Pages

Tuesday, March 20, 2018

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA (MAKROKOSMOS)



PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA (MAKROKOSMOS)

NOVALITA KRISTIAWARDANI, DIANA PUTRI, SAMIK, S.Si., M.Si

ABSTRAK
Makrokosmos sendiri adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi. Ada tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady state dan teori osilasi. Teori Big Bang menganggap alam semesta berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi. Teori Steady State mengatakan bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini mengambang, kemudian di sela-selanya akan muncul galaksi-galaksi baru. Teori Oscillation atau teori ekpansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian meledak dan galaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam waktu yang sangat lama.

ISI
1.      Makrokosmos (Terbentuknya Alam Semesta)
            Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. makrokosmos sendiri adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet dan galaksi.
Setelah Galilie (1564-1642) menemukan teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Tetapi bukan berarti para ilmuwan sebelumnya tidak mengamati gerak-gerik tata surya. Keindahan benda langit sangat menarik perhatian. Ada tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady state dan teori osilasi.
·         Teori Big Bang menganggap alam semesta berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi. Teori ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi ini. Massa itu kemudian bergerak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserakan itu terbentuk menjadi kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
·         Teori Steady State mengatakan bahwa galaksi-galaksi menjauh dan dunia ini mengambang, kemudian di sela-selanya akan muncul galaksi-galaksi baru. Teori keadaan tetap dikemukakan oleh ilmuan yang berasal dari Universitas Cambridge pada tahun 1948 yaitu Fred Hoyle, Hermann Bondi, dan Thomas Gold. Teori ini tidak lebih dari perpanjangan paham materialistis abad ke-19 yang mengabaikan adanya sang Pencipta dan model semesta yang tanpa batas. Menurut teori ini, alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau degan kata lain alam semesta statis atau tetap yaitu tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Ketika alam semesta mengembang, materi baru terus-menerus muncul dengan sendirinya dalam jumlah tepat sehingga alam semesta dalam “keadaan stabil”. Setiap saat ada materi yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Materi-materi tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Materi yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi semakin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90% materi alam semesta adalah hidrogen dan hidrogenin, kemudian akan terbetuk helium dan zat-zat lainnya. Walaupun mereka mengakui bahwa alam semesta berekspansi, namun mereka menyatakan bahwa alam semesta akan tetap sama kelihatannya sampai kapanpun. Teori ini segera runtuh dan tidak banyak penggemarnya ketika ditemukan radiasi latar belakang kosmik.
·         Teori Oscillation atau teori ekpansi-kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian meledak dan galaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses berulang tetapi dalam waktu yang sangat lama, yaitu ratusan juta tahun.teori ini berdasarkan pemikiran bhawa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa ekspansi. Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang tinggi.
Kedua teori (teori Big-Bang maupun teori Oscillation atau Ekspansi-Kontraksi) mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kotraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.


 


TEORI BIG-BANG




 
TEORI STEADY STATE

  
  


TEORI OSCILLATION

2.      Sekelumit tentang sejarah singkat Alam semesta dari abad ke abad

Dahulu orang Yunani Kuno mengira bahwa bumi itu sangat kecil dan langit sangat dekat padanya. Anggapan mereka bahwa bumi itu diatur oleh Dewa misal Dewa Zeus sebagai Dewa guntur, Helius sebagai Dewa matahari. Tetapi Pythagoras yang hidup 2500 tahun yang lalu mengatakan bahwa bumi itu seperti bola tanpa ujung pangkal.
Aristoteles seorang filosof Yunani yang hidup 200 tahun setelah Pythagoras, mencoba menerangkan tentang peredaran bulan, venus, mars dan planet-planet lain. la berpendapat bahwa matahari planet-planet dan bintang itu beredar mengelilingi bumi, tetapi ia tidak mengetahui apa yang menggerakkannya, apa pula yang menyebabkan benda-benda langit dapat melayang-layang tanpa berjatuhan.
Aristoteles berpendapat bahwa di atas bumi terdapat delapan langit yang terdiri dari kristal (kaca) tembus cahaya. Langit bulan yang beredar pada bumi dan terikat padanya sebagai langit yang terdekat, disamping itu ada langit Venus, ada langit Merkurius, langit Matahari, Mars, Yupiter, dan langit Saturnus. la berpendapat bahwa bintang-bintang terkait dengan langit ke delapan. Aristoteles tidak percaya pada dongeng yang disampaikan pendeta mengenai Dewa Helius dan Dewa-Dewa lain yang bersemayam di gunung Olympus. Akibatnya para pendeta marah karena pendapat Aristoteles ini bisa merusak agama. Aristoteles dijuluki orang atheis dan diusir dari negaranya yang akhirnya meninggal di negara asing.
Ptolomeus(hidup 100 tahun) setelah Aristoteles. la menyusun teori baru mengenai cakrawala (kosmos) dan ia mengajarkan pada pengikut-pengikutnya bahwa benda-benda langit itu semua beredar mengelilingi bumi pada ruang kosong. Kemudian teori ini diakui juga kebenarannya oleh gereja Kristen (200 tahun) setelah Ptolomeus meninggal di Iskandaria (Mesir). Teori Ptolomeus ini terkenal dengan teori Geosentris.
Nicolas Copernicus(1473-1543). Ia lahir di kota Torun (Polandia). la anak seorang uskup agama Katholik, ia belajar ke Italia tentang teologi, farmasi, teknologi, kedokteran, mekanik, tetapi ia lebih senang belajar astronomi setelah bertahun-tahun menyelidiki bintang-bintang dan planet-planet itu menemukan bahwa hanya bulan saja yang betul-betul beredar mengelilingi bumi, sedangkan yang lain kesemuanya beredar mengelilingi matahari. Hasil penemuannya dirahasiakan karena takut hukumaa Teorinya dikenal dengan teori Heleosentris.
Galileo Galilei membenarkan teori Copernicus. Pada zamannya diketemukan teleskop, sebagai alat yang sangat penting artinya bagi ilmu astronomi. Dengan alat ini pula pada tanggal 7 Januari 1610, ia menemukan bulan Yupiter bukan hanya satu titik cahaya kecil, melainkan berupa sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya. Oleh karena Galileo Galilei menyetujui teori Copernicus maka ia dipenjara (dihukum) oleh pengadilan Gereja sampai ia wafat.
Teori Heleosentris ini berkembang terus bahkan sampai abad 20 sekarang. Ditunjang dan didukung oleh penemu lain seperti Kepler (1630), sehingga muncul hukum Kepler I (tentang orbit), hukum Kepler II (tentang bidang edar), dan Kepler III tentang skala revolusi planet.
Dalam konsep alam ganda ahli astrofisika modern berpendapat bahwa kemungkinan besar ada planet-planet yang menyerupai bumi yang terletak di luar sistem matahari. Karena jumlah bintang-bintang itu bermilyaran maka dimungkinkan susunan planet-planet bumi juga bermilyaran, dan makhluk seperti manusia di planet lain.
Adapun jumlah susunan tata surya itu yang sudah diketahui ahli-ahli sains modern adalah bimasakti, disamping juga andromeda (bentuk elips). Hemat penulis secara garis besar bahwa jumlah susunan tata surya yang seperti planet-planet di tata surya bimasakti ada tujuh.



KESIMPULAN
Ada tiga teori tentang terjadinya alam semesta (Makrokosmos) yaitu teori big bang, teori steady state dan teori osilasi. Pada Kedua teori (teori Big-Bang maupun teori Oscillation atau Ekspansi-Kontraksi) mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada zaman sekarang ini berasal dari partikel yang ada pada zaman dahulu. Berdasarkan teori ekspansi dan kotraksi maka sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak berakhir.

REFERENSI :

Nasrudin, Harun. Dkk. 2012. Sains Dasar. Edisi Kedua. Surabaya: UNESA UNIVERSITY PRESS.
Salladien. 1984. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Surabaya : Bina Ilmu.
Setiawan, Dony. 2016. Teori-Teori Pembentukan Alam Semesta. http://asalusul88.blogspot.co.id/2016/08/teori-teori-pembentukan-alam-semesta.html. 12 Maret 2018.
Romlah, Siti. 2016. Sains Dan Teknologi Dalam Al-Qur'an (Fenomena Makrokosmos Dan Mikrokosmos). Jurnal Studi Islam. Vol 11: hal 1-21.

Review : Diana Putri
Tanggal Diberikan : 14 Maret 2018
Tanggal Dikembalikan : 19 Maret 2018
Saran : Isinya sudah sesuai materi hanya saja lebih bagus lagi jika ditambahkan isi yang lebih banyak lagi dengan mencari referensi lainnya.

0 comments:

Post a Comment