a. Sudarno.1994.Biologi.Surakarta:PT Pabelan Surakarta. Dikutip 5 Oktober.
( www.sarjanaku.com/2009/12/kata-pengantar-assalamualaikum.html?m=1 )
            b. Anonim. 1 November 2011. Biosphere. Dikutip 5 Oktober. 
(http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-i/environment/biosphere.php).
            c. Anonim. 25 Desember 2010. Teori Asal-Usul Kehidupan. dikutip 5 Oktober. (http://biologi4sma.blogspot.com/2010/12/teori-asal-usul-kehidupan.html).

1 comment:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    ReplyDelete