Pages

Tuesday, March 20, 2018

Proses Ilmiah

         
         Proses Ilmiah



Penulis : Moh. Ainun Najib, Desia Adilia Nur Cahyani, Samik, S.Si. M.Si.

Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewargaan Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya



BAB 1
Abstrak

Semesta yang maha luar biasa ini lengkap beserta isinya merupakan tanda kebesaran dan  ciptaan Tuhan YME. Bahwa alam diciptakan Tuhan bukanlah dari tiada (adam), tapi dari sesuatu yang telah ada (Al-Ghazali, 1108). Manusia sebagai mahkluk Tuhan yang berpikir, dibekali rasa ingin tahu tersebut yang memacu manusia untuk mengenal dan memahami dan menjelaskan hal-hal yang bersifat alamiah, tersembunyi, sosial dan budaya serta manusia berusaha untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami masalah menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan dalam bentuk ilmu pengetahuan. Banyak hal mampu didapatkan dari tanda-tanda (alam) yang telah diciptakan Tuhan untuk seluruh umatnya. Ilmu, Pengetahuan beserta segala perkembanganya adalah buah {maslahat} dari belajar semesta alam ini.
Maka dari itu muncul dipikiran manusia dari suatu fenomena alamiah apakah dapat ditarik suatu kesimpulan tentang sebab-sebab fenomena tersebut bisa terjadi. Kegelisahan manusia terhadap pertanyaan ini mampu memberikan jawaban bahwa fenomena alamiah dasar diakibatkan dari serangkaian proses ilmiah. Sehingga dari dua variabel yaitu proses ilmiah dan fenomena alamiah dasar tersebut penulis ingin mengetahui hubungan-hubungan yang proporsional.




ISI

A. Pengertian Proses Ilmiah




Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen (Wikipedia).

B. Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi.

C. Contoh Proses Ilmiah

Alam semesta menurut orang babylonia (600-700 SM) merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yanbug datar sebagai lantainya dan sebagai atapnya. Jadi menurutnya jagat raya ini adalah suatu ruanagn yang sangat besar yang didalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik serta didalamnya terdapat segala peristiwa alam baik alami atau tidak. Alam semesta terjadi pada tahun yang lampau bersamaan dengan letusan yang besar. Beberapa teori menjelaskan terjadinya alam semsta diantaranya :
1. Teori Ledakan, teori ini mengutarakan adanya suatu massa yang sangat besar meledak akibat adanya reaksi initi. Kemudian berserakan dan mengembang cepat serta menjauhi pusat ledakan, setelah jutaan tahun lamanya massa yang berserakan itu berbentuk kelompok-kelompok yang dikenal dengan galaksi yang didalamnya ada beberapa bintang.


Teori Big Bang

2. Immanuel Kant, dia mengutarakan teorinya bahwa di angkasa terdapat suatu ruangan yang berisi macam-macam gas (kabut). Gas besar yang menarik gas yang lebih kecil sehingga terbentuklah kabut besar. Dalam proses tersebut terjadi benturan bola-bola gas sehingga timbullah panas. Panas ini menyebabkan putaran kabut asal. Kabut berputar semakin cepat maka semakin dingin. Dibagian khatulistiwa terjadi pemisahan fragmen dari kabut tersebut. Fragmen yang terlempar keluar dan mendingin, mengembun, mencair akhirnya menjadi padat, dan membentuk bumi serta planet-planet lainya.

Teori Nebula




Hancurnya Alam


Para ahli berpendapat tentang hancurnya bumi dan alam semesta setelah bumi berusia sangat tua. Ketuaan usia bumi diakibatkan oleh ulah mnusia yang tidak bertanggung jawab. Sekarang banyak fenoena-fenomena yang terjadi akibat ulah manusia seperi : banjir, tanah longsor, lumpur lapindo dan lainnya. Penyebab lainya karena sumber daya lam telah habis digunakan khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Bumi diibaratkan badan manusia, bila manusia diforsir secara terus menerus tanpa adanya istirahat dan perawatan yang khusus maka badan akan cepat lelah. Kalau terus-menerus hal itu terjadi maka akan rusak. Cara untuk merawat badan yaitu dengan memberikan gizi dan vitamin yang cukup agar badan tetap eksis dan awet muda. Seperti halnya bumi juga membutuhkan perawatan supaya fungsi daripada komponen bumi bekerja dengan baik.
Para ahli berpendapat “ bila lapisan ozon menipis dan bocor maka keadaan bumi akan panas yang panasnya menurut pandangan islam ibarat “ matahari satu jengkal tangan “. Dari pandangan islam itu sangat relevan dengan pendapat para ahli. Bila lapizan ozon telah hancur maka bumi akan mengalami panas yang sangat panas, karena sangat panas maka isi perut bumi keluar, gunung-gunung bagaikan bulu bulu yang berterbangan, daratan akan tertutup oleh tumpahan isi perut bumi.

Dengan adanya letusan bumi yang begitu dahsyat itu planet-planet dan langit akan hancur akibat getaran letusan bumi. Semua mahkluk akan mati kecuali mahkluk yang dikehendaki untuk hidup.

Kesimpulan

Proses ilmiah merupakan hal yang tidak bisa dijewantankan, mengingat alam selalu memberikan alasan-alasan terhadap tanda yang diperlihatkan. Sangat berpengaruh antara variabel proses ilmiah dan fenomena alam. Fenomena terbentuk dan hancurnya alam merupakan suatu proses ilmiah. Hal tersebut dibuktikan dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli seperti Immanuel Kant, Galilio Galielie seperti teori ledakan, dentuman dll. Bahkan hancurnya alam juga disebabkan oleh proses ilmiah, semakin menipisnya lapisan pelindung bumi (ozon) mengakibatkan bumi rawan menerima serangan dari meteor yang menghantam sampai ke bumi. Tipisnya lapisan ozon juga berpengaruh terhadap besarnya intensitas penerimaan panas matahari terhadap bumi. Semakin tipis lapisan ozon yang berada di bumi semakin tua saja usia bumi ini. Seluruh proses ini diakibatkan baik oleh manusia maupun terbentuk sendiri oleh alam. Namun proses yang mengakibatkan kerusakan alam ini pasti tidak terlepas dari ulah daripada manusia. Oleh karena itu mari menjaga alam ini sama seperti menjaga bagian dari tubuh dari pengrusakan-pengrusakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Salam lestari !!!

Daftar Pustaka
 Nasrudin, Harun, dkk (TIM FMIPA-UNESA). Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press.

Jasin, Maskoiri,  Ilmi Alamiah Dasar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Mawardi, Nurhayati, IAD-ISD-IBD, Cetakan ke-VI, CV Pustaka Setia, Bandung, 2009.

Mawardi, Nurhidayati, IAD-ISD-IBD, Cetakan ke III, CV Pustaka Setia, 2009.

http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://bunyamingunadarma.wordpress.com/2012/04/23/metode-ilmiah-karakteristik-dan-tahapan/
http://nista-maja.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-metode-ilmiah.html






0 comments:

Post a Comment