MASYARAKAT
LEMBAH SUNGAI NIL (3000 SM)
(Indah
wulandari,syifa’ul husnah Samik, S.Si., M.Si.)
Abstrak
The Nile runs from the Kilimanjaro
Mountains (Sudan) to the Mediterranean Sea with a length of approximately 5000
km. This river is a gift to the Egyptians because the area around it is a vast
desert, in case of rain will happen bah that carry mineral mud. From this mud
soil is very suitable to be used as cultivation land.
The alienation of the Egyptians with the
geographical conditions that are left and right of the Nile is a very
unfortunate Nubian Desert, yet they are able to work together in a formidable
group and create a civilization. On the other hand, this condition provides
security for the Egyptians from outside attacks.
Abstrak
Sungai Nil terbentang dari Pegunungan
Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut Tengah dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai
ini merupakan hadiah bagi bangsa Mesir karena daerah di sekilingnya adalah
gurun pasir yang luas, apabila terjadi hujan akan terjadi bah yang membawa
lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur inilah tanah sangat cocok untuk dijadikan
lahan bercocok tanam.
Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi
geografis yang sebelah kiri dan kanan Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat
tidak menguntungkan, namun mereka mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok yang
tangguh dan menciptakan sebuah peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan
keamanan bagi bangsa Mesir dari serangan luar.
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI NIL
Sungai Nil di Afrika, adalah satu dari dua sungai
terpanjang di Bumi. Sungai Nil mengalir sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan
membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu : Ethiopia, Zaire, Kenya,
Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan dan tentu saja Mesir.Lembah sungai Nil
juga melewati 4 (empat ) Negara yaitu : Uganda, Sudan , Ethiopio,dan Mesir.
Peradaban lembah sungai Nil dibangun oleh
masyarakat mesir kuno. Bangsa mesir telah
menetap di lembah sungai Nil di
karenakan melimpahnya air di lembah sungai Nil dan karena mereka biasa mengolah
tanah dengan kesediaan air yang telah di berikan oleh sungai yang tidak tergantung pada musim hujan.
Herodotus
menjuluki Mesir sebagai Hadiah dari Sungai Nil. Hal itu didasarkan dari fakta
bahwa peradaban Mesir tumbuh dan berkembang karena kesuburan daerah-daerah di sekitar
Sungai Nil. Setiap tahun, Sungai Nil selalu banjir yang membawa lumpur ke
daratan Mesir. Banjir tersebut mengubah padang pasir yang gersang menjadi
lembah- lembah yang subur. Lebar Lembah Sungai Nil itu berkisar antara 15-50
km. Pentingnya Sungai Nil bagi perkembangan Peradaban Mesir Kuno dapat dilihat
dari kota-kota besar dan kuno Mesir seperti Kairo, Iskandaria, Abusir, dan
Rosetta yang terletak di delta-delta muara Sungai Nil. Delta-Delta yang luas
itu terletak di muara Sungai Nil dan tanahnya sangat subur. Sungai Nil yang
besar dan panjang bukan hanya digunakan untuk sumber pertaniaan, tetapi juga
dipakai untuk lalu lintas perdagangan dari dan keluar Mesir, serta jalur
penghubung antara Laut Tengah dan daerah pedalaman.
Para
raja juga membangun:
Piramida firaus cheops dengan tinggi 137 meter
a.
Piramida
Kira-kira tahun 300 SM, Raja-raja Mesir mulai membangun
piramida-piramida. Piramida yang paling besar adalah Piramida Raja Chufu
(Cheops). Tinggi piramida mencapai 137 meter dan didepannya terdapat patung
Sphinx. Tentang teknik pembuatannya dan tata cara organisasinya tidak banyak
diketahui. Kemungkinan sekali dilakukan dengan kerja paksa.
b.
Sphinx
Sphinx adalah patung seekor singa berkepala manusia yang
didrikan didepan sebuah piramida. Spinx merupakan lambing kekuasaan dan
pemerintahan dari seorang raja mesir yang dimakamkan pada piramida itu. Kepala
Sphinx merupakan lambing kebijaksanaan dan badan Spinx merupakan lambing
kekuatan dari raja yang memerintah.
c.
Mummi
Sebelum periode Kerajaan lama, tubuh mayat dimakamkan di
dalam lubang gurun, cara ini secara alami akan mengawetkan tubuh manusia
melalui proses pengeringan. Kegersangan dan kondisi gurun telah menjadi
keuntungan sepanjang sejarah Mesir Kuno bagi kaum miskin yang tidak mampu
mempersiapkan pemakaman sebagaimana halnya orang kaya. Orang kaya mulai
menguburkan orang mati dikuburan batu, akibatnya mereka memanfaatkan
muimifikasi buatan yaitu dengan mencabut organ internal, membungkus tubuh
menggunakan kain, dan meletakkan mayat ke dalam sarkofagus berupa batu empat
p[ersegi panjang atau peti mati.
Teknologi dan sains memang sudah tumbuh dengan pesat
terbukti dengan pembangunan piramida ,pengawetan mayat (mummi ),obat-obatan,mengenal
ilmu astronomi atau perbintangan yang di kenal seluruh dunia,mereka sudah
mengenal tahun kabisat,pengetahuan ilmu ukur(geometri) yang tinggi.
REFERENSI
Nasrudin,Harun;dkk,2012,Sains Dasar,Surabaya;UNESA
University Press.
Jurnal Rihlah vol.1 no.2 2014 hal 95 oleh
Nurlidiawati(https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=fflb&ei=vjumWrvfF8zevgThjpDQAg&q=JURNAL+TENTANG+PERADABAN+MASYARAKAT+LEMBAH+SUNGAI+NIL&oq=JURNAL+TENTANG+PERADABAN+MASYARAKAT+LEMBAH+SUNGAI+NIL&gs_l=psy-ab.3...3602.8014.0.9132.14.14.0.0.0.0.159.1067.12j2.14.0....0...1c.1.64.psy-ab..0.0.0....0.dw3c50KZn10 )
Read more: Sejarah Peradaban Mesir Kuno
(Lembah Sungai Nil) | Materi SMA Online
http://www.materisma.com/2014/04/sejarah-peradaban-lembah-sungai-nil.html#ixzz59cRnq1MR
Komentar
dan Saran Teman (Review)
Nama teman pereview : syifa’ul
husnah
Diberikan untuk view : Rabu, 14
Maret 2018
Dikembalikan ke Indah : Kamis, 15 Maret 2018
Komentar dan Saran :
Dalam penulisan ini terdapat kesalahan
penulisan dalam beberapa kata.kurang adanya kutipan yang ada di dalam penulisan
yang seharusnya di jadikan referensi penulisan.serta pemaparannya terlalu umum
yang menyebabkan menjadi kurang jelas maksud dari penjelasan yang dipaparkan.
0 comments:
Post a Comment