Yuk Kenalan : Teori Terbentuknya Tata Surya
(Hipotesis planettesimal)
Fatimatuz Zahrah , Latiful Abshor , Samik.
Si., M. Si.
Abstrak
: Ada banyak sekali teori
tentang terbentuknya Tata Surya, salah satu teori yang pernah ada adalah Teori
Planettesimal. Sistem tata surya yang kita ketahui selama ini begitu lengkap
dan kompleks. Banyak ilmuan yang terus mencari dan memperbaharui teori-teori
yang ada sehingga terus mengalami perkembangan, tetapi semua perkembangan teori
yang ada dipengaruhi oleh beberapa teori sebelumnya yang menstimulus beberapa
orang yang merasa belum puas akan adanya teori tersebut untuk selalu mencari
kebenaran dan pembuktian. Salah satunya, teori tentang terbentuknya tata surya
dalam Hiotesis Planettesimal.
Kenalan,
siapa sih Pencetusnya
Gambar 1: Thomas C. Chamberlin Gambar 2: Forest R. Moulton
Sumber
: Wikimedia.com Sumber :
namespedia.com
“Tak kenal maka tak sayang” begitu kira-kira
kata yang sering kita dengar, maka sebelum belajar lebih mendalam tentang teori
terbentuknya tata surya : Hipotesis Planettesimal, akan dibahas sedikit tentang
pencetus dari teori tersebut. Thomas C. Chamberlin lahir di Mattoon, Illinois,
Amerika pada 25 September 1843. Thomas mengembangkan teori pembentukan tata
surya bersama dengan Forest R. Moulton
yang lahir di Le Roy, Michigan, Amerika pada 29 April 1872. Teori mereka sempat
mendapat dukungan selama setengah abad, namun lambat laun mulai ditolak
terutama di tahun 1930-an dan benar-benar tidak diterima lagi di tahun 1940-an.
Alasan utamanya karena teori tersebut bertolak belakang dengan momentum sudut.
Tentang
Hipotesis planettesimal
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Thomas
C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1905. Hipotesis ini bertitik
tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yaitu bahwa sistem tata
surya ini terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaannya
adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus
dari satu badan, tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan
sedang lewat di dekat bintang di mana tata surya kita merupakan bagiannnya.
Kabut gas dari bintang lain tersebut sebagian terpengaruh oleh daya tarik
matahari kita dan setelah lebih dingin terbentuklah benda-benda yang disebut
Planettesimal.
Lalu,
apa sih Planettesimal ?
Matahari telah ada sebagai salah satu dari sekian banyak bintang, pada
suatu waktu ada sebuah bintang yang melintas di kejauhan yang tidak terlalu
jauh, sehingga terjadi pasang naik antara bintang dan matahari. Pada saat
bintang itu berada jauh dari massa matahari jatuh ke permukaan matahari dan
sebagian tersebar di sekitar matahari, maka ini disebut planetisimal yang
dikenal sebagai planet yang berada di orbitnya dan di sekitar matahari.
Planettesimal
merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik antar benda
itu sendiri, benda-benda kecil tersebut akan menggumpal menjadi lebih besar dan
panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya. Teori
ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa ada sateli-satelit pada
Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi
planet-planet tersebut.
Jadi teori
planetesimal menyatakan bahwa keberadaan matahari memang sudah ada sejak awal,
namun pada suatu ketika matahari tersebut di dekati oleh bintang berukuran jauh
lebih besar yang melintas sangat cepat dan berada sangat dekat dengan matahari.
Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya daya pasang pada matahari sehingga ada
sebagian materi yang terlepas dan bertebaran di lintasan orbit. Nah, ketika
bintang besar tersebut mulai menjauh maka materi yang terlepas dari matahari
itu akan terlihat seperti lidah api raksasa yang juga bergerak menjauhi
matahari.
Gambar 3 : Proses terbentuknya tata
surya (Hipotesis Planettesimal)
Sumber :
pelajarpunyainformasi.blogspot.co.id
|
Materi itu tadi lambat laun akan beredar dengan orbit mengitari matahari dan terus terjadi tarikan gravitasi dan tumbukan-tumbukan sehingga akan menyapu materi yang lebih kecil dan akhirnya menyatu sehingga terciptalah planet yang salah satunya adalah bumi kita ini. Namun planet-planet dalam yang terdiri atas merkurius, venus, bumi dan mars memiliki ukuran yang lebih kecil jika kita bandingkan dengan planet-planet luar seperi jupiter, saturnus, uranus dan neptunus. Selain itu antara planet dalam dan planet luar juga terdapat pembatas berupa sabuk asteroid.
Sebenarnya secara teoritis,
terbentuknya sebuah planet memang berawal dari gas yang memiliki suhu panas,
namun karena terjadi perputaran yang sangat cepat dalam proses yang lama maka
terjadi pendinginan dan pemadatan di bagian luar. Akan tetapi bagian planet yang
paling dalam (bagian inti) masih memiliki suhu yang sangat tinggi.
Ketahui Kelebehin Teori ini
Salah satu kelebihan
dari teori planettesimal adalah bisa diterima oleh para ahli. Karena
berdasarkan penjelasan yang diberikan cukup masuk akal untuk menggambarkan
pembentukan tata surya. Selain itu juga menjawab beberapa pertanyaan mengapa ada sateli-satelit pada Jupiter maupun pada
Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi planet-planet tersebut.
Dan, pahami juga
Kelemahannya
Selain teori ini
memiliki kelebihan yang sudah di jelaskan diatas, ada beberapa kejanggalan yang
bisa melemahkan teori planettesimal dan beberapa diantaranya adalah :
Karena suhu dari
materi yang terlepas dari matahari sangat tinggi, maka seahrusnya gas tersebut
bisa terpancar ke seluruh angkasa dan bukan malah memadat menjadi planet-planet
seperti bumi. Seharusnya materi gas yang tertarik saat ada bintang raksasa
melintas maka materi tersebut lebih memungkinkan untuk melayang dengan bebas di
angkasa dan kecil kemungkinan kembali ikut berputar untuk mengelilingi matahari.
Kesimpulan : Hipotesis planetisimal dikemukakan
oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1905. Hipotesis
planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang
lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan
Matahari, menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama
proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek
gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang
dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain
akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran
kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai
protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk
planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan
asteroid. Teori ini sempat diterima, tetapi lambat laun mulai ditolak terutama di tahun 1930-an dan
benar-benar tidak diterima lagi di tahun 1940-an.
Referensi
:
Tim FMIPA UNESA. 2012. Sains Dasar. Surabaya : Unesa University Press.
Khoiriyah, Khilyatul. 2016. Evolusi Bintang
Pada Pembentukan Tata Surya Dan Sistem Keplanetan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika. Vol.- : hal 245-256.
Anonim. 2014.
Beberapa Hipotesis Terbentuknya Tata Surya. https://alnairaldebaran.wordpress.com/2014/12/19/beberapa-hipotesis-terbentuknya-tata-surya/.
12 Maret 2018.
Mufidah, Vivi. 2017. Hipotesis Pembentukan Tata
Surya. http://viviimufidah.blogspot.co.id/2017/04/hipotesis-pembentukan-tata-surya.html.
12 Maret 2018.
Catatan Reviewer :
1.
Nama
reviewer menggunakan nama lengkap
2.
Tokoh
dikenalkan dibagian awal, baru penjelasan materi
3.
Spasi
tulisan disamakan
0 comments:
Post a Comment