Pages

Tuesday, March 20, 2018

Yuk Kenalan : Teori Terbentuknya Tata Surya (Hipotesis planettesimal)

Yuk Kenalan : Teori Terbentuknya Tata Surya
(Hipotesis planettesimal)
Fatimatuz Zahrah , Latiful Abshor , Samik. Si., M. Si.
Abstrak : Ada banyak sekali teori tentang terbentuknya Tata Surya, salah satu teori yang pernah ada adalah Teori Planettesimal. Sistem tata surya yang kita ketahui selama ini begitu lengkap dan kompleks. Banyak ilmuan yang terus mencari dan memperbaharui teori-teori yang ada sehingga terus mengalami perkembangan, tetapi semua perkembangan teori yang ada dipengaruhi oleh beberapa teori sebelumnya yang menstimulus beberapa orang yang merasa belum puas akan adanya teori tersebut untuk selalu mencari kebenaran dan pembuktian. Salah satunya, teori tentang terbentuknya tata surya dalam Hiotesis Planettesimal.
Kenalan, siapa sih Pencetusnya



Gambar 1: Thomas C. Chamberlin            Gambar 2: Forest R. Moulton
Sumber : Wikimedia.com                      Sumber : namespedia.com

“Tak kenal maka tak sayang” begitu kira-kira kata yang sering kita dengar, maka sebelum belajar lebih mendalam tentang teori terbentuknya tata surya : Hipotesis Planettesimal, akan dibahas sedikit tentang pencetus dari teori tersebut. Thomas C. Chamberlin lahir di Mattoon, Illinois, Amerika pada 25 September 1843. Thomas mengembangkan teori pembentukan tata surya bersama dengan  Forest R. Moulton yang lahir di Le Roy, Michigan, Amerika pada 29 April 1872. Teori mereka sempat mendapat dukungan selama setengah abad, namun lambat laun mulai ditolak terutama di tahun 1930-an dan benar-benar tidak diterima lagi di tahun 1940-an. Alasan utamanya karena teori tersebut bertolak belakang dengan momentum sudut.
Tentang Hipotesis planettesimal
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1905. Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang di mana tata surya kita merupakan bagiannnya. Kabut gas dari bintang lain tersebut sebagian terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah lebih dingin terbentuklah benda-benda yang disebut Planettesimal.
Lalu, apa sih Planettesimal ?
Matahari telah ada sebagai salah satu dari sekian banyak bintang, pada suatu waktu ada sebuah bintang yang melintas di kejauhan yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadi pasang naik antara bintang dan matahari. Pada saat bintang itu berada jauh dari massa matahari jatuh ke permukaan matahari dan sebagian tersebar di sekitar matahari, maka ini disebut planetisimal yang dikenal sebagai planet yang berada di orbitnya dan di sekitar matahari.
Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda kecil tersebut akan menggumpal menjadi lebih besar dan panas. Hal ini disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari massanya. Teori ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa ada sateli-satelit pada Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi planet-planet tersebut.
Jadi teori planetesimal menyatakan bahwa keberadaan matahari memang sudah ada sejak awal, namun pada suatu ketika matahari tersebut di dekati oleh bintang berukuran jauh lebih besar yang melintas sangat cepat dan berada sangat dekat dengan matahari. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya daya pasang pada matahari sehingga ada sebagian materi yang terlepas dan bertebaran di lintasan orbit. Nah, ketika bintang besar tersebut mulai menjauh maka materi yang terlepas dari matahari itu akan terlihat seperti lidah api raksasa yang juga bergerak menjauhi matahari.

Gambar 3 : Proses terbentuknya tata surya (Hipotesis Planettesimal)
Sumber : pelajarpunyainformasi.blogspot.co.id

Materi itu tadi lambat laun akan beredar dengan orbit mengitari matahari dan terus terjadi tarikan gravitasi dan tumbukan-tumbukan sehingga akan menyapu materi yang lebih kecil dan akhirnya menyatu sehingga terciptalah planet yang salah satunya adalah bumi kita ini. Namun planet-planet dalam yang terdiri atas merkurius, venus, bumi dan mars memiliki ukuran yang lebih kecil jika kita bandingkan dengan planet-planet luar seperi jupiter, saturnus, uranus dan neptunus. Selain itu antara planet dalam dan planet luar juga terdapat pembatas berupa sabuk asteroid.
Sebenarnya secara teoritis, terbentuknya sebuah planet memang berawal dari gas yang memiliki suhu panas, namun karena terjadi perputaran yang sangat cepat dalam proses yang lama maka terjadi pendinginan dan pemadatan di bagian luar. Akan tetapi bagian planet yang paling dalam (bagian inti) masih memiliki suhu yang sangat tinggi.
Ketahui Kelebehin Teori ini
Salah satu kelebihan dari teori planettesimal adalah bisa diterima oleh para ahli. Karena berdasarkan penjelasan yang diberikan cukup masuk akal untuk menggambarkan pembentukan tata surya. Selain itu juga menjawab beberapa pertanyaan mengapa ada sateli-satelit pada Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit berlawanan dengan rotasi planet-planet tersebut.
Dan, pahami juga Kelemahannya
Selain teori ini memiliki kelebihan yang sudah di jelaskan diatas, ada beberapa kejanggalan yang bisa melemahkan teori planettesimal dan beberapa diantaranya adalah :
Karena suhu dari materi yang terlepas dari matahari sangat tinggi, maka seahrusnya gas tersebut bisa terpancar ke seluruh angkasa dan bukan malah memadat menjadi planet-planet seperti bumi. Seharusnya materi gas yang tertarik saat ada bintang raksasa melintas maka materi tersebut lebih memungkinkan untuk melayang dengan bebas di angkasa dan kecil kemungkinan kembali ikut berputar untuk mengelilingi matahari.
Kesimpulan : Hipotesis planetisimal dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1905. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari, pada masa awal pembentukan Matahari, menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan Matahari, dan bersama proses internal Matahari, menarik materi berulang kali dari Matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari Matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. Teori ini sempat diterima, tetapi lambat laun mulai ditolak terutama di tahun 1930-an dan benar-benar tidak diterima lagi di tahun 1940-an.

Referensi :
Tim FMIPA UNESA. 2012. Sains Dasar. Surabaya : Unesa University Press.
Khoiriyah, Khilyatul. 2016. Evolusi Bintang Pada Pembentukan Tata Surya Dan Sistem Keplanetan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika. Vol.- : hal 245-256.
Anonim. 2014. Beberapa Hipotesis Terbentuknya Tata Surya. https://alnairaldebaran.wordpress.com/2014/12/19/beberapa-hipotesis-terbentuknya-tata-surya/. 12 Maret 2018.
Mufidah, Vivi. 2017. Hipotesis Pembentukan Tata Surya. http://viviimufidah.blogspot.co.id/2017/04/hipotesis-pembentukan-tata-surya.html. 12 Maret 2018.

Catatan Reviewer :
1.   Nama reviewer menggunakan nama lengkap
2.   Tokoh dikenalkan dibagian awal, baru penjelasan materi
3.   Spasi tulisan disamakan


0 comments:

Post a Comment