SEMESTAKU
Alfian Mubarok, Askhabul Yamin, Samik, S.Si., M.Si.
Abstrak
Bumi hingga sekarang
ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi yang
memungkinkan adanya suatu kehidupan. Sebagaimana planet yang lain, dari jauh
bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari yang mempunyai sebuah
satelit yang disebut bulan. Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu.
Bagi manusia alam semesta masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa
yang gaib dan penuh rahasia.
Pada awal mulanya semesta ini dibagi dalam dua bagian yaitu alam mikrokosmos dan alam makrokosmos. Alam mikrokosmos mencakup tentang benda-benda dengan ukuran yang sangat
kecil seperti sel, jaringan, atom, proton, elektron sehingga membutuhkan alat
khusus untuk melihatnya atau hanya mengamati dari gejalanya saja. Alam makrokosmos yang mencakup objek yang
sangat besar misalnya bulan, bintang, satelit dan semua isi alam semesta
lainnya. Ada tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady state dan teori osilasi. Teori Big Bang dan teori osilasi mendukung suatu kebenaran bahwa partikel yang ada pada
zaman ini berasal dari zaman dulu. Berdasarkan teori osilasi sebenarnya alam semesta ini tidak berawal dan tidak
berakhir.
Kata kunci: tata surya, mikrokosmos,
makrokosmos
Isi
Bumi
hingga sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang
mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Sebagaimana planet
yang lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari
yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan. Terjadinya alam semesta hanya
Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih merupakan misteri, masih
merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia. Namun, walaupun demikian, para
ahli ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk
mengungkapkan tabir misteri tersebut. Pada awalnya, manusia menganggap bahwa
bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa dialam semesta ini. Karena, melihat
bahwa matahari terbit disebelah timur
dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan
ini pula mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.Pandangan geosentris
berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “heliosentris” yang mengemukakan
bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini.
Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerang
mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari bahwa
bumi adalah sebuah planet yang bergerank mengitari matahari, kesadaran ini baru
muncul dengan kuat pada paro abad ke-20. Pada masa ini penerbangan pesawat luar
angkasa semakin maju. Selanjutnya, akan di bahas singkat tentang bumi sebagai
planet, bulan sebagai satelit bumi, dan alam semesta dari terbentuknya, alam
semesta, galaksi, tata suryaserta bagian dari tata surya.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “alam” memiliki arti segala yang ada di
langit dan di bumi (seerti bumi, bintang, kekuatan). Sedangkan kata “semesta”
berarti seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada di alam tidak dapat lepas
dari takdirnya masing-masing; (berlaku untuk) seluruh dunia, universal. Alam
semesta, menurut orang Babylonia (kuranglebih 700-600 SM), merupakan suatu
ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit
beserta bintang sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah
suatu ruangan yang maha besar yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic
dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat
diungkapkan manusia maupun yang tidak. Di abad 19, gagasan yang umum adalah
bahwa alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah
ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Pengertian dari alam semesta
adalah ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotic maupun abiotik serta
segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat
diungkapkan oleh manusia. Atau ada pula yang mengatakan bahwa pengertian alam
semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,
amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Pada awal mulanya
semesta ini dibagi dalam dua bagian yaitu alam mikrokosmos dan alam makrokosmos.
Alam mikrokosmos mencakup tentang
benda-benda dengan ukuran yang sangat kecil seperti sel, jaringan, atom,
proton, elektron sehingga membutuhkan alat khusus untuk melihatnya atau hanya
mengamati dari gejalanya saja. Pada tahun 1665 ilmuwan Inggris, Robert Hooke
menggunakan mikroskop yang sederhana untuk melihat bahwa gabus terdiri dari
struktur gelembung berdinding seperti lebah. Seiring berjalannya waktu,
mikroskop mengalami perkembangan bentuk menjadi lebih modern. Pada tahun 1869,
Friedrich Miesher seorang ahli biokimia berhasil memisahkan suatu zat dari inti
sel. Zat tersebut oleh para ilmuwan dinamakan dengan asam deoksiri bonykleat atau zat bernyawa atau tidak bernyawa.
Sedangkan untuk alam makrokosmos yang
mencakup objek yang sangat besar misalnya bulan, bintang, satelit dan semua isi
alam semesta lainnya. Pada tahun 1564-1642 Galilei berhasil menemukan teleskop
untuk menemukan benda langit yang lainnya. Ada tiga teori tentang terbentuknya
alam semesta yaitu teori big bang, teori
steady state dan teori osilasi.
Teori Big Bang
pertama kali dikemukakan oleh seorang kosmolog asal Belgia Abbe
Georges Lemaitre pada tahun 1920-an. Teori Big
Bang menganggap bahwa alam semesta berasal dari ledakan yang dahsyat
kemudian bagian-bagiannya berputar membentuk galaksi-galaksi. Teori ini
bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar sekali mempunyai
berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti.
Kemudian massa itu berkembang dengan cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah
berjuta tahun, massa yang berserakan itu terbentuk menjadi galaksi sekarang.
Mereka terus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori ini didukung oleh
kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi
titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno
Penzias dan Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang mikro.
Sumber
: learniseasy.com
Teori Steady State (
Keadaan Tetap) ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Herman Bondi dan Thomas Gold
(1948). Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa
alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip
tersebut alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu
sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling begerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang
oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama. Dengan kata lain bahwa tiap-tiao galaksi yang terbentuk, tumbuh,
menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta
itu tidak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa
akhir)
Sumber :
theuniversetheories.wordpress.com
Teori osilasi atau
teori ekspansi kontraksi menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari
galaksi-galaksi ini mengalami penyusutan dan merapat kemudian meledak dan
galaksi-galaksi penyusun alam semesta ini kembali merapat lagi dan proses
berulang tetap dalam waktu yang sangat lama. Teori ini berdasarkan pemikiran
bahwa ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu masa ekspansi. Siklus ini
berlangsung dalam kurun waktu 30.000 juta tahun, dalam masa ekspansi galaksi
dan bintang terbentuk. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber
dari inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur yang
terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Teori Big Bang dan teori osilasi mendukung suatu kebenaran bahwa
partikel yang ada pada zaman ini berasal dari zaman dulu. Berdasarkan teori osilasi sebenarnya alam semesta ini
tidak berawal dan tidak berakhir.
Kesimpulan
Bumi memang menjadi hadiah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk
makhluk hidup saat ini. Bumi hingga sekarang ini merupakan
satu-satunya planet pada tata surya yang mempunyai kondisi yang memungkinkan
adanya suatu kehidupan. Bagi
manusia alam semesta masih merupakan misteri, Namun, walaupun demikian, para ahli
ilmu pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk
mengungkapkan tabir misteri tersebut. Pada awalnya, manusia menganggap bahwa
bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa dialam semesta ini. Karena, melihat
bahwa matahari terbit disebelah timur
dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan
ini pula mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.Pandangan geosentris
berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “heliosentris” yang mengemukakan
bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini. Pada awal mulanya semesta ini dibagi dalam dua bagian
yaitu alam mikrokosmos dan alam makrokosmos. Alam mikrokosmos mencakup tentang benda-benda dengan ukuran yang sangat
kecil seperti sel, jaringan, atom, proton, elektron sehingga membutuhkan alat
khusus untuk melihatnya atau hanya mengamati dari gejalanya saja sedangkan alam
makrokosmos yang mencakup objek yang
sangat besar misalnya bulan, bintang, satelit dan semua isi alam semesta
lainnya. Ada tiga teori tentang terbentuknya alam semesta yaitu teori big bang, teori steady state dan teori osilasi. Teori Big Bang menganggap bahwa alam semesta
berasal dari ledakan yang dahsyat kemudian bagian-bagiannya berputar membentuk
galaksi-galaksi. Teori Steady State (
Keadaan Tetap), Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan
bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Teori osilasi atau teori ekspansi kontraksi
menganggap bahwa alam semesta yang terdiri dari galaksi-galaksi ini mengalami
penyusutan dan merapat kemudian meledak dan galaksi-galaksi penyusun alam
semesta ini kembali merapat lagi dan proses berulang tetap dalam waktu yang
sangat lama
Referensi
Barry,
R.G 1987 Atmosphere, weater & climate fifth edition. New York: Methuen
History
of Cosmology. British Broadcasting co.UK. diakses tanggal 2011-03-09
Mahadua.
2014. teori terbentuknya alam semesta. https://mahadua.wordpress.com/2014/02/24/teori-terbentuknya-alam-semesta/amp. 24 februari
2014
The
Astrophysical Journal Supplement series 192:14
Tim
FMIPA. 2013. Sains Dasar. Surabaya:
UNESA University Press.
REVIEW : Askhabul Yamin
tanggal diberikan : 13 Maret 2018
Tanggal dikembalikan : 15 Maret 2018
Saran : Tulisan sudah bagus perlu di tingkatkan lagi.
0 comments:
Post a Comment