Pages

Tuesday, March 12, 2019

Perkembangan Pendidikan Masyarakat Romawi



Perkembangan Pendidikan Masyarakat Romawi
Nico Kusuma Wijaya, Heny kurnia Sari, samik

Abstrak
Selama 5000 tahun sejarah yang tercatat, pendidikan di rumah, Tempat ibadah, atau sekolah merupakan cara penting untuk menyebarkan tradisi-tradisi dan pengetahuan praktis kepada generasi-generasi yang berikutnya. Hal ini dapat dicontohkan oleh binatang yang mengajarkan kebiasaan-kebiasaan dan ketrampilanketrampilan kepada anak-anak mereka melalui peniruan dan disiplin karena belajar adalah perlu bagi kelangsungan hidup dalam satu lingkungan yang bermusuhan. Akan tetapi hanya manusia yang telah menemukan berbagai sistem pendidikan dalammemenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting dan mencapai tujuan pribadi maupun tujuan sosial.
Perkembangan bahasa telah memungkinkan manusia dalam masyarat yang paling primitif sekalipun untuk menambah peniruan dan disiplin dengan pelajaranpelajaran lisan tentang keselamatan dan tugas-tugas ekonomi. Akan tetapi bagi para penguasa yang terdorong oleh ambisi politik mereka menggunakan program-program pendidikan untuk memajukan kepentingan-kepentingan kebangsaan mereka. Para pemimpin agama dan para ahli filsafat yang megabdi kepada cita-cita moral telah berusaha untuk menuntun masyarakat mereka ke arah standar-standar hidup dan kebudayaan yang tinggi melalui pendidikan.










ISI
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan .  dapat dikatakan Pendidikan adalah usaha manusia untuk kepentingan manusia. Jadi pada saat manusia itu ada dan masih ada, pendidikan itu telah dan masih ada pula. Pada kenyataannya dapat kita telaah bahwa praktek pendidikan dari zaman ke zaman mempunyai garis persamaan. Garis persamaan atau benang merah pendidikan itu ialah:

·         Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan.
·         Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifar universal
·         Praktek pelaksanaan pendidikan memiliki segi-segi yang umum sekaligus memiliki
keunikan berkaitan dengan pandangan hidup masing-masing bangsa.

Romawi yang pada awalnya adalah negara petani, mengalami dua masa yang masing-masing berbeda baik tujuan maupun alat-alat pendidikannya, yaitu jaman Romawi lama dan jaman Romawi baru (Hellenisme).

1) Jaman Romawi Lama
Pendidikan pada jaman ini bertujuan membentuk warganegara yang setia dan berani, siap berkorban membela kepentingan tanah airnya. Diutamakan pembentukan warganegara yang cakap sebagai tentara. Pendidikan diselenggarakan oleh keluarga,dan merupakan pendidikan bangsawan bukan pendidikan rakyat. Materi pelajarannya meliputi membaca, menulis, dan berhitung. Pendidikan jasmani dan kesusilaan menjadi prioritas. Hasil pendidikan dinilai baik, karena:
a)      Kebiasaan aturan dalam rumah tangga yang keras, ayah mempunyai kekuasaan mutlak dan   anak-anak patuh pada perintahnya;
b)      Kedudukan ibu hampir sama dengan kedudukan ayah, ia menjadi pemelihara rumah tangga;
c)      Agama mempunyai pengaruh besar, orang romawi percaya dikelilingi oleh dewa dewanya;
d)      Anak-anak mempelajari undang-undang negaranya, menganggapnya sakti dan tidak melanggar.

2) Jaman Romawi Baru (Helenisme)

Hellenisme adalah aliran kebudayaan yang diciptakan oleh ahli-ahli filsafat Yunani (Hellas). Sejak saat itu bangsa Romawi mulai menyadari arti penting ilmupengetahuan. Dengan demikian maka tujuan pendidikan mengalami perubahan: untuk pembentukan manusia yang harmonis. Pendidikan rasio dan kemanusiaan (humanitas) menjadi prioritas. Organisasi sekolah yang dibentuk meliputi:                   
a)      Sekolah rendah : pelajarannya membaca, menulis, dan berhitung. Musik dan menyanyi tidak mendapat perhatian;
b)      Sekolah menengah : pelajarannya ilmu pasti, ilmu filsafat, dan kesusasteraan klasik;
c)      Sekolah tinggi : diberikan keahlian pidato, hukum, dan undang-undang.Pendidikan menjadi kehilangan sifat praktisnya dan rakyat Roma mulai berpedoman kepada filsafat.

Pada perkembangan selanjutnya Romawi terbawa oleh arus aliran filsafat yang berdampak cukup besar bagi pendidikan Roma, yaitu Epicurisme (dipelopori Epicurus 341-270 SM), dan aliran Stoa (dipelopori Zeno 336-264 SM). Aliran Epicurisme berpendapat hahwa kebahagian akan terwujud manakala manusia menyatu dengan alam. Aliran Stoa berpendapat bahwa tujuan hidup adalah mencapai kebajikan. Kebajikan itu akan terwujud apabila manusia dapat menyesuaikan diri dengan alamnya, karena manusia adalah bagian dari alam. Sedangkan alam itu sendiri dikuasai oleh budi Ilahi. Karena manusia merupakan bagian dari alam, maka didalamnya terkandung sebagian dari budi ilahi itu. Jadi tidak ada perbedaan antara alam dengan Tuhan, dan alam adalah Tuhan dan Tuhan adalah alam, yang disebut juga panteisme (pan: seluruh, semua; theos: Tuhan). Sehingga hidup sesuai dengan alam berarti hidup sebagai manusia berakan dan berbudi. Dengan munculnya dua faham tersebut cita-cita atu tujuan Romawi berubah dari rnembentuk manusia sehat kuat untuk membela tanah air (kebajikan kepahlawanan) menjadi membentuk manusia yang bijaksana dan berakal budi(kebajikan kemanusian/humanitas).





Kesimpulan
Pendidikan dapat  diterapkan di rumah, Tempat ibadah, atau sekolah merupakan cara penting untuk menyebarkan tradisi-tradisi dan pengetahuan praktis kepada anakanak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Perkembangan bahasa telah memungkinkan manusia dalam masyarat yang paling primitif sekalipun untuk menambah peniruan dan disiplin dengan pelajaran pelajaran lisan tentang keselamatan dan tugas-tugas ekonomi.
Romawi yang pada awalnya adalah negara petani, mengalami dua masa yang masing-masing berbeda baik tujuan maupun alat-alat pendidikannya, yaitu jaman Romawi lama dan jaman Romawi baru (Hellenisme). Pendidikan pada jaman romawi lama  bertujuan membentuk warganegara yang setia dan berani, siap berkorban membela kepentingan tanah airnya. Diutamakan pembentukan warganegara yang cakap sebagai tentara. Sedangkan pada zaman romawi baru bangsa Romawi mulai menyadari arti penting ilmu pengetahuan yang dipengaruhi aliran kebudayaan yang diciptakan oleh ahli-ahli filsafat Yunani (Hellas).


Daftar Pustaka
Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.
UNESA, TIM FMIPA. 2012. Sains Dasar. Surabaya: Unesa University Press
Kasmadi, Hartono. 2003. Buku Ajar Sejarah Pendidikan. Unes
Djumhur dan Danasuparta. 1976. Seajarah Pendidikan. Bandung : CV Ilmu Bandung Ribkahwati, et.al. 2012. Ilmu Kealaman Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu








Reviewer
Nama                                       : Heny Kurniasari
Nim                                         : 17040254076
Tanggal diberikan                   : 9 Maret 2019
Tanggal dikembalikan             : 9 Maret 2019

SARAN
 Dari penulisan ini keseluruhan sudah baik hanya saja dalam penulisan abstrak sebelumnya tidak menggunakan tulisan italic dan dalam abstrak tidak menggunakan kata kunci.

0 comments:

Post a Comment