PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
(MAKROKOSMOS)
M FIQRI H, HASLINDA S, SAMIK, S.Si., M.Si
ABSTRAK
Makrokosmos sendiri adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat
besar, misalnya bintang, planet dan galaksi. Teori Keadaan Tetap (Steady–state
Theory) menganggap bahwa Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama
walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain Dengan kata lain
bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi,
teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak
terhingga tuanya. Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory) menganggap alam semesta
berawal dari sebuah ledakan yang sangat hebat, kemudian bagian-bagiannya berputar
membentuk galaksi-galaksi.
Kata kunci : (makrokosmos, steady state theory, big bang theory)
ISI
1. Makrokosmos (benda-benda ukuran besar)
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
makrokosmos sendiri adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat
besar, misalnya bintang, planet dan galaksi. Setelah Galilie (1564-1642) menemukan
teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Tetapi bukan berarti para ilmuwan
sebelumnya tidak mengamati gerak-gerik tata surya. Keindahan benda langit sangat
menarik perhatian
Teori Keadaan Tetap (Steady–state Theory)
Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang
cukup untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred
Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain, teori
keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam
ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas
kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa
sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada
peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori
letusan hebat.Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih
kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap,
kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di
antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat
baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan
galaksi.
Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan
soal itu secara lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan
bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi
dengan kecepatan tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus
melambat. Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar bahkan
lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada saat
yang unik yang disebut “letusan hebat”.Teori letusan hebat rupanya begitu
berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula
sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang dalam galaksi
Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan
dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi,
pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium
Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya
sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai
beberapa ribu kilometer per-detik.Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya
Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internalnya selama waktu yang
panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya,
kira-kira sebagain unit atau partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa.
Teori Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-
bintang
Steady–state Theory
Big Bang Theory
2. Sejarah singkat terbentuknya alam semesta (abad 19)
Gagasan yang umum di abad 19 adalah bahwa alam semesta merupakan
kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus
ada selamanya. Selain meletakkan dasar berpijak bagi paham materialis, pandangan
ini menolak keberadaan sang Pencipta dan menyatakan bahwa alam semesta tidak
berawal dan tidak berakhir.
Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya
keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada
kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem
berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.
Para penganut materalisme meyakini model alam semesta tak hingga sebagai dasar
berpijak paham ateis mereka. Misalnya, dalam bukunya Principes Fondamentaux de
Philosophie, filosof materialis George Politzer mengatakan bahwa "alam semesta
bukanlah sesuatu yang diciptakan" dan menambahkan: "Jika ia diciptakan, ia sudah
pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan".
Ketika Politzer berpendapat bahwa alam semesta tidak diciptakan dari ketiadaan, ia
berpijak pada model alam semesta statis abad 19, dan menganggap dirinya sedang
mengemukakan sebuah pernyataan ilmiah. Namun, sains dan teknologi yang
berkembang di abad 20 akhirnya meruntuhkan gagasan kuno yang dinamakan
materialisme ini.
KESIMPULAN
Teori terbentuknya alam semesta terdapat 2 teori yaitu Steady–state Theory dan Big
Bang Theory. Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai
satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi.
Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di
abad 19.
REFERENSI
Nasrudin, Harun. Dkk. 2012. Sains Dasar. Edisi Kedua. Surabaya: UNESA
UNIVERSITY PRESS.
Romlah, Siti. 2016. Sains Dan Teknologi Dalam Al-Qur'an (Fenomena Makrokosmos
Dan Mikrokosmos). Jurnal Studi Islam. Vol 11: hal 1-21.
http://lilihanifah.dwi16.blogspot.com/2012/11/pengertian-alam-
semesta.html
Setiawan, Dony. 2016. Teori-Teori Pembentukan Alam
Semesta. http://asalusul88.blogspot.co.id/2016/08/teori-teori-pembentukan-alam-
semesta.html. 12 Maret 2018
http://grendikadeni.blogspot.com/2011/03/sejarah-terbentuknya-alam-semesta-
jagad.html
Reviem : Haslinda S
Tanggal diberikan: 6 maret 2019
Tanggal dikembalikan: 11 maret 2019
Saran: isinya sudah mencakup tentang judulnya hanya saja kurang mencari referensi
lainnya
0 comments:
Post a Comment