Pages

Tuesday, March 20, 2018

TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA YANG TIDAK ADA AKHIRNYA

 ERVINA DESY N., ALFIAN MUBAROK, SAMIK, S. SI., M. SI.

Abstrak
Berbicara tentang alam semesta, apakah anda tahu apa alam semesta itu ? Pernahkan anda memikirkan bagaimana proses terbentuknya alam semesta ini ? Alam semesta yang dijadikan tempat tinggal oleh seluruh mahkluk ciptaan Tuhan  yang berupa manusia, hewan dan tumbuhan serta seisinya. Orang pada zaman dahulu menganggap bahwa bumi berupa dataran yang pipih, dan mengira bumi sebagai pusat dari semua materi yang ada di alam ini termasuk matahari. Paham ini disampaikan oleh Ptolomeus dikenal dengan paham geosentris, paham ini dianut oleh orang – orang Yunani kuno hingga sekitar 14 abad. Barulah pada tahun 1540-an seorang astronom Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus memperkenalkan teori helisentris, yang menyatakan bahwa planet – planet termasuk Bumi bergerak mengelilingi Matahari. Setelah ditemukan teleskop oleh Galilei (1564-1642), maka makin membuat pengamatan menjadi lebih mudah, jelas dan makin banyak benda angkasa yang dapat diamati.

Isi
Ada beberapa teori yang mengungkapkan bagaimana proses terbentuknya alam semesta ini. Teori – teori tersebut antara lain teori big bang, teori steady state dan teori osilasi/oscillation.  Pada kesempatan kali ini saya sebagai penulis akan berfocus pada proses terbentuknya alam semesta menurut teori Oscillation. Sebelum kita masuk dalam pembahasan inti, akan lebih baik kita kenali terlebih dahulu alam semesta itu sendiri. Alam semesta, menurut orang Babylonia (kurang lebih 700-600 SM), merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta adalah suatu ruangan yang sangat besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan oleh manusia maupun yang tidak dapat ungkapkan oleh manusia. Menurut pendapat lain, alam merupakan segala selain Tuhan yang bersifat baru, memerlukan yang lain dan dapat berubah. Berikut adalah salah satu contoh gambaran secara umum alam semseta :

Gambar 1.1 Alam Semesta

Teori Oscillation atau teori ekspansi dan kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari galaks-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian meledak dan galaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam waktu yang sangat lama, yaitu ratusan juta tahun. Teori ini berdasarkan pemikiran bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa ekspansi. Masa ekspansi adalah masa dimana galaksi-galaksi yang ada mengalami proses pengembangan karena adanya reaksi dari inti hidrogen. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun dan ada ahli yang memeperkirakan bahwa siklus ini berlangsung selama 30 miliar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Setelah menyusut tahap berikutnya adalah mengembang dan pada akhirnya akan menyusut lagi hingga membentuk sistem tata surya yang sekarang terjadi. Berikut adalah salah satu contoh gambarnya :


Dari penjelasan diatas hampir ada kesamaan antara Teori Big-Bang maupun teori Oscillation atau Ekspansi dan Kontraksi mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kontraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.

Kesimpulan :
           
            Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa alam semesta adalah karya Tuhan yang paling Indah. Dapat dijelaskan dengan berbagai teori yang dibuat oleh manusia tetapi sifatnya itu hanya semua. Walaupun ada beberapa teori mengenai proses terbentuknya alam semesta ini, intinya hampir sama. Dalam teori oscillation ini ada beberapa sudut pandang yang kemukakan oleh para ahli, namun tetap saja ada beberapa persamaan yang pada intinya Teori Oscillation ini menjelaskan bahwa terbentuknya alam semesta yang pertama dari proses peledakan yang cukup dahsyat hingga mengalami penyusutan dan pengembangan yang terjadi secara siklus selama jutaan tahun yang lalu. Memang tidak dapat dipastikan secara pasti pendapat ahli mana yang paling benar karena semua ilmu yang diciptakan manusia pasti memiliki kekurangan. Tetapi manusia diberi akal dan pikiran untuk mengembangkan ilmu yang ada hingga dapat diterima oleh akal manusia secara normal. Karena sesungguhnya kebenaran yang haqiqi hanya milik Tuhan YME.



Referensi

-          Tim FMIPA UNESA. 2012. Sains Dasar. Surabaya : UNESA University Press.
-          Jamarudin, Ade. 2008. Konsep Alam Semesta Menurut Al-Quran. XVI. 136.
-          Jumhana, Nana. 2013. Alam Semesta dan Tata Surya. VI. 1
-    Anashir. 2012. Alam Semesta dan Teori Terbentuknya. http://www.anashir.com/astronomi/alam-semesta-dan-teori-terbentuknya/. 13 Maret 2018.
-          Sain, Smanis. 2011. Jagad Raya dan Tata Surya. http://geobelajar.blogspot.co.id/2011/09/tata-surya.html. 13 Maret 2018

Review : Alfian Mubarok
Tanggal diberikan : 14 Maret 2018
Tanggal dikembalikan : 15 Maret 2018
Saran : abstrak harus disinkronkan dengan isi , kata Allah SWT sebaiknya diganti Tuhan YME

0 comments:

Post a Comment